Chapter 162 - Dasar Pengganggu

"Semuanya sudah siap, kita sudah bisa pergi sekarang!" Adith datang bersama Pak Hadi yang ingin mengantar Alisya keluar dari rumah sakit.

"Hasil pemeriksaan selanjutnya akan saya kirimkan nanti" ucap pak Hadi penuh senyuman seorang ayah.

"Kau beruntung memiliki banyak teman sekarang!" Ucap pak Hadi senang melihat Alisya yang selama ini selalu saja menutup diri bisa memiliki banyak teman yang sedang bersamanya saat ini.

"Kami yang beruntung berteman dengan dia Om!" Terang Adora cepat.

"Bagaimana perasaanmu saat ini?" Karan datang memakai baju jas Dokternya.

"Kakkoi,,, Iyaa.. ano... (Keren sekali... Oh tidak,, itu...)" Akiko tergagap melihat ketampanan Karan yang memakai baju Jas Dokternya. Tanpa sadar ia memuji ketampanan Karan menggunakan bahasa Jepang, namun begitu mengingat bahwa Karan juga mengetahui maksudnya Akiko menjadi gugup seketika.

Karan tertawa melihat wajah malu dan tingkah kikuk Akiko.

"Apa kalian semua harus datang sekampung??? Sepertinya kalian semakin akrab satu sama lain selama aku tertidur lelap! Jadi apa saja yang sudah terjadi heh heh???" Alisya tak menjawab pernyataan Karan dan malah menggoda Karin saat melihat Ryu tanpa sadar berdiri disisi Karin.

Adith yang datang bersama Zein dan Riyan membuat ruangan itu seketika penuh karena mereka.

"Demi menjemput tuan putri manja, kami semua langsung kemari dan melewatkan pelajaran sore hari, dan sekarang yang kau lakukan adalah menggodaku dengan mata nakalmu itu?" Karin langsung mencubit Alisya dengan sangat kuat.

"Cihhh,,, aku kira ada perkembangan yang begitu signifikan!" Seru Alisya mengoceh pelan.

"Kkkrrryuukkk!!!" Bunyi perut Alisya yang sedari tadi menolak makan karena tidak selera dengan makanan yang disediakan oleh rumah sakit.

"Oke! Sekarang kita pulang dulu!!!" Alisya langsung keluar dari kamar dengan wajah malu. Ia melewati Adith dengan menunduk menerobos Zein dan Riyan yang menghalangi pintu keluar. Adith hanya tertawa simpul melihat ekspresi wajah Alisya.

"Perut anak zaman sekarang lebih tidak tahu malu yah?" Ucap nenek Alisya tertawa melihat cucunya yang sudah menghilang karena malu.

Mereka semua tertawa tak menduga akan melihat tingkah Alisya yang sekonyol itu. Setelah membersihkan beberapa barang, semuanya segera berangkat menunju ke rumah Alisya menggunakan kendaraan masing-masing.

"Aaa,,, ahh.... Kamu mau kemana?" Adith menghalangi Alisya yang sedang bergerak menuju ke mobil Karin dimana neneknya berada.

"Mobil Karin tentu saja, emang kemana lagi?" Alisya tak mengerti apa maksud dari Adith yang menghentikannya. Dengan santai ia berlalu pergi namun Adith menarik tangannya cepat.

Alisya berputar agar tidak kehilangan keseimbangan dan berada tepat membelakangi punggung Adith. Adith tak mau kalah, dia dengan cepat memegang pinggang Alisya memutar tubuhnya lalu dengan cekatan ia mengunci tubuh Alisya menggunakan tangan kanannya kemudian dengan sangat cepat mengangkat Alisya lalu mendudukkannya ke atas mobil.

Alisya yang kaget seolah tak menduga dengan gerakan lincah yang dilakukan oleh Adith. Untuk sesaat ia terbengong memikirkan apa yang barusan terjadi karena begitu cepat terlebih karena gerakan Adith sangat santai dan lembut.

"Sejak kapan Adith seberkembang ini? Bagaimana dia bisa mengungguli gerakanku bahkan dengan sangat mudah? Apa yang barusan terjadi?" Alisya bertengkar dengan pikirannya sendiri sambil menatap Adith dari jarak dekat.

