Chapter 59 Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..

Fahri membawa Alira ke salah satu rumah sakit besar milik keluarganya,, sampainya di rumah sakit,, mereka sudah di tunggu oleh beberapa suster dan seorang Dokter yg akan menangani Alira,, karna dalam perjalanan tadi,, Fahri sudah menghubungi pihak rumah sakit dan juga orang tuanya...

mama Rita,, papa Indra dan grenma yg mendengar kabar Alira hampir terkena serangan jantung saking terkejutnya,, mama Rita dan papa Indra langsung menuju rumah sakit,, sedangkan Meymey di suruh untuk menjaga grenma yg merasa lemas karna mendengar kabar Alira....

Alira di larikan ke dalam ruang UGD,, Fahri yg hendak masuk ke dalam ruang UGD di tahan oleh salah seorang perawat di depan pintu dan di minta untuk tunggu di luar...

Fahri,, bi Ina dan supirnya menunggu di luar,, tidak berapa lama,, mama Rita dan papa Indra pun datang dengan wajah paniknya,, mama Rita dan papa Indra langsung menghampiri Fahri yg sedang menangis sambil menatap ke ruang UGD...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1580675369327.jpg-original600webp?sign=2433e795b40f0f2bed31fde8462a8a58&t=5e72b600)

"bagaimana keadaannya,,,? tanya papa Indra...

"belum tau pa,,, jawab Fahri dan berbalik memeluk mama Rita sambil terus menangis...

sedangkan mama Rita tidak bisa berkata kata,, saking tegangnya,, dia hanya memeluk putranya dan ikut menangis...

hampir satu jam,, akhirnya dokter yg menangani Alira keluar dari dalam ruang UGD,, segera Fahri,, mama Rita,, dan papa Indar langsung menghampiri dokter itu dan bertanya...

"bagaiman keadan menantu saya dok,,, tanya mama Rita..

"apakah itu istri pak Fahri,,? tanya dokter itu...

"iya,, itu istri saya,, bagaimana keadaannya dok,, tanya Fahri..

"nanti saya jelaskan,, sekarang ikut saya ke ruangan saya dulu pak,, jawab dokter itu sambil menatap Fahri...

dengan segera,, Fahri,, mama Rita dan papa Indra mengikuti dokter yg menangani Alira ke dalam ruangannya...

"bagaimana dok keadaannya,, tanya mama Rita lagi...

"begini bu,, sebelum saya menjelaskan,, saya ingin bertanya terlebih dulu kepada pa Fahri,, jawab dokter itu...

"iya silahkan dok,, sambung papa Indra...

"apakah sebelum kejadian ini,, pa Fahri melakukan hubungan suami istri dengan istri bapak,,,,? tanya dokter itu ke Fahri..

seketika mata mama Rita dan papa Idra langsung melotot ke arah Fahri...

"iya dok,, jawab Fahri...

"begini pa,, mungkin bapak melakukannya kepada istri bapak,, sedikit kasar,, hingga mengakibatkan istri bapak pendarahan,, untung saja,, janin di dalam perut istri bapak,, bisa tertolong,, jelas dokter itu,, dan membuat ke tiga orang yg berada di depannya terbelalak saking kagetnya...

"apa,,,? janin,,? maksud dokter istri aku hamil,,,? tanya Fahri kaget...

"iya pa,, kandungan istri bapak sudah memasuki 3 minggu,, dan untung saja tadi bapak cepat melarikan istri bapak ke sini,, kalau sedikit terlambat tadi,, mungkin janin dalam kandungan istri bapak tidak dapat tertolong,, mungki juga dengan istri bapak,, jelas dokter itu dan membuat papa Indra langsung emosi....

"plaaak,,, plaaak,,,plaaaak,,, tamparan papa Indra mendarat di wajah Fahri...

"kurang ajar,, apa kamu sudah gila,,,? kamu hampir saja membunuh anak dan istri kamu,, kata papa Indra dengan kerasnya...

"Fahri,, setan apa yg membuat kamu sampai kaya gitu,,, sambung mama Rita...

"untung tidak terjadi apa apa,, kalau sampai tadi terjadi apa apa sama menantu dan cucuku,, kamu akan mati hari ini juga,, kata papa Indra,, dan Fahri hanya menunduk tanpa menjawab apa apa..

kemudian papa Indra dan mama Rita melangkah keluar dari ruangan dokter dan di susul Fahri dari belakang,, sedangkan dokter yg masih terdiam dalam ruangannya itu,, tidak bisa berkomentar apa apa di saat melihat reaksi papa Indra,, karna papa Indra adalah pemilik rumah sakit itu...

papa Indra,, mama Rita dan Fahri melangkah mendekati pintu UGD dan memandang Alira dari balik kaca,, sedangkan bi Ina dan pa supir,, sudah pulang untuk mengambil pakaian ganti Fahri,,....

papa Indra dan mama Rita sangat bahagia,, karna mengetahui Alira yg sedang hamil,,...

