34 Turnamen Kekaisaran, Mulai !!!

( Arena of Endless Victory, Beijing, Kekaisaran Mongolia. )

[ 4 Desember 2096, 08 : 00 ]

Arena of Endless Victory, adalah sebuah tempat pertarungan yang dibangun pada tahun 2072, Arena ini merupakan salah satu tempat penting di Kekaisaran Mongolia, karena menyajikan banyak kenangan dan pertarungan antara tokoh-tokoh terkenal didunia.

Dan pada hari ini, Turnamen Pertarungan Dunia yang diadakan oleh Permaisuri dalam rangka Peringatan Ulang Tahunnya, diselenggarakan secara terbuka, entah siapapun itu asal mereka bisa bertarung, dapat ikut turnamen ini.

Entah itu Pembunuh berantai, Pemerintah, atau bahkan Monster sekalipun, jika mereka daftar dan ikut bertarung, tidak ada yang menghalangi mereka, karena itulah, turnamen ini juga disebut sebagai Turnamen Berdarah.

Sebenarnya hal ini telah dikecam oleh Pemimpin World Hero, namun, Permaisuri Ye sama sekali tidak mengindahkan hal itu, ia dengan acuhnya berkata bahwa para peserta telah diperingatkan akan kehilangan nyawanya dalam turnamen ini, jadi pihak Kekaisaran tidak bertanggung jawab sedikit pun.

Karena itu, World Hero selalu mengirim salah satu dari petingginya untuk hadir dan menjadi pengawas di turnamen ini.

Semenjak pihak World Hero bertindak sebagai pengawas, Para warga yang tadinya dilarang untuk menonton turnamen, sekarang dipersilahkan, karena keamanan yang dijamin, entah itu dari pihak World Hero maupun Kekaisaran.

Para peserta juga sudah berkumpul di ruang tunggu, saat ini Hauver terlihat sedang duduk, dan menunduk, dia sangat serius dengan turnamen ini, dan dia harus menang, jika tidak, Jiwa Alice tidak akan pernah terselamatkan.

Hauver memakai pakaian tertutup pada turnamen ini, dengan Hoodie Hitam, masker hitam, sarung tangan hitam, Celana Training Hitam, dan Sneakers Putih. Hal ini dilakukan karena ia tidak ingin identitasnya terekspos dan menyebabkan hal-hal yang merepotkan, dia tidak ingin keluarganya menjadi korban lagipula.

Saat Hauver dan peserta lainnya sedang menunggu, sebuah suara merebut perhatian mereka.

- Kepada seluruh peserta, dipersilahkan masuk ke Arena.

Setelah itu para peserta mulai secara bergiliran keluar dari ruang tunggu dan masuk ke Arena Terbuka.

Hauver juga berjalan diantara para peserta dan tidak terlalu menarik perhatian, walaupun, itu malah berdampak sebaliknya karena pakaian yang ia pakai.

Setelah semua Peserta berkumpul di sebuah Arena besar yang terbuat dari marmer dan beton, Hauver sedikit melihat keatas lewat Hoodienya.

Ia melihat 3 orang, Orang pertama adalah seorang wanita yang memakai pakaian militer putih dan emas, Hauver tahu pakaian apa yang diapakai wanita itu, dan identitasnya juga sudah tertebak.

' World Hero ya. ' Pikir Hauver, setelah itu ia mengalihlan pandangannya pada orang kedua, walaupun orang itu berada dibalik tirai, Hauver dapat melihat bahwa bayangannya adalah seorang wanita.

' Apa dia permaisuri Ye ? Aku merasakan aura dominasi luar biasa darinya, seperti yang diharapkan dari pemimpin tertinggi mongol. '

Merasakan bahwa ada seseorang yang merasakannya, Permaisuri mengalihkan pandangannya ke orang berhoodie hitam ditengah kerumunan, lalu saat ia melihat lebih jelas ke orang itu, Permaisuri melihat mata merahnya dan jantungnya seperti berhenti sejenak, namun itu kembali berdetak seperti biasa setelah beberapa saat.

' Orang ini !?!? ' Permaisuri berpikir, karena dia kaget, dengan hanya melihat matanya, ia seperti melihat dewa kematian yang datang darinya, seluruh indranya menegang hanya karena menatapnya, bagaiman Keturunan Dewa sepertinya bisa takut oleh orang acak ?!.

Hauver mungkin tidak tahu, bahwa Jiwanya yang dapat mewujudkan Phantasm Anti-God seperti Longinus, sangat mempengaruhi orang yang disebut sebagai keturunan dewa seperti Permaisuri Ye.

