Chapter 43 Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka

selasai rapat,, Fahri kembali ke ruangannya dan menghampiri Alira yg ternyata sudah terlelap di atas ranjang,, dia duduk di tepi ranjang sambil menatap wajah istrinya yg cantik jelita itu,, Alira tertidur sangat pulas,, jadi Fahri tidak tega membangunkannya,, Fahri naik ke atas ranjang dan duduk bersandarkan tubuhnya ke kepala ranjang di samping Alira,, Alira yg sangat nyenyak dalam tidurnya itu,, tiba tiba berbalik dan memeluk paha Fahri yg sedang duduk di sampingnya,, karna mencium aroma yg sudah sangat dia hafal,,akhirnya Alira terbangun,, dia menatap laki laki tampannya itu sedang terduduk sambil menikmati sebatang rokok,, kemudian dia bangun dan duduk di samping Fahri sambil menyandarkan kepalanya di dada suaminya..

sedangkan Fahri hanya terdiam sambil menikmati rokoknya,, kemudian Alira mengambil ponsel suaminya yg berada di samping dan menyalakannya sabil berkata..

"mas,, ini udah jam dua,, jam berapa kita mau pergi melihat rumah yg mas bilang itu,,?

"kita pergi sekarang aja,, jawab Fahri sambil mematikan sisa rokok nya...

kemudian mereka segera bergegas pergi,, di dalam perjalanan,, Alira memikirkan tentang segala hal,, akhirnya dia balik menatap Fahri dan menanyakan tentang apa yg sedang dia fikirkan dari tadi...

"mas,, nanti kita hanya berdua di rumah itu,,? tanya Alira..

"ngga,, nanti kalau kita pindah,, bi Ina sama saudaranya dari kampung tinggal sama kita,, jawab Fahri...

"iya mas aku setuju kalau bi Ina ikut kita,, kata Alira bersemangat...

"tapi saudara bi Ina yg dari kampung masih cewe atau udah nikah,,? tanya Alira lagi..

"udah nikah,, dan yg kerja sama kita nanti suami dan juga istrinya,, biar suaminya jadi supir dan sekalian bantu bantu bi Ina dan juga strinya,, jawab Fahri...

"ooooo aku kirain,,, kata Alira terhenti karna langsung di potong Fahri...

"kamu kira apa,,? kamu fikir masih cewe dan nanti kamu akan berfikiran yg aneh aneh kan,,,,? sambung Fahri...

"itu bukan fikiran aneh aneh,, tapi waspada sebagai istri,, ketus Alira...

" besok pagi sodara bi Ina sudah ada,, jadi kita langsung pindah aja,, karna dua hari lagi kita berangkat ke luar negri untuk perjalanan bisnis,, kamu mau ikut ngga,,?

"ya mau dong,, jawab Alira,,...

"tapi mas,, minggu depan kan kamu wisuda,, tambah Alira...

"iya,, perjalanann bisnis palingan tiga hari aja.. jawab Fahri yg tetap fokus menyetir..

dan Alira hanya mengangguk menanggapi perkataan suaminya,, tidak berapa lama mereka sampai di sebuah rumah yg sangat mewah,, sama mewahnya dengan rumah orang tua Fahri,, ada seorang laki laki paru baya yg menyambut mereka dan membukakan gerbang rumah itu dengan senyum yg sangat ramah di wajahnya..

setelah Fahri memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil,, orang tua itu mendekati mereka dan berkata,,..

"silahkan masuk tuan,, kata orang tua itu...

Fahri memang orang yg sangat dingin dan cuek,, tapi di lain sisi,, dia sangat menghargai orang yg lebih tua,,, sebelum melangkah,, Fahri menjulurkan tangannya kepada orang tua itu untuk memperkenalkan dirinya.....

"aku Fahri pa,,, dan ini istriku Alira,, kata Fahri sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman...

"iya tuan,, aku udah tau dari pa Refan,, namaku Amin tuan,, aku yg jaga rumah ini,, rumahku ada di belakang rumah ini tuan,, dulu aku kerja sama pemilik rumah ini,, tapi setelah mereka pindah ke luar negri,, mereka memintaku untuk menjaganya samapai ada yg membelinya tuan,, jelas pa Amin..

"trus skarang pa Amin mau kerja di mana,,? tanya Fahri lagi..

"nanti biar aku cari kerja yg baru tuan,, jawab pa Amin lagi...

"bapa punya istri dan anak,,,? tanya Fahri...

"istriku udah ngga ada tuan,, sudah lama dia meninggal,, dari anak anaku masih kecil,, aku punya dua orang anak laki laki yg masih sekolah,, yg satu sma,, dan yg satunya smp tuan...

"bapa mau ngga kerja sama aku,,,? jadi tukang kebun... kata Fahri...

"mau tuan,, aku mau,, aku sangat berterimah kasih kalau tuan mau mempekerjakan aku yg sudah tua ini,, karna di tempat lain mungkin ngga ada yg mau terima aku.. kata pa Amin sambil meneteskan air mata...

Fahri yg melihat pa Amin meneteskan air mata,, langsung memegang pundak pak Amin sambil berkata,,....

