Ruang tunggu privat Bandara.
Guyuran hujan deras tidak berhenti
dari siang, beberapa kali kilat besar menyambar. Menyisa gelegar di angkasa.
Awan juga masih mengelap di beberapa sudut kota termasuk di atas bandara. Hari
ini alam sedang menangis cukup lama. Membuat rencana Saga buyar dalam
kemarahannya.
“ Kenapa ini?” Saga mencengkram jas
sekertaris Han kesal. “ Aku harus kembali sekarang.” Melepaskan dan mendorong tubuh Han.
Lalu dia menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan sangat kesal.
“ Maafkan saya tuan muda, cuaca
sedang buruk sekali. Landasan pacu terendam air cukup parah. Kita tidak bisa
lepas landas, itu akan membahayakan keselamatan anda. Dan saya tidak akan mengambil
resiko jika menyangkut keselamatan anda.” Han bicara sama tenangnya seperti
biasanya. Akhir-akhir ini perbuatan paling gila yang dilakukan tuannya sudah
bisa dia tanggapi dengan hanya helaan nafas ringan.
Dia laki-laki yang sedang dimabuk
cinta, biarkan dia melakukan apapun yang dia suka.
“ Sialan, kamu tahukan ini hari
penting apa.” Mengeram kesal lagi, sambil memandang jendela. Melihat guyuran
hujan yang membanjiri bumi.
“ Maaf tuan muda.”
Minta maaf saja, asal membuat
suasana hatinya lebih baik.
Cuaca yang memburuk membuat semua
jadwa penerbangan ditunda keberangkatannya. Pesawat komersil berbadan besar
saja di larang apalagi pesat jet pribadi. Bandara sedang di penuhi penumpang
yang kesal karena penerbangan mereka tertunda. Berbeda mereka yang menunggu
dalam ruangan yang ramai Saga sendiri berada di ruangan yang sangat nyaman.
Tapi tentu itu tidak bisa mengusir gelisah yang dirasakannya. Dua orang pelayan
masuk membawakan hidangan mewah, sama sekali tidak diliriknya. Pikirannya hanya
satu. Pesta ibunya dan bagaimana Daniah di sana.
“ bagaimana kereta. Kita pulang
naik kereta saja.” Agak bersemangaat bicara, padahal idenya ide gila yang
segera mungkin dibantah Han.
“ Kita akan sampai besok kalau naik
kereta.”
Saga menendang udara kesal.
“ Bagaimana kalau kita naik mobil
sekarang!” Bangun dari duduk. “ Siapkan mobil sekarang Han.”
Berhentilah berfikir tuan muda,
sudah duduk saja.
Han tidak menjawab dengan
kata-kata, hanya gelengan kepala yang mewakili suasana hatinya.
“ Cih, ternyata ada yang tidak bisa
kamu lakukan juga ya. Ternyata kamu memang manusia ya.” Mengomel kesal,
meluapkan emosi.
Memang anda pikir selama ini saya
apa! Bicara saja sesuka anda tuan muda.
“ Bagaimana keadaan Daniah di sana?”Han
terdiam tidak mau semakin memancing kemarahan majikannya. Karena kalau dia
menjawab update suasana pesta sekarang, laki-laki dihadapannya ini pasti akan
berfikir tentang ide gila lagi. Mungkin kali ini dia ingin minta alat
teleportasi. “ Kau mau aku menghancurkan tempat ini karena kesal!”
Lihatkan, belum dijawab saja sudah
emosi.
“ saat ini nona jenika dan nona
Sofia sudah bersama nona Daniah tuan muda. Kita tunggu .”
“ aaa, sial. Kenapa harus ada
perjalanan keluar kota di hari sepenting ini. Dia pasti menungguku. Seharusnya
aku muncul di hadapannya dengan keren, menciumnya dan menunjukan pada semua
orang siapa statusnya. Aaaa, memikirkannya saja sudah membuatku sangat kesal.”
Saga sudah tidak tahan, dia menjatuhkan tumpukan buku di atas meja di
sampingnya dengan marah.
“ Maafkan saya tuan muda.”
Silahkan lakukan apapun yang
membuat anda bisa tenang.
Hari ini Saga dan Han harus
melakukan perjalanan ke luar kota untuk menghadiri peresmian salah satu pabrik
teksil di kota sebelah. Sebenarnya kalau cuaca sedang normal tidak sampai
setengah jam dengan mengunakan pesawat pribadi dia sudah bisa bolak balik.
Semuanya sudah sesuai jadwal, dia bisa datang menghadiri ulang tahun ibunya.
Sebenarnya ulang tahun ibunya tidak terlalu penting, tapi pada momen itulah dia
ingin mengenalkan Daniah pada masyaraakat. Status Daniah sebagai wanita yang
dia cintai, bukan haanya statusnya sebagai istri presiden Antarna Group.
