Hari ini akan menjadi hari
bersejarah bagi kota dan warganya. Hari di mana mereka mendapatkan hadiah
sebuah tempat wisata kota gratis dari perusahaan ternama Antarna Group. Hadiah
yang sudah dinantikan oleh seluruh warga kota. Mereka berbondong-bondong menuju
tempat ini dengan suka cita dan gembira. Mereka terlihat datang dengan
rombongan. Ada yang memakai sepedah motor, ada pula yang berkendara mengunakan
mobil. Tidak ada yang terlihat di wajah mereka selain kegembiraan.
Inilah danau hijau.
Taman dan danau di tengah kota,
yang menyatu dan saling melengkapi. Tempat ini akan menjadi ikon wisata
keluarga. Slogan utama terbentang besar di belakang panggung “ matahari terbit
nan indah danau hijau, nikmatilah seluruh warga kota bersama orang yang kalian
sayangi.” bisa di lihat dari jalan raya sekalipun. Bendera-bendera bertuliskan
Antarna Group mengelilingi danau dan setiap sudut taman. Menunjukan kepada
masyarakat, siapa yang paling berjasa, menyulap danau hijau menjadi tempat
seindah ini.
Sebuah tv LCD sebesar papan reklame
yang ada di pusat kota terpasang kokoh di sudut taman, saat ini sedang memutar
film dokumentasi perjalanan perubahan danau hijau. Yang awalnya hanya semak dan
kubangan air, kini sudah berganti rupa. Dahulu ketika masih menjadi tempat tak
terurus danau hijau memang sudah mendapati anugrah dari alam. Tempat itu memang
sudah indah pada awalnya. Foto-foto pada saat pembangunan bergantian tanyang
dalam slide-slide yang mengundang decak kagum. Profil perusahaan juga tayang
dalam slide-slide berikutnya. Kedepannya layar tv besar itu akan di pakai
Antarna Group sebagai papan iklan mereka.
Jalan di sekitar danau hijau di
tutup untuk mencegah terjadinya kemacetan. Orang-orang yang beramai-ramai
datang untuk menjadi saksi peresmian acara harus parkir kendaraan di area
tertentu yang sudah di tunjuk, dan berjalan kaki menuju lokasi. Hanya kendaraan
para pejabat kota, dan undangan VVIP yang boleh masuk sampai ke area parkir danau
hijau.
Sebagai objek wisata keluarga,
danau hijau menyediakan fasilitas yang lengkap sebagai penunjangnya. Danau
indah yang tenang yang di kelilingi dengan taman yang sama menghijaunya, akan
ada arena bermain air, dan juga kapal-kapal kecil yang bisa dipakai bergiliran.
Area olahraga mini, area jogging. Tempat bermain anak. Tempat outbond. Blok kuliner, yang bisa di pakai para pedagang
yang sudah terdaftar untuk berjualan. Semuanya lengkap. Tempat ini telah di
bangun kembali oleh Antarna Group sebagai sumbangan mereka bagi pembangunan
kota. Semua biaya pembangunan sekaligus peresmian di tanggung semua oleh
Antarna Group. Ini adalah bakti perusahaan bagi masyarakat kota yang di
cintainya. kedepannya tempat ini akan di kelola pemerintah kota.
Begitulah kalimat pembuka yang di
sampaikan oleh jurnalis media. Live tv beberapa stasiun tv nasional. Hari ini
hanya nama Antarna Group yang menjadi tranding di berbagai media sosial.
Siang ini cuaca cukup hangat,
walaun panas namun tidak terik menyengat. Kerumunan manusia sebenarnya yang
membuat suasana semakin panas. Tapi mereka tidak merasakan apapun. Hanya
wajah-wajah penuh tawa dan bahagia yang terlihat. Berkumpul dengan satu tujuan,
menjadi saksi dibukanya tempat wisata gratis bagi keluarga mereka nanti. Seribu
satu rencana bermunculan di kepala mereka. Menyusunnya dalam agenda wajib
minguan mereka. Liburan di danau hijau.
Tenda-tenda berjajar, kursi-kursi
tempat duduk sesuai dengan nama undangan. Barisan sofa yang ada di depan sudah
terisi oleh para undangan VVIP. Para
pejabat kota, petinggi perusahaan-perusahaan besar, artis. Orang-orang penting
yang meluangkan waktunya untuk perayaan hari ini. Dan masih ada satu tempat
kosong bagi tamu kehormatan hari ini tentunya.
Tepuk tangan membahana dari seluruh
penjuru taman. Masyarakat biasa yang berjubel di luar garis pembatas terlihat
bersorak senang ketika pembawa acara naik ke podium. Mereka membuka acara
dengan sangat lihai, dengan kalimat berbusa, memuji semua orang yang terlibat
dalam pembangunan danau hijau. Satu persatu pejabat penting naik ke podium
memberikan sambutannya. Semua kamera tv siap siaga di posisi mereka. Setelah
acara seremonial berlangsung giliran artis-artis yang naik podium untuk
menghibur. Ini yang jauh lebih di tunggu, hiburan rakyat yang bisa menyentuh
seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, sebuah mobil dengan
pengawalan ketat memasuki jalan menuju danau hijau yang sudah ditutup. Saat
tahu siapa yang datang, para pengawal menarik tanda jalan ditutup. Mengangukan
kepala mereka saat mobil melintas dengan pelan. Mobil berjalan sangat perlahan
karena suasana ramai dan hiruk pikuk pejalan kaki. Para pengawal yang mengiring
mereka menyibak jalan.