mereka memandang Alira dari balik kaca dengan senyum yg mengembang,, walaupun dalam hati mereka sangat sedih melihat kondisi Alira yg masih belum sadarkan diri...

sedangkan Fahri,, dia sudah terduduk di kursi yg ada di dekat situ sambil terus menangis menyesali perbuatannya yg hampir membunuh anak dan juga istrinya....

mama Rita dan papa Indra tidak pernah melihat Fahri menangis seperti ini,, karna Fahri bukanlah anak yg cengeng,, di saat dia masih bayi saja yg dia sering menangis,,....

setelah dia sekolah sampai sekarang,, hampir tidak pernah mereka melihat dia menangis,, dari kecil dia memang sudah cuek,, dingin,, kaku dan beku seperti ini...

dia adalah anak yg tidak pernah merengek dan mengeluh kepada siapapun,, dia anak yg kuat dan disiplin dari kecil,, itulah yg membuat papanya berani menyerahkan sebagian besar bisnis dan usahanya kepada anak semata wayangnya itu walaupun umurnya masih sangat muda...

mereka mendekati Fahri dan duduk di sampingnya,, papa Indra dan mama Rita tidak bisa berlama lama marah kepada Fahri,, karna Fahri adalah anugrah yg Tuhan kasih untuk mereka berdua,,,,,

karna papa Indra yg kurang subur,, membuat mereka kecil kemungkinan untuk mendapatkan keturunan waktu itu,,...

kata dokter waktu itu,, kalau papa Indra mungkin tidak bisa mempunyai keturunan,, karna sangat kecil kemungkinannya,, tapi karna dengan izin dan kuasa Tuhan,, akhirnya mama Rita bisa mengandung dan melahirkan Fahri,, anak dari papa Indar...

papa Indra memeluk putranya dan meminta maaf karna sudah menamparnya tadi,, begitupun mama Rita,, dia memeluk Fahri dan meminta Fahri untuk menjelaskan semuanya,, sampai bisa terjadi seperti ini...

"mangapa sampai seperti ini sayang,,,? tanya mama Rita...

Fahri menarik nafas panjang kemudian dia mulai menjelaskan semuanya...

"tadi waktu di kampus,, aku ngga sengaja melihat Alira berpelukan dengan Agus salah seorang temannya,, dan aku juga dengar,, Agus bilang kalau Agus sangat mencintainya ma,,, jawab Fahri...

"dan aku marah,, setelah pulang,, aku langsung ke apartemen Refan,, dan meninggalkan Alira di kampus,, dia pulang naik taksi,, dan malamnya aku pulang,, aku langsung melampiaskan emosiku padanya di atas ranjang ma,,....

"tapi aku ngga tau kalau dia lagi hamil dan ngga makan sejak siang ma,, aku sangat mencintainya ma,, aku ngga rela melihat dia di peluk sama laki laki lain,,, jelas Fahri panjang lebar,, dan kedua orang tuanya hanya menjadi pendengar...

"ngga usah kamu berfikir macam macam dulu,, kamu harus percaya sama istri kamu,, karna menurut mama,, Alira adalah gadis baik baik,, karna dia berasal dari keluarga baik baik sayang,,, kata mana Rita...

"Fahri,, papa mau bilang sama kamu,, perempuan baik baik,, dan yg bisa di percaya,, itu adalah perempuan yg menjaga kesuciannya sampai dia nenikah,,,,... kata papa Indra...

"dan papa mau tanya sama kamu,, kamu mendapatkan itu atau tidak,,,? tanya papa Indra...

"iya pa,, aku mendapatkan kesucian Alira,, jawab Fahri...

"berarti tidak ada alasan untuk kamu tidak mempercayainya,,.. kata papa Indra dan mama Rita bersamaan dan Fahri hanya mengangguk sambil tersenyum...

setelah itu,, mama Rita dan papa Indara pulang karna di suruh Fahri,, dia tidak mau orang tuanya menunggu di rumah sakit,, walaupu ada kamar khusus buat mereka,, tapi tetap Fahri tidak mau,, dia takut orang tuanya tidak nyenyak tidurnya nanti...

setelah papa dan mamanya pulang,, Fahri langsung ke kamar yg di sediakan untuknya,, dia mandi dan menggantikan pakaiannya dengan pakaian yg di bawa pa sopirnya...

kemudian dia memilih untuk tidur di ruang rawat Alira,, karna Alira sudah di pindahkan dari ruang UGD,, walaupun dia belum sadar..

sebenarnya Alira sudah sadar sejak awal dokter menanganinya,, tapi dokter kembali menyuntikan obat penenang kepadanya biar dia tidak terlalu banyak bergerak,, karna mengingat kondisi janinnya yg masih sangat lemah,, dan Alira pun harus butuh istirahat...

tempat tidur untuk Alira di rumah sakit lumayan besar,, jadi Fahri memilih untuk tidur seranjang dengan Alira,, dia tidak mau jauh jauh dari istri dan anaknya yg masih dalam kandungan Alira itu...