"udah pa,, ngga usah nangis,, kalau mau,, anak anak bapa juga bisa bantu bantu nyuciin mobil mobil dan motor motor aku,, biar uang sekolah mereka aku yg bayarin,, tambah Fahri...

Alira yg menyaksikan ketulusan suaminya kepada orang tua itu langsung meneteskan air matanya,, tapi segera dia menghapusnya dan melangkah menyusul Fahri dan pak Amin yg sudah duluan melangkah menuju rumah besar dan mewah itu...

Alira merasa takjub melihat taman yg indah,, banyak bunga bunga yg indah,, dan terdapat kolam ikan yg di dalamnya ada banyak ikan ikan hias yg cantik,, dan di samping rumah itu,, ada semacam kebun buah,, ada pohon jeruk,, apel,, mangga,, anggur dan masih banyak yg lainnya,,, sedangkan di belakang rumah itu,, ada kebun sayur yg terdapat banyak macam sayur,, belum lagi dalam rumahnya yg megah seperti hotel berbintang,, Alira sangat bahagia bisa memiliki rumah seperti itu,, dia bahagia bukan karna kemewahan rumah itu,, tapi karna keindahan di luar rumah itu..

di rumah itu juga terdapat kolam renang yg sangat besar dan juga ada kolam,, tapi di dalamnya air hangat untuk tempan berendam diri kalau ingin berendam,, pokoknya rumah itu lebih lengkap dari rumah orang tua Fahri,, harganya sangat dan sangat mahal,, tapi bagi Fahri,, uang segitu belum bisa di katakan banyak,, Fahri memang masih muda,, tapi sudah punya usaha dan sudah menjadi bos di perusahan ternama dan terkenal,, ayah Fahri adalah pebisnis yg terkenal di berbagai negara,, dia punya banyak usaha dan bisnis besar,, dan yg mengelolahnya hanya dia dan Fahri,, Fahri mengelolah yg lain dan papanya mengelola yg lain,, jadi yg di kelola Fahri,, hasilnya semua untuk Fahri,, dan semua yg di kelolah dia maupun papanya,, itu semua milik dia,, karna kan dia anak tunggal,, dan Alira adalah wanita yg sangat beruntung bisa mendapatkan Fahri...

Alirapun terlahir dari keluarga yg sangat kaya,, tapi tidak sekaya Fahri,, di perusahan Fahri maupun papanya ada saham papa Alira juga di sana,, tapi yg lebih besar otomatis saham Fahri dan juga papanya...

selesai melihat lihat rumah,, Fahri dan Alira langsung pulang ke rumah,, mereka sampai rumah pukul jam 8 malam,, karna mereka tadi singgah di sebuah restoran mewah milik Fahri untuk makan malam,, jadi mereka sampai rumah sudah malam...

sesampainya di rumah,, mereka langsung melangkah menuju kamar,, mama Rita yg melihat mereka segera menghampiri mereka dan berkata...

"ko baru pulang si sayang,, kata mama Rita sambil menatap Fahri dan Alira bergantian..

"iya ma,, soalnya tadi aku ketiduran di kantornya mas Fahri,, jadi kita pergi melihat rumah sudah hampir sore ma,,, jawab Alira...

"ya uda,, kalau gitu,, kalian mandi dulu baru kita makan sama sama,, balas mama Rita...

"kita uda makan di luar ma,, sekalian tadi memeriksa laporan keuangan restoran,, jawab Fahri sambil melangkah naik ke kamarnya dan di susul Alira,, sedangkan mamanya hanya mengangguk dan tersenyum melihat anak dan menantunya yg sudah samgat melekat seperti prangko...

selesai mandi dan berpakaian,, Fahri dan juga Alira turun ke ruang keluarga menemui keluarganya yg lagi mengobrol di sana karana sudah selesai makan...

mereka bergabung dengan mama Rita,, papa Indra,, grenma dan juga Meymey yg selalu menatap Alira dengan tatapan tidak suka..

"bagaimana lir rumah yg di belikan suami kamu,, kamu suka ngga sayang? tanya mama Rita..

"aku suka bangat ma,, pekarangannya sangat indah,, karna ada kebun bunga,, kebun buah dan juga kebun sayur ma,,..

"ooo ya,,,, kalau gitu mama sering sering ke sana deh,, kata mama Rita sambil tersenyum....

"grenma juga mau main main ke sana,, sambung grenma yg memang sangat menyukai perkebunan...

"trus kapan rencana kalian untuk pindah,,? tanya papa Indra...

"besok pa,, karna dua hari lagi aku ada perjalanan bisnis ke Jerman,, dan minggu depan aku kan wisuda,, jadi aku ngga punya banyak waktu,, kata Fahri...

"ya udah kalau gitu,, tapi kalau kamu ke Jerman,, bagaimana dengan Alira,,? tanya grenma,,..

"kan ada bi Ina dan lainnya ma,, jawab papa Indra...

"aku bawa Alira ke Jerman pa,, biar dia ngga mikir aku macam macam di sana,, jawab Fahri dan membuat semuanya tertawa terkecuali Meymey yg hanya menatap Alira dengan wajah datarnya...

sedangkan Alira hanya tersenyum malu sambil mencubit perut Fahri...