Dialah tamu kehormatan hari ini.
Saga Rahardian di dalam mobil, memandang
kerumunan manusia yang sudah di temuinya dari sepanjang pintu masuk menuju
danau hijau. Orang-orang yang ingin melihat secara langsung taman kota mereka
di resmikan.
“ Anda pasti merasa tidak nyaman.
Maafkan saya tuan muda.” Han seperti biasa selalu merasa bersalah kalau ada
sekecil saja hal yang membuat Saga tidak nyaman.
“ Sudahlah, toh aku memang harus
meresmikan tempat inikan. Tadinya aku berfikir seperti itu, tapi setelah sampai
di sini perasaanku berubah. Aku senang.” Saga menyentuh kaca jendela, melihat
lalu lalang manusia. “ Mereka terlihat bahagia sekali ya. Padahal yang kita
berikan hanya sekedar tempat mereka bisa liburan.” Anak-anak berlarian mengejar
orang tua mereka. Sekali lagi dia menyentuh jendela, seperti ingin merasai tawa
mereka.
“ Han.”
“ Ia tuan muda.”
“ Bukankah mereka terlihat keren. Apa
aku juga akan terlihat keren bersama Daniah nanti dengan anak-anak kami.”
Anak, What! Tuan Saga bicara anak.
“ Tentu saja, anda dan nona Daniah
akan menjadi orang tua yang paling keren di dunia.”
Tunggu, sejak kapan dia mulai
memikirkan tentang anak. Ya, aku tahu, mereka sudah saling mencintai, walaupun
tidak ada yang mengakui. Tapi perkara anakkan berbeda. Sial! Kenapa perasaanku
tidak nyaman begini.
Han bangun dari pikirannya tentang
anak yang diinginkan tuan Saga.
“ Han bagaimana makanan, sepertinya
yang datang sangat ramai. Kalian sudah mengantisipasi inikan.” Dia sendiri
tidak bisa memperkirakan berapa jumlah orang yang datang pada hari ini.
“ Semua sudah siap tuan muda. Ada 40
titik pembagian makanan dan minuman sepanjang jalan yang kita lewati tadi. Satuan
pengamanan dan relawan sudah mengantisipasi semuanya.”
“ Baguslah, pastikan tidak ada yang
pulang dengan perut lapar setelah acara peresmian selesai.” memandang keramaian di luar sana.
“ Baik tuan muda.”
Mobil sebentar lagi sampai diarea
parkir.
“ Satu lagi, gandakan bonus untuk
bagian kebersihan. Aku ingin mereka menyelesaikan urusan sampah malam ini. Besok
saat Daniah lewat jalan ini, aku ingin semuanya normal.”
“ Baik tuan muda.”
Bagaimana anda bisa memikirkan hal
beginian sekarang tuan muda.
Han menghentikan mobilnya. Para
pengawal mengambil posisi mereka masing-masing.
Informasi kedatangannya membuat
beberapa orang meninggalkan kursi mereka untuk menyambut kedatangan tamu
kehormatan.
Saat Han turun dari mobil pertama,
satuan pengaman yang tadi bersiaga langsung mendekat. Begitu pula para pejabat
dan petinggi yang terlibat dengan peresmian danau hijau. Mereka mengambil
posisi, berusaha mendapatkan tempat terbaik agar bisa satu frame dengan
presiden Antarna Group. Saga keluar dari kendaraaannya. Mengancingkan jasnya.
Lalu berjalan menuju para petinggi yang menundukan kepalanya menyapa. Sorot
kamera tv sudah fokus padanya sejak dia keluar dari dalam mobil.
“ Selamat datang tuan.” Isyarat
tangan Han sudah mereka pahami sebagai himbauan untuk menjaga jarak. Mereka
mundur dengan teratur. “ Silahkan tuan.” Mempersilahkan Saga menuju tempat
duduk yang sudah di siapkan.
Saga berdiri diam sebentar sebelum
menuju tempat duduknya. Semua langkahnya tersorot kamera dengan jelas. Karena
dialah tokoh utama hari ini. Mereka terlihat tampak bingung, kenapa sampai Saga
menghentikan langkahnya. Saling pandang, apa mereka melakukan kesalahan dalam
letak tempat duduk, apa tempat duduknya terlihat tidak nyaman. Tapi jelas-jelas
mereka sudah melakukan semua yang di instruksikan oleh sekertarisnya.
Apa yang dilakukan wanita itu di
sini?
Saga melirik Han? Tidak mungkin Han
tidak tahu kalau dia ada di sini. kenapa sampai dia membiarkan wanita itu di
sini. sial Han punya rencana apa. Gumamnya dengan kesal.
Sesaat setelah terdiam, dia
berhasil menguasai dirinya. Berjalan lagi diikuti sorot kamera yang bahkan
mengabadikan sekecil apapun reaksinya. Dan sepertinya wajah jengahnya pun
tertangkap kamera, walaupun dalam sekejap dia sudah berhasil memasang wajah
sedikit bersahabat.
Helen duduk di sampingnya dengan wajah penuh kemenangan, senyum seindah matahari terbit di danau hijau.
BERSAMBUNG