Mungkin tidak akan ada yang menarik dalam kehidupannya, sekertaris Han, laki-laki penuh misteri. Siapa dia? Apa yang dilakukannya setelah dia menjalankan rutinitas hariannya?
Setelah melewati sore yang penuh cinta di
ruko dua lantai, yang penuh cinta hanya kedua majikannya. Dia sendiri hanya
duduk diam di tangga, menyelesaikan urusan pekerjaannya. Memeriksa laporan
kinerja para petinggi perusahaan. Sambil menikmati sebotol jus dingin yang
diberikan karyawan toko sebelum mereka meninggalkan toko, karena habisnya jam
kerja.
Setelahnya makan malam yang hangat
di sebuah restoran privat di tengah kota. Han memilih keluar dari ruangan,
meninggalkan bos gila yang sedang di mabuk cinta pada istrinya. Padahal Daniah
sudah mencegahnya agar dia tetap berada di ruangan dan ikut makan malam
bersama. Memohon dengan sangat lewat sorot mata menghiba, dan mulut yang bicara
tanpa bersuara.
Apa anda pikir saya tidak tahu arti
lirikan tuan Saga, selamat menikmati makan malam panjang kalian berdua. Maaf
nona, saya tidak bisa menolong anda. Kendalikan sendiri laki-laki yang sudah
tergila-gila pada anda ini semampu anda.
Begitulah, pada akhirnya dia
menikmati makan malamnya di sudut sebuah meja. Tanpa bicara sepatah katapun,
hanya menikmati makanan. Ekspresi wajahnyapun ntah menunjukan apakah makanan
itu nikmat atau tidak, hanya dia yang tahu.
Saatnya kembali ke rumah setelah makan malam yang panjang untuk ukuran hanya makan malam saja.
Sepanjang perjalanan di kursi
belakang hanya terdengar
“ Sayang hentikan. Aku mohon hentikan.”
Cih, apa cinta benar-benar bisa
membuat pelakunya bertingkah setidak waras tuan muda sekarang. Rasanya dia tidak sampai seperti ini dulu saat bersama Helena.
Han berdiri di tempatnya sampai
Saga dan Daniah yang diikuti pak Mun masuk ke dalam rumah. Setelah mereka
menghilang ditemani dengan kesendirian dan angin malam yang berhembus dia masuk
kembali ke dalam mobilnya. Meraih hp yang tersimpan di laci mobil, menghidupkan
lalu melemparkannya pelan di kursi depan. Setelah itu menghidupkan mobil dan
membawanya keluar dari gerbang utama. Menuju kehidupannya sendiri.
Hp di kursi depan berkedip-kedip.
Pesan masuk bergetar beberaapa kali. Email masuk. Itu adalah hp khusus yang dia
pakai sebagai laporan rahasia semua hal yang berhubungan dengan tuan Saga dan
Antarna Group. Mobil melewati jalanan yang cukup lenggang, ramai orang yang
menikmati kehidupan malam, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.
Mobil berhenti di perempatan lampu
merah. Terdapat beberapa antrian menunggu. Han mengetukan tangannya beberapa
kali sambil melirik lampu yang belum berubah warna. Sedetik setelah warna lampu
berganti sudah terdengar bunyi klakson mobil di belakang. Wahai penduduk bumi,
mbok ya sabar kalau lampu baru ganti warna, gak usah pada ribut klakson juga,
mobil di depanmu juga akan bergerak. Han melajukan mobilnya lagi dengan
kecepatan sedang, menyusuri jalanan menuju kediamannya.
Sampailah di area parkir sebuah
apartemen mewah, di kawasan elite kota. Seorang petugas keamanan mengangukan
kepala sopan ketika Han melewatinya. Han hanya mengerakan tangannya membalas
sapaan itu. Dia memasuki area lobi dan menuju lif. Lif khusus menuju lantainya.
Tunggu, apa dia pemilik seluruh lantai yang ada di gedung ini. Ntahlah, bahkan
gajinya di Antarna Group saja masih menjadi misterikan.
Sambil menunggu lif mengantarkan ke
lantainya, dia membuka hp khususnya. Laporan mengenai perusahaan. Dia
membacanya tanpa bergeming. Bahkan air mukanya tidak berubah. Lif terbuka, dia
berjalan menuju satu-satunya pintu yang ada di lantai ini. Ya, satu lantai di
gedung ini hanyalah rumahnya.
Han memasuki rumahnya, lampu sensor
menyala saat dia melepaskan sepatu. Menghidupkan beberapa lampu di ruang utama.
Mengendurkan dasi jasnya lalu duduk di meja di dekat dapur. Meletakan kunci
mobil, dan dua buah hp disana.
