Chapter 27 Bab 27. Alira yg manja

setelah mematikan sambungan telfon dengan Fahri,, Alira segera berlari ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower untuk membasahi tubuhnya,,,...

dalam kedinginan di bawah shower,, Alira berfikir,, mengapa suaminya seperti itu,,? di balik sifatnya yg dingin dia adalah seorang penggila sex dengan cara cara yg sangat gila dan tidak masuk akal...

"apakah dia perna bercinta dengan wanita lain sebelum aku,,,? dan apakah dia pernah melakukan hal hal gila seperti itu,,,? tanya Alira dalam hatinya...

"tapi mengapa aku ngga bisa nolak keinginannya,, walaupun keinginannya itu sangat gila,,? gumam alira sambil menarik nafas panjang dan membuangnya kasar...

setelah keluar dari kamar mandi,, Alira memilih untuk tidur siang,,...

Fahri keluar dari hotel dan menemui rombongannya,,....

"dari mana aja kamu,, kamu ko kelihatannya seperti baru habis mandi,,,? tanya Fernando..

"iya,, tadi aku merasa gerah,, dan memilih untuk memakai hotel di dekat sini untuk mandi... jawab Fahri berbohong...

"semua udah selesai kan,,,? tanya Fahri..

"iya sudah,, tapi kita ke hotel dulu untuk melihat hasil pemotretan kita tadi,,,! sambung ayahnya Bella..

akhirnya mereka semua menuju ke hotel Bella,, mereka masuk ke dalam sebuah ruangan dan menyalakan infokus untuk melihat hasil pemotretan mereka tadi..

di saat pemotretan tadi,, satu persatu dari mereka semua memegang sepenggal papan nama Bella,, sambil tersenyum ke arah kamera,, karna mereka akan mempromosikan hotel Bella dengan hasil pemotretan itu...

setelah melihat hasil pemotretan mereka,, Fahri dan Refan berpamitan untuk ke bandara,, karna Refan sudah memesan tiket untuk jam 3 sore nanti...

karna Fahri dan Refan akan segera berangkat,, akhirnya klien yg lainpun memutuskan untuk berangkat ke negara mereka masing masing termasuk Fernando.

pukul 3 sore tepat, pesawat yg di tumpangi Fahri dan Refan lepas landas dari Amerika menuju Indonesia...

Alira tidak mengetahui keberangkatan Fahri dari Amerika, karna Fahri tidak memberitahuinya,, yg Alira tau,, suaminya akan tiba di Indonesia dua atau tiga hari lagi.

malam itu Alira menghubungi Fahri ber ulang ulang namun tidak bisa tersambung...

Alira mulai berfikir yg macam macam,,.....

"apakah dia ke bar lagi,,,? kalau dia di jebak lagi gimana,,? gumam Alira..

"ngga ngga ngga,, aku ngga boleh terlalu berfikir macam macam,, lagian besok aku mau ujian,, aku ngga boleh banyak fikiran,, Alira berkata untuk menenangkan dirinya sendiri,, dan setelah itu dia memilih untuk tidur...

jam 6:30 alira terbangun karna suara alaran yg terdapat di atas meja samping ranjangnya,, dia segera mandi kemudian sarapan dan langsung berangkat ke kampus di antar oleh pak Tono supirnya..

sesampainya di kampus,, alira fokus dengan soal soal yg ada di lembaran soalnya...

dia sangat bingung dengan soal soal yg ada,, karna yg dia pelajari dari kemarin sampai tadi malam,, semua ngga ada di dalam lembaran soal itu...

"aduuuuh,,, bagaimana ini,,,? tanya Alira dalam hati sambil menggaruk garuk kepalanya...

tiba tiba dia teringat kepada dewa penolongnya yaitu Fahri suaminya sendiri,, karna dosen yg mengawas lagi keluar,, dengan segera Alira mengambil ponselnya dan mengetik beberapa soal yg dia tidak mengerti dan di kirimnya ke Fahri..

"ya Tuhan,, semoga saja dia sudah aktif dan membaca pesanku,, Alira berkata kata dalam hati,, tiba tiba mata Alira terbelalak karna pesannya sudah terkirim..

Alira sangat tegang dan hawatir karna belum ada balasan dari Fahri,, dia takut kalau dosennya keburu datang...

Fahri yg baru tiba di bandara langsung menuju mobil pak tono yg sudah menjemput dia dan juga Refan,, karna sepulang mengantarkan Alira,, pak tono di telfon Fahri untuk mebjemput mereka di bandara..

sesampainya di dalam mobil,, fahri mengambil ponselnya,, tiba tiba dia terkejut dengan pesan yg masuk dari Alira 10 menit yg lalu,, dengan segera Fahri mengetik apa yg harus dia ketik dan mengirimnya kepada Alira..