“ Han.” Menendang kaki Han di
depannya yang sedang melihat hujan di luar jendela.
“ Ia tuan muda.” Menoleh sigap.
“ Sampai kapan kau akan membereskan
masalah Ele. Bukankah seharusnya ini sudah diambang batas kesabaranmu.”
Dia tahukan aku memang sudah sangat
kesal pada mantannya yang menyusahkan itu.
“ karena nyonya masih mendukungnya
saya pikir akan membereskannya setelah pesta ulang tahun.”
Tidak, saya akan membiarkan dia
sekali lagi tampil di publik bersama anda pada saat peresmian danau hijau.
Tapi Han akan menyimpan rencana itu
sampai waktunya tiba.
“ Bagaimana kalau Daniah menangis
di sana.” Berhenti membahas Ele dan kembali
panik mengingat istrinya di pesta ibunya. Saga bangun, mondar-mandir dan
menendang sofa.
“ Nona muda tidak akan secengeng
itu tuan.” Han menjawab.
“ Cih, kau benar-benar tidak tahu
apa-apa tentang Daniah ya.” Mencibir. “ di awal pernikahan dia sering menangis
diam-diam di lemari pakaian tahu. Memang hanya aku yang tahu pasti tentang
istriku.”
Kenapa anda membanggakan itu,
itukan karena anda dulu sering menyiksa nona Daniah dengan kata-kata anda. Apa
saya boleh bilang, kalau anda tidak tahu malu membanggakan hal begituan.
“ Menurutmu kapan momen yang pas
aku menyatakan perasaanku padanya, ahhh, sial, sial, seharusnya dunia tahu hari
ini. Seharusnya Daniah tahu hari ini. Tapi aku malah terkurung di tempat ini?”
“ Perasaan apa?” menjawab datar.
“ Perasaan apa. Ya perasaan
cintalah.” Saga melemparkan bantak ke wajah Han, membuat sekertarisnya tergelak.
“ Jangan pura-pura bodoh kalau kau tidak menyadari aku menyukainya.”
“ Haha, ia maafkan saya tuan muda.”
Bagaimana saya tidak menyadari,
kalau ada jadi sebodoh ini karena jatuh cinta.
“ Apa anda mau saya menyiapkan
kejutan yang romantis setelah peresmian Danau hijau. Pesta kecil untuk kalian
berdua.” Mengambil bantal yang tergeletak di lantai, dan menempatkannya di
tempat semula.
“ Sepertinya bagus juga. Tapi yang
pertama, bawa aku keluar dari kota ini dulu!” berteriak kesal, sadar kembali
sekarang berada di situasi seperti apa. “ Mana hpku.”
Han menyerahkan hp dari saku
jasnya. Di sambar Saga, dan dia langsung menghubungin Jenika.
“ Kak Saga, kakak dimana? Kakak
datangkan?” suara panik di sana.
“ Apa yang dilakukan kakak iparmu?
Apa dia menangis sekarang.” Suara Saga terdengar sangat kuatir.
“ Apa menangis. tidak, tapi dia
benar-benar menunggumu. Kak Saga ada di mana?”
“ Sial. Tetap ada di sampingnya
sampai acara selesai.” Tidak menjawab pertanyaan Jenika sama sekali.
“ Kak Saga akan datangkan?” Panik
meminta kepastian, lebih panik lagi ketika Saga memutuskan sambungan tanpa
penjelasan berarti apapun.
Sudah akan membanting hp
ditangannya karena kesal, tapi karena benda kecil berbentuk bintang dia malah
mencium benda itu.
Lihatkan kelakuan gila anda.
Han mendekat kearah jendela
mengetikan beberapa pesan dihpnya. Memastikan semua berjalan dengan semestinya.
“ Tuan muda sebaiknya anda makan
malam dulu.” Han mendekat kearah meja makan.
“ Makan! Kamu pikir aku bisa makan
sekarang.” Marah.
“ Demi nona Daniah anda harus
makankan? Nona juga pasti sedang makan malam sekarang. Anggap saja kalian
sedang makan bersama di belahan dunia yang berbeda.”
Maaf nona, saya memakai nama anda
seenaknya.
“ Jangan bicara sembarangan.” Tapi
dia bangun dan mendekati meja makan, menunjuk beberapa hidangan yang mengundang
selera. Lalu duduk dan menikmati makan malamnya. Konsep makan malam bersama di belahan dunia yang berbeda membuatnya tersenyum, mengulangi kata itu di hatinya.
Hujan berhenti pada akhirnya di malam
hari. Petugas bandara membersihkan sisa genangan air agar landasan pacu bisa
segera di gunakan. Saga sudah berada di dalam pesawatnya menunggu untuk lepas
landas.
Pesta sudah berakhir.
