Chapter 62 Bab 62. Salah faham.....

karna Alira terus menangis dan tidak mau berhenti,, akhirnya ibunya memutuskan untuk menghubungi Fahri,, karna ibu Vivi dan yg lainnya takut,, kalau Alira terus seperti ini,, bisa bisa berpengaruh terhadap kandungannya,, apalagi dia baru keluar dari rumah sakit...

("halo bu,, jawa Fahri setelah menerima telfon dari ibu mertuanya...

("Fahri,, kamu lagi kerja ya,,,? tanya ibu Vivi..

("udah selesai ko bu,,, memangnya ada apa,,? tanya Fahri lagi dengan suara lemasnya karna kecapean...

("Alira nak,, dia tu tadi sudah tidur,, tapi tiba tiba dia bangun dan langsung menangis,,, jawab ibu Vivi...

("ada apa sampai dia menangis bu,,? tanya Fahri panik...

("dia mau ketemu kamu malam ini juga nak,, ibu,, ayah,, sama mas Firman sudah nenangin dia,, tapi dia ngga mau,, dia mau cuman kamu datang... kata ibu Vivi..

("ya sudah kalau gitu bu,, aku akan berangkat sekarang juga,, jawab Fahri...

("iya,, hati hati ya nak,,,! kata ibu Vivi dan langsung memutuskan telfonnya...

Fahri yg merasa sangat hawatir dengan istrinya,, langsung berangkat dari kantornya menuju bandung sendirian tanpa pulang ke rumah terlebih dulu,, dia tidak sempat mandi atau berganti pakaiannya....

Fahri berangkat ke bandung tepat pukul 10 malam,, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh,, rasa cape dan ngantuknya hilang seketika,, saking hawayirnya sama Alira dan kandungannya...

Alira yg sudah di beritahukan ibunya bahwa Fahri sudah dalam perjalanan ke bandung,, mulai tenang dan berhenti menangis,, dia duduk di atas ranjang memainkan ponselnya menunggu kedatangan Fahri...

sedangkan yg lainnya sudah keluar dari kamar Alira,, ibu Vivi,, ayah Ilham,, Firman dan istrinya memutuskan untuk duduk di ruang keluarga menunggu kedatangan Fahri..

sedangkan Alfin dan ponakannya sudah terlelap,, Firman terus menghubungi Fahri untuk menanyakan pisisinya dan keadaannya,, karna mereka sangat menghawatirkan Fahri yg mengemudi sendiri dari jakarta ke bandung...

Fahri melajukan mobilnya dengan kecepatan full,, dan tepat pukul 11:30,, dia sudah sampai di depan rumah mertuanya,,...

tidak pakai berlama lama,, Fahri langsung turun dan melangkah ke arah pintu rumah,, setelah memarkirkan mobilnya di halan rumah mertuanya yg sangat besar dan di penuhi bunga bunga itu ...

sampainya di depan pintu,, Fahri sudah di jemput oleh mertua dan iparnya,, Fahri menyalami dan mencium tangan mertuanya,, dan dia juga menyalami dan memeluk ipar laki lakinya yg sangat ramah dengannya itu...

mereka masuk dan duduk di ruang keluarga,, kemudian ibu Vivi menyuruh bi Sumi untuk membuatkan teh hangat untuk Fahri,,,..

"ibu beri tahu Alira dulu kalau kamu sudah ada,, kata ibu Vivi sambil melangkah pergi ke kamar Alira yg berada di lantai dua...

tidak berapa lama,, bi sumi datang membawakan satu gelas teh hangat untuk Fahri,, bi sumi memandang Fahri terkagum kagum,, ya begitulah ekspresi setiap wanita kalau melihat laki laki yg satu ini...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/7daab558/1580928109180.jpg-original600webp?sign=d22e05f135e5501a0bcad5e93357765c&t=5e72b600)

Fahri sangat tampan dan mempesona walaupun belum mandi,, dia selalu membuat setiap wanita yg menatapnya jadi terpesona dan tersihir oleh ketampanannya...

karna merasa gerah,, akhirnya Fahri melepaskan jas ya dia pakai,, dan meletakannya di samping tempat duduknya,, dia terlihat tambah maco dengan hanya memakai baju putih lengan panjang itu...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/7daab558/1580928109165.jpg-original600webp?sign=6686e2e129837582496eb2f660ae9b82&t=5e72b600)

Fahri menatap haru istrinya yg sedang turun tanggah di temani ibunya,, dia sangat merindukan wanita cantiknya itu walaupun baru sehari mereka tidak bertemu...

Alira turun dari tangga dan melangkah ke arah suaminya sambil menatap dengan tatapan yg tidak bisa di artikan Fahri...

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/7daab558/1580928109185.jpg-original600webp?sign=45b89a1758344e88096d8aa4fa9eda29&t=5e72b600)

Alira menatap Fahri tanpa memperdulikan beberapa pasang mata yg sedang menatapnya itu,, sedangkan Fahri,, dia merasa sedikit tidak nyaman,, dia tidak nyaman bukan karna tatapan istrinya,, tapi karna tatapan mertua dan iparnya...

setelah berada di depan Fahri,, Alira langsung duduk di samping suaminya yg sudah salah tingkah itu dan bertanya...

