Chapter 133 - Cahayaku

"Hei hati-hati kalau tidak kalian bisa terpi.... sah,,," Karin sudah terlambat saat mengingatkan mereka agat tak terpisah karena ramainya fetival saat itu.

"Disini ribut sekali, mereka takkan mendengarkanmu!!!" Ucap Riyan disebelah Karin memperhatikan Feby dan Gina dari kejauhan.

"Jangan Khawatir, Akiko ada bersama mereka!" tambah Ryu yang melihat Akiko bersama keduanya.

"Aduh Sya gimana nih??" Karin menoleh namun tak menemukan Alisya disana. Adith dan Karanpun tak dilihatnya.

"Mereka juga menghilang!!!" Riyan mencari Zein dan yang lainya.

Tanpa disadari, karena kerumunan orang yang begitu antusias ingin melihat festival tersebut membuat mereka jadi terpisah pisah.

"Awas!!!" Karan menarik Akiko yang hampir tersundul oleh hiasan dari karavan yang lewat.

"Ah... terimaksih banyak!!!" Akiko menunduk malu kepada Karan.

"Akiko, Karin dan yang lainnya mana???" tanya Feby setelah sadar kalau mereka telah terpisah dari yang lainnya.

"Iya benar!!!" Gina melirik kesana kemari dengan panik

"Kenapa jalan kalian cepat sekali, aku hampir tak bisa mendekati kalian karena keramaian ini" Rinto muncul setelah berupaya meneroboa mendekati Akiko dan Feby.

"Aku yang berencana untuk mengingatkan malah ikut terjebak sekarang!" tambah Beni melihat keadaan sekitar mereka yang menghitam karena ramainya orang.

"Hei yang lain kemana???" Gani terlihat panik saat ia menyadari kalau ternyata mereka kini telah terpisah.

"Sepertinya kita terpisah dengan yang lainnya karena keramaian ini" Jelas Zein melihat keadaan sekitar mereka.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Emi tampak mulai khawatir akan tersesat.

"Apalagi??? nikmati dulu sampai fetsival ini sampai selesai!!!" Ucap Adora semangat terus menikmati acara festival yang menampilkan berbagai macam seni dan budaya dari Jepang tersebut.

"Benar,, setelah selesai kita akan bertemu kembali di Bis bersama yang lainya!" seru Zein menenangkan mereka.

Dalam festival itu ada pertunjukan energik yang menampilkan kostum dan riasan yang cerah dan terkadang rumit, melambai kuatnya bendera besar, nyanyian dan musik yang didorong suara keras. Serta menampilkan kuil-kuil yang dihiasi dengan lampu-lampu lampion yang berwarna cerah dengan corak yang sangat unik menambah indahnya malam itu.

"Apa tidak apa-apa membiarkan mereka terpisah-pisah dalam keadaan begini?"Tanya Yogi berbisik keras ditelinga Adith.

"Akan sulit bagi kita untuk berkelompok ditengah banyak orang seperti ini, sehingga dengan kelompok kecil akan cukup aman!" Balas Adith setengah berteriak.

"Dith... Alisya,,," Teriak Aurelia mengingatkan karena Alisya terlihat kesusahan saat berusaha mencoba menerobos. Adith yang berusaha untuk mendapatkan Alisya malah terdorong semakin menjauh darinya.

"Bagaimana bisa dia berada disana??? bukankah dia berada tepat disampingku tadi?" Tanya Adith saat ia ingat betul tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Alisya.

"Alisya tak sengaja terpojok saat kau sedang berbicara dengan Yogi karena dia terlalu Asyik melihat penampilan diatas kuil tadi" Aurelia hampir kehabisan nafasnya ketika berteriak menjelaskan kepada Adith.

"Apa yang harus kita lakukan???" Yogi panik mengingat Alisya yang belum pulih dari luka-lukanya terpisah dari mereka.

"Argggkkhhh... anak itu sudah kukatakan jangan pernah menghilang dari hadapanku!!!" Adith fristasi dengan keadaan mereka. Adith terus berjalan mencari Alisya yang kini mengarahkan mereka ketempat acara puncak dari festival itu akan dimulai di ikuti oleh Yogi dan Aurelia yang saling berpegangan erat satu sama lain.

"Adith!!!!" Suara seseorang menggema dari atas kuil yang terlihat sebagai panggung dengan teras luas yang menjadi tempat acara pertunjukan menari para penari festival. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Adith mengenali siapa yang sedang berada diatas sana memegang Mic saat memanggil namanya.

"Alisya???? Bagaimana dia bisa berada diatas sana?" Yogi tak mengira kalau Alisya akan bisa berada diatas sana.

Karena posisi Alisya yang berada di bagian puncak parade festivalpun membuat semua teman-temanya dengan mudah mengenali serta melihatnya meski dari kejauhan sehingga mereka pun juga bisa berkumpul di bagian sisi kanan depan panggung kuil tersebut.

Kembang Api meletus dilangit hokaido menambah indah dan meriah acara festival tersebut dan tepat setelahnya sebuah musik mengalun indah. Alisya menyanyikan Lagu "Let It Go! dengan begitu merdu dan mempesona membuat semua pengunjung sangat terhibur akan suara indahnya yang melengking lembut membuai telinga setiap orang yang mendengarnya.

"Radithya Azura Narendra!!! Selamat Ulang Tahun..." Tepat saat ia mengucapkan itu langit dengan kembang Api bertuliskan nama Adith serta ucapan selamat menghiashi langit dengan indah.

"Sejak kapan dia menyediakan semua itu???" Adith tak percaya kalau Alisya bisa melakukan itu semua.

"Oh iya aku lupa kalau hari ini ulang tahunmu!!!" Teriak Yogi memukul jidatnya.

"Ini semua idenya! Meski aku tak tau dimana ia akan membuatnya!" Terang Zein setelah mendekati Adith dari arah Kanan.

"Dia bekerja semalaman penuh untuk melakukan semua itu!" Terang Riyan yang membantu Alisya dalam menyiapkannya.

"Butuh usaha yang keras untuk bisa melaksanakannya disini" tambah Ryu dari belakang Adith.

"Aku hampir mengira kalau akan gagal karena kita semua terpisah! tapi syukurlah kalau semua berhasil" Karin tersenyum bahagia melihat sahabatnya yang melambai dengan ceria.

"Kau beruntung mendapatkannya!!!" tambah Karan dengan suara yang tegas.

"Adith.. meski kau tak mencariku dan menemukanku, aku akan selalu ada disisimu, aku yang akan mencari dan menemukamu selama kau tetap ditempatmu menungguku datang menghampirimu!!!" Tegas Alisya dengan suara lembut.

"Kare Shi? (Apakah dia pacarmu)???" tanya seseorang yang juga memegang mic yang merupakan seorang host acara ferstival malam itu.

"Iyee,,, Atashino Hikari desu (Bukan dia cahayaku)!!!" kata Alisya memandang hangat kearah Adith yang langsung mendapat teriakan dan dukungan heboh para penonton dan pengunjung. Adith langsung menerobos naik keatas panggung menghampiri Alisya.

"Bagaimana kalau kau menyanyikan satu lagu untuknya?" pinta si host dengan semangat.

Tanpa penolakan, Adith langsung memegang tangan Alisya dan menyanyikan lagu "Whe Were Young" yang dengan anenhya membuat Alisya melihat kembali potongan masa kecilnya sehingga membuatnya menangis karena tatapan sedih Adith.