Chapter 187 - Ryu, Kamu Dimana?

"Lalu apa hubungannya dengan kasus narkoba ini? Apakah..." Karin berusaha menghubungkan keduanya namun yang ia temukan hanyalah sesuatu yang belum pasti. Ia juga tak tahu bagaimana harus menjelaskan apa yang ingin ia katakan.

"Kami juga masih belum yakin, tapi sepertinya kasus ini akan kami naikkan menjadi kasus tingkat A. Berdasarkan kemampuan yang sesuai dengan tingkat itu, Adith, Ryu, Riyan, Zein dan Rinto saja yang mampu untuk ikut membantu! Sisanya kita hanya akan membawa mereka kedalam situasi yang berbahaya!" Terang Alisya menatap Adith yang sedari tadi sudah memghubungkan percakapan mereka dengan Riyan dan Zein serta Ryu dan Rinto.

"Ada apa To?" Yogi bingung dengan sikap diam Rinto yang tak seperti biasanya. Rinto terlalu terfokus akan pembicaraan mereka sampai lupa kalau ia sedang bersama Yogi saat ini. Rinto hanya menggeleng pelan sembari terus mendengarkan pembahasan Adith dan yang lainnya.

"Kalian yakin dengan apa yang kalian maksudkan ini? Tanya Zein ingin memastikan sekali lagi. Meski paham betul maksud dari Adith dan Alisya, Zein berharap bahwa semua itu hanyalah praduga keduanya. Ia tak ingin hal ini bisa menyebabkan banyak masalah baginya maupun bagi teman-temannya.

"Ya, karena bukan hanya satu siswa saja yang sudah ditemukan mengalami hal seperti ini. Karena penasaran dan merasa curiga, aku dan Alisya menghubungi paman Dimas untuk mencari tahu informasi mengenai hal ini kepada pihak kepolisian dan paman Dimas bilang bahwa ada sekitar 10 kasus yang sama persis terjadi" terang Adith dengan suara yang sangat serius. Zein tak mengira kalau kasus itu bisa melebihi perkiraan mereka.

"Dan letak sekolah mereka satu sama lainnya tidak berjauhan dan bahkan terang-terangan. Ia seperti sedang meminta untuk ditemukan atau sedang menantang seseorang!" Terang Alisya lagi yang membuat dia mengenggam erat tangannya memikirkan Omega.

"Alisya..." Suara lembut Karin memanggil nama Alisya membuat Adith sadar kalau bau Aura Alisya tercium sangat cemas.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Adith melemaskan genggaman tangan Alisya mengenggamnya dengan hangat.

Alisya tersenyum melihat kepekaan dua orang terkasihnya itu. Seolah mereka tahu betul kalau saat ini emosinya menjadi tidak stabil. Senyuman Alisya membuat Adith cukup lega namun tetap waspada.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang??" Tanya Karin setelah mendengar desahan Alisya yang kembali tenang. " Akiko, kita sudah sampai. Bangunlah dan tidur didalam kamarmu! Ryu akan pulang setelah selesai mengantar Beni" lanjut Karin begitu mereka telah sampai di rumah Alisya.

"Kita akan melanjutkannya lagi besok, untuk saat ini kita melaporkan kepada kepala sekolah seadanya saja dulu dan tidak memberikan informasi lebih untuk memastikan kebenarannya. Karena jika benar ini berhubungan dengan organisasi, maka akan sangat berbahaya jika sampai orang lain tahu. Dan untuk kalian, jangan pernah menyinggung nama organisasi ini kepada orang tua kalian sekalipun" Tegas Alisya yang ditunjukan kepada Zein, Riyan dan Rinto.

"Untuk kepala sekolah, biar aku yang mengatasinya. Aku hanya meminta kalian mencari cara untuk tidak melihatkan Adora serta yang lainnya kedalam kasus ini lagi" tambah Adith mengingatkan mereka semua.

"Alisya,," suara Ryu yang serak terdengar menahan nafas panjang.

"Ryu?? Ada apa? Apa yang terjadi padamu?" Alisya merasa ada yang tidak beres dengan suara Ryu.

