33 Permaisuri Ye

( Gunung K2, Karakoram, Kekaisaran Mongolia )

Gunung K2 merupakan salah satu gunung tertinggi dan yang paling sulit didaki di dunia pada masanya, namun pada saat masa Judgement Day, Gunung ini ditempati oleh Seokor naga besar, yang dijuluki dengan nama dari salah satu naga dalam legenda Tiongkok, Yu Long dari kisah Journey of the West.

Naga besar itu lalu berhasil dibunuh oleh 5 Pahlawan pertama, lalu Tanduk Yu Long diubah menjadi Artifact, Artifact itu diberi nama [ Sheng Long ] yaitu Artifact berupa sayap, dan diberikan kepada Calon 13 Pahlawan selanjutnya, dan yang merupakan Kaisar Pertama Kekaisaran Mongolia.

Setelah Hari Kebangkitan Dunia, salah satu dari 13 Pahlawan yang merupakan Kaisar Pertama dari Kekaisaran Mongolia, membuat Gunung ini menjadi tempat Istana Kekaisarannya berada.

Sekarang berselang puluhan tahun, Kekaisaran Mongolia telah beralih 2 kali kepemimpinan, dan saat ini Kekaisaran Mongolia dipimpin oleh permaisuri Ye Hui Zhao.

[ 3 Desember 2096.. //???// ]

Saat ini di Istana agung Huangdi, yang merupakan Istana tempat Permaisuri Ye tinggal, berdiri seorang Pria Tampan, dengan setelan Steampunk Eksentriknya, dan kacamata bundar tanpa bingkai.

Orang ini adalah The Immortal, Edward Buckingham, Edward saat ini sedang mengunjungi salah satu tempat paling terlarang di dunia, Istana Huangdi, ia saat ini sedang menunggu respon dari Permaisuri Ye atas kunjungan mendadaknya.

Semenjak kejadian hari itu, senyun di wajah Edward sudah sangat jarang terlihat, wajahnya selalu serius di segala hal. Beberapa saat kemudian, seorang yang tertup oleh pakaian khusus menyambut Edward, walaupun jika dilihat secara samar kelaminnya tidak dapat diketahui, namun Edward tahu jika orang ini adalah Wanita, karena tidak ada satupun pelayan pribadi Permaisuri Ye yang berjenis kelamin laki-laki.

" Tuan Edward, Permaisuri Ye mengizinkanmu masuk. " Ucap pelayan itu sambil membuat postur sopan.

" Terima kasih. " Setelah itu zedward langsung diantar oleh pelayan itu menuju ruang tahta, dimana Permaisuri Ye sekarang berada.

Setelah memasuki Ruang Tahta, Pandangan Edward langsung lurus menuju sebuah bilik besar khusus yang ditutupi tirai, namun jika dilihat, terdapat sebuah bayangan yang membentuk wanita dibalik tirai itu.

Edward lalu sedikit membuat postur sopan lalu bebicara.

" Maaf atas kunjunganku yang tiba-tiba, Permaisuri Ye. "

Lalu terdengar suara yang sangat indah dan nyaman didengar oleh siapapun, yang dapat membangkitkan segalanya, seperti suara seorang dewi, itu adalah suara dari Permaisuri Ye.

" Ufufu, itu cukup menyusahkan, jadi tidak ada di lain waktu." Ucap Permaisuri Ye dengan suara indahnya.

" Tentu saja. " Jawab Edward.

" Jadi, apa peristiwa yang terjadi sampai The Immortal repot-repot datang ke Kekaisaran Putri Kecil ini ? " Tanya Permaisuri Ye.

" Baiklah, aku akan lamgsung ke intinya saja, Dunia ini sebentar lagi akan menghadapi sebuah bencana yang tidak akan pernah terjadi sebelumnya, dan hal itu tidak akan terlalu lama terjadi. " Ucap Edward dengan nada serius.

" Pfffttt, hahahahahaha, Tak kusangka The Immortal datang jauh-jauh kesini hanya untuk menyampaikan sebuah lelucon, tak kusangka kau orang seperti itu, Ed. " Permaisuri Ye tertawa karena menganggap ucapan Edward adalah omong kosong.

" Aku tahu itu terdengar sangat bodoh tapi, kau pasti sudah tahu kan, kejadian Teroris yang terjadi di Roma dan London. " Ucap Edward.

" Tentu saja, kabar mengerikan seperti itu, dan yang kau maksud saat klarifikasi itu adalah Artifact, benar kan ? " Ucap Permaisuri.

" Benar, Yang para teroris itu incar adalah Artifact, dan saat ini Golden Crown dan Excalibur telah berhasil tercuri, iti ada-" Sebelum Edward melanjutkan perkatannya, Permaisuri Ye memotongnya.

" Kau masih memanggilnya seperti itu ? hentikan memanggil Artifact dengan nama itu, kau sama sekali tidak menghormati 13 pahlawan. " Ucap Permaisuri Ye dengan sedikit kesal.

" Maaf, maksudku, [ Arbor Sancta ] dan [ Sióg Naofa ], telah dicuri, sebenarnya Sióg Naofa berhasil terselamatkan dari kejadian kemarin, namun karena kebodohan dari Charles, Itu berhasil dicuri 2 hari yang lalu, tepat sehari setelah kejadian penyerangan. " Ucap Edward, mengucapkan nama asli dari Artifact yang dicuri.

