Chapter 130 - Gorila

"Alisya!!!" Teriak Adith saat melihat Alisya diterjang oleh Gorila itu dengan sangat ganas.

Zein kemudian bereaksi cepat dengan menyingkirkan teman-temanya ketempat yang lebih aman dibantu oleh Rinto dan Yogi.

"Beni gendong anak itu dan bawa dia, cepat!!!" Teriak Karan karena Beni yang terdiam terpaku karena takut.

"Karin kau juga pergi dari sini!" Panggil Riyan menggandeng tangan Karin.

"Aku baik-baik saja! Kalian pergilah dulu,,," Karin mendorong Riyan menjauh dari tempatnya.

"Tidak kau ikut bersama mereka!!" Tegas Karan mengkhawatirkan Karin.

"Tidak kak, aku ingin membantu kalian disini" Ucap Karin tak kalah tegas.

"Disini berbahaya dan Kau bisa terluka Karin!!!" Bentak Karan dengan tatapan yang sangat tajam.

"Jangan meremehkanku! Aku bukanlah Karin yang dulu yang terus menangis untuk kau dan Alisya lindungi, aku juga bisa melindungi kalian sekarang kak!!!" Pinta Karin meyakinkan karan untuk mempercayainya.

Begitu melihat teman-temannya sudah berada pada tempat yang aman. Pihak kebun binatang berekasi dengan sangat cepat dengan mengamakan seluruh pengunjung yang ada dan menaikkan pembatas besi di sekitar kandang untuk mencegah agar si Gorila tak melarikan diri dari kandang.

"Kita harus menahannya sampai para pihak kebun binatang datang membawa senapan bius!" Tukas Ryu karena mereka telah berada didalam Kandang yang sama dengan Gorila yang sedang mengamuk tersebut.

Karin, Karan, Adith dan Ryu bereaksi cepat dengan mengelilingi Gorila yang sedang menindih tubuh Alisya dengan tubuhnya yang cukup besar sehingga mereka tak bisa melihat dengan jelas tubuh Alisya.

"Alisya..." Teriak Adith dengan penuh rasa khawatir karena melihat Alisya masih belum tampak sedang Ryu dan Karan terus berusaha mengalihkan perhatian mereka pada Si Gorila.

Gorila itu perlahan bangkit dan melihat ke arah Karin yang kemudian dengan sangat cepat berlari ingin menyerangnya. Alisya berusaha bangkit lalu dengan sigap mengambil tali yang berada di pinggang sang pawang yang jatuh tak jauh dari dirinya kemudian melemparkannya ke arah Adith. Adith yang paham langsung melompat ke sisi lain sedang Karin mencoba tetap berada di posisinya.

"Adith, tarik yang kuat!!!" Teriak Alisya sudah memasang kuda-kuda dengan mengaitkan kakinya pada tiang lampu.

Tepat sebelum Gorila itu sampai kepada Karin tubuh Gorila itu tertahan oleh Tali yang direntangkan oleh Alisya dan Adith. Karin dengan cepat meluncur dibawah kaki Gorila yang berdiri tegap itu dan menghindari serangannya saat tangannya mencoba menangkap Karin.

Karena tubuhnya yang besar dan sangat kuat Adith terlempar dengan sangat keras kearah sang Gorila. Posisi Adith sangat dekat dengan si Gorila sehingga Alisya dengan sangat cepat memutar tali itu agar melilit si Gorila dan menarik sekuat mungkin akan si Gorila tak mencapai tubuh Adith.

"Uhuk... uhukk,, uhukk!!!" Adith memegang dadanya yang sakit karena cukup keras terbentur ditanah.

"Adith,, bangun!!!" Teriak Alisya masih terus berusaha menahan dan menarik si Gorila.

Karan dan Ryu yang kembali membawa tali setelah memindahkan tubuh terluka para pawang langsung ikut membantu Alisya dan Adith. Namun saat mereka sedang melemparkan tali untuk melilit tubuh si Gorila, Alisya sudah kehilangan tenaganya karena si Gorila juga berusaha menarik Alisya. Dan dengan satu hentakan keras Gorila itu menarik Alisya dengan sangat kuat sehingga Alisya terlempar ke atas dengan cukup tinggi.

Melihat tubuh Alisya melayang Adith dengan segera bangkit dan menangkap Alisya namun mereka bertubrukan dengan sangat keras dan jatuh membentur tanah. Karin juga merespon dengan sangat cepat dengan menarik tali yang terlepas dari tangan Alisya dibantu oleh Karan dan Ryu.

"Adith, pergi dar... i,,,sana!!!" Teriak Karan sekuat tenaga menahan amukan si Gorila.

"Aku sudah tak bi.. sah.. lagi mena... hannyahh..." Teriak Karin terus berusaha menarik si Gorila yang sedang menuju ketubuh Adith dan Alisya yang terbaring menahan sakit.

Alisya dan Adith yang masih oleng karena tubrukkan yang cukup keras masih belum bisa mengendalikan diri dengan baik sehingga butuh waktu untuk mereka bisa bangkit dan menjauh.

"Arrgggg,,, aku tak bisa menahannya lagi" Teriak Ryu menggunakan bahasa jepang yang tersengal-sengal.

Tepat sebelum Gorila itu mencapai Adith dan Alisya suara tembakan menghentikan amukan si Gorila secara perlahan-lahan sehingga Karan, Karin dan Ryu jatuh terduduk dengan lemas.

"Terimakasih banyak, kalian sudah melakukannya dengan sangat baik!!!" Kepala pihak pengelola langsung menghampiri mereka menunduk berkali-kali mengucapkan rasa syukur.

Mereka yang kelelahan sudah tak memiliki tenaga yang cukup untuk dapat merespon kepala pihak pengelola tersebut. Karan menghampiri Karin dan membantunya berdiri kemudian memeluknya dengan sangat erat. Karinpun membalas pelukan Karan mengingat betapa besar bahaya yang telah mereka hadapi saat itu.

Pihak pengelola akhirnya memindahkan si Gorila yang sudah tertidur dengan sangat tenang kedalam kandang kemudian membereskan beberapa kekacauan yang sudah ditimbulkan oleh amukan Gorila tadi dan membuka kembali kurungan yang sebelumnya mereka naikkan.

"Kau baik-baik saja???" Tanya Adith tak melepaskan pelukannya dari Alisya.

"Aku baik-baik saja! Bagaimana dengan dirimu?" Tanya Alisya meneteskan sedikit Air mata merasa lega.

"Aku juga tak apa-apa!!!" Peluk Adith sangat erat penuh rasa syukur. Banyangannya terus melintas bagaimana saat Alisya diterjang oleh Gorila, Bagaimana Alisya berusaha menyelamatnya dan Bagaimana saat Alisya terlempar dengan sangat kuat.

"Kalian bisa berdiri??" Tanya Ryu untuk membantu mereka keluar dari tempat itu.

Adith melonggarkan pelukannya meraih uluran tangan Ryu dan membantu Alisya bangkit. Karin dan Karan pun ikut membopong Alisya disebelah Adith dan berjalan keluar. Teman-temannya dengan cepat menghambur mendekati mereka dan membawakan beberapa botol air minum untuk menenangkan mereka dan melepas dahaga akibat pertarungan yang sangat hebat itu.