Melihat tuan muda jatuh cinta untuk
kedua kalinya, kupikir awalnya mustahil. Tapi teryata dia benar-benar bisa
merubahnya ya. Daniah, rambut bergelombang, tubuh yang mungil. Sebenarnya daya
tariknya itu dimana si, sampai tuan Saga tergila-gila. Apa di mulutnya yang
pandai sekali bicara itu.
Terdengar Han mendesah sebelum memasuki
kamar mandi. Cukup lama dia menghabiskan waktu di kamar mandi. Melebihi tuan
putri saja. Salah satu hobinya memang berendam di bak kamar mandi sambil
berfikir. Apa yang dipikirkannya, hanya Tuhan yang tahu. Lagi pula selain
Daniah mungkin tidak akan pernah ada yang iseng menanyakannya padanya.
Malam semakin larut, Han
menghidupkan kompor dan menuangkan segelas susu ke dalam panci kecil. Dia
menghangatkannya sebentar kemudian kembali menuangkannya ke dalam gelas yang
tadi. Mencampurkan sesendok madu ke dalam susu hangat. Lalu membawanya menuju
meja di mana hpnya berada. Kembali dia memeriksa pesan yang masuk di hp khusus.
Cih, banyak sekali yang harus
kubereskan.
Hp yang satunya menyala, hp resmi yang dia pakai, pesan
masuk.
“ Nona Daniah mengirimkan sejumlah
uang yang cukup besar ke badan amal kota. Akan saya periksa penerimanya siapa
saja.” pesan diterima.
“ berikan semua laporan transaksi
keuangan yang dipakai dari kartu dan rekening yang diberikan tuan Saga.” pesan balasan terkirim.
“ Baik.”
selesai laporan.
Han menikmati setiap tegukan
minumannya. Minum susu hangat sebelum tidur katanya bisa membantu tidur
nyenyak. Sepertinya berhasil untuknya, karena setiap malam dia tidak pernah
melewatkanya sama sekali.
Sekarang Han yang mengirimkan pesan.
“ Bagaimana helen?” terkirim
“ Dia sudah mendekati EO, undangan
untuk peresmian juga sudah dia dapatkan.”
“ Biarkan saja, urus media jangan
sampai ada berita tentangnya setelah peresmian.”
“ Apa akan membiarkannya muncul di
peresmian.”
“ Itu akan jadi terakhir kalinya
dia menggangu tuan saga. Kumpulkan semua bukti, cetak semua foto yang kau
dapat.”
“ Baik tuan.”
Aku sudah memberimu kesempatan
untuk menyerah Helen, tapi sepertinya kau benar-benar keras kepala dan tidak
tahu malu. Berbeda denganmu yang dari awal memang hanya ingin memanfaatkan
ketulusan cinta tuan Saga. Kalau Daniah bahkan sampai hari ini saking bodohnya
dia dia tidak menyadari perasaan sesungguhnya tuan Saga.
Kenapa perempuan itu banyak sekali
macamnya begini.
Meletakan hp yang biasanya,
sekarang beralih pada hp khusus ditangannya. Membuka beberapa email penting,
yang dikirimkan para kaki tangannya di dalam perusahaan. Bukan CEO, tapi Han
selalu punya wakil khusus yang berada di bawahnya langsung untuk memberi
informasi mengenai kinerja perusahaan secara nyata. Bukan hanya laporan
tertulis yang dibuat sebaik mungkin, namun fakta real di lapangan. Siapa saja
mereka, tidak ada yang tahu. Siapa saja bisa menjadi bayangannya apapun
posisinya di perusahaan. Tapi yang pasti mereka adalah orang-orang yang setia
pada Antarna Group. Orang-orang yang separuh hidupnya mengabdikan diri untuk
Antarna Group.
Melelahkan, aku juga ingin pergi
berlibur. Tapi di situasi seperti ini, saat bos yang tidak bisa membedakan mana
buah apel dan buah semangka.Kapan mereka akan saling mengakui perasaan mereka.
Setelah memeriksa semua laporan dia meletakan semua hpnya bercampur dengan kunci mobil, di meja dapur. Han mematikan beberapa lampu, dan
menyisakan satu. Lalu berjalan menuju kamarnya. Sebentar setelah menjatuhkan
diri diatas tempat tidur dia sudah mulai bergumam lembut masuk ke dalam mimpi.
“ Aku juga ingin jatuh pada gadis
berambut bergelombang dan berwajah manis.”
Aaaa, andai ada yang merekamnya saat mengigau dalam tidur, itu bisa jadi aib yang bisa dipakai untuk
mengancam sekertaris Han seumur hidupnya.
Bersambung
“ Hidupku yang membosankan, hei tor kapan aku jatuh cinta? ” @Han