Chapter 46 Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan

setelah Fahri pergi,, Alira segera mengunci pintu dan beranjak ke kamar,, sampainya di kamar,, dia teringat sama teman temannya,, dia segera mengambil ponselnya di atas lemari dan mengirim pesan ke teman temannya melewati grup wa,,...

("halo gays,,, pesan Alira...

("hay seksi,, kamu ke mana aja,,,? ko baru ada kabar,,,? balas Ara...

("iya benar kamu ke mana aja,,,? sambung Sifa...

("jangan jangan kamu udah berisi ya,, sampai malas,, biarpun hanya untuk mengetik pesan ke kita kita,, kata Amel...

("belum berisi gays,, tapi udah dekat dekat ni,, hehehehe... balas Alira yg langsung di tanggapi hebo oleh teman temannya...

("cie cie,, orang yg punya suami nieeeee,,,,... balas Sifa...

("iya,, apalagi suami setampan itu,, adu gusti,,, aku ngga bisa ngebayangin de,, sambung Amel....

("semoga lancar ya say,,, tambah Ara...

("iya sayang,,, dan kalian tau ngga aku skarang di mana,,,? balas Alira...

("di mana emang,,,? balas Amel,, Sifa dan Ara bersamaan,,,..

("aku lagi di Jerman gaaaaays,,temanin laki laki tampan aku dalam perjalanan bisnis sekalian berlibur,,, balas Alira bersemangat,,..

("haaaa,, Jerman,,, sialan kamu ya,, berlibur sampai ke luar negri,,, balas Sifa..

("iya,, aku aja ngga perna ke luar negri,, walau hanya di dalam mimpi,,, sambung Ara..

("ya wajar lah,, suaminya kan pengusaha sukses yg kaya raya,, jadi wajar wajar aja,, sambung Amel...

("makannya Ra,, cepat nikah sama si Rian,, biar di ajak ke luar negri,,, hehehehe,, balas Alira...

("iya iya,,benar itu,, sambung Sifa dan juga Amel..

sedangkan Ara sudah ngga balas sama skali,, mungkin karna dia malu,, karna Ara baru jadian sama si Rian playboy itu,,...

("udah dulu ya,, aku mau mandi dulu,, pamit Alira ke teman temannya..

("iya say,, hati hati ya di sana,,semoga sukses,, dan cepat berisi gitu,,, balas teman temannya...

setelah itu,, Alira memilih untuk mandi,, karna waktu sudah menunjukan pukul 5 sore,, selesai mandi,, dia langsung berpakaian dan segera turun ke dapur,, karna dia sudah sangat lapar,, sesampainya di dapur,, Alira membuka kulkas dan semua lemari yg ada di dapur,, namun dia ngga menemukan apapun,, dan akhirnya dia memilih untuk menghubungi suaminya,, dia menelfon sampai 3 kali tapi tidak di angkat sama Fahri,,, karna Fahri belum selesai rapat dengan kliennya,,,, Fahri ada rapat dengan beberapa klien pentingnya,, termasuk Bela,, papanya dan juga Fernando dan yg lainnya,,..

di sana,, Bela ngga henti hentinya mencari perhatian Fahri,, Fahri menyadari itu,, dan dia tambah ilfil sama wanita yg tidak tau malu itu,,, selesai rapat,, mereka saling berjabat tangan,, dan terakhir Fahri berjabat tangan dengan Fernando,,...

"kenapa kamu ngga ngabari aku,,? biar aku jemput,, kata Fernando,, ya karna memang Fernando adalah klien Fahri yg berasal dari Jerman dan dia yg perna bekerja sama dengan Fahri untuk menjebak Bela waktu di Amerika...

"aku ngga kepikiran bro,, aku kemarin di jemput sama sahabatku ini,, kebetulan dia tinggal di sini,, jawab Fahri sambil memperkenalkan Delon ke Fernando...

"trus kamu sama siapa ke sini,,,? tanya Fernando...

