Chapter 201 - Keluarlah Cepat!

"Booommhhh,,,, braaakkkk!! Prang... Tssssss" sebuah ledakan besar terdengar dari dalam rumah Bela bersamaan dengan hembusan angin yang sangat kencang.

"Apa yang sedang terjadi di dalam?" tanya Kakek Alisya dengan suara yang bergetar. Ia tak menduga kalau ledakkan angin sebesar itu terjadi di dalam sana.

"Alisya,,," nenek Alisya langsung berlari mengambil senapan jarak jauh SPR-3 dimana varian SPR-3 memiliki sistem penglihatan teleskopik 10x5, dengan penglihatan malam yang mampu membuat nenek Alisya bisa melihat pada rumah Bella yang mulai tampak gelap karena matahari sudah mulai terbenam.

Dari situ dia bisa melihat kalau Alisya sedang tertunduk tak bergerak. Namun dengan jelas bisa melihat Alisya bernafas terengah-engah akibat ledakkan energinya yang cukup besar. Neneknya khawatir dengan perubahan tubuh Alisya yang terlihat volume otonya sedikit membesar.

"Alisya... kau baik-baik saja???" tanya Karin berusaha bangkit dari tempatnya berlindung. Karin tidak melihat Ophelia disana, ia mungkin terlempar cukup keras saat energi dari Alisya meledak cukup kuat keluar dari tubuhnya. Melihat itu Karin sangat khawatir dan berusaha untuk mendekatkan diri memastika bagaimana kondisi Alisya saat ini.

Karin bisa melihat uap tubuh Alisya yang cukup panas keluar dari tubuhnya dengan mengeluarkan bunyi desiran yang perlahan menghilang bagai uap di udara.

Alisya kemudian mengeram dengan sangat keras yang memekakkan telinga membuat semua orang dan yang lainnya yang berada diluar rumah mereka menekan telinga mereka karena lengkingan suara Alisya. Hal yang sama dengan juga dirasakan oleh Karin yang berada sangat dekat dengan Alisya.

"Apa? bagaimana bisa? kenapa kau tidak meledak? dan apa-apan dengan energi mu itu? kenapa semakin membesar?" Ophelia keluar dari runtuhan sembari memegang batang besi yang cukup besar. Dia tak menyangka bawa suntikan anti nano yang seharusnya menghancurkan tubuh Alisya saat ini malah berefek sebaliknya.

"Kau..." Alisya menatap marah kearah Ophelia. Kemarahan Alisya dikarenakan sikap Ophelia saat ia dengan santainya menggerek leher Karin di depan matanya secara langsung. Dalam ingatan Alisya, Karin sudah tidak bisa ia selamatkan sehingga begitu melihat Ophelia kemarahannya sudah tak tertahankan lagi.

Karin tidak bisa keluar dari tempatnya bersembunyi karena kepalanya masih bergetar dengan hebat dan telinganya sakit akibat lengkingan suara teriakan Alisya. Karin oleng dan berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. Meski terseok-seok, Karin tetap berusaha menggeser tubuhnya untuk memperlihatkan dirinya kepada Alisya bahwa dirinya masih baik-baik saja.

"Sepertinya aku harus membunuhmu sekarang! Jika tidak kau hanya akan memberikan kesulitan padaku kedepannya." Ophelia melesat maju dengan melayangkan batang besinya ke arah Alisya. Alisya dengan cepat menghindar memegang tangan Ophelia dan memutar tangan Ophelia bersamaan dengan memutar tubuhnya sendiri lalu dengan satu hantaman keras dia memukul tangan Ophelia yang menghempaskan besi ditangannya.

Alisya kemudian menaikkan pukulan yang sangat keras ke kepala Ophelia dan melompat memberikan tendangan memutar ke kepala Ophelia lagi sehingga Ophelia terlempar membentur meja dan menggesernya ke arah dinding.

Melihat besi di lantai, Alisya menendang ujungnya sehingga terangkat keatas lalu menaikkan tendangannya lagi pada besi tersebut yang melayang langsung menancap kuat di bahu Ophelia. Ophelia dengan cepat berusaha mencabut besi itu sekuat tenaga dan melemparkannya kembali ke arah Alisya yang bisa menepisnya dengan mudah menggunakan tangannya.

