Chapter 132 - Dunia Perempuan

Melihat Karin dan Alisya yang begitu santai memilih milih baju membuat Adora dan yang lain menjadi sejenak tenggelam dengan kegiatan mereka memilih serta mencoba banyak baju. Pilihan baju dan outfit yang bagus dengan harga yang terjangkau membuat mereka menggila dalam seketika.

"Karin,,, kamu serius aku pakai baju ini??? aku sudah capek nih gantian terus..." Alisya mengeluh karena Karin terus saja mengerjainya dengan mencoba berbagai macam baju mulai dari pakaian Cosplay hingga Harajuku Style.

"hahahhaahhaha,, iya serius... kali ini yang terakhir! kita juga sudah selesai milih nih!" Ucap Karin dari kamar ganti yang sebelah.

"Buruan keluar,,, aku sudah nggak sabar ingin liat!!!" Teriak Adora penasaran melihat mereka bergantian.

"Bentar!!! aku agak kesusahan nih.." Aurelia berusaha menarik resleting bajunya yang berada dipunggungnya.

"Akiko sudah siap belum?? Akiko chan???" Teriak Feby tak mendengar suara Akiko yang berada didalam ruang ganti.

Mendengar namanya dipanggil, Akiko akhirnya yang keluar pertama dengan malu-malu dan tersenyum manis.

"Uwaaaahhhhh,, imut sekali... cocok,, sangat cocok!!!" Feby langsung menyerbu Akiko yang keluar memakai baju gaun pendek berwarna pink lembut dengan kembangan bunga pada bagian dadanya yang dan Topi berwarna merah maroon menambah kecantikan Akiko.

"Mantap!!!" Seru Emi menaikkan jempolnya. Akiko meniru gerakan Emi dengan senyuman yang malu-malu.

"Jadi gimana?" Aurelia keluar dengan memakai baju biru sepaha dan Sepatu bots hitam yang menutupi sebagian dari pahanya.

"Wahh... kamu juga tak kalah cantik!!!" Seru Gina mengagumi kecantikan Aurelia.

"Kalian udah siap belum sih???" Adora sudah merasa sesak karena penasaran dengan tampilan Karin dan Alisya.

"Oke bentar,,, Sya keluar bersamaan Yuk!!!" ajak Karin merasa malu jika harus keluar Sendiri.

"Oke siap,, 1, 2 , 3!" Seru Alisya keluar dari ruang ganti bersamaan dengan Karin.

"Gimana?" tanya Karin dan Alisya hampir bersamaan.

Dalam beberapa saat mereka terdiam tak bisa mengatakan apa-apa terhadap penampilan 2 orang yang terlihat bagaikan dewi rembulan itu.

Karin memakai dress pendek selengan yang menutupi pahanya berwarna hitam dengan motif bunga berwarna putih yang sangat indah melekat pas ditubuh Karin. Sedang Alisya tak kalah membuat mereka takjub dengan dress berukuran sama dengan dengan Karin bermotif bunga-bunga berwarna merah dan ungu yang tersulam di dress berwarna putih tulang yang berlapis warna krem lembut.

"Oke,, aku ganti!!" Alisya tidak bisa sabar lagi melihat reaksi diam teman-temannya.

"Kau cantik!!! Kalian berdua sangat Cantiikkkkkk" Teriak Akiko dengan sangat menghentikan Alisya. Karena terlalu semangat Akiko sampai terbatuk-batuk membuat mereka sadar dan tertawa terbahak-bahak.

*****

"Mereka lama sekali sih... kita sudah menunggu disini lebih dari sejam!!!" Beni duduk mengeluh karena kelelahan menunggu.

"Kau tak tau dunia perempuan!!!" Ucap Riyan santai meneguk minumannya.

"Mereka akan mampu melupakan pedihnya hidup saat mata mereka dimajakan oleh pria atau uang!!!" tambah Yogi.

"Biarkan mereka bersenang-senang!!! kapan lagi mereka bisa menikmati liburan dijepang seperti ini" lanjut Karan tenang.

"Lagi pula masih ada satu jam sampai acara Festival itu dimulai" Zein membawa beberapa minuman yang dengan cepat diserobot oleh Beni dan Gani.

"Aku sudah memesan makanan, sebentar lagi mereka akan tiba!!!" tambah Adith yang datang membawa cemilan.

"Kalian bisa bersabar sejenak nggak sih!" sungut Rinto kesal melihat Beni dan Gani yang tidak sabaran.

"Mereka tau nggak sih kita nunggu di kafe ini? Aku sudah lapar nih.. pesan sekarang juga bakal dingin kelamaan menunggu mereka!" tambah Gani sudah merasa sangat lapar mencium aroma enak dari Kafe halal yang mereka masuki.

"Jangan kahwatir, Akiko bersama mereka!" terang Ryu menenangkan Beni dan Gani.

Tepat setelah Ryu selesai berkata, para Wanita muncul mengejutkan seluruh pengunjung yang berada dikafe. Mereka yang baru saja dimanjakan dengan para pria tampan yang menghiasi sudut kanan dekat jendela itu kini lebih dikejutkan lagi dengan masuknya para wanita yang tak kalah cantik dan menawan.

"Apa mereka semua bagian dari karnaval malam ini? seru seseorang yang melihat Alisya dan Karin serta yang lainnya masuk dengan senyuman manis.

"Sepertinya tidak, pakaian mereka bukan konsep karnaval tapi mereka sangat indah..." tambah yang lainnya setengah berbisik.

"Dari mana mereka? tadi kumpulan pangeran tampan, sekarang kumpulan para dewi. Apa sekarang aku sedang di syurga??" lajut yang lainnya.

"Ahhhh,, sepertinya malam ini aku bisa tidur dengan nyaman!!!" celoteh yang lain.

"Mereka semua seperti sebuah vitamin yang candu!!!" bisik-bisik serta tatapan semua orang membuat Adora jadi salah tingkah. Meski ia tak paham apa perkataan mereka, namun ekspresi kagum mereka bisa menjelaskannya.

"Kalian sudah pesan makanan belum?" tanya Karin yang menghampiri mereka. Tak satupun dari mereka yang menjawab karena masih tekagum dengan tampilan mereka yang sangat menarik mata dan mengalihkan fokus mereka.

"Aku lapar nih.." Aurelia mengambil minuman yang berada ditangan Yogi yang terbengong.

"Kalian sangat cantik!!!" puji Ryu yang membangunkan lamumanan mereka. Karan bahkan hampir tak bisa berkedip melihat tampilan Akiko yang manis. Riyan lebih parah lagi karena jantungnya tak bisa berhenti berdetak dengan elegan ketika melihat Karin. Reaksi yang sama dengan Rinto. Sedang Zein tersedak ketika melihat Adora yang sudah duduk manis didekatnya.

"Menunggu lamapun tak masalah selama mata kita bisa terpuaskan seperti ini" Beni dan Ganipun tak menyangka kalau mereka akan secantik itu.

"Indah dan Cantik!!!" puji Adith lembut ditelinga Alisya. Ia yang sempat tertegun ketika melihat Alisya menjepit sebelah rambutnya dengan poni tipis yang menutupi dahinya tersadar begitu Aroma Alisya mendekat secara pasti disisinya.

"Kau juga sama!!! Menawan!" senyum Alisya nakal lalu duduk dengan elegan.

Merekapun makan dengan lahap begitu pesanan mereka tiba, lidah mereka termanjakan dengan makanan halal khas Hokaido yang sangat menggugah selera dan mengisi energi serta mental mereka malam itu. Tidak lama berselang jalanan semakin ramai dan semakin banyak yang berkerumun menandakan Fertival segera dimulai.