Sebenarnya, seluruh ke-13 pahlawan, semenjak mereka memutuskan menggunakan Artifact mereka, seluruh struktur tubuh, pikiran, dan seluruhnya telah berevolusi menjadi Demi-God.

Karena itu, Permaisuri Ye, yang merupakan cucu dari Pahlawan Mongol, masih membawa darah dewa dari kakeknya. Karena hal itulah, ia sangat takut saat menatap Hauver yang jiwanya mengandung Phantasm Pembunuh Dewa.

Setelah itu Hauver mengalihkan pandangannya ke orang ke-3, ia adalah Pria tua yang memiliki aura mengerikan disekujur tubuhnya, bahkan Hauver sedikit mengigil melihatnya.

' Orang tua ini, monster, kekuatannya setara dengan Edward, aku harus berhati hati. '

Pikir Hauver, namun saat ia masih menatap ke orang tua itu, seseorang muncul dipodium, orang itu adalah seorang Pria muda dengan blazer, ia lalu membuka kertas ditangannya dan berbicara dengan mikrofon sehingga didengar oleh semua peserta yang jumlahnya sekitar 600 orang.

- Baiklah semuanya perkenalkan, namaku adalah Guo Jian, aku akan menjadi pengawas sekaligus juri dalam Turnamen kali ini.-

Pria itu yang memperkenalkan dirinya sebagai Guo Jian memasang postur sopan.

- Sekarang, aku akan membaca susunan acara di Turnamen ini.

yang pertama, kalian akan diseleksi hingga tersisa 16 orang saja, seleksi itu akan menjadi fase pertama dari turnamen ini.

Lalu yang kedua, 16 orang yang tersisa akan saling berhadapan 1 vs 1 dengan pengundian, hingga tersisa satu pemenang.-

Ucap Guo Jian, setelah iu ia menutup kertas yang dibacanya dan menaruhnya disaku celananya.

- Tidak ada peraturan, namun tidak boleh dengan sengaja membunuh lawan, itu saja, Baiklah, tanpa basa basi lagi, aku menyatakan, Turnamen terbuka Kekaisaran yang ke-18, DIMULAI !!!! -

Guo Jian berseru dengan keras sebagai pernyataan bahwa turnamen kekaisaran Akan Dimulai

Para Peserta maupun Penonton bersemangat dan juga berseru dengan keras.

"""""" Ou """"""

______________________________

( Tidak Diketahui )

Saat ini diruangan gelap, Seorang Pria sedang duduk dengan tenang, sambil melihat lanhit dari sebuah jendela kecil didepannya, ia menyilangkan kedua kakinya sambil memegang dengkulnya.

Lalu tiba tiba ada seorang wanita datang kesampingnya, penampilan wanita itu seperti seorang maniak, ia tersenyum dengan kejam, dan diwajahnya terdapat banyak noda bercak darah.

" Hey, Hey, Al-chan, Kemana kita akan pergi selanjutnya, [ Arbor Sancta ], [ Sióg Naofa ], dan sekarang [ Al Jamal Al Muqadas ], kita sudah mendapatkan 3 Artifact, dan masih ada 10 lagi yang tersisa, Mama sudah pergi ke Mongol, sedangkan kita pergi kemana ? nee Al-chan, apakah kita akan mengambil [ Pavitra Gaya ] dan menuju Shivarta, atau bahkan kita pergi ke Vinter untuk mendapatkan [ Estroph ], kemana kita akan pergi ??? " Wanita bicara sangat panjang dalam satu ambilan nafas.

" Tidak, untuk saat ini kita akan menunggu Mama kembali dari Mongol terlebih dahulu, bergerak terlalu buru buru juga tidak baik, masih ada beberapa orang yang perlu kita waspadai saat ini, Edward Buckingham, True Ancestor, Amera, dan bocah itu, Hauver, aku benar benar sama sekali tidak bisa menghadapinya saat ini, tidak sampai aku memiliki Artifact dari Mongol, [ Shen Long ]. " Ucap Pria itu dengan senyum penuh karisma dan intrik.

" Ehh~, apakah dia sangat kuat ??? " Tanya wanita itu dengan terkejut, karena bahkan pemimpin agungnya sedikit takut dengan orang itu.

" Tidak, dia tidak kuat seperti True Ancestor, dan tidak Mengerikan seperti Amera, namun, Phantasm miliknya merupakan kelemahan terbesarku, jadi kita akan bersabar untuk saat ini. " Jawab Pria itu.

" Cheee~, ini sedikit membosankan tapi, baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu, dadah Al-chan " Ucap wanita itu dengan riang lalu pergi meninggalkan kembali Pria itu dalam kesendirian.

' Aku pasti akan mewujudkan mimpimu, Mathias. '