Chapter 44 Bab 44. Alira yg kelelahan

selasai mengobrol dan bercanda di ruang keluarga,, satu per satu dari mereka memilih untuk beranjak ke kamar masing masing karna sudah larut malam,, sampainya di kamar,, Alira dan Fahri langsung naik ke ranjang untuk tidur tanpa ada aktifitas apapun,, karana Alira masih datang bulan,, jadi Fahri langsung segera berbaring dan memejamkan matanya,, karna melihat Fahri tidak memperdulikannya,, Alira segera mendekat ke arah Fahri dan menyandarkan kepalanya ke dada bidang Fahri dan memeluk tubuh kekar suaminya itu,, sedangkan Fahri hanya diam dalam posisinya,, dan membiarkan Alira tidur sambil memeluknya sampai pagi hari...

pukul 5:30 pagi,, Alira sudah terbangun karna pintu kamar mereka di ketuk ketuk sama bi Ina yg sudah selesai menyiapkan semua barang barangnya...

"tok tok tok,, suara pintu di ketuk...

Alira terbangun dan langsung berjalan membuka pintu,, di sana sudah ada bi Ina yg berdiri di depan pintu kamarnya...

"non,,aku sudah selesai berkemas semua barang barang yg mau di bawa,, jadi aku bangunin non untuk mengemasi pakain non dan den Fahri,, karna aku di suruh sama nyonya besar,,.... kata bi Ina...

"ya udah bi,, aku berkemas dulu,, trus jam brapa saudara bibi datang,,? tanya Alira..

"mereka sudah naik taksi dari terminal non,, sebentar lagi mereka nyampe sini,, kata bi Ina... dan kemudian melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan...

setelah bi Ina pergi,, Alira langsung bergegas mengemas barang barangnya dan Fahri yg mau di bawa,, selesai berkemas,, Alira langsung beranjak mandi,, selesai mandi,, dia berpakaian dan berdandan seperti biasanya,, selesai itu,, dia membangunkan suaminya yg masih tertidur pulas di atas ranjang,,,....

"mas,, mas Fahri,, bangun,,! kita harus pindah rumah pagi pagi,, biar kamu ke kantornya ngga telat,, kata Alira sambil menatap suaminya yg sudah membuka mata dan menatapnya,,,...

karna Fahri sudah bangun dan beranjak mandi,, Alira segera menyiapkan pakaian kantor Fahri dan langsung beranjak menuju dapur,, di sana sudah ada bi Ina,, dan juga mertuanya yg lagi mengobrol dengan saudara bi Ina yg baru sampai...

"hay ma,, sapa Alira ke mana Rita...

"iya sayang,, semua udah siap,,? trus Fahri,,,? tanya mama Rita...

"sudah siap ma,, mas Fahrinya lagi mandi,, jawab Alira...

"oooo iya sayang,, ini saudara bi Ina,, ini bi sumi,, dan suaminya pa madi,, kata mama Rita memperkenalkan saudara bi Ina yg akan kerja di rumah baru Alira dan Fahri...

"halo,, bi sumi,, pa madi,, saya Alira suaminya mas Fahri,, kata Alira memperkenalkan diri...

"iya non,, nonnya cantik bangat,, aku ngga perna lihat orang secantik ini,, palingan di tv tv aku lihatnya,,, kata bi Sumi mengagumi kecantikan Alira...

"makasih bi atas pujiannya,, jawab Alira sambil tersenyum ramah,,...

sedangka yg lainnyapun hanya tersenyum mendengar pujian bi Sumi,, tidak berapa lama,, Fahri turun dari kamarnya dan segera berkenalan dengan bi Sumi dan pa Madi,, dan bi sumipun memuji ketampanan Fahri,, yg memang sangat tampan...

sedangkan Fahri hanya tersenyum tanpa berkata apapun menanggapi pujian bi Sumi.

selesai sarapan,, semuanya langsung bergegas mengantarkan Fahri dan Alira ke rumah baru mereka,, sesampainya di sana,, mereka sudah di sambut oleh pa Amin dan ke dua anaknya yg sudah berseragam rapi karna mau berangkat sekolah,, mereka semua melangkah menuju rumah baru Fahri dan Alira tanpa menanyakan siapa orang tua dan kedua anak berseragam sekolah itu,, karna Alira sudah menjelaskannya terlebih dulu di rumah sebelum mereka berangkat tadi,, semua orang yg ada di situ sangat takjub dengan keindahan pekararangan rumah itu,, dan kemewahan rumah tersebut,, Rumah baru Fahri tedapat empat lantai,, dan ada lif di dalam rumah itu,, kamar Alira dan Fahri berada di lantai tiga,, lantai empat mereka gunakan untuk ruang kerja Fahri,, sedangkan lantai dua,, ruang kumpul kumpul yg terdapat tempat karoke dan mini bar,, sedangkan lantai satu,, ada ruang keluarga,, kemudian dapur dan kamar kamar para pembatu di bagian belakang...

setelah selesai melihat lihat rumah baru Fahri dan Alira yg super mewah itu,, kemudian mama Rita,, grenma dan juga Meymey segera pamit pulang,, karna sudah pukul jam 12 siang,, sedangkan Fahri dan papanya sudah berangkat kantor dari pagi tadi,, setelah kepergian mama Rita,, grenma dan Meymey,, Alira langsung beranjak mandi,, karna dia merasa gerah,, sedangakan para pembantu lagi sibuk merapikan barang barang yg belum selesai di rapikan....

pukul jam 5 sore Fahri pulang dari kantor,, dia masuk rumah tapi tidak melihat keberadaan Alira,, akhirnya dia segera menaiki lif menuju kamar mereka di lantai tiga,, sampainya di kamar,, Alirapun tidak ada di sana,, kemudian dia mengganti bajunya dengan baju santai dan turun ke dapur,, tapi di dapur juga tidak ada Alira,, akhirnya dia menanyakan Alira ke bi Ina yg lagi sibuk memasak makan malam bersama bi sumi...

