Chapter 202 - Alisya Hentikan!!!

"Alisya!!!" panggil Adith lagi dengan keras sambil menarik tubuh Alisya dan menyingkirkan reruntuhan yang menimbunnya.

Ophelia yang melihat Adith sedang berusaha menyadarkan Alisya lagi dengan cepat melayang dan berguling menghindari tembakan nenek Alisya dan berhasil selangkah mendekati mereka berdua.

"Alisya.. Alisya!!! Sadarlah Alisya...." panggil Adith sambil menguncang-guncang tubuh Alisya dan menampar pelan pipi Alisya. Meski melihat perubahan cukup besar pada tubuh Alisya yang terasa sangat panas ditangannya, Adith tetap tidak melepaskan Alisya dan mendekapnya erat.

Ophelia melompat dan melayang langsung mendaratkan tendangan berputar ke tubuh Adith sehingga Adith terlempar cukup kuat menjauh dari tubuh Alisya yang berguling jatuh kelantai.

"Jika yang disana adalah Sahabatnya, maka melihat dari reaksimu kepadanya dan tatapan sendumu itu berarti dia adalah kekasihmu? waahhh.... ini luar biasa! Aku bisa membunuh kekasih sekaligus sahabatnya secara bersamaan!" mendengar Ophelia yang tertawa saat menyebut akan membunuh keduanya membuat Alisya sadar dan bangkit yang kemudian langsung mendaratkan tendangan yang sangat keras melempar Ophelia menjauh dari Adith.

"Alisya kau tidak apa-apa?" Adith berusaha medekati Alisya yang sedang membelakanginya sekarang. Karena kaget Alisya langsung memukul Adith dengan kuat yang membuat Adith jatuh berguling didekat Karin.

"Adith, dia sudah kehilangan kesadarannya. Sulit baginya untuk kembali maka dari itu dia akan menghantam siapapun yang dilihatnya dan Alisya merasakan ancaman yang sangat besar dari Ophelia untuk itulah Alisya terus saja menyerangnya saat ini." Karin bersuara dengan lirih. Tubuhnya sudah tidak bisa ia gerakkan dengan lebih leluasa karena semua luka yang sudah dideritanya.

"Apa kalian baik-baik saja?" Ayah Alisya masuk dengan cepat menghampiri Adith dan Karin sedang beberapa pasukan khusus lainnya sudah mengelilingi seluruh rumah Bella.

"Om... tolong bawa Karin keluar dari sini dulu, dia butuh pertolongan. Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan saat ini" pinta Adith dengan setengah terbatuk pelan menahan sakit akibat pukulan dari ALisya dan tendangan dari Ophelia.

Tanpa pikir panjang, Ayah Alisya langsung memerintahkan 1 orang anggotanya untuk menyelamatkan Karin terlebih dahulu. Dengan cekatan ia langsung menggendong Karin dan mengangkatnya pergi dari sana.

"Kau juga sebaiknya keluar dari sini, biar kami yang mengatasinya!" ucap Ayah Alisya mengingatkan Adith untuk tidak memaksakan dirinya.

"Tidak Om, Karin bilang ALisya saat ini sudah tidak bisa mengendalikan diri, jika seperti ini maka pasukan Om saja tidak akan cukup untuk mengalahkan dia yang seperti itu saat ini." Terang Adith menjelaskan situasi yang sudah dikatakan oleh Adith.

"Aku tau, tapi dengan adanya kamu disini, justru akan membuat kondisi Alisya lebih parah lagi" tegas ayah Alisya sambil memegang pundak Adith untuk menenagkannya.

Tepat saat itu Alisya dan Ophelia sudah saling bertempur dengan sangat dahsyat. Ophelia menaikkan pukulan dan tedangan sambil terus tertawa terbahak-bahak menikmati pertarungannya dengan Alisya, sedang ALisya menatap dengan penuh kebencian dan kemarahan yang sangat besar.

Setiap kali dentuman pertempuran mereka terjadi, tekanan energi yang mereka berdua keluarkan dengan seketika membuat udara disekitar mereka melesat menekan semua yang berada disekitar sana kesulitan untuk melihat semua pertempuran mereka.

