Chapter 237 - Semangat!!!

"Bagaimana? Kau sudah siap dengan lombanya?" Arka langsung menyapa Alisya yang sedang memandang papan informasi berisikan pemberitahuan mengenai nomor peserta dan tempat yang harus mereka duduki.

"Kau berada diruang mana?" tambah Yumna yang datang bersama dengan teman-tamannya yang lain.

"Sains B. Kau dan Adith berada di Sains A sedang Yumna berada di Umum A bersama dengan Riyan" Jelas Alisya sambil menunjukkan ruang tempat nama mereka berada.

"Bagaimana dengan dirimu?" Arka sudah menoleh kepada Karin yang terlihat serius melihat ruangannya.

"Aku pikir kalian hanya perduli pada Adith dan Alisya saja." seunym Karin yang tak menyangka kalau Yumna akan bertanya pada dirinya.

"Bagiku kalian semua harus diperhatikan. Kalian yang berasal dari sekolah ternama Indonesia merupakan suatu hal yang patut untuk diperhitungkan tidak terkecuali siapaun itu. Bukan hanya kami yang mewaspadai kalian, semua yang berada disini menjadikan kalian sebagai targetnya." Ucap Yumna sambil melemparkan pandangannya kepada seluruh peserta lomba yang tengah menatap mereka dengan tatapan menyelidik.

"Dan sepertinya bukan hanya kami yang menjadi pusat perhatian!" Adith datang bersama yang lainnya setelah selesai dari mushola.

"Oke, aku tidak begitu terbiasa dengan menjadi pusat perhatian." seru Gani merasa mual karena gugup.

"Bagaimana kalian menghadapi ini semua? seharian ini menjadi pusat perhatian sudah cukup membuatku merasa pusing." tambah Emi merasa tak nyaman dengan bisik-bisikan dari orang lain yang terus menatap mereka penuh arti.

"Kalian harusnya bangga, disekolah kita mungkin kita terlalu terpaku dengan sistem sekolah yang menuntut kita untuk mendapatkan poin dalam setia kondisi sehingga kita terlihat cuek satu sama lain." Terang Rinto menepuk pundak Gani.

"Kita sudah terbiasa berhadapan dengan orang-orang yang lebih terang sehingga kita tidak sadar kalau lampu yang berada dalam diri kita juga cukup terang bagi orang lain. Meski tetap saja Matahari dan Bintang yang bersinar seperti mereka takkan pernah bisa kita capai, namun bagi yang lain kita sudah termasuk salah satu bintang yang bisa bersinar dengan terang." jelas Yogi menambahkan.

"Untuk itulah terlepas dari siapaun kalian, kalian yang bisa bersekolah di SMA Cendekia Indonesia haruslah berbangga diri karena tidak semua orang bisa masuk ke sekolah bergengsi kalian yang super mahal dan supeerr ketat itu." ucap Arka yang didalam hati ia juga mengagumi mereka yang berasal dari sekolah itu.

"Perlombaan akan segera dimulai, kalian harus memasuki ruang masing-masing." pak Irhan segera memperingatkan Adith dan yang lainnya untuk segera mempersiapkan diri.

"Sepertinya kita akan berpisah disini dan.... selamat berjuang!!!" ucap Arka kepada Alisya dan teman-temannya dengan penuh semangat. Sedang kepada Yumna, Senyuman Arka sudah cukup jelas bahwa ia memberikan dukungan dengan cara yang spesial.

"Semangat!!! kami akan menunggu kalian disini sampai kalian selesai." seru Adora kepada Alisya dan yang lainnya yang sudah menuju ke ruang masing-masing.

"Siap bertarung?" tanya Arka kepada Adith yang sudah berada didepan pintu.

Adith memiringkan kepalanya tersenyum kepada Arka dengan memainkan keningnya menantang Arka. Melihat tingkah Adith yang sangat percaya diri tersebut, Arka memandang kedepan tersenyum puas kemudian melangkah masuk bersama.

Alisya yang sudah berada dihadapan ruangannya segera melempar kepalan tinjunya kepada Karin untuk memberinya dukungan karena ruangan mereka yang berjauhan. Kari membalas dengan tersenyum penuh semangat.

"Jangan patahkan leher orang yang berada didalam, cukup ratakan semua soal dengan jawaban terbaikmu." ucap Karin menggoda Alisya dengan senyuman manjanya sambil berlalu pergi dengan tawa yang dirasa Alisya terdengar mengerikan banginya.

"Anak itu sepertinya semakin hari otaknya sudah sedikit bergeser ke belakang!" Alisya masuk sembari menggeleng-geleng mengingat tingkah konyol Karin yang sebelumnya.

Mereka secara serentak memasuki ruang tempat mereka mengikuti lomba dan duduk sesuai dengan nomor yang sudah mereka dapatkan dan duduk dengan tenang. Begitu soal yang diberikan pada tablet hologram diberikan, dan tanda bel berbunyi, semua peserta lomba dengan cepat memulai mengerjakan setiap soal yang muncul.

Satu persatu peserta yang sudah menyelesaikan soal keluar dari ruangan menyisakan Adith dan Arka yang masih duduk dengan nyaman menyelesaikan soal dengan tenang tanpa terpengaruh satu sama lain yang memang bel tanda berakhirnya loma dibunyikan.

Tepat setelah bel tanda berhenti berbunyi dengan sangat kencang, Adith juga sudah berhasil memberikan jawaban terakhirnya yang kemudian ia mundur dari depan tablet dan berdiri dari tempatnya. Adith memandang Arka yang juga baru selesai dengan pekerjaanya. Begitu mereka keluar dari pintu ruangan, sepanjang gedung ruang lomba Alisya dan yang lainnya juga baru saja keluar bertepatan dengan yang lainnya.

Saling berpