Chapter 48 - Jadi Alisya pernah terjebak???

Sudah 2 hari berlalu sejak acara Porseni diadakan disekolan SMA CENDEKIAN INDONESIA itu berlangsung dengan sangat ramai dan megah, bahkan para turis manca negarapun tidak melewatkan kesempatan langka ini untuk ikut hadir menyaksikan berbagai pertunjukkan hiburan sekaligus kuliner yang terdapat di setiap Stand-stand kelas. Mereka benar-benar sedang merasa seolah-olah berada di Festival musim panas terbaik di Indonesia.

Hari ketiga adalah puncak dari seluruh acara yang ada sehingga stasiun televisi dari swasta dan nasionalpun berramai-ramai antusias untuk datang meliput acara pada malam itu. Selain karena banyaknya hiburan-hiburan megah, malam itu akan menjadi malam pemilihan Raja dan Ratu sekolah yang tingkat kepopuleran mereka bisa melebihi selebtriti papan atas nantinya. Sepert biasa rating acara televisi akan meningkt tajam setiap kali malam puncak di tayangkan. Hal ini karena SMA Cendekia Indonesia adalah sekolah nomor satu di Indonesia.

"Ada yang liat Alisya???" Karin yang tidak melihat Karin karena menjaga Stand seharian kebingungan mencarinya.

"Nggak, aku kan dari tadi disini" Jawab Rinto sibuk karena banyaknya pengungjung.

"Aku khawatir sama itu anak, tadi siang dia izin untuk ke toilet tapi sampai sekarang dia tidak muncul!" Karin cemas dengan wajah pucatnya.

"Alisya sudah kembali sebelumnya, tapi begitu mendengar kamu yang pingsan dia jadi pergi lagi mencari dirimu!" Jawab Yogi sambil terus bolak-balik membawa nampan.

"Kamu sudah mendingan???" Karan datang menaruh telapak tangannya di jidat Karin.

"Iya kak, maaf yah kak. kakak jadi ninggalin pekerjaan lagi dan malah kerepotan masak disini" Suara Karin terdengar lemah.

"Aku nggak papa kok, lagipula aku sudah gantian shift dengan teman kakak!" Jelas Karan kembali ke dapur setelah melihat Karin baik-baik saja.

"Tapi kak, Alisya mana yah?" Karin mengikuti langkah Karan.

"Aku pikir dia bersamamu saat mendengar kamu pingsan tadi, soalnya begitu mendengar kami pingsan dia langsung menuju ke UKS" Karan melanjutkan pekerjaannya dengan serius.

"Ya sudah, aku cari Alisya aja dulu kak! sekarang terlalu bising untuk dia sendirian" Karin meminum air putih segelas penuh karena merasa dehidrasi sebelum beranjak pergi.

"Hati-hati, hubungi kakak kalau ada apa-apa!" wajah Karan tampak serius ketika mengingatkan Karin. Karan sudah mendengar kejadian lalu yang menimpa Karin dan Alisya. Karan sangat marah dan menyesali saat dia tidak berada diantara dua orang yang sangat dikasihinya tersebut. Karena hal itulah Karan menyelesaikan studynya dengan cepat dan kembali ke Indonesia.

"Iya kak," Karin tersenyum manis menenagkan Karan.

Karin berjalan kesana kemari hampir menghabiskan seluruh tempat yang ada disekolah tapi tak menemukan Alisya disana. Karin mulai frustasi karena setiap bertemu dengan teman sekelasnya mereka juga tak melihat ataupun berpapasan dengan Alisya.

"Gimana Kar, udah ketemu Alisya nya?" Adora datang menghampiri Karin yang baru saja dari ruang kelas tempat penyimpanan barang mereka.

"Aku ke kelas, ku pikir dia akan ada disana tapi dia tidak ada!" wajah Karin cemas.

"Ya sudah, aku akan minta bantuan ke teman-teman yang lain untuk mencari Alisya!" Adora menenangkan Karin.

"Iya, biar kami yang mencarinya. kamu kan harus menjadi perwakilan kelas untuk ajang pemilihan Raja dan Ratu sekolah!" Feby mengingatkan Karin yang hampir kehabisan waktu karena terus mencari Alisya.

"Itu sudah tidak penting lagi, sekarang yang terpenting adalah Alisya!" Tegas Karin.

"Tapi Riyan sudah menunggumu Karin, kalian kan harus tampil sebagai partner!" Adora berkata dengan canggung.

"Aku tau, aku akan menjelaskan padanya begitu ini selesai dan bisa menemukan Alisya. aku takkan tenang jika belum menemukannya dengan keadaan yang terlalu ramai seperti ini" Karin tau betul kalau Alisya akan menghindari tempat yang terlalu ramai atau malah terjebak di tengah keramaian.

"Kalau begitu sebaiknya kita bergerak sekarang sebelum tambah ramai" Feby segera mengikuti langkah Karin keluar dari gedung kelas menuju ke taman. Mereka terkejut bukan main ketika keluar keadaan sekitar sudah menghitam oleh banyaknya orang-orang yang datang untuk menyaksikan pertunjukan.

Butuh lebih dari sekedar usaha untuk mereka bisa kembali ke Stand. Begitu mereka sampai, stand kelas sudab mulai berbenah untuk tutup.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Karin bingung karena mereka tutup saat stand masih ramai akan pengunjung.

