Chapter 95 - Berpasangan

Lapangan sekolah sudah terisi oleh semua siswa elit serta beberapa dari kelas Mia 2, Alisya dan yang lainya datang belakangan namun belum terlalu telat karena pak guru olah raga juga datang bersamaan dengan mereka.

"Sudah semua?? Masih ada yang belum datang di lapangan?" Pak Anto datang membawa beberapa peralatan untuk olah raga gabungan pagi itu.

"Sudah pak.. semua sudah hadir di lapangan" ucap semuanya serempak.

Sejak kedatangan Alisya, Adith sudah memperhatikan Alisya dan terus melemparkan senyum liciknya. Saat Alisya datang Adith berdiri di baris paling depan di bagian kelompok Mia 1. Melihat Adith berada di baris depan dan kelompok Mia 2 sengaja memberikan tempat kosong tak jauh dari sana malah membuat Alisya melarikan diri dan mendorong Karin mengisi barisan depan lalu dengan cepat meluncur ke barisan belakang.

"Si*l, Alisya malah meninggalkanku didepan sekarang!" ketus Karin tak bisa bergerak karena pak Anto sudah memulai intruksinya.

"Oke, kita lakukan pemanasan awal dulu sebelum memulai rangkaian pelajaran olah raganya hari ini." pak Anto memulai pelajarannya setelah mengabsen kedua kelas secara acak.

Adith hanya bisa tersenyum melihat tingkah Alisya yang sengaja menghindarinya. Zein terus memperhatikan tingkah Adith yang tampak sedang menggoda Alisya. Sedang Riyan pandangannya lurus kearah Karin tanpa berkedip.

"Oke, sekarang pemanasan gabungan. untuk mengakrabkan diri, Kelompok dari kelas Mia1 bisa berpasangan dengan kelompok dari Mia 2!" belum selesai pak Anto memberikan intruksinya semua orang sudah berhamburan mencari pasangan masing-masing.

Karin kaget saat melihat Riyan sudah berada tepat dihadapannya dengan senyum canggung yang terukir diwajahnya. Sedang Zein sudah berhadapan dengan Adora karena kecepatan kilat Adora menyambar semua jejeran wanita lain yang ingin berpasangan dengan Zein.

"apa yang sedang terjadi??" Alisya bingung melihat kekacauan ditengah lapangan sehingga ia memundurkan langkahnya. Posisinya yang berada jauh dibelakang serta kecepatan pergerakan semua teman-temannya membuatnya tak bisa mendengar dengan jelas intruksi yang diberikan oleh pak Anto.

Alisya hanya melihat beberapa dari temannya sudah mulai berpasangan satu sama lain termasuk Rinto dan Yogi. Didadapan Rinto dan Yogi telah berdiri siswi elite yang cukup cantik dan menarik namun wajah datar kedua temannya membuat Alisya tersenyum licik.

"Sayang, kau sedang melihat ke arah mana?" Adith berbisik di belakang Alisya membuat Alisya kaget dan berusaha menjauh.

Refleks Adith langsung menarik Alisya agar tidak menjauh dan menempatkannya dibalik punggungnya dengan punggung Alisya. Adith memimpin Alisya dalam melakukan pemanasan berpasangan membuat Alisya tak bisa berkutik karena monopolinya.

"Tak ku sangka kau akan datang berpasangan denganku!" Karin menatap tajam ke arah Riyan. Tatapan Karin semakin membuat Riyan tertarik karena biasanya tatapan yang diberikan oleh tiap wanita yang melihatnya adalah tatapan penuh harapan dan hasrat yang kadang membuat Riyan risih karenanya.

"Tidak masalah jika aku berpasangan denganmu kan? lagi pula aku masih partnermu juga!" tegas Riyan tersenyum penuh arti.

"Yah, kau benar juga!" pasrah Karin langsung membelakan untuk melakukan pemanasan.

"Apa yang kau lakukan?" Zein menatap tajam ke arah Adora yang telah menghalangi langkahnya. Zein berencana untuk menghampiri Alisya dan mengajaknya untuk berpasangan namun Adora sudah lebih dahulu berada dihadapannya.

"Aku tau kau pasti akan menuju ke Alisya, tapi kau tau kan Adith akan berada disana meski kau datang untuk berpasangan dengan Alisya!" senyum Adora licik setelah melihat Adith sudah berada di sisi Alisya.

"Meski begitu aku takkan mau berpasangan denganmu!" Zein berkata dengan dingin menjauhkan Adora hadapannya.

"Baiklah jika itu maumu, tapi apa kamu bisa melakukannya sendiri? semua orang sudah berpasangan atau kamu mau berpasangan dengan pak Anto?" tunjuk Adora melihat hampir semuanya telah memiliki pasangan.

Zein melihat pak Anto yang menatapnya garang membuatnya langsung melingkarkan kedua tangannya ke Adora dilajutkan dengan pemanasan berpasangan dari balik pungguung keduanya. Adora tertawa penuh kemenangan melihat ekspresi wajah Zein.

"Selanjutnya sit Up, dimulai dari para laki-laki dulu! Gunakan matras yang sudah disiapkan." Pak Anto meniup peluitnya dengan keras karena kehebohan para siswa untuk memberikan intruksi berikutnya.

"Jadi, bisakah kau memegangnya dengan baik???" Adith menujuk ke arah kakinya melihat Alisya yang masih tampak gugup karena posisi mereka.

"Tentu saja!!! aku bahkan tak yakin apakah kamu bisa melakukannya dengan benar." tantang Alisya duduk dan langsung menahan kakinya dengan erat.

"Benarkah?? apa yang akan kamu berikan jika aku bisa melakukannya lebih dari yang kamu duga?" tantang balik Adith mendekatkan posisinya sehingga wajahnya sangat dekat dengan wajah Alisya.

Alisya paling tidak suka kepada orang yang memberinya sebuah tantangan terlebih jika orang itu adalah Adith yang sedari awal selalu saja menggodanya dan membuatnya menjadi salah tingkah. Adith adalah seorang cowok pertama yang selalu mendekatkan diri kepada dirinya dalam jarak yang sangat intim. Selama ini ia hanya bersama Karin dan Karan. Karan mungkin pernah memberikaan perasaan yang sama seperti yang dirasakanya saat ini namun baru kali ini Alisya merasakan suatu getaran yang selalu membuatnya bingung akan perasaanya sendiri.