Chapter 121 - Arti Pemimpin

"Untuk itu, kami akan memberikan sedikit tes yang mungkin nanti akan menjadi pertimbangan kalian juga seluruh perusahaan besar lainnya!" tambah pak Takahashi dengan sangat tegas.

"Kami sangat berterimakasih dalam hal itu, lalu apakah tes yang sudah anda maksudkan itu?" tanya Ayah Adith penuh rasa penasaran. perasaan yang sama yang dirasakan oleh semua orang termasuk pak Hendro dan Elvian sedang Adith masih terfokuskan menunggu kabar dari paman Dimas mengenai keberadaan Alisya. Meski Adith sudah tak bisa menahan diri untuk bertanya pada pak Takahashi kakek Alisya, ia memilih untuk menahan diri untuk tidak mengacaukan segalanya.

"Hanya satu pertanyaan dari kami semua, apa arti seorang pemimpin bagimu???" ucap pak Takahashi dengan senyum khas nya yang tampak penuh wibawa.

Elvian tersenyum penuh kemenangan mendengar pertanyaan itu, pertanyaan yang sering ia dengarkan sewaktu berada diharvard dan selalu mendapata sambutan hangat setiap kali ia selesai memberikan retorikanya.

"Bolekan aku menjawabnya lebih dulu?" pinta Elvian dengan bahasa jepangnya penuh kesombongan menatap ayah Adith dan juga pak Takahashi kemudian.

"Silahkan!!!" pak Takahashi dengan cepat memberinya kesempatan.

"Seorang pemimpin bagi saya adalah pemimpin yang mendahulukan apa yang penting dengan Pengelolaan yang efektif serta disiplin, dalam melaksanakan apa yang telah diputuskan. Pemimpin akan menjadi orang yang sangat diandalkan oleh para pengikutnya dan Mereka akan dijadikan panutan oleh para pengikutnya. Setiap pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan nyata sehingga bisa melakukan suatu tindakan yang nyata." Jelas Elvian dengan penuh percaya diri menggunakan bahasa jepang yang sangat Fasih dan lancar.

Adith tidak bereaksi terhadap apa yang sedang dikatakan oleh Elvian karena masih terus terfokus dengan handphonenya menunggu kabar dari paman Dimas.

"Jawabanmu sangat luar biasa, tidak buruk!" puji pak Takahashi dengan senyuman tipis. "Bagaimana dengan mu Adith? apa arti seorang pemimpin bagimu?" tanya pak Takahashi kepada Adith dengan wajah datar mengamati Adith yang kehilangan fokus. Ekspresi kurang yakin dari pak Takahashi membuat Elvian tersenyum bangga dan menjadi lebih sombong.

"Adith, giliranmu memberikan pendapatmu!!!" Ayah Adith mulai gusar melihat tingkah Adith yang terus-terusan memandang handphonenya.

"Nak Adith,,," seseorang menepuk pelan lengan kanan Adith untuk membangunkannya dari lamunannya.

"Ting..." sebuah pesan masuk dan dengan secepat kilat Adith membukanya.

"Dia berada dijepang! Tokyo!!" Tulis paman Dimas dalam pesannya. Adith kemudian mengerling penuh senyuman setelah melihat pesan dari paman Dimas.

"Maafkan saya, saya kehilangan fokus karena saya harus menemukan seseorang yang sangat penting dalam hidupku. Dan barusan saya sudah menemukan dirinya!" Adith langsung menunduk 95° untuk meminta maaf atas keteledorannya.

"Cihhhh, bagaimana bisa kau memimpin perusahaan dengan sikap konyol seperti itu??" Batin Elvian mencela sikap Adith yang tidak profesional.

"Tidak masalah, sekarang berikan pendapatmu mengenai pertanyaan kami tentang arti seorang pemimpin bagimu!" tegas pak Takahashi tersenyum lembut mengetahui maksud Adith.

"Seorang pemimpin adalah seorang yang mampu menyentuh hati orang lain sebelum meminta mereka melakukan sesuatu!" Jawaban Adith cukup singkat dan tenang dalam berbahasa inggris. Elvian tertawa kecil mendengar jawaban Adith karena selain menggunakan bahasa inggris kepada seorang yang berbahasa jepang, jawaban Adith terlalu ambigu baginya.

Setelah mendengar jawaban Adith, pak Takahashi dengan cepat menampilkan sebuah kurva pemilihan sekaligus video yang ternyata menayangkan jawaban keduanya secara langsung diseluruh perusahaan-perusahaan besar dunia yang dalam waktu singkat segera meledak karena ikut andil dalam pemilihan.

pak Takahashi ternyata melakukan hal ini sebagai pembelajaran bagi seluruh dunia dalam melihat secara langsung bagaimana pemikiran para pemimpin perusahaan dalam menilai diri mereka sendiri dimana para masyarakat serta pegawai perusahaan dan pemimpin direktur lain terlibat dalam proses voting. Terlihat disana bagaimana kurva Adith meningkat tajam melebihi 100 persen dari target seharusnya. sedang Elvian hanya berada dibawah 15 persen saja.

"Sepertinya kita tidak memerlukan lagi pertimbangan dalam penentuan Direktur perusahaan Narendra dalam rapar direksi kali ini" Tegas Ayah Adith tersenyum tak menyangka akan rencana besar yang sudah dipersiapkan oleh pak Takahashi.

Pak Hendro dan Elvian sejenak terdiam tak bisa memahami maksud dari semua itu namun ia tetap tak bisa menerima kalau Adith bisa dengan mudah memenangkan jawaban itu sedang ia merasa kalau jawabannya adalah yang terbaik.

Layar yang menghubungkan antara pak Takahashi dengan para dewan dalam rapat direksi terhubung kembali menampilkan sejumlah direktur dari perusahaan besar.

"Pak Adith, jawaban singkat Anda mengubah pola pikir kami yang juga merupakan seorang pemimpin perusahaan! bukan hanya itu, kami yang juga merupakan seorang pemimpin dalam sebuah rumah tangga tentunya haru memiliki pola pikir yang sama. Dengan menyentuh hati seseorang maka apapun bisa diraih dan dilaksanakan dengan sangat mudah terlebih jika dalam bekerja sama, untuk itu kami sangat mengharapkan kerja sama dengan anda kedepannya!" seorang Direktur besar dari perusahaan perangkat lunak mewakili direktur lain memberikan dukungan kepada Adith dengan sangat tulus.

Semua orang yang berada dalam rapat direksi dengan cepat bertepuk tangan serta memberikan selamat kepada Adith termasuk pak Takahashi dan semua pemimpin direktur perusahaan besar dunia yang juga ikut terhubung dalam rapat direksi yang dipimpin langsung oleh Ayah Adith selaku direktur utama Narendra yang kini telah diserahkan kepada Adith kembali.

Rapat itu berakhir dengan keputusan bahwa Adith tetap akan menjadi direktur utama perusahaan dan akan diresmikan saat ia berusia 25 tahun dan mendapatkan gelar yang pantas sesuai yang di ingikan oleh dewan direksi lainnya.

Sebelum menutup panggilan videonya, pak Takahashi berbicara dalam bahasa Indonesia kepada Adith yang hanya dapat dipahami oleh Adith dan Ayah Adith saja.

"Alpha berada pada titik balik dan kau harus menggunakan JAL!!!" ucapnya tersenyum dan menghilang. Sedang semua orang terbelalak tak percaya kalau ternyata pak Takahashi bisa berbahasa Indonesia dengan sangat Fasih.