Bukan hanya Alisya, semua orang yang melihat mereka pun seolah tak bisa mengikuti setiap gerakan yang telah dilakukan oleh keduanya. Bahkan Karin dan Zein tak berkedip menatap mereka berdua saat sedang bertempur lembut.

"Kau harus tetap bersamaku sayang, aku sudah sengaja membawa mobil sport ini hanya untukmu dan kau ingin meninggalkan ku sendirian?" Ucap Adith sembari memasangkan sabuk pengaman ditubuh Alisya.

Melihat rahang Adith dari jarak yang cukup dekat membuat Alisya berdetak sangat cepat. Rahang Adith yang membentuk kontur V line terukir kokoh diwajahnya. Hidungnya yang mancung serta Alis tebalnya menambah indah setiap pahatan yang tercipta dengan semburna. Ditambah bibirnya yang mereka merona membuat Alisya menelan liurnya dengan susah payah.

"Apa yang aku pikirkan!" Alisya menampar pipinya cukup keras untuk menyadarkan dirinya.

"Sepertinya setelah operasi otakmu sedikit bergeser yah...?" Adith tersenyum dengan nakal seolah paham akan apa yang sedang dipikirkan oleh Alisya. Senyuman Adith sontak saja membuat pipi dan telinga Alisya memerah malu.

"Kau...." Alisya melayangkan tinju karena kesal namun Adith mengelak. Alisya memajukan tubuhnya namun tertahan oleh sabuk pengaman yang sudah dipasangkan oleh Adith sehingga ia tidak bisa meraihnya.

Adith tertawa dan beralih ke sebelah kanan untuk menyetir dan tidak memperdulikan Alisya yang sedang gusar karena rasa malunya. Tepat saat dia membunyikan mobilnya Rinto dan Yogi datang menghampiri.

"Oy couple,,, kami ikut!!!" Ucap Yogi yang sudah duduk dikursi penumpang bagian belakanh bersama dengan Aurelia.

"Izin tuh harusnya sebelum naik!" Ucap Adith kesal menoleh kebelakang.

"Oke terimakasih..." Ucap Yogi dan Aurelia bersamaan dan tersenyum penuh pengharapan.

"Dasar penganggu!!!" Gerutu Adith lagi.

"Anggap saja kami tidak ada, iya kan sayang?" Suara Aurelia membuat Adith kesal sedangkan Alisya hanya tertawa pelan.

"Kemesraan kalian membuatku jijik!!!" Terang Adith memacu laju mobilnya dengan satu kali pijakan gas dan mengganti persenelan dengan cepat.

Yogi dan Aurelia yang belum sempat memasang sabuk pengaman mau tidak mau harus terlempar kedepan dan kebelakang.

"Kau pikir kami tidak jijik dengan kemesraan kalian???!" Aurelia dan Yogi berteriak kesal kepada Adith.

"Siapa yang bermesraan???" Adith mengerem mendadak mobilnya. Alisya dan Adith dengan kompak berbalik menatap tajam mereka membantah apa yang dikatakan oleh Yogi dan Aurelia.

Sekali lagi mereka berdua terpental kedepan menabrak kursi Adith dan Alisya.

"Dassaar!!! Karena dunia milik berdua semua orang di anggap ngontrak." Aurelia memukul jok milik Alisya.

"Nih buktinya... Harusnya kalian tidak boleh bersikap seperti ini dihadapan umum! Apa lagi kamu masih pake baju sekolah. Kau mau merusak citra anak SMA???" Yogi memperlihatkan video yang sempat direkamnya sebelumnya.

Adith dan Alisya yang ingin membantah terhenti karena ramainya klakson mobil yang berhenti akibat dari ulah mereka yang berhenti di tengah jalan.

"Piiipp pipppp pippp piiiiiiiiip.... Woy, mau jalan nggak sih? Bukan lampu merah nih!!!"

Teriak seorang pengguna jalan yang sudah mulai kesal karena mereka.

"Kamu pikir ini jalannya bapakmu???" Teriak seorang pengguna jalan lain yang mengambil jalan disisi sebelah kanan mobil Adith.

"Masih SMA sudah sombong!!!" Teriak yang lainnya.

Karena merasa bersalah, Adith hanya menunduk-nunduk meminta maaf di ikuti oleh Alisya dan yang lainnya. Dengan cepat Adith memacu mobilnya kembali setelah sebelumnya mereka harus tertawa karena tingkah konyol mereka.