Chapter 125 - Siapa Kau

"Dimana Karin?" Tanya Alisya kepada Adora yang sedang membaca majalah fashion jepang yang memiliki terjemahan bersama emi.

Alisya yang baru saja kembali setelah selesai menaruh barangnya dengan aman tak menemukan Karin saat berada diruang yang bisa dibilang mirip seperti ruang keluarga dengan kursi sofa mewah panjang mengisi sebagian badan pesawat ditambah dengan segala fasilitasnya yang juga tak kalah mewah.

"Dia menemani Akiko diruang sebelah sana!" Tunjuk Adora diruang cafe tempat mereka mengambil berbagai minuman dan makanan.

"Akiko??? Anak itu belum pulang? Kenapa juga pesawat ini belum lepas landas sedari tadi?" Alisya mulai tak nyaman untuk menunggu lebih lama lagi.

"Pramugarinya bilang pesawat masih dalam tahap pengisian untuk itu kita diberikan kesempatan untuk bersenang-senang terlebih dahulu! Mereka akan memberitahu jika pesawatnya sudah siap.." Jelas Emi tetap fokus dengan sejumlah barang yang ditunjuk oleh Adora dalam majalah.

Melihat teman-temannya yang tampak menikmati waktu mereka, Alisya tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya saat melihat teman-temannya dengan nyaman dan santai mencari kesibukan masing-masing. Hanya Karan yang terlihat duduk manis dengan majalah kesehatan ditangannya sedang Zein, Riyan, Beni dan Rinto bermain bliard yang diwasiti oleh Feby dan bagian sudut terdapat Yogi yang mengajarkan Aurelia dan Gina melempar dart.

"Nikmati waktu kalian, aku akan mencari Karin!" Seru Alisya yang dibalas senyuman ceria Adora dan Emi penuh semangat.

Tepat setelah Alisya memasuki ruang kafe, disana tidak terlihat Karin dan Akiko maupun pramugari yang bertugas untuk melayani dibagian kafe tersebut.

"Kemana mereka? Apa di toilet?" Alisya yang baru saja akan memutar tubuhnya untuk mencari Karin tiba-tiba saja langsung ditarik masuk kedalam ruangan sempit yang terbatasi oleh tirai yang membuat Alisya kaget dan segera meningkatkan kewaepadaanya karena ia tak mengetahui siapa yang telah menariknya saat itu.

"Karin???? Karin ini tidak lucu tau!!!!" Bentak Alisya kesal karena tubuhnya tertarik dengan sangat keras. Alisya mengira bahwa Karin sedang mencoba mempermainkannya namun kemudian mendengar suara Karin dari arah luar sedang berbicara dengan Akiko melewati tempatnya.

"Siapa kau??? apa yang kau inginkan?" Alisya mulai menarik sehelai kain yang akan digunakannya sebagai senjata pertahanan diri.

"Berani sekali kau menghilang dari hadapanku!!!" terdengar suara dingin yang Alisya rasa ia pernah mendengar nada suara itu.

"Adith???" lirih Alisya mengetahui siapa pemilik suara tersebut meski masih ragu. "Adith kau kah itu?" panggil Alisya sekali lagi yang kali ini memundurkan langkahnya kebelakang.

Tanpa diduga tubuh Alisya telah terhenti karena bertubrukan dengan tubuh seseorang yang Alisya duga kalau orang itu adalah Adith. Dengan cepat Alisya ingin memutar tubuhnya menghindar namun dengan cepat pula tangannya tertarik kebelakang menyisakan jarak yang sangat tipis antara dirinya dan Adith.

"Kenapa kau selalu menghilang dariku Alisya???" ucap Adith dengan nada dingin dan penuh amarah. Merasa kalau Adith mengenggamnya dengan sangat erat, Alisya berusaha melepaskan diri dengan melakukan gerakan mengendorkan sumbu tubuhnya lalu mendorong untuk mengacaukan keseimbangan tubuh Adith namun Adith dengan mudah menyesuaikan diri.

Alisya berbalik dengan sangat lihai sehingga berhasil membuat keadaan terbalik dan lepas dari kuncian Adith namun Adith kembali menekannya ke dinding namun Alisya menedang ke arah belakang agar tidak tertekan, memegang pinggang Adith dan membalikkannya mendekati dirinya mendorongnya kedinding.

"Kau tampan memakai baju ini" Alisya tersenyum nakal tak bisa menahan godaan ketampanan Adith. Membuat Adith melesat mengambil Kain di tangannya menarik Alisya dengan kedua tangan yang dengan cepat Alisya memberikan punggungnya.

"Sepertinya kau jadi lebih terbuka dan sedikit nakal sekarang!" Adith berbisik ditelinga Alisya nakal membalikkannya dan menjauhkan tubuh Alisya darinya.

"Dan sepertinya kau jadi lebih baik!!!" tatap Alisya saat Adith mulai melepaskannya dengan sangat lembut. Melihat Alisya yang menatapnya dengan sangat dalam Adith tak mampu menahan diri lalu menarik tangan Alisya dan memeluknya dengan sangat erat seolah ia telah pergi lama sekali.

"Adith,, kau kenapa?" Alisya khawatir karena mendengar desahan nafas Adith yang tidak teratur dan berat.

"Sudah kubilang jangan pernah pergi dariku Sya, ini sudah kedua kalinya kamu menghilang dariku dan aku sudah seperti zombie. Aku tak bisa membayangkan bagaiman gilanya aku jika kau menghilang lagi untuk yang ketiga kalinya. Berjanjilah padaku untuk tidak mengulanginya???" Adith mengeratkan pelukannya. Dadanya sesak dan kepalanya berat saat memikirkan kalau ia tak bisa melihat Alisya lagi untuk waktu yang sangat lama. Alisya bagaikan sebuah candu berat yang sudah mendominasinya tanpa ampun.

"Maaf Adith tapi Aku.." Alisya tak yakin harus menjawab apa, tidak semudah itu untuk mengucapkan sebuah janji yang Alisya paham betul bahwa ia takkan mampu menpatinya.

"Berjanjilah... jika tidak Aku yang akan membuatmu untuk menepatinya!" Adith melonggarkan pelukannya mencium kening Alisya dengan sangat lembut lalu kembali memeluknya.

"Adith,,, kau tau aku bukanlah..." Alisya mencoba ingin menjelaskan sesuatu kepada Adith mengenai dirinya yang mungkin tak diketahui oleh Adith yang dirinya selalu berhadapan dengan bahaya. Namun Adith semakin tenggelam dalam leher Alisya masih dengan nafas yang berat.

"Aku akan membuatmu menepatinya karena kau hanya milikku A.. Li... Sya" suara Adith semakin pelan dan menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang semakin melemas dan berat. Merasakan tubuh Adith tertopang pada dirinya Alisya langsung memasang kuda-kuda memperkokoh dirinya agar tidak roboh bersama tubuh Adith yang sangat bidang sehingga cukup berat meski itu untuk seorang Alisya.

"Kar,, Karin... kak Karan... tolong Aku!!!" teriak Alisya yang dengan cepat Karan dan Karin melesat kesumber suara Alisya yang berada dalam ruang ganti para Pramugari.

"Apa yang terjadi???" Karan langsung menangkap tubuh Adith yang sudah hampir jatuh dan dengan sangat lembut Karan membaringkannya kelantai untuk melihat kondisinya.

"Ada apa dengan Adith kak???" tanya Karin kaget membantu Karan menurunkan kepala Adith.

"Sepertinya dia kelelahan!!! Dia hanya tertidur saja" tatap Karan untuk menghilangkan kekhawatiran Alisya.