"dia sama istrinya,, jawab Delon sebelum Fahri sempat menjawab...

mata Bela seketika terbelalak mendengar kata yg baru di ucapkan Delon,, dia sangat kesal,, karna dia sudah tau siapa istri Fahri,,..

"hhhhm,,, ngapain pakai ajak ajak wanita centil itu,,,? berlebihan bangat,,, gumam Bela..

"apaaaa,,, istri,,,? kamu harus kenalin aku sama istri kamu yg cantik jelita itu,, kata Fernando,,,..

"iya,, nanti aku kenalin,, tapi kamu juga harus kenalin aku sama calon kamu,, balas Fahri..

"aku pusing bro,, mau kenalin yg mana,,,? soalnya terlalu banyak... jawab Fernando dan serempak mereka tertawa bersamaan...

setelah itu,, mereka saling berpamitan,, karna waktu sudah menunjukan pukul 6 tepat,, Fahri di antar pulang sama Delon,, dalam perjalanan,, Fahri membuka ponselnya dan melihat ada 3 kali panggilan tak terjawab dari Istriku,, ya nama kontak Alira di ponsel Fahri tertulis istriku,, dan itu Alira yg buat sendiri,, segera Fahri memanggil nomor Alira,, tak berapa lama Alira pun menjawab...

"mas,, aku udah hampir mati ni,, aku belum makan dari siang tadi,, belum lagi,, di dapur ngga ada apa apa,, rengek Alira...

"astaga,, kenapa kamu ngga beli makan di dekat dekat situ,,,? tanya Fahri...

"kan mas bilang ngga boleh ke mana mana,, jawab Alira...

"ya udah,, aku udah dalam perjalanan pulang ni,, nanti aku belikan makanan buat kamu,, kata Fahri...

"tapi jangan lama,,,,! aku lapar skali ni... kata Alira dan langsung mematikan telfonnya...

setelah pembicaraan mereka beraakhir,, Fahri segera menyuruh Delon untuk berhenti di sebuah Restoran yg di sampingnya ada sualayan juga,,, dan Delon pun segera menepi,, ngga pake lama,, Fahri dan juga Delon melangkah menuju restoran,, Fahri minta tolong Delon membelikan beberapa menu makanan buat Alira lengkap dengan minumanya,, sedangkan Fahri berlalu ke sualayan untuk membeli persediaan makanan buat mereka berdua selama 3 hari..

selesai membeli semua yg di butuhkan,, Fahri dan Delon segera melaju menuju apartemen yg di tempati Fahri dan Alira,, sesampainya di depan apartemen,, Fahri turun dari mobil sambil membawa semua barang barang belanjaannya,,...

"aku bantu ya,,,? kata Delon ke Fahri..

"ngga usah,, kamu langsung pulang aja,, aku bisa sendiri ko,,, jawab Fahri...

"ya udah kalau gitu,, aku cabut ya,,,? dan kalau besok besok kamu mau keluar,, bawa saja istrimu ke rumahku,, biar sama sama istriku... kata Delon dan di anggukin oleh Fahri...

setelah Delon pergi,, Fahri langsung melangkah naik ke atas,, dia mebuka pintu apartemen dan kemudian melangkah masuk,, di ruang tamu dia melihat Alira sedang duduk menghadap tv dengan wajah kesalnya,,, karna tau Alira sudah ngambek,, Fahri segera berlalu ke dapur,, dia meletakan buah buah,, sayur sayuran,, daging,, susu,, dan segala perlengkapan makan mereka ke dalam kulkas,, kemudian dia berjalan nendekati Alira dan berkata...

"itu makanan kamu di atas meja,, sana makan,,,! kata Fahri...

"aku ngga mau makan,,! jawab Alira dan langsung melangkah menuju kamar,,,...

"Alira,,, apa apaa kamu,, kata Fahri yg sudah menyusul Alira dan meraih lengan Alira...

