Chapter 128 - Kau juga teman Kami

Di tempat permandian panas para pria, mereka menikmati permandian itu dengan lebih tenang dibandingkan dengan para wanita yang heboh.

"Sepertinya kau sangat percaya diri!!!" lirik Adith pada tubuh Karan yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Dan kau terlalu sangar untuk bersikap malu-malu seperti itu!" Ucap Karan santai melebarkan tangannya bersandar pada batu permandian dengan nyaman yang sempat melirik Adith dengan kolor pendek hitamnya.

"Ini lebih nyaman bagiku!" Adith membenamkan diri dan bernafas lega saat tubuhnya hampir seluruhnya masuk kedalam air.

"Kalian terlihat lebih akrab sekarang!" goda Yogi yang sedang menarik Ryu dengan sangat kuat dibantu oleh Beni dan Gani.

"Ada apa dengannya??" Adith menatap Yogi tak paham dengan tingkah mereka yang tampak seperti sedang menculik seseorang dengan ganas.

"Kami melihatnya akan memisahkan diri makanya dengan cepat kami menangkapnya untuk mandi bersama!" Tarik Beni yang seketika melepaskan genggamannya karena handuknya yang hampir terlepas.

"puuffttt,,, bokongmu seksi juga!" Riyan mendorong Beni hingga tercebur masuk kedalam Air dengan terus berusaha memegang handuknya yang cukup pendek dengan sangat erat.

"hahahaah itulah kenapa aku lebih memilih memakai celana pendek saja!" Gani tertawa keras lalu melepas genggamannya pada Ryu kemudian masuk kedalam Air mengikuti langkah Yogi dan Riyan.

" Masuklah!" Ajak Zein menggunakan bahasa jepang kepada Ryu.

"Maaf tuan, tapi sepertinya lebih baik saya disebelah saja!" ucap Ryu menolak tawaran Zein dengan santun.

"Kau adalah bagian dari kami lalu kenapa kamu memisahkan diri?" Rinto mencoba membujuk Ryu agar bergabung bersama mereka.

"Tidak terimakasih, sepertinya akan lebih nyaman jika..." Ryu masih tetap ingin menolak.

"Kau juga teman kami!!!" tegas Adith pendek.

"Kau tak perlu mengkhawatirkan masalah apapun, untuk sekarang kenapa kau tak menikmati ini bersama kami!" terang Karan menghilangkan rasa kurang nyaman Ryu.

Setelah berdiam diri sesaat, diapun akhirnya masuk kedalam air dan duduk diantara Yogi dan Beni.

"Tubuhmu oke sekali, sangat Atletis! Puji Beni melihat tubuh ramping Ryu yang berotot membentuk roti sobek yang seksi.

"Apakah mereka semua disini adalah manusia??? kenapa pahatan tubuh mereka begitu sempurna, begitu pula dengan wajah mereka yang juga sama sempurna!" tambah Gani yang melirik ke arah Adith, Karan, Zein dan Ryu serta Rinto melewati Riyan dan Yogi.

"Hei kenapa tatapanmu seperti itu?" cela Riyan merasa ia tidak masuk kriteria.

"Meskipun aku tubuhku tidak sebagus mereka, setidaknya aku tidak memiliki perut yang buncit!!!" ucap Yogi menatap perut Beni yang sedikit nyembul ke permukaan air. Karan dan Adith hanya tertawa mendengar perdebatan mereka. Sedang Ryu hanya bisa tersenyum tipis dengan tingkah mereka.

Malam itu setelah membersihkan diri dan berpakaian santai mereka menuju ketempat diamana acara makan dan barbekyu akan dilaksanakan. Alisya datang dengan mengucir tinggi rambutnya memperlihatkan lehernya yang cerah bersinar sedang Karin dan Akiko memilih mengurai jatuh rambut mereka. Untuk yang lainnya author akan lewati saja karena mereka berpakaian terlalu heboh untuk berlomba menarik perhatian Ryu.

Saat para wanita tiba, Adith sudah mengatur meja dibantu oleh Ryu dan Beni sedang Rinto dan Karan bekerja sama untuk membakar daging serta memasak beberapa menu lain dibantu oleh Yogi dan Gani.

"Ada yang perlu kami bantu???" Alisya tersenyum manis menatap Adith yang memakai kaos biru yang membuatnya terlihat cerah dan tampan.

"Tentu!!! bisa kau pegang ini???" ucap Adith mengulurkan tangannya yang disambut oleh Alisya dengan wajah kebingungan.

"Apa maksudnya ini? Alisya mengernyitkan keningnya tersenyum lucu melihat Adith yang sedang menutup matanya dengan sangat khusyu.

"Aku sedang meng Cas energiku!!! Dengan begitu aku bisa tidur pulas malam ini..." terang Adith membuka matanya dan melepas lembut tangan Alisya saat merasa cukup.

"Kalau begitu aku akan mengenggam tanganmu untuk malam ini dimanapun kamu berada!" Alisya kembali menggenggam tangan Adith.

"Aku takkan bisa fokus jika seperti ini. Selain itu akan sulit bagiku bekerja dengan satu tangan." Adith mengangkat tangan kirinya yang bebas.

"Aku akan menjadi tangan Kananmu!" tegas Alisya tanpa melihat Adith dan membantunya dalam mengatur meja dengan cekatan.

"Mulai Lagi..." Melihat kemesraan mereka Karin memilih pergi dan mengajak Akiko untuk melihat Karan yang sedang membakar daging. Sedang Aurelia mendekati Rinto dan Yogi yang sedang memasak menu lain.

"Apa kalian sudah sangat lapar?" tanya Karan melirik ke arah Karin. Pandangan Karan seketika terhenti saat melihat Akiko yang tampak sangat cantik dengan rambutnya yang terurai.

"Kak, ini halal nggak???" Karin khawatir karena mereka berada di tempat yang akan susah untuk mendapatkan makanan yang halal.

"Tentu saja halal, kami harus jauh-jauh membelinya!" Zein dan Riyan datang membawa beberapa tas belanjaan makanan yang semuanya berlogo halal.

"Cukup mudah untuk mendapatkan makanan halal disekitar Hokaido!" tambah Riyan menaruh barang belanjaan diatas meja yang langsung di eksekusi oleh Beni dan Gani.

Berkat Zein dan Riyan, Karan merasa terselamatkan karena Karin tak melihat bagaimana ekspresinya saat takjub melihat lurus kearah Akiko.

"Ryu, tolong dong buka ini" Emi datang memberikan botol cocacola ukuran besar kepada Ryu. Dengan sangat mudah Ryu membuka tutup botol tersebut lalu memberikannya kembali kepada Emi tanpa melihatnya.

Emi kembali ketampat Feby dan Gina karena gagal menarik perhatian Ryu, bergantian dengan Feny. Giliran Feby melayangkan serangannya.

"Ryu, Bantu aku mengangkat ini!" Feby meminta kepada Ryu untuk memindahkan Boks gabus yang berisi minuman dingin dari arah pintu kedekat meja. Ryu pun dengan sangat cekatan mengambil boks minuman itu tanpa melihat kearah Feby. Feby yang gagal kembali bergantian dengan Gina namun sama saja.

"Ryu..." panggil Karin pelan yang membuat Ryu langsung menatap lurus ke arah Karin.

Melihat reaksi Ryu mereka akhirnya tenggelam dalam kekecewaan. Malam itu mereka menikmati makan malam dengan penuh gembira ditengah taman yang luas dan langit yang cerah. Saling bercanda satu sama lainnya.