Alira yg sedang menunggu,, langsung kegirangan tanpa mengeluarkan suara,, dia segera menulis semua yg di kirim oleh Fahri,, selesai menulis,, dia menghela nafas legah,,..

beberapa menit kemudian,, dosen yg mengawas pun masuk,, namun Alira sudah tenang, tidak seperti cacing kepanasan lagi,,...

"tinggal 10 menit lagi,, kata dosen pengawas..

dan setelah 10 menit,, akhirnya dosen pengawas menyuruh mereka untuk mengumpulkan lembar ujian mereka..

setelah itu mereka keluar dan nenuju kantin,,...

"aduh,, parah bangat tadi,, untung aja ada si Rena, kalau ngga bisa mati aku.. kata Agus..

"beruntung bangat lo duduk bersebelahan dengan si kutu buku itu,, sambung baim...

"itulah rezeki anak baik,, kata agus yg langsung dapat sorakan dari teman temannya...

setelah makan,, mereka kembali masuk ruangan untuk menerima ujian selanjutnya,,...

selesai ujian,, Alira memilih untuk langsung pulang,, di parkiran sudah ada mobil pak Tono,, Alira langsung melangkah ke arah mobil,, pak tono segera membuka pintu mobil untuk Alira, baru pak tono masuk dan melajukan mobil.

pak Tono tidak memberitahukan kedatangn Fahri kepada Alira,, karna Fahri menyuruh pak Tono untuk tidak memberitahukannya...

sesampainya di rumah,, Alira langsung masuk ke dalam rumah,, dan tiba tiba langkah kakinya terhenti karna melihat laki laki yg dia rindukan berdiri di dekat tangga tanpa memakai baju,, hanya memakai celana pendek karna Fahri baru selesai barbelan,,..

itulah kebiasaan Fahri,, setiap kali habis berolah raga langsung melepaskan bajunya karna dia ngga bisa pakai baju yg sudah basah dengan keringat...

Alira menatap Fahri dengan tatapan yg bercampur antara senang,, kaget,, terharu dan rindu,,sedangkan Fahri biasa saja dengan ekspresi dinginnya..

tiba tiba Alira berlari ke arah Fahri dan kemudian dia melompat dan memeluk Fahri dengan kedua kakinya dia lingkarkan di pinggang Fahri dan kedua tangannya di kalungkan di leher Fahri,,,...

Fahri terkejut dengan tingkah Alira,, tapi karna fisiknya yg kuat membuat dia hanya sedikit terdorong ke belakang,,...

Alira memeluk tubuh berkeringat Fahri dengan kencangnya,, sedangkan Fahri hanya berdiri tegak...

"mas,, pegangin aku,,! nanti aku jatuh,,, rengek Alira...

"ya turun kalau takut jatuh,,, jawab Fahri dingin...

"ngga mauuu,, aku mau gendong,, kata Alira manja...

para pembantu yg melihat tingkah Alira hanya senyum senyum...

"kamu ngga malu,,? di lihatin para bibi tu,, kata Fahri sambil melinkarkan tangannya di bopong Alira..

"kenapa harus malu,, memangnya aku gendong di suami orang,,,? jawab Alira sambil menatap wajah Fahri yg penuh keringat...

"kenapa menatapku seperti itu,,,? jangan bilang kamu mau minta di cium... kata Fahri..

"kalau iya emang kenapa,,,? tanya Alira...

"jangan gila kamu,, jawab Fahri sambil melepaskan Alira dan melangkah ke arah kulkas untuk mengambil air minum..

Alira tak tinggal diam,, dia mengikuti fahri sambil melingkarkan tangannya di lengan Fahri...

"lepaskan tanganmu,, aku mau minum,,, kata Fahri setelah sampai di depan kulkas...

"Alira menurut,, dia melepaskan lengan Fahri dan tetap menatap Fahri yg sedang minum...

Alira terpesona dengan tubuh suaminya yg kekar dan tinggi,, dia menatap Fahri dari atas sampai bawah...

setelah Fahri selesai minum,, Alira kembali melingkarkan tangannya ke lengan Fahri sambil berkata,,,..

"mas,, aku mau di gendong..

sedangkan para bibi yg lagi sibuk di dapur hanya tersenyum senyum melihat kelakuan Alira yg sangat manja kepada suaminya,,...

"lepasin aku,,! aku mau mandi... kata Fahri dingin..

setelah melepaskan tangan Alira,, Fahri melangkah ke arah tangga dan hendak naik ke kamar mereka yg terdapat di lantai dua...

sebelum dia melangkah naik ke tangga,, dia melirik Alira yg tetap berdiri di tempatnya dengan mata yg sudah berkaca kaca...

Fahri menghela nafas panjang dan membuangnya kasar sambil melangkah balik ke arah Alira,, kemudian menggendongnya dan kembali naik ke tangga menuju kamar mereka...