Chapter 127 - Onsen "Permandian Air Panas"

Sebelum menuju ketempat kebun binatang bis mereka pergi menuju ke sebuah Vila yang bergaya tradisional yang cukup mewah dan memiliki permandian air panas disekitarnya. Untuk mengistrahatkan diri terlebih dahulu sebelum kemudian bersiap-siap untuk menikmati liburan mereka pada esok hari.

"Alisya, kita sudah sampai" Adith membangunkan Alisya dari lamunanya yang sedari tadi terus memperhatikan pemandangan Hokaido dari jendela.

"Apakah ini suatu keajaiban? Bagaimana mungkin seorang Alisya tak merasakan mabuk sama sekali?" goda Karin yang berada dikursi bagian belakang Adith dan Alisya.

"Diamlah sebelum aku menyiksamu! Kau tau, aku benar-benar ingin memakanmu sekarang..." Sela Alisya kesal karena diganggu oleh Karin.

"Ayo kita turun, penginapan kita berada di tempat yang sama tetapi ruangan para pria berada disebelah kanan sedangkan yang wanita berada disebelah kiri" terang Riyu setelah memastikan tempat penginapan mereka.

"Terimakasih Ryu, kerjamu sangat cepat!!" ucap Zein kepada Ryu yang ternyata umur mereka tak berbeda jauh dari yang lainnya.

"Tidak usah sungkan, saya seperti merasa kehadiran saya tidak begitu berguna karena ternyata kemampuan bahasa jepang kalian sangat Fasih" Ryu merasa rendah hati tak membayangkan orang asing bisa menguasai bahasanya dengan mudah diusia yang cukup muda.

"Tentu saja tidak, jika kau tidak ada maka para wanita ini akan merasa sangat suram. Kau berhasil membangkitkan semangat liar mereka" tunjuk Zein pada para wanita yang kini masih memandangi Ryu dengan tatapan berliur.

"Terimakasih banyak, mohon bantuannya dari sekarang!" tegas Ryu menunduk kepada para wanita menggunakan bahasa Indonesia meski logat jepangnya cukup kental namun mampu membuat para Ledis menyerbu dengan cepat.

"Hei, hentikan itu! kalian membuat Ryu jadi ketakutan.. ambil barang kalian dan pergilah kesebelah kiri. Kalian bisa membersihkan diri terlebih dahulu dengan mandi air panas sebelum akhirnya kita akan berkumpul di tengah sana untuk makan dan pesta barbekyu!" Karan mengingatkan para wanita yang tampak histeris ingin melahap Ryu.

Sopan santun Ryu dan wajah Ryu yang gagah mirip seorang aktor muda Kento Yamazaki secara langsung tak bisa dipungkiri oleh Karan kalau para wanita akan dengan mudah menggila. Wajah tampannya memang sangat memikat hati dengan satu kelopak mata dan bibirnya yang mungil merekah.

"Ayolah teman-teman, aku sudah sangat lapar nih!" ajak Karin yang sudah tak sabar ingin masuk kedalam penginapan.

"Tidakkah kalian penasaran bagaimana rasanya mandi Air panas??" pancing Aurelia mengalihkan perhatian mereka yang tanpa diduga mereka akhirnya menyerah untuk saat ini dan mengikuti arahan Aurelia.

"Ummm... Adith, bukankah kali ini kau sudah harus melepas tanganku?" Alisya yang ingin bergabung bersama teman-temannya masih belum biwa bergerak dengan leluasa karena Adith belum bisa melepaskan dirinya.

"Aku masih belum ingin melepasmu!!!" Adith menatap Alisya lekat yang sedang memandanginya dengan tatapan nakal.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita mencari tempat menginap untuk kita berdua???" Alisya berbisik manja ditelinga Adith untuk memancingnya.

"Ctikkkkkk!!!" Adith menjitak jidat Alisya yang sudah sangat berani menggodanya.

"Kau sudah sangat berani sekarang yah!!!" Oke, aku akan melepaskanmu tapi kau harus muncul dihadapanku satu jam kemudian. Jika aku tak melihatmu, jangan salahkan aku jika aku berniat nekat padamu!" Ancam Adith melepas Alisya dengan berat.

"hahahahahaha,," Alisya yang merasa bersalah kepada Adith hanya bisa tertawa melihat wajah merah merona Adith yang berhasil masuk dalam jebakannya.

Setelah Adith melepaskan tangan Alisya, kini gantian Alisya menggenggam erat tangan Adith dan menatapnya dengan wajah yang serius.

"Emm.. mendekatlah ada yang ingin aku bisikkan!!!" pandang Alisya yang membuat Adith merasa khawatir dengan apa yang akan diucapkan oleh Alisya.

Sebuah kecupan lembut namun hangat melekat cepat di pipi Adith membuat Adith tak bergerak dan tak bergeming dari posisinya karena perlakuan Alisya yang sangat mendadak itu.

"Itu hadiah pertama untukmu! Selamat ulang tahun Radithya Azura Narendra!!!" Bisik Alisya berlalu pergi meninggalkan Adith yang masih belum bisa menyerap apa yang sedang terjadi pada dirinya.

"Kenapa kau semakin berbahaya Alisya!!!!" gumam Adith setelah berhasil menenangkan hatinya yang hampir saja meledak keluar dari persembunyiannya. "Jika kau seperti itu terus, entah sampai kapan aku bisa menahan diri lagi. Ini terlalu berbahaya, perasaanku seolah tak bisa mengontrolnya lagi" tambahnya memegang kepalanya yang mulai berdenyut sakit seolah menahan perasaan yang sudah mendekati puncaknya dan memaksa untuk mengobrak keluar dari dasarnya.

*****

"Waahhh.... hebat!!! tempat ini sangat luar biasa, Alisya aku berterimakasih banyak kepadamu!!!" Adora memandang Alisya dengan penuh rasa syukur.

"Ini akan menjadi pengalaman yang takkan pernah aku lupakan!!!" tambah Emi.

"Alisya,,, kau terlalu memiliki banyak hal yang tidak kami ketahui" lanjut Feby yang telah berganti pakaian untuk mandi.

"Tetapi diatas semua itu kami bersyukur telah bertemu dan berteman dengan dirimu!!!" ucap Gina tak kalah semangatnya berdiri ditepi permandian air panas yang berada dihalaman sehingga dengan bebas mereka juga bisa memandang bintang dilangit Hokaido yang sedang cerah.

"Puffftttt ... kalian berjejer seperti anak SD yang sedang mengantri masuk mandi dengan pakaian seperti itu!" Karin tertawa melihat teman-temannya yang memakai baju renang saat memasuki permandian Air panas.

Permandian air panas di jepang lebih terkenal dengan permandian yang dapat dimasuki secara bersama-sama dimana semua wanita dapat masuk tanpa menggunakan pakaian sehelaipun untuk menutupi tubuh mereka.

"Oyyy,,, aku nggak bisa tau menyesuaikan diri dengan budaya mereka. Kau sendiri dan Alisya bahkan menggunakan baju bikini yang...." Adora ingin membantah namun merasa takjub dan tak melihat kekurangan dari dua wanita cantik yang memakai pakaian dalam yang tidak terlihat seksi namun sangat memikat. Celana pendek berwarna Alisya yang melekat sepaha membuat teman-temanya terpesona karena kecantikan dan kemulusan tubuhnya.

Karin yang juga memakai pakaian yang senada namun lebih feminim juga tak kalah menarik mata. Dan kemunculan Akiko yang hanya memakai handuk terlihat sangat sangat indah dan seksi membuat mereka berempat seketika suram.