Chapter 176 - Palnkton

Guru biologi memberikan penjelasan kepada mereka dengan penuh semangat dan sangat menarik. Dia bahkan lebih memilih untuk mengadakan diskusi ketimbang harus terus memberikan penjelasan yang hanya berpusat pada dirinya sendiri.

"Dari manakah oksigen diperoleh paling besar?" pancing ibu Hijrah dengan memulai menarik perhatian mereka.

"Tumbuhan kan bu? tumbuhan melakukan proses fotosintesis dimana pada akhir dari prosesnya akan menghasilkan glukosa dan oksigen!" jawab Beni dengan penuh semangat yakin akan jawabannya.

"Yang lain?" pancing ibu Hijrah untuk mendapatkan lebih banyak jawaban dari siswanya.

"Laut, laut adalah penghasil oksigen terbesar dibumi" Ucap Yogi dengan lantang.

"Kenapa Laut menjadi penghasil okesigen terbesar?" tanya ibu Hijrah sembari menuliskan gambaran siklus dari pembentukan oksigen.

"Laut mengambil wilayah paling besar dimuka bumi sehingga laut dikatakan sebagai penghasil okesigen terbesar dibumi" jawab Adora dengan menaruh perhatian terhadap apa yang sedang mereka diskusikan.

"Jawaban kalian semua benar yah... tapi aku ingin mengantar pemahaman kalian lebih dalam lagi. Lalu apa yang membuat laut bisa menjadi penghasil oksigen?" tanya ibu Hijrah sekali lagi dengan senyumannya yang manis.

Bagi ibu Hijrah, pemahaman lebih penting dibanding dengan menghafal. Banyak dari mereka mengira bahwa Biologi adalah salah satu pelajaran yang berpusat pada menghafal namun sebenarnya Biologi lebih menitik beratkan pada pemahaman.

"Didalam laut terdapat banyak plankton, rumput laut, tetapi yang paling khusus adalah fitoplankton." Jawab Rinto mengingat penjelasan yang diberikan oleh Adith kepada mereka lalu.

"Oh iya benar, aku ingat Adith pernah memberikan informasi ini" Emi dengan cepat mencari catatannya namun kesulitan saat menemukannya karena catatannya tumpang tindih.

"Ada yang bisa menjelaskan bagaimana plankton bisa menghasilkan okesigen?" tanya ibu Hijrah yang matanya tertuju pada Karin dan Alisya mengharapkan jawaban dari salah satu diantara mereka berdua.

"Plankton memiliki kemampuan berespirasi dimana ia akan menghasilkan gelembung gelembung oksigen yang terdapat di dalam laut, oksigen tersebut terlepas ke udara dan menjadi gas yang bisa kita nikmati sekarang!" ucap Karin memahami maksud dari ibu Hijrah.

"Seperti yang sudah dijelaskan oleh Karin, kemampuan plankton inilah yang membuatnya menjadi penyumbang sebesar 80 persen oksigen di bumi. Pepohonan juga tetap penting bagi kehidupan manusia meski perannya menyumbang oksigen hanya sekitar 20 persen saja, namun..." Alisya berbalik melihat kearah Aurelia yang sedang menatapnya dan mendengarkan dengan sangat serius.

"Namun pepohonan juga memiliki fungsi lain yaitu selain menghasilkan oksigen, pepohonan juga berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida." tambah Aurelia dengan penuh percaya diri.

"Yup benar sekali, itulah kenapa laut merupakan penghasil oksigen terbesar dimuka bumi. Ibu senang kalian bisa saling berbagi ilmu seperti ini ketimbang menyimpan semua ilmu yang kalian dapatkan sendiri." terang ibu Hijrah dengan sangat senang karena bisa mendapatkan perhatian penuh dari para siswanya untuk bisa menikmati mata pelajaran yang sedang dibawakannya.

Beberapa saat setelah itu bel jam berikutnya telah berbunyi sehingga ibu Hijrah langsung saja membereskan barang-barangnya dan keluar dari kelas setelah disiapkan oleh Karin.

"Hei, kalian dengar tidak kalau anak-anak dikelas sebelah satu persatu siswanya mulai tak masuk?" Beni bertanya kepada Rinto mengenai info yang baru saja ia dapatkan dari kelas sebelah.