"Kami tidak bisa membuka stand sedang Alisya tak diketahui keberadaanya!" Jelas Rinto gusar.

"Benar, kami takut Alisya akan seperti terakhir kali kami temukan saat dia harus terjebak di tengah keramaian yang membuat kondisinya kambuh!" Jelas Yogi mengingat kejadian yang pernah terjadi pada Alisya sebelumnya.

" Jadi Alisya pernah terjebak? kenapa kalian tidak meberitahuku?" Karin marah karena tidak mengetahui hal ini.

"Alisya pasti melarang mereka agar kamu tidak terlalu khwatir terhadapnya!" Karan menepuk kepala Karin dari belakang menenangkannya.

"Lagi pula kebanyakan dari pengunjung pasti sekarang sedang berbondong-bondong menuju ke taman kompleks untuk melihat pertunjukan Raja dan Ratu sekolah"Jelas Rinto menyelesaikan pekerjaanya.

"Untuk itu kita bisa mencari Alisya disekitar sana" tambah Yogi cepat.

"Sebaiknya kita bergerak cepat, lingkungan sudah semakin ramai dan lebih bising dari sebelumnya karena acara sudah mulai" Adora mengingatkan ketika melihat keadaan sekitar sudah semakin dipadati oleh banyak orang.

"Ka, Alisya baik-baik saja kan?" Suara Karin serak.

"Tentu saja! kau taukan, dalam keadaan apapun Alisya akan berusaha untuk bisa menyelamatkan dirinya. Dia sudah dilatih untuk bisa seperti itu!" Karan berusaha menenangkan Karin meski dia juga sebenarnya begitu khawatir dan berkecamuk memikirkan begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi pada Alisya. Tapi karena tidak ingin Karin menjadi lebih khawatir, ia dengan baik menyembunyikan perasaanya.

Mereka berpencar dengan membagi tim yang terdiri tas 3 orang di tiap tim. Karin bersama Rinto dan Karan masuk kedalam keramaian berharap bahwa Alisya mungkin berada disekitar sana sedang yang lainnya kembali mencari Alisya di dalam kelas atapun seluruh gedung disekitar sekolah.

Malam puncak yang sudah dimulai sejak setengah jam lalu dibuka dengan megah dengan menampilkan artis-artis papan atas ibu kota dipandu oleh MC ternama Indonesia. Begitu meriah dan megah sehingga taman kompleks dengan lapangan yang sangat luas hampir sama dengan gelora bungkarno pun muntah oleh banyaknya penonton.

Karin tidak memperdulikan acara yang sedang berlangsung dengan terus menyisir keramaian meski susah payah. untunglah Rinto dan Karan dengan tanggap membuka jalan dan melindungi Karin agar tidak terpisah dari mereka.

"Kamu baik-baik saja???" mata Rinto tertuju pada wajah Karin yang terlihat berpeluh karena kepanasan.

"Kamu mau istrahat dulu Karin?" Tanya Karan lembut.

"Aku baik-baik saja kak, hanya kepanasan. tapi aku masih bisa lanjut" Tegas Karin Yakin.

Acara utama yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pengunjung yang datang telah dimulai, para siswa dan siswi perwakilan kelas berjalan berpasangan dengan gaun dan Jas yang menampilkan aura kecantikan dan ketampanan bak model profesional diringi oleh penampilan penyanyi terkenal Indonesia menambah meriahnya acara yang sedang berlangsung.

Penonton bersorak riuh tiap kali pasangan tiap perwakilan muncul dan berjalan di atas panggung penampilan mereka memperlihatkan pesona tersendiri yang cukup berbeda dengan peserta lainnya hingga ketika tiba-tiba saja suara sorakan penonton menjadi begitu ramai dan menggelegar karena pasangan terakhir muncul.

Pasangan itu terlihat megah dan sangat mempesona dengan pakaian yang dikenakan oleh keduanya jauh berbeda dengan banyak pasangan lain yang sudah muncul sebelumnya.

Keduanya begitu menarik perhatian seluruh penonton yang ada karena kecantikan dan ketampanan mereka. Seluruh penonton bersorak ria begitu mengenali siapa pasangan laki-laki tersebut dan tidak sedikit pula memuji pasangan perempuan yang jalan bersamanya.

"Keduanya serasi sekali, sungguh menawan dan mempesona!" Terang seorang penonton.

"Meski terlihat sederhana, Jas hitam yang dipakainya adalah branded ternama sangat pas dengan kemeja putih dan dasinya terliebih karena itu dikenakan oleh Adith jadi tentu saja akan tampak sangat berbeda" tambah yang lain.

"Tapi siapa pasangan Adith??? wanita itu sangat beruntung bisa menjadi pasangan Adith dan berjalan menggandeng tangannya!" jelas yang lainnya.

"Kau bisa lihat wanita itu tak kalah cantik, kesederhanaan pada makeup yang dia pakai membuat dia nampak sangan anggun dan mempesona!" lanjut yang lain.

Mendengar nama Adith disebutkan, Karin dan Rinto segera memusatkan perhatian mereka ke atas panggung lalu ke layar monitor yang menampilkan keduapasangan tersebut. Karin dengan jelas bisa melihat wajah Adith di layar monitor yang sangat besar itu. Namun begitu ia memperhatikan seorang perempuan disampingnya mata Karin membelalak tak percaya.