[ Arbor Sancta ] Merupakan Artifact milik Kerajaan Romawi Modern, Artifact ini berupa Mahkota yang terbuat dari susunan daun emas. Lalu ada [ Sióg Naofa ] Sebuah Artifact yang lebih dokenal sebagai Excalibur, merupakan Artifact tipe Pedang, walaupun digunakan oleh Charles, yaitu raja Britania saat ini, yang terkenal karena kebodohannya.

Namun, ia sama sekali tidak bisa menggunakan bahkan 1 % dari kekuatan asli [ Sióg Naofa ], itu karena seluruh Artifact memilih sendiri siapa penggunanya.

" Yah itu sudah wajar untuk raja bodoh itu, lagipula sebenarnya apa yang mereka incar dari mencuri Artifact, lagipula di zaman sekarang, tidak akan ada manusia yang pantas untuk menggunakan Artifact ke kekuatan penuhnya, lalu apa yang mereka Incar. " Gumam Permaisuri walaupun masih dapat didengar oleh Edward.

" Itu sedang kuselidiki. " Jawab Edward..

" Jadi, kenapa kau malah datang ke Kekaisaranku, bukan ke Markas World Hero ? " Tanya Permaisuri.

" Sebenarnya aku sudah melapor ke Markas World Hero kemarin, dan saat ini aku datang ke kekaisaranmu, karena kau adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu betul tentang Artifact, dan Dunia lain. " Jawab Edward.

" Apa itu ? " Ucap Permaisuri.

" Aku ingin sebuah izin untuk membuka portal di Sdanskikokev, Antartika. " Jawab Edward dengan tegas.

" Tidak, aku menolak, itu mustahil, Est tidak akan memberi izin kepada siapapun untuk hal itu. " Jawab Permaisuri.

" Bagaimana kalu kubilang, aku menemukan orang yang bisa menyembuhkan penyakitmu. ? " jawaban Edward membuat jantung Permaisuri Ye sedikit terhenti dalam sesaat, ia bertanya tanya didalam hatinya, bagaimana orang ini tahu tentang penyakitnya, dan juga siapa orang yang bisa menyembuhkan penyalitnya, itu tidak masuk akal.

" Bagaimana ? " Tanya Edward dengan intrik.

" Aku akan meminta izin dari Est terlebih dahulh, nanti aku akan menghubungimu jika semuanya telah selesai, sekarang pergi !. " Ucap Permaisuri, menandakan bahwa mereka berdua sepakat dalam kerjasama mereka.

" Kalau begitu, aku akan menunggu kabar darimu. " Jawab Edward, lalu ia pergi keliar dari ruang tahta, dan terdengar kutukan dari Permaisuri.

" Cih, Vampire kurang ajar ! *Uhuk* * Uhuk * " Lalu saat ia mengutuk Edward, ia batuk batuk dan keluar darah dari batuknya, para pelayannya pun dengan sigap membantunya.

" Permaisuri, jangan memaksakan dirimu. " Ucap Salah satu pelayan.

" Tidak, tidak apa apa, aku baik-baik saja. "

Jawab Permaisuri dengan keras kepala dan mencoba berdiri, namun saat ia mencoba berdiri, ia kembali jatuh. Dan para pelayan kembali dengan panik menggotongnnya, namun Permaisuri hanya berpikir.

' Apa benar-benar ada orang yang dapat menyembuhkan penyakitku, kurasa Edward hanya berbohong ' Setelah itu visi Permaisuri menjadi gelap dan ia jatuh pingsan.

----------------------------------

( Hotel Changdu, Beijing, Kekaisaran Mongolia. )

Saat ini Olivia dan Hauver sedang di kamar hotel, dan ada Alice yang terbaring di inkubator juga berada diruangan 40 meter persegi itu.

Hauver saat ini sedang duduk di kasur dan melihat sebuah Buku, buku itu adalah Guide Book dari peserta Turnamen akbar kekaisaran, yang akan berlangsung di ChuanGhua Arena Beijing.

" Jadi Bagaimana Peraturan permainanya ? " Tanya Olivia yang masih mempersiapkan segalanya.

" Hmmm, sepertinya ada babak penyisihan terlebih dahulu, sebelum kami semua ditandingkan, nanti akan ada Babak penyisihan hingga kami tersisa 16 orang dan bertarung dengan sistem gugur, kira-kira begitulah. " Jawab Hauver masih membaca buku itu.

" Apa tidak ada rincian spesifik, apa babak penyisihan yang akan menyisihkan begitu banyak orang itu ? " Tanya Olivia.

" Tidak ada. " Jawab Hauver.

" Yah, mau bagaimanapun, Berjuanglah Kouhai-ku. " Ucap Olivia dengan pose bersemangat namun dengan tatapan datar dan nada lemas.

" Oke " Jawab Hauver dengam senyum, lalu senyumnya reda dan ia memandangi langit tanpa bintang lewat jendela hotel, dan berpikir.

' Sebenarnya siapa mereka ini, apa tujuan mereka mengumpulkan Artifact, namun, jika yang Julius katakan memang benar, Tujuan orang-orang ini sama sekali tidak mengenakkan. '