"dari mana kamu,,,? tanya Alira sambil menatap Fahri dengan tatapan mecari tau...

"ya dari jakarta,, jawab Fahri singkat...

"iya aku tau,, tapi sebelum kamu ke sini,, kamu habis dari mana,,,? tanya Alira sedikit meninggi...

"aku dari kantor,,, jawab Fahri sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal,, karna dia merasa tidak enak dengan mertua dan iparnya yg sedang menatap mereka..

"ngapain kamu di kantor,,? tanya Alira lagi dengan mata yg sudah berkaca kaca,,,..

sedangkan Firman yg mengerti keadaan Fahri,, langsung memberi kode kepada orang tua dan istrinya untuk segerah pergi dari situ,,.....

akhirnya mereka semua berpamitan kepada Fahri dan meninggalkan mereka berdua menyelesaikan masalah mereka sendiri...

sedangkan Alira,, dia tidak menghiraukan orang tua dan kakaknya yg berpamitan kepada suaminya itu,, dia terus nenatap Fahri dengan matanya yg sudah berkaca kaca saking emosinya...

setelah pergi dari ruang keluarga,, ibu Vivi dan Ayah Ilham tidak langsung ke kamar,, mereka malah mengintip anak dan menantunya itu dari balik dinding,, sedangkan Firman dan istrinya sudah ke kamar mereka...

"mas,, jawab aku,,,! desak Alira...

"jawab apa,,? tanya Fahri bingung...

"kamu di kantor ngapain sampai malaaaam,,,? teriak Alira...

"kamu kenapa sih Alira,,,? tenang dulu dong,,,! kata Fahri...

tapi Alira bukannya tenang malah nangis,, sedangkan ke dua orang tua yg mengintip dari balik dinding mulai cekikikan pelan pelan,, karna melihat tingkah anak dan menantunya yg menurut mereka sangat lucu....

"jawab aku maaaas,,,! rengek Alira...

"iya aku jawab Alira,, aku di kantor kerja sampai malam sama yg lainnya,, karna ada pekerjaan yg harus kita selesaikan malam ini juga,, jawab Fahri...

"kenapa kamu kaya gini sih,,,? tanya Fahri...

"tadi aku mimpi,, kalau kamu itu di kantor ngga kerja,, tapi mesra mesraan sama Meymey...

"hahahahahahaha,,, Fahri tertawa dengan kerasnya karna merasa lucu,,,...

"kamu itu lucu bangat,, aku tu udah hampir gila mikirin kamu,, di tambah lagi dengan pekerjaan yg sangat banyak,, sedangkan kamu,, mikir aku yg macam macam,,... kata Fahri...

"sejak kapan aku selingkuhi kamu,,,? sebelum kita nikah dan setelah nikah sampai skarang,, ngga pernag terlintas di fikiran aku untuk menduakanmu,, apalagi sekarang kamu sedang mengandung darah dagingku... kata Fahri...

"bukannya kamu menganggap anak ini ngga penting,,,? ketus Alira...

"apa,,,? siapa yg bilang gitu,,,? tanya Fahri bingung,,,...

"siapa lagi kalau bukan kamu,,,? jawab Alira..

"kapan aku bilang kayak gitu,,,? tanya Fahri lagi...

"kemarin,, waktu aku sms kamu untuk mau memberitahukan kehamilanku,, kamu bilang urusanmu lebih penting dari kabar itu...

"astaga Alira,, kamu tu udah salah faham,, aku tu kira,, kabar penting yg kamu maksud itu,, hubungan kamu sama si cunguk itu,, jawab Fahri...

"siapa,, Agus,,,? tanya Alira...

"iya,, dan kemarin aku tu lihat kamu berpelukan sama dia,, dan aku juga dengar dia bilang cinta sama kamu,,, kata Fahri...

"kamu tu udah salah faham,, kemarin kita berpelukan itu,, cuma sebatas sahabat,, aku menghiburnya,, karna kemarin mamanya ketabrakan di bali dan langsung meninggal,, memang dia tu suka sama aku,, tapi aku selalu menolaknya,, jelas Alira panjang lebar..

"ooooo gitu,,,? tanya Fahri dengan tatapan bersalahnya...

"makannya,, kalau ada masalah itu,, di omongin,, biar jelas,, jangan main pergi pergi aja,, kemudian pulang mabuk dan memperkosa aku,, kata Alira...

"iya,,, aku minta maaf,, karna sudah menyakitimu,,,,.... kata Fahri dan di anggukin Alira dengan senyum yg terukir di wajah manisnya itu...

"tapi tunggu dulu,,, tambah Fahri...

"aku memang sangat ganas kemarin malam,, tapi kamu menikmatinya kan,,? buktinya kamu mendesah dengan sangat kencang.. bisik Fahri di telinga Alira...

seketika wajah Alira jadi memerah,, dia sangat malu dengan apa yg di katakan suaminya,, karna semua itu benar,, dia memang sangat menikmatinya,, dan diapun suka gaya bercinta suaminya yg terkesan kasar dan bertenaga,,,...

tapi saat ini,, Fahri sudah tidak bisa seperti itu lagi,, karna anaknya tidak kuat untuk menahan dorongan keras dari papanya,, walaupun itu yg di sukai dan di inginkan oleh mamanya...