Chapter 51 Bab 51. Alira membuat Fahri marah..

karna merasa takut di lihat orang,, akhirnya Fahri tidak seperti biasanya berlama lama dalam bertempur,, hanya memakan waktu setengah jam,, akhirnya Fahri jebol,, dia menyemburkan lahar hangatnya ke dalam rahim Alira,,, kemudian tidak pakai berlama lama,, dia langsung bangun dan memakai pakaiannya,, setelah selesai memakai pakainnya,, Fahri segera membantu Alira untuk memakaikan branya,,......

selesai memakai pakaian,, Alira langsung meminta Fahri untuk pulang,, karna dia ingin mandi,, dia merasa ngga nyaman dengan keringat dia dan juga Fahri yg bercampur di badannya,, akhirnya Fahri pun menyetujuinya,, karna dia pun merasa badannya lengket karna berkeringat....

dalam perjalanan menuju apartemen,, Fahri sudah menghubungi sopir yg di sewa Fahri agar menunggu di depan gedung apartemen,, sesampainya di apartemen,, Fahri langsung menyerahkan kunci mobil ke pa supir yg di sewanya itu,, dan memberitahunya datang pagi pagi besok,, untuk mengantarkan mereka ke bandara...

setelah supir itu pergi,, Fahri dan Alira segera beranjak naik kelantai tiga menggunakan lif,, karna ruangan yg mereka tempati berada di lantai tiga,, sesampainya di atas,, mereka langsung bergegas mandi,,,...

mereka mandi seperti biasanya,, Alira di bethroom,, sedangkan Fahri di bawah shower,, Fahri tidak seperti laki laki lain,, yg sering mandi berdua bersama pasangannya di dalam bethroom,, karna menurut dia itu terlalu lebai....

jangankan,, mandi berdua di dalam bethroom ,, memanggil Alira dengan kata sayang saja ngga perna,, mengatakan kata cinta kepada Alira saja jarang jarang,, dia laki laki yg sangat super cuak dan tidak peka,, tapi sifatnya itu,, malah membuat banyak wanita tergila gila padanya...

selesai mandi dan berpakaian santai,, Fahri dan Alira memilih untuk tidur,, karna mereka sangat kecapean,, mereka tidur dengan saling membelakangi,, seperti orang yg sedang marahan,,,....

pukul jam 5 sore,, Fahri terbangun karna ponselnya yg berada di samping bantalnya berdering,, dia segera merai ponselnya dan melihatnya,, di layar ponselnya terlihat nama kontak mamaku,,, kemudian Fahri menjawab telfon dari mamanya dengan suara khas orang baru bangun tidur....

("halo ma,,, kata Fahri sambil kembali memejamkan matanya...

("besok kalian jadi pulang kan sayang,,,? tanya mamanya...

("jadi ma,,, jawab Fahri..

("iya,, soalnya dua hari lagi kan kamu wisuda sayang,, kata mamanya...

("iya ma,, kita brangkat dengan pesawat pagi besok.... sambung Fahri...

("iya sayang,, kamu baru bangun tidur ya,,,? trus Aliranya mana,,,? tanya mamanya...

("iya ma,, aku baru bangun,, Alira masih tidur ni di samping aku,,, jawab Fahri...

("di sana kan udah mau malam,, ko masih tidur sih kalian... kata mamanya...

("cape kita ma,, tadi kita dari pantai soalnya,, jawab Fahri...

("oooo,,, mama kira kalian kecapean karna baru selesai bikinin cucu buat mama,, ternyata kalian dari pantai,,,?

("apa apaa sih ma,, udah dulu ya ma,, aku masih ngantuk ni soalnya... kata Fahri dan langsung memutuskan sambungan telfon dengan mama Rita...

setelah selesai mengobrol dengan mamanya,, Fahri langsung memesan tiket pesawat buat besok pagi lewat ponselnya,, dan juga memesan makanan buat mereka makan malam,, karna dia ngga tega ngebangunin Alira yg sangat nyenyak tidurnya untuk masak makan malam,,,...

selesai memboking tiket pesawat buat dia dan Alira,, dan juga memesan makan malam mereka,, Fahri kembali tidur sambil mendekap tubuh Alira ke dalam dekapannya,, Alira yg merasa di peluk,, hanya bergerak sedikit namun tidang bangun sama sekali,, mungkin karna terlalu cape...

pukul 7:30,, Alira terbangun,, dia kaget bukan main,, matanya terbelalak di saat melihat jam di ponselnya,, dengan terburu buru di melepaskan pelukan Fahri sehingga membuat Fahri ikut terbangun,,,.....

"ada apa,,,? tanya Fahri setelah membuka matanya...

"ini udah jam setengah delapan malam mas,, dan aku belum masak buat makan malam,,,jawab Alira panik...

"udah aku pesan,, jam 8 baru mereka antar,, kata Fahri dan langsung beranjak ke kamar mandi untuk menyegarka tubuhnya,, Alira merasa bingung tapi juga legah,, karna dia ngga perlu buru buru masak di jam segini...

selesai Fahri mandi,, Alira yg giliran mandi,, dia memilih mandi di bawah shower biar cepat,, tidak berapa lama dia keluar dengan hanya menggunakan handuk putih pendeknya,, sedangkan Fahri sudah mengenakan pakaian yg tadi Alira siapkan di atas ranjang sebelum dia masuk kamar mandi...

di saat Alira mau berpakaian,,tiba tiba suara bel di pintu apartemen berbunyi,, dengan ceroboh,, Alira langsung melangkah hendak keluar kamar dengan hanya memakai handuk minimnya yg berwarna putih itu,, tapi tiba tiba Fahri memanggilnya dan membuat langkah kakinya terhenti di depan pintu kamar...

"Alira,, kamu mau kemana,,,? tanya Fahri...

"mau liat siapa yg datang,,, jawab Alira polos...

"kamu uda ngga waras,,? mau buka pintu dengan hanya memakai handuk sependek gitu,,,? tanya Fahri sambil menatap Alira...

"lain kali,, kalau mau lakuin apapun,, perhatikan dirimu terlebih dulu,, apalagi mau terima tamu,, kalau orang jahat yg ada di luar gimana,,? dan kalau ngga ada aku gimana,,? tanya Fahri dengan nada yg sedikit kesal....

"iya maaf,,, jawab Alira sambil memasang wajah cemberutnya...

"jangan hanya bisanya minta maaf doang,, tapi perhatikan apa yg orang bilang,,, ketus Fahri dan langsung berlalu meninggalkan Alira di depan pintu...

Fahri sangat marah dengan sikap ceroboh Alira,, dan kata katanya yg terakhir tadi membuat Alira terpukul dan langsung meneteskan air mata,, Alira memang tidak bisa di marahi,, karna mungkin dari kecil dia terlalu di sayang sama orang tuanya...

dia mengenakan pakaiannya sambil berlinang air mata,, selesai memakai pakain dan lotion,, dia langsung beranjak naik ke ranjang tanpa memakai krim malamnya seperti biasa,, karna wajahnya sangat basah dengan air matanya,, jadi dia memilih untuk tidak menggunakan apa apa di wajahnya...

Alira duduk dan bersandar di kepala ranjang,, dia menundukan kepalanya sambil menangis,, dan tangannya menarik narik ujung bajunya sendiri berulang ulang...

sedangkan Fahri yg sudah mengambil makanan pesanannya,, langsung melangkah ke dapur dan meletakannya di atas meja makan,, dia tau,, kalau Alira marah dengan kata katanya tadi,,...

kemudian Fahri melangkah ke arah kamar,, sampai di sana,, dia melihat Alira yg sedang ngambek dan menangis sambil menarik narik bajunya seperti anak kecil...

Fahri melangkah mendekati Alira dan duduk di tepi ranjang samping Alira tepatnya,,, setelah Fahri berada di sampingnya,, Alira segera membuang mukanya dari Fahri,, dan Fahri hanya bisa menarik nafas panjang dan membuangnya kasar sambil berkata...

"ayo kita makan,,, kata Fahri...

"makan aja sendiri,, aku ngga lapar,,, ketus Alira...

"ngga lapar atau ngambek,,, haa,,? tanya Fahri...

"ya terserah aku,, mau ngga lapar ke,, mau ngambek ke,, apa urusannya sama kamu,,? ketus Alira lagi sambil menghapus air matanya kasar dengan telapak tangannya..

"ya udah kalau kamu ngga mau,, aku mau makan sendiri aja,, Fahri berkata sambil melangkah menuju pintu kamar untuk keluar..

tapi belum sempat Fahri keluar pintu,, Alira sudah melemparnya dengan semua bantal yg ada di atas tempat tidur,, Fahri yg tertimpuk bantal,, langsung berbalik dan menatap Alira yg masih terus melemparnya..

akhirnya Fahri ngga jadi keluar,, dia memungut semua bantal yg berserakan di atas lantai,, dan membawanya kembali ke atas tempat tidur,, setelah itu,, dia duduk di samping Alira dan memeluknya sambil berkata...

"aku kaya gitu,, karna aku perduli sama kamu,, kalau aku ngga perduli sama kamu,, aku ngga akan melarangmu biarpun kamu mau keluar menggunakan handuk pendek ke,, celana dalam dan bra ke,, aku ngga peduli,, tapi karna aku peduli,,, jadi aku marah,,, dan kamu harusnya mengerti itu,, kata Fahri sambil mengecup pucuk kepala Alira,, dan membuat Alir langsung luluh...