Dia memejamkan mata sepanjang
perjalanan, mengusir rasa kesal yang teramat sangat. Hari ini rencana
memperkenalkan Daniah pada masyarakat gagal. Dan bisa jadi hari ini dia telah
membuat istrinya kecewa karena dia tidak muncul.
Harusnya malam ini jadi hari paling
romantis. Sial!
Mobil berhenti di pintu masuk, Saga
keluar bahkan sebelum Han keluar dari mobil. Pak Mun sudah menunggu di dekat
pintu masuk. Dia langsung mendekat saat Saga keluar dari mobil.
“ Di mana Daniah?” Pak Mun sudah
terlihat gelisah. “ Dimana dia pak?” bertanya dengan suara keras.
“ Nona muda belum kembali dari
pesta.”
Saga mencengkram kerah pakaian pak
Mun. “ Apa yang kalian lakukan hah. Pengawal sebanyak ini, bagaimana kalian
bisa kehilangan istriku.” Ingin rasanya dia memukul pak Mun. Tapi pikirannya
masih bisa dipakai sehingga dia melepaskan kerah baju yang di cengkramnya.
“ Maafkan saya tuan muda sudah
mengecewakan anda.” Membungkukan kepalanya dalam sambil mengikuti langkah Saga
masuk ke dalam rumah.
“ Jen dan Sofi di mana?”
“ Ada di kamar.”
“ Panggil mereka.”
Han yang bergerak duluan sebelum
pak Mun, dia berjalan cepat menuju kamar Jenika dan Sofia. Selang tidak lama
mereka sudah muncul bersamaan. Jen dan Sofi langsung duduk bersimpuh di hadapan
Saga.
Tuan muda sedang sangat luar biasa
marah karena nona Daniah menghilang dan belum kembali. Minta maaf dan jawab
pertanyaanya dengan benar kalau kalian tidak mau mendapat masalah lebih besar.
Ucapan sekertaris Han sepanjang menuruni tangga.
“ Bodoh! Kenapa kalian meninggalkan
kakak ipar kalian sendirian?”
“ Maafkan aku kak. Kakak ipar
bilang mau pergi mencari angin sebentar, jadi aku membiarkannya pergi dengan
mobilnya sendiri. Maafkan aku, aku sudah menelfon kakak ipar beberapa kali tapi
tidak diangkat. Maafkan aku kak.”
Saga mengeram kesal.
“ Masuk ke kamar kalian, jangan
tunjukan wajah kalian sebelum kakak ipar kalian kembali.”
“ Maafkan kami kak.”
Han menggelengkan kepalanya cepat,
mencegah Jenika bicara lebih banyak. Dia menempelkan jemari telunjuknya
di bibir. Diam dan pergi kekamarmu. Begitu arti isyaratnya. Jen dan sofi bangun
lalu menyeret kaki mereka menaiki tangga.
Aaaa, ternyata ini perasaan tidak
nyaman tadi. Bodohnya aku! Kenapa aku membiarkan kakak ipar tadi.
“ Han, kau tidak mungkin tidak
memasang alat di hp atau mobil Daniahkan?” memegang Bahu Han kuat. “ Jangan
mengecewakanku sekarang,”
Cih, aku memang harus segila itu
untuk meladeni lelaki yang sedang jatuh cintakan. Tapi kenapa harus secepat
ini.
Han mengambil telfonnya, sementara
Saga belum melepaskan tangannya.
“ Lacak posisi nona Daniah
sekarang, hpnya masih aktif sampai sekarang.” Diam sebentar. “ Baiklah, bawa
ahli kunci dan mobil patroli polisi untuk pengamanan. Sepertinya kita akan
membobol gedung milik nona.”
Saga melepaskan tangannya, dia
sudah bisa bernafas lega.
“ Tunggu apa lagi, ayo pergi
sekarang!”
“ Apa anda tidak mau mandi dan
ganti baju dulu tuan muda, sudah seharian anda memakai pakaian inikan.”
“ Apa itu masih penting sekarang!”
berteriak di telinga Han kesal.
“ Tentu saja, andakan akan bertemu
nona Daniah.”
Sial, benar juga. Aku tidak mau
muncul dengan penampilan kumal dan bau asam beginikan.
“ pak Mun bantu aku bersiap.”
“ Baik tuan muda.”
Saga bergegas menaiki tangga, yang
diikuti pak Mun di belakangnya.
Nona, anda benar-benar jadi senjata
ampuh menjinakan tuan muda.
Pesan di terima.
“ Mobil nona Daniah ada di depan
ruko, dan lampu lantai dua ruko menyala. Apa anda mau saya membuka kunci
sekarang.”
“ Tidak, tunggu tuan Saga datang.”
Karena drama malam ini masih akan
berlanjut. aku juga ingin mandi air hangat.
BERSAMBUNG