"bi,, non Aliranya di mana,,,? tanya Fahri..

"oooo,,, non sedang berada di kebun sayur den,, katanya mau taruh pupuk untuk sayur sayur di sana,, jawab bi Ina...

tanpa berkata apa apa,, Fahri langsung berlalu menuju kebun sayur yg berada di belakang rumah besar itu,, sampainya di sana,, matanya terbelalak melihat Alira yg sedang terduduk di atas tanah dengan wajah kelelahan,, Fahri segera melangkah ke arah Alira,, sedangkan Alira tidak menyadari kedatangan Fahri,, dia terduduk di atas tanah dengan wajahnya yg seperti bocah tidak dapat jajan..

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1579618406457.jpg-original600webp?sign=b97a0df4385bd730eaab0fb035747477&t=5e72b600)

"Alira,, apa yg kamu lakukan,,,? teriak Fahri..

Alira yg kaget segera menoleh ke arah suaminya dan berkata...

"aku cape mas,, tadi aku barusan taruh pupuk ke sayur sayur ini...

Fahri yg melihat wajah istrinya yg seperti orang kelaparan itu langsung mendekat dan menggendong tubuh Alira,, baju,, celana dan tangan Alira yg memakai kaos tangan hitam itu sudah kotor terkena tanah,, Fahri menggendongnya dan berjalan masuk tanpa berkata apapun,, dia membawa istrinya ke lantai tiga,, tapi tidak masuk ke kamar mereka,, Fahri membawanya menuju kolam air hangat yg ada di lantai tiga itu...

"lepaskan pakaianmu dan rendamkan tubuhmu ke dalam air hangat itu,, biar cape kamu hilang,, dan juga,, biar kuman kuman yg menempel di tubuh kamu mati... kata Fahti setelah menurunkan Alira di tepi kolam air hangat,,,...

"trus mas mau ngapain,,,? tanya Alira...

"aku juga mau merendam tubuhku,, karna aku takut ada kuman yg menempel karna aku sudah mengendongmu tadi,, lihat tu pakaian kamu,, penuh dengan tanah.... kata Fahri sambil menunjuk pakaian Alira...

kemudian mereka berdua berendam,, Alira berendam tanpa memakai sehelai benangpun,, begitupun dengan Fahri,, untung saja darah haidnya sudah tinggal sedikit yg keluar,, mereka berendam bersama tanpa malu karna tidak ada sehelai benangpun yg menutupi tubuh mereka,, sebap mereka sudah terbiasa seperti itu...

Alira tidak melepaskan pandangan dari suaminya yg tambah mempesona dengan tubuh yg basah,, Fahri memang sangat tampan,, dan tubuhnya yg sispek membuatnya tambah sempurna,,...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1579618406461.jpg-original600webp?sign=3b4993b97caca563282f7fa403e54e56&t=5e72b600)

tiba tiba Fahri menatap Alira dan berkata,,...

"ngapain kamu menatapku seperti itu,,,? tanya Fahri...

"aku nafsu melihat tubuh kamu yg seksi itu,, jawab Alira sambil mengedipkan sebelah matanya...

"dasar ganjen,, ketus Fahri,, dan di sambut senyum centil dari Alira...

"satu yg mau aku tegaskan sama kamu,, aku ngga mau lagi lihat kamu main jorok kaya tadi,, semua pekarangan dan tumbuhan yg ada,, itu sudah jadi tanggung jawab pa Amin.. tegas Fahri...

"tapi aku kan suka ngelakuin semua itu mas,, jawab Alira...

"ya uda,, kalau kamu ngelawan,, berarti mulai besok aku akan memecat pa Amin,, karna kamu mau kerjakan apa yg menjadi tugas pa Amin,, gertak Fahri yg membuat Alira langsung terbelalak...

"jangan mas,, jangan,,! aku janji,, aku ngga akan mengusik pekerjaan pa Amin,, asal mas ngga pecat pa Amin,, kasian mas pa Amin,, kalau mas pecat,, di mana lagi dia mau kerja..

"aku ngga akan pecat pa Amin,, asal kamu ngga ulangi hal kaya tadi lagi,, kata Fahri..

"aku janji,, jawab Alira sambil menaikan kedua jarinya...

sedangkan Fahri segera berbalik dan tersenyum,, karna gertakannya berhasil membuat si kepala batu itu menyerah,, Fahri ngga mungkin memecat pa Amin,, dia hanya menggertak Alira,, karna dia ngga mau Alira kotor kotoran seperti tadi,,...