"memangnya ini jam makan siang aku,,,? kamu enak enakan di sana,, cengengesan sama wanita gatal itu,, sedangkan aku kelaparan di rumah,,, kata Alira tanpa menatap Fahri...

"cengengesan bagaimana,,,? aku tu di sana rapat,, memang di sana itu ada Bela,, tapi aku ngga cengengesan,,... bantah Fahri...

"tapi aku lihat di tv tadi,,kamu senyum senyum ke sana kemari,,, ngapain kamu senyum senyum,,,? cari perhatian kan kamu,,,? tuduh Alira...

"sejak kapan aku cari perhatian sama wanita,,,? coba kamu fikir,,! aku pernah ngga cari perhatian sama kamu,,,? tanya Fahri...

"ngga,,, jawab Alira...

"ha itu kan,, jadi aku senyum itu,, karna harus seperti itu di depan kamera,, masa aku seorang pengusaha yg di kenal orang harus memasang muka datar di depan kamera,,? kan ngga mungkin,,, jawab Fahri...

"sudah sana makan,, kalau kamu ngga percaya sama aku,, mulai besok kamu ikut aku ke mana saja aku pergi,, tambah Fahri dan membuat Alira langsung kegirangan...

"betul ya,,,! janjai,,! kata Alira ke Fahri...

"hhhhm janji,,, jawab Fahri,, dan Alira langsung berlari menuju dapur dan menyantap makanan yg di belikan Fahri...

sedangkan Fahri sudah melangkah ke kamar untuk mandi,, selesai mandi,, Fahri langsung berpakaian dan bersiap siap untuk solat magrib,, tiba tiba Alira muncul dan segera meraih mukenanya,, Fahri hanya menatap Alira,, dan kemudian dia membuka suara...

"kamu udah ngga halangan,,,? tanya Fahri,, dan Alira hanya mengangguk sambil mengenakan mukenanya...

selesai solat magrib,, mereka memilih untuk menonton tv sambil menunggu waktu solat isha,, Alira nonton sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya itu,, sedangkan Fahri seperti biasanya,, hanya diam tanpa menolak pelukan istrinya...

setelah itu mereka melaksanakan solat isha,, selesai solat,, Fahri segera melepaskan bajunya,, dia hanya mengenakan celana pendek,, sedangkan Alira,, dia sedang sibuk di depan meja rias,, dia sedang memakai lotion dan krim malamnya,, selesai semuanya,, dia menghampiri Fahri yg sudah berbaring di atas ranjang sambil menatap Alira yg sangat seksi dengan baju tidur minimnya itu...

Alira naik ke ranjang dan segera memeluk tubuh suaminya yg sudah bertelanjang dada,, Fahri yg di peluk kali ini,, tidak tinggal diam seperti biasanya,, dia segera membalikan tubuh istrinya dan menindihnya,, mereka menghabiskan malam panas itu dengan sentuhan dan desahan yg menggelegar di kamar itu,, Fahri seperti orang yg kelaparan dan mendapat makanan yg nikmat,, dia melakukannya berulang ulang sampai Alira benar benar tidak berdaya,,,..

karna melihat Alira sudah tidak mampu untuk melayaninya lagi,, akhirnya Fahri menyudahi aksinya dan membawa Alira ke dalam pelukannya tanpa sehelai benangpun yg menempel di tubuh mereka berdua,, mereka tidur dengan nyenyaknya sampai pagi,, pukul 6:30,, Alira terbangun dan langsung mandi,, selesai mandi dan berpakaian,, dia turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan,, selesai menghidangkan sarapan di atas meja makan,, Alira hendak mekangkah ke arah tangga untuk membangunkan Fahri...

tapi belum sempat dia menaiki tangga,, Fahri sudah duluan turun dari atas,, dan Alira hanya menatapnya dari bawa,,...

selesai sarapan,,,, Fahri dan Alira langsung menuju tempat proyek kerja sama Fahri dan yg lainnya,,, mereka di antar oleh supir yg di sewa Fahri selama mereka di Jerman...