"Tidak, ada apa? apa yang terjadi" ucap Rinto dengan penuh penasaran.

"Aku mendengarnya, entah sejak kapan beberapa siswa disekolah ini mulai menghilang satu persatu. Kejadian seperti ini biasa terjadi setiap tahunnya pada anak kelas akhir karena besarnya tekanan yang mereka dapatkan!" terang Yogi dengan setengah bersandar ke dinding kelasnya.

"Apa maksudmu?" tanya Alisya mendengar percakapan mereka.

Karena guru pada jam pelajaran selanjutnya belum menunjukkan diri sehingga mereka dengan lancar melanjutkan apa yang sedang mereka diskusikan. Beberapa temannya pun ikut memberi perhatian kepada Yogi ingin mendengar informasi lebih lanjut.

"Tiap tahun sekolah akan mengadakan jam pelajaran tambahan untuk persiapan ketika para siswa akan melaksanakan ujian kelulusan nantinya. Seperti yang kalian ketahui Ujian Nasional memiliki jenis soal yang hampir sama di seluruh Indonesia meski memiliki paket yang berbeda beda, namun sekolah kita memiliki standar kelulusan yang cukup tinggi yaitu 85 untuk setiap mata pelajarannya!" Ucap Karin menjelaskan maksud yang ingin dikatakan oleh Yogi.

"Oleh karena itu, ada beberapa siswa yang merasakan tekanan yang cukup berat sehingga beberapa dari mereka akan mengalami stres yang cukup berat dan melakukan beberapa tindakan yang menyimpang jauh atau bahkan beberapa tindakan kriminal" jelas Yogi menambahkan penjelasan Karin dengan lebih seksama.

"Itulah kenapa beberapa dari mereka banyak yang menghilang atau melarikan diri?" tanya Adora memandang Karin dan Yogi secara bergantian.

"Ya benar, tapi sepertinya ada hal lain yang membuat hampir sebagian besar dari teman-teman kita mulai menghilang satu-persatu saat jam malam belum dimulai dan akan dimulai pada satu bulan kedepan setelah perlombaan tingkat Nasional diadakan!" Terang Yogi yang kini sudah berdiri dari tempat duduknya dan maju kedepan agar semua teman-temannya mendengar ucapannya.

"Apa yang dikatakan Yogi benar!!!" Guru Vivian masuk menggantikan guru mata pelajaran bahasa Inggris yang seharusnya mengajar pada kelas mereka saat ini.

"Apa yang terjadi bu? apa ibu mengetahui sesuatu?" Tanya Rinto melambai kepada Yogi untuk kembali duduk di kursinya.

Ibu Vivian segera berdiri didepan kelas untuk memberi tahu beberapa informasi yang sudah ia dapatkan sebelumnya.

"Aku hanya mendengar bahwa ada beberapa siswa yang menghilang secara misterius saat pulang dari sekolah. Siswa-siswa ini menghilang saat mereka yang seharusnya pulang ke rumah malah menyempatkan diri untuk singgah kebeberapa tempat tertentu yang masih dalam penyelidikan sekolah. Untuk itu kegiatan pembelajaran akan dihentikan sampai pada jam ini untuk mencegah beberapa hal yang tidak diinginkan sehingga rapat tertutup bersama seluruh orang tua siswa akan diadakan hari ini" terang ibu Vivian dengan tatapan yang sangat serius.

Beni yang biasanya sangat berbahagia saat satu pelajaran tidak masuk apalagi sampai mereka harus diliburkan itu kini terdiam membeku. Ia tak yakin akan apa yang sedang terjadi saat ini terlebih dengan banyaknya tindak kriminal yang melibatkan anak seusia mereka.

"Kalian akan dipulangkan pada hari ini bersama dengan orang tua kalian setelah rapat ini selesai, untuk itu tidak ada satupun dari kalian yang akan diizinkan keluar dari sekolah tanpa izin! Sinar Infra merah yang mengelilingi sekolah sudah dipasang sehingga kalian harusnya tahu seberapa genting keadaan sekolah saat ini" tambah ibu Vivian lagi sebelum akhirnya ia meninggalkan siswanya yang saling berpandangan satu sama lain tak paham akan situasi yang sedang terjadi.