Ophelia bangkit dengan susah payah namun Alisya sudah melesat melompat di atas meja yang membuat pot bunga yang sudah dalam posisi terbaring itu terangkat ke atas. Alisya langsung menendang pot bunga itu hingga mengenai wajah Ophelia dengan sangat keras.

Ophelia terdorong ke belakang namun kemudian dengan cepat melayangkan tendangan ke kaki Alisya yang berada di atas meja. Alisya terjatuh lalu kemudian Ophelia langsung mengambil kesempatan menendang perut Alisya dengan sangat kuat sehingga Alisya terlempar membentur dinding yang kemudian rubuh menimpa Alisya.

Alisya berusaha bangkit dan Ophelia dengan cepat melemparkan kursi ke arah Alisya dan Alisya masih bisa menepis dengan menendang kursi yang dilempar tersebut namun kemudian Ophelia melompat bersama tepat dibelakang kursi dan melayangkan tendangan lututnya ke leher Alisya. Alisya kembali ditimpa oleh reruntuhan batu dinding itu.

"Karin, kau baik-baik saja???" Adith masuk melalui jedela rumah Bella yang sudah hancur berantakan.

"Kenapa kau masuk kesini? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Karin dengan susah payah begitu melihat Adith yang berada dihadapannya.

Adith yang melihat tanda vital yang ia sematkan pada alat peredam Alisya mengalami perubahan yang sangat tinggi hingga mencapai nagka 125% membuatnya panik dan langsung meninggalkan rapat yang sementara berlangsung setelah meminta Izin kepada ayahnya. Untunglah saat itu Adith telah menyelesaikan tugasnya sebagai CEO dalam rapat sehingga Ayah Adit tanpa ragu langsung mengizinkan Adith pergi.

"Maaf karena aku terlambat, aku...." Adith berusaha menjelaskan situasinya.

"Bodoh!!!! Bukan itu masalahnya sekarang, kau bisa dalam bahaya jika masuk kesini disaat seperti ini. Keluarlah cepat!" Karin mendorong Adith dengan sisa tenaganya untuk membuat Adith sadar bahwa keadaan ini sudah sangat berbahaya baginya dan bagi mereka berdua.

"Tidak, aku takkan pergi dari sini. Apa yang terjadi? dimana Alisya??? Untuk saat ini sepertinya aku harus menyelamatakanmu terekbih dahulu, lukamu cukup parah!" Adith tetap ngotot untuk berada disana dan malah sedang menanyakan tentang kebradaan Alisya.

"Tidak,,,, pergilah sebelum..." Karin masih terus mencoba untuk mengusir Adith namun terlambat.

"Ohh... ada penyusup rupanya?" Ophelia datang menghampiri mereka berdua dengan duduk di atas meja dapur. Karin sangat kaget melihat Ophelia saat Adith masih berada disana. Ophelia langsung melayangkan tendangan ke dada Adith yang masih bisa dihindari Adith dengan cepat.

Melihat Adith diserang oleh Ophelia, nenek Alisya melakukan perlindungan dari jauh dengan melesatkan tembakannya dari atas atap rumah warga yang berhadapan dengan rumah Bella. Ophelia yang kaget masih bisa menghindari tembakan dari nenek Alisya.

"wah,,, wah,,, ternyata kau berani masuk setelah memiliki banyak dukungan dari luar ternyata!" ucap Ophelia sembari bersembunyi dari jarak pandang nenek Alisya.

"Dimana Alisya? apa yang sudah kau lakukan padanya?" Adith bertanya dengan tatapan tajam ke arah Ophelia.

"Dari tadi wanita disana itu terus memanggilnya dengan nama yang sama. Jadi namanya Alisya? wah... aku kira kalian akan memanggilnya Alpha!" Pandangnya ke arah bagian tubuh Alisya yang tertimbun oleh reruntuhan.

"Alisya...." Teriak Adith melihat tubuh Alisya yang tertimbun. Adith dengan cepat menuju ke arah Alisya bersamaan dengan Ophelia yang ingin menghentikan Adith namun langkahnya tertahan karena nenek Alisya berhasil melesatkan tembakannya beberapa kali untuk menghentikan Ophelia.