Chapter 58 Bab 58. Alira pendarahan...

pukul 3:30,, acara olimpiade yg di adakan di kampus sudah selesai,, semua orang pada beranjak meninggalkan gedung kampus termasuk Fahri,, Alira dan teman teman mereka,,,,,....

ada yg sudah di jemput,, ada yg sudah memesan taksi,, ada yg naik kendaraan umum,, dan ada yg menggunakan mobil pribadi termasuk Fahri....

Fahri melangkah nenuju parkiran tanpa memberitahu atau menunggu Alira,, karna dia masih sangat kesal melihat Alira memeluk Agus tadi,, dia tidak ingin langsung pulang ke rumah,, dia mau pergi ke apartemen Refan,, dan refan yg sudah menyadari situasinya hanya menurut saja....

Alira mencari Fahri ke sana ke mari,, karna dia tidak menemukan Fahri,, akhirnya dia berlari ke arah parkiran,, dia berfikir,, mungkin Fahri sedang menunggunya di sana...

tapi apa yg terjadi,, setelah sampai sana,, Alira sangat berkecil hati melihat mobil suaminya sudah keluar dari gerbang kampus dan melaju menuju jalan raya,, Alira mencoba menguatkan hati dan segera meraih ponsel di dalam tasnya...

Alira menelfon Fahri berulang ulang tapi tidak di jawab sama skali,, akhirnya Alira memutuskan untuk mengirim pesan singkat buat Fahri,,......

("mas,, kamu mau ke mana,,,? kenapa ngga nungguin aku,,,? pesan Alira...

("aku ada urusan penting,,, balas Fahri...

("tapi aku juga punya kabar penting yg mau aku kasih tau sama kamu,, balas Alira...

("urusanku lebih penting dari kabar yg mau kamu kasih tau buat aku,, karna aku udah tau kabar itu,, dan itu ngga penting bangat buat aku,,, balas Fahri yg membuat jatung Alira berdetak kencang dan seluruh badannya terasa sangat lemas....

Fahri berfikir,, Alira mau kasih tau bahwa selama ini,, Agus sangat mencintainya dan selalu mengutarakan perasaan kepadanya,, dan itu yg di maksud kabar penting oleh Alira....

Alira sangat terpukul dengan pesan terakhir yg di kirim Fahri,, Alira berfikir,, bahwa Fahri sudah mengetahui kehamilannya dan itu sudah tidak penting lagi baginya,,....

air mata Alira seketika meluncur,, karna tidak mau di ketahui teman temannya yg masih ada di belakang,, akhirnya Alira berlari ke pinggir jalan raya dan menghentikan sebuah taksi...

Alira masuk ke dalam taksi dan memberitahukan alamatnya kepada supir taksi itu,, dalam perjalanan Alira tidak henti hentinya menangis sambil meraba perutnya yg masih rata itu....

"mengapa kamu menginginkannya dan memintanya padaku,,? kalau saat dia sudah datang,, kamu tidak menginginkannya... Alira berkata dalam hatinya sambil terus menangis....

"apa yg harus aku lakukan ya Tuhan,, anaku tidak bersalah,, tapi mengapa dia harus menanggung semua ini,,,? tambah Alira...

setelah sampai di apartemen Refan,, Fahri memilih untuk minum,, dia minum alkohol di temani Refan,, tapi Refan tidak berani bertanya masalah apa yg membuatnya seperti ini,,? karna Refan sudah tau sifat Fahri,, dia orang yg tidak suka orang lain mengetahui masalah pribadinya...

sampai di rumah,, Alira menghapus air matanya dan melangkah masuk,, dia di bukakan pintu oleh bi Ina,, melihat bi Ina di depan pintu,, Alira langsung memeluk bi Ina dan menangis,, ya karna bi Ina sangat baik dan dekat dengan Alira,, sudah seperti ibu dan anak,, bukan najikan dan pembantu....