"Aku bertemu seseorang yang cukup mencurigakan di gang sempit sewaktu kembali dari mengantarkan Beni. Dia sudah berhasil mendapatkan seseorang tersebut dan saat aku menyorotnya dengan sinar motorku, ia hanya terdiam menatap dengan senyuman mengerikan. Ia terlihat tidak takut dan bahkan tak bergeming dari tempatnya. Beruntunglah tanpa sengaja ada mobil patroli yang tak sengaja lewat dan bingung ketika melihatku menyorotkan lampu kearah gang. Mereka berhenti dan langsung menembakkan tembakan ketika melihat orang itu sedang memegang leher seorang anak yang dengan mudah ia tepis menggunakan pisau tipisnya." Terang Ryu dengan suara setengah tercekat.

"Apa yang terjadi kenapa kami tak mendengar apapun? Dimana kau sekarang?" Tanya Karin dengan suara panik. Ia yakin betul kalau saat ini Ryu sedang dalam masalah.

"Ryu, kau dimana? Bagaimana denganmu dan anak yang diserang itu?" Suara Alisya makin tidak sabaran.

Mendengar Ryu yang kesusahan, Zein dengan cepat melacak keberadaan Ryu dan langsung menginformasikannya kepada Adith dan Alisya.

"Anak itu baik-baik saja karena orang itu tak sempat untuk berbuat lebih. Aku sempat melakukan pengejaran dan beradu dengannya namun kemampuannya sangat tinggi. Aku... Uhukkkk" Ryu yang berusaha untuk terus menjelaskan kepada Alisya seketika tak mampu melanjutkan kalimatnya.

"Ryu, bertahanlah. Aku sudah hampir sampai! Dimana kau?" Tanya Karin cepat tak melihat Ryu disekitar tempat yang dikatakan oleh Zein.

"Aku berada di bawah tiang listrik di.. uhukkkk... Simpangan sebelah jalan 500 meter dari lokasi sebelumnya!" Mendengar itu Karin berlari dengan cepat mencari keberadaan Ryu.

Adith dan Alisya serta Zein dan Riyan langsung bergerak menuju ketempat Ryu tepat setelah Karin terlebih dahulu sampai.

"Kau kenapa lagi sekarang???" Yogi kaget saat melihat Rinto membelalakkan matanya dan memukul jok mobil dengan kuat.

"Ryu,," Karin berhasil menemukan Ryu yang sudah mengalami pendarahan yang cukup banyak.

"Uhuukkk..." Sekali lagi Ryu memuntahkan darah yang cukup parah.

"Karin,,, bagaimana?" Tanya Alisya saat mereka baru sampai bersamaan dengan Zein dan Riyan yang langsung mengarah ketempat yang ditunjukan Ryu pada Karin.

"Ryu mendapatkan satu tusukan yang cukup dalam, tapi untunglah dia tidak mengenai alat fitalnya. Aku sedang berusaha menutup lukanya untuk memberikan penanganan awal. Kita harus membawanya kerumah sakit secepatnya, kak Karan sudah mengirimkan ambulance kemari tapi itu akan membutuhkan waktu!" Karin dengan tenang menjelaskan situasinya sambil terus memberikan pertolongan pertama kepada Ryu.

"Karin...." Alisya dan yang lainnya datang bersamaan langsung menghambur disisi Karin.

Mendengar suara Alisya, Karin secara tak sadar menitikkan Air matanya namun tetap terus melanjutkan pekerjaannya untuk segera menyelamatkan Ryu. Persimpangan yang sepi dan dibawah tiang listrik yang cukup terang itu membuat Karin dengan mudah melakukan pekerjaannya dengan sanagt cepat.

Beberapa saat kemudian sebuah ambulance datang dan dengan cepat Adith serta Zein dan Riyan langsung mengangkat Ryu ke tandu dan memasukkannya kedalam mobil. Mereka segera meluncur cepat menuju rumah sakit. Alisya menemani Karin didalam Ambulance sedangkan Adith dan yang lainnya membuka jalan agar Ryu bisa tiba dengan cepat dirumah sakit.