Alisya mendarat dengan posisi tangan dan kaki mengikis lantai dengan kasar begitu pula yang terjadi pada Ophelia. Begitu melihat Ophelia menjauh dari Alisya, ayah Alisya memberi tanda untuk menyerang Ophelia. Tembakan yang mengarah padanya dengan mudah ia tepis menggunakan batang besi yang tak jauh dari dirinya lalu berlari kesana kemari mengindari setiap hujaman tembakan itu dan menghampiri mereka satu persatu dan melumpuhkannya.

Alisya yang dipenuhi oleh amarah juga membuatnya dengan cepat berlari menghamipir Ophelia yang kemudian menghindar dengan cepat dan melemparkan sebilah besi dengan tendangannya. Besi itu menancap dalam dipaha kiri Alisya. Melihat itu Adith dengan wajah khawatir menghampiri Alisya saat Ophelia sudah siap mendaratkan tendangannya yang malah mengenai tubuh Adith sehingga mereka terpental bersama Alisya.

Melihat Adith yang jatuh trseungkur dihapannya, Alisya sejenak tersadar dan mendekap tubuh Adith dengan erat.

"Adith???" panggil Alisya dengan lembut.

"Alisya.. kau sudah... uhukkkk uhukkk!!!" Adith memuntahkan darah di paha Alisya yang membuat Alisya membelalakkan matanya melihat keadaan Adith yang seperti itu. Seketika saja energi Alisya semakin bertambah besar menekan seluruh tubuhnya dengan sangat hebat.

Alisya berteria sekali lagi dan melesat langsung menerjang Ophelia melayangkan pukulan secara beruntun dan tendangannya yang setiap hantaman menhasilkan dentuman yang lebih keras dari sebelumnya. Ophelia terlihat kewalahan mengatasi serangan Alisya yang sangat cepat. Satu tendangan langsung membuatnya membentur dinding dengan sangat keras. Alisya langsung melompat dan mencabut besi di pahanya lalu menacapkannya di jantung Ophelia. Ophelia terbatuk mengeluarkan dalam sebelum akhirnya jatuh lemas dan tak sadarkan diri lagi.

"Alisya!!!" teriak ayah Alisya saat Alisya sudah memegang kepala Ophelia karena merasa tak puas.

"Alisya hentikan!!!" nenek Alisya yang sadar akan Alisya yang sudah semakin kehilangan kendali akhirnya mmutuskan untuk datang ketempat mereka dan mengentikan Alisya, namun Alisya tak mendengarkan mereka. Seorang anggota yang berada tak jauh darinya mencoba untuk menghentikan Alisya namun Alisya malah balik menyerang mereka dengan ganas.

Meski tidak fatal, namun kaki dan tangan mereka mengalami patah karena kekuatan Alisya yang sangat besar.

"Bagaimana bisa Alisya sampai sekuat itu?" tanya kakek Alisya yang terkejut melihat Alisya yang sedang dalam keadaan mengamuk.

"Itu karena energi nano yang berada dalam tubuhnya sudah melebihi batas kemampuan Alisya. Alisya sudah tidak bisa menekan energi yang ada dalam tubuhnya sehingga itu keluar melupa dengan sangat hebat. Aku tak tau apa yang sudah memicunya meski faktor utama adalah kemarahan yang sangat besar dalam diri Alisya tapi ia tak pernah sampai pada tahap ini." ucap nenek Alisya menjelaskan kepada kakek Alisya yang tidak tahu banyak mengenai kondisi Alisya yang sebenarnya.

"Apa karena dia melihat Adith yang memutahkan darah di pahanya?" tebak Ayah Alisya melihat kejadian sebelumnya sesaat energi Alisya semakin membesar.

"Tidak, bukan itu!!! aku rasa pemicu awalnya bukan yang itu." ucap nenek Alisya melihat dari kondisi Alisya yang tak stabil hanya karena amarah.

"Ophelia menyuntikkan cairan Anti nano didalam tubuh Alisya, yang entah kenapa cairan itu malah berefek sebalikny kata Karin" Zein dan Rinto juga Riyan masuk kedalam bersama dengan nyala lampu sorot yang mengelilingi rumah Bella.

Mendengar hal itu, kecurigaan nenek Alisya ternyata benar. Sekarang yang harus mereka pikirkan adalah bagaimana cara mengembalikan kesadaran Alisya yang sekarang masih bertempur dengan dirinya sendiri. Riyan dan Zein segera mendekat ke arah Adith dan membantunya untuk bangkit.