"bi,, aku rindu ibuku,,, kata Alira sambil menangis...

"udah non,, kalau non rindu ibu non di bandung,, non ngga usah nangis,, kan ada bibi di sini,, dan kalau ada waktu kan non bisa ke bandung nengokin,,, kata bi Ina sambil memeluk Alira...

"iya bi,, jawab Alira sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya...

"non udah makan,,,? tanya bi Ina...

"aku ngga nafsu makan bi,, cuman sarapan tadi pagi aja... jawab Alira...

"ya ampun non,, nanti non sakit lo,,, kata bi Ina..

"ngga ko bi,, nanti aku minta kalau aku pengen,, jawab Alira sambil melangkah memasuki lif...

Alira memilih untuk langsung ke kamarnya,, dia membaringkan badannya di atas ranjang dan kembali menangis mengingat kata kata suaminya lewat pesan tadi....

mungkin karna kecapean,, akhirnya Alira menangis sampai tertidur,, pukul 9:30,, Fahri sampai rumah,, dia tidak terlalu mabuk,, walaupun banyak minuman yg dia minum,, karna Fahri memang sangat kuat untuk minum alkohol....

sampainya di rumah,, Fahri langsung menuju lif untuk naik ke lantai 3,, sedangkan Alira,, sedang berada di dalam kamar mandi,, dia baru selesai mutah dan merasa lemas,, di saat bangun tidur tadi,, dia merasa mual dan langsung berlari ke kamar mandi...

Alira melangkah ke luar sambil memegang kepalanya yg terasa berat,, di sedikit pusing dan lemas,, mungkin karna pengaruh hamil,, muntah muntah,, di tamba lagi belum makan..

sampainya di luar kamar mandi,, mata Alira terbelalak saking terkejutnya,, dia melihat suaminya sudah berdiri menatapnya dari samping tempat tidur dengan matanya yg sayu seperti orang mabuk dan sudah bertelanjang dada...

seketika timbul rasa takut dalam benak Alira,, dia takut terjadi apa apa sama anak dalam kandungannya,, apalagi Fahri sudah tidak menginginkannya lagi,, dia takut kalau Fahri akan memaksanya untuk menggugurkan kandungannya....

diam diam Fahri melangkah mendekati Alira,, karna kesalapahaman dan femikiran yg tidak tidak dalam otak Alira,, akhirnya Alira dengan segera berlari menghampiri pintu kamar...

tapi belum sempat Alira nenghampiri pintu kamar,, Fahri sudah menangkapnya dari belakang dan membawanya menuju tempat tidur,, Alira merontak dengan sekuat tenaganya,, namun sia sia,, karna tenaga Fahri jauh lebih kuat di mana mana...

Fahri melemparkan Alira ke atas ranjang dan dia menatap Alira dengan tatapan yg tidak bisa di artikan oleh Alira,, apalagi kamar tidur mereka itu cukup gelap,, jadi wajah Fahri tidak begitu jelas karna mereka jarang menyalakan lampu,, hanya lampu tidur yg mereka gunakan di malam hari...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1580664427000.jpg-original600webp?sign=54d50948490565ca5a9d930f0b7a7eb2&t=5e72b600)

setelah itu,, Fahri melepaskan celananya dan naik ke atas ranjang,, Alira yg begitu ketakutan dengan suaminya,, mencoba untuk melarikan diri dari situ,, tapi apalah daya,, tubuhnya sudah di tindih oleh tubuh kekar suaminya itu,,,,,......

Fahri menyetubuhi istrinya malam itu seperti orang yg sudah kesetanan,, dia mencium,, menjilati,, dan menggigit setiap inci tubuh Alira tanpa ada yg terlewatkan,, leher,, dada,, perut,, paha dan bagian tubuh Alira yg lainnya penuh dengan tanda merah akibat keganasan Fahri....

Fahri memainkan lidahnya di bagian bagian sensitif Alira,, hingga membuat cairan nikmat Alira keluar berulang ulang,, dan membuat Alira lemas tak berdaya....

kemudian,, Fahri melancarkan senjatanya ke dalam Alira,, tanpa ampun dan tanpa menghirauka kata kata dan tangisan Alira...

Fahri sengaja menahan dan memperlambat semburan laharnya,, karna dia ingin Alira tau,, kalau tidak ada laki laki lain yg bisa seperkasa dia dalam bercinta dan memuaskan wanita....

setelah hampir dua jam,, baru Fahri menyumburkan lahar hangatnya ke dalam rahim Alira,, dan setelah itu,, dia langsung beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya tanpa melirik Alira yg terbaring lemas di atas ranjang...

selesai mandi dan berpakain santai,, Fahri langsung keluar dari kamar dan turun ke lantai satu karna dia merasa sangat lapar,,

sampainya di dapur,, dia menyuruh bi Ina yg kebetulan sedang berada di dapur untuk menyiapkan makanannya...

"bi,, tolong ambilkan aku makanan,,, kata Fahri...

"baik den,, jawab bi Ina sambil bergegas menyiapkan makan malam buat Fahri...

"trus non Aliranya mana den,,? tanya bi Ina...

"lagi di kamar,, emangnya kenapa bi,,,? tanya Fahri...

"loh,, kan dari tadi siang non Aliranya blom makan den,, hanya sarapan tadi pagi aja,, katanya dia ngga nafsu makan,, bibi cuman takut dia sakit,, soalnya tadi pulang dari kampus,, muka non Alira tu pucat bangat,, dan dia juga menangis meluk bibi tadi,, katanya kangen ibunya,, jelas bi Iba panjang kali lebar dan membuat Fahri langsung kaget...

tanpa berkata apa apa,, Fahri langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari menuju lif ke lantai tiga....

sampai di lantai tiga,, Fahri langsung berlari ke kamar,, sampainya di dalam kamar,, Fahri langsung menyalakan lampu kamar mereka biar terang,, dan seketika,, matanya terbelalak melihat istrinya yg sudah terbaring di atas lantai depan kamar mandi,,,,,.....

Fahri segera berlari menghampiri Alira,, dia mengangkat kepala istrinya dan memangkun ya sambil berusaha membangunkannya,, karna Alira sudah pingsan,, Fahri sangat takut terjadi apa apa sama Alira...

dan seketika,, Fahri seperti tersambar petir,, di saat matanya tertuju ke gaun tidur Alira yg berwarnag putih itu,, sudah ada noda merah yg cukup besar di bagian bawahnya...

Fahri segera memanggil orang yg ada di rumah itu dengan menggunakan telfon yg berada di kamarnya,, dan tidak berapa lama,, bi Ina dan yg lainnya datang,, mereka semua kaget melihat apa yg terjadi,,....

"apa yg terjadi den,,,? tanya bi Ina...

"aku ngga tau bi,, tapi ini ada darah bi,, hawab Fahri ketakutan...

"ya ampun den,,, non Alira pendarahan,, ayo kita langsung ke rumah sakit aja den,, kata bi Ina setelah melihat Alira..

tanpa berfikir panjang,, Fahri langsung menggendong tubuh istrinya kemudian lari menuju lif dan di ikuti para pembantunya..

Air mata Fahri yg hampir ngga perna di lihat dan ngga pernah dia tunjukan di depan orang,, mengalir dengan derasnya,, dia mengecup kening Alira berulang ulang sambil mengatakan kata maaf...

sampai di parkiran,, Fahri langsung masuk ke dalam mobil bagian belakang bersama Alira dalam gendongannya,, kemudian bi Ina dan supirnya di bagian depan,, Fahri meminta supirnya untuk melajukan mobilnya lebih cepat lagi,, karna darah yg keluar di bagian bawah Alira makin banyak....