Chapter 157 - Perangkat Lunak

Melihat kedatangan Adith, si pria mesum itu melirik dengan angkuh. Dari penglihatannya ia dapat mengira bahwa orang yang sedang berada dihadapannya saat ini adalah bukan orang biasa namun melihat ia memakai seragam yang sama dengan yang lainnya membuatnya berpikir bahwa Adith adalah salah satu dari mereka terlepas dari keberadaan Aura Adith yang begitu mendominasi.

"Oh... jadi wanita ini dan kalian semua sengaja bersekongkol untuk menjebak saya yah???" terang si pria dengan pandangan menuduh yang membuat semua orang juga membenarkan apa yang dikatakan oleh pria mesum itu mengingat saat kemunculan Adith wanita kantoran itu menunduk hormat kepadanya.

"Maaf, bisa saya melihat ponsel anda?" tanya Adith tanpa memperdulikan ucapannya si pria.

"Handphonenya sudah rusak dan tidak bisa dinyalakan lagi, sepertinya ini akan butuh waktu untuk bisa memperbaikinya!" ucap seorang petugas keamanan dengan memperlihatkan handphone itu kepada Adith.

"Cihhh,,, anak SMA seperti mu tau apa tentang tekhnologi hah? paling kau hanya pengguna saja yang tau tak tau apapun tentang perangkat keras atau lunak pada handphone!" sang pria mesum yakin betul kalau pemuda yang berada dihadapannya ini adalah anak biasa yang berlagak sok tau.

"umm,,, Tak ku sangka orang seperti dirimu benar-benar sangat cerdas dalam membeli handphone. Merek HP ini memiliki perangkat lunak yang berbeda dengan lainnya karena kebanyakan dipasaran menggunakan Android dan Handphone miliknya memiliki jenis perangkat lunak iOS tercanggih saat ini." jelas Adith sambil membalik-balikkan handphone milik pria itu.

"Ba... bagaimana kau bisa mengetahuinya?? upphh..." pria itu langsung menutup mulutnya sadar bahwa ia membenarkan apa yang sedang dikatakan oleh Adith.

"Apa dia memiliki mesin scanner di matanya?" bisik Adora pada Karin yang tersenyum melihat tingkah sombong Adith.

"Aku tau Adith memang sangat jenius, tapi bagaimana mungkin dia bisa mengetahui perangkat lunak dari Hp itu hanya dengan sekali lihat pada cassingnya saja?" Emi tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya saat melihat pemandangan yang luar biasa dihadapannya.

"Dari semua itu, yang ingin aku tanyakan adalah kenapa anak itu selalu bisa muncul dimanapun berada? Kadang menghilang dan kadang muncul pada waktu dan tempat yang tak terduga!" Beni menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Selain itu, kenapa seorang nomor 1 di Indonesia ini rela berhimpit-himpitan dengan para rakyat jelata?" tambah Rinto penuh kebingungan menatap Adith yang masih membolak balikkan HP pria mesum itu.

"Apa sang raja telah kehilangan taringnya karena mahkota hatinya sedang sakit saat ini?" lanjut Yogi yang membuat Adith hampir saja menjatuhkan Handphone si Pria mesum.

"Bisakah kalian bergosip dengan lebih berkelas dan tidak dengan suara yang sebesar itu dibelakangku???" Adith menatap tajam kepada Yogi karena mulai kesal mendengar mereka semua berbicara dengan keras.

"Sepertinya dugaan kita benar!!!" ucap Zein menatap Adith serius.

"Yup, aku tidak pernah melihat dia perduli akan apa yang kita bicarakan!!!" tambah Riyan lagi.

Adith menggenggam erat HP ditangannya yang membuat si Pria semakin marah melihat sikap santai yang tampak seolah-olah sedang bercanda dengan dirinya.

"Brengsek, apa kalian pikir aku itu lelucon hahhh?? kalian patut mendapat pelajaran atas sikap kalian ini" ucapnya kesal sembari memberi peringatan kepada polisi dan melimpahkan semua kesalahan kepada mereka semua.

Beberapa orang yang melihat hal itu juga semakin tidak sabar dan kesal karena mereka harus terlambat akibat kejadian tersebut.

"Kalian harus mempertanggung jawabkan apa yang su...." belum selesai sang petugas berbicara dan mengeluarkan ikatannya yang tidak menggunakan borgol karena mereka semua dibawah umur, sebuah hologram dari HP tersebut menyeruak keluar.

Sang pria mesum itu panik melihat Adith berhasil menyalakan Hp miliknya dengan sangat mudah. Namun mengingat HP miliknya berteknologi canggih, ia masih memiliki kesombongan kalau Adith tidak akan menemukan apapun disana.

"Hebat... bahkan HP yang sudah hancur seperti itu bisa dinyalakannya kembali???" Adora berseru dengan penuh semangat.

"Dia benar-benar jenius!!!" ucap Ryu dan Akiko hampir bersamaan menggunakan bahasa Jepang. Mereka memuji kemampuan Adith yang cukup luar biasa meski dirinya masih seorang anak SMA.

"Tentu saja, pak Adith sangat menganggap remeh jika berhubungan dengan tekhnologi itu karena sebenarnya dialah yang menciptakan perangkat lunak HP tersebut!!!" sang wanita kantor tertawa penuh bangga kepada atasannya tersebut.

"HP iOS ini memiliki pengamanan tingkat tinggi yang bahkan akan cukup sulit untuk dibobol oleh FBI sekalipun. Tidak heran jika dia begitu penuh percaya diri dengan HP miliknya ini" senyum Adith mencoba mengutak-ngatik HP milik si pria mesum.

"Buhhahaha,, kau takkan menemukan apapun didalam..." tepat saat ia masih berbicara dengan tertawa sebuah video keluar dari layar hologram HP miliknya.

Dari video itu terlihat bagimana wajahnya penuh bahagia bisa merekam selangkangan milik wanita kantoran tadi. Bukan hanya itu, Adith juga menemukan banyak gambar dan video lain yang ia rekam secara diam-diam lalu menyebarkannya ke dunia maya.

Sontak saja ia mundur dan berusaha ingin melarikan diri namun orang-orang yang semula membelanya kini sudah berdiri dibelakangnya dengan penuh amarah. Terlihat salah seorang dari mereka merupakan salah satu dari orang dimana video tentang dirinya juga diambil diam-diam sebelum wanita kantor tersebut.

Pria itu dengan cepat diringkus dan dibawa pergi setelah sebelumnya mendapat tamparan dan juga bogem mentah karena beberapa orang yang merasa kesal sudah percaya kepadanya.

"Nak,,," panggil seorang bapak mengehentikan mereka yang pandangannya mengarah kepada Ryu yang sudah akan beranjak pergi begitu permasalah sudah selesai.

"Maafkan kami telah salah paham dan menuduh kalian yang tidak-tidak juga..." Dengan penuh rasa malu seorang bapak-bapak yang lain berusaha meminta maaf.

"Kami tidak seharusnya bersikap seperti tadi hanya karena melihat kalian lebih muda dari kami, seharusnya kami memberikan kesempatan kepada kalian untuk menjelaskan dan tidak menilai kalian hanya dari tampilan luar saja!" terang seorang Ibu-ibu yang sedari tadi ikut menyaksikan kejadian itu dan memberi dukungan kepada sang pria mesum.

"Tidak apa-apa pak, siapapun bisa salah paham terhadap kejadian seperti tadi,," terang Ryu dengan senyuman lembut menunduk hormat menghargai usaha bapak tersebut untuk meminta maaf.

Tingkah Ryu yang menunduk hormat membuat yang lainnya tersenyum dan ikut menunduk hormat lalu menyalami tangan mereka satu persatu meminta izin pergi.

Dengan penuh rasa malu mereka tersenyum kecut dengan tingkah manis dan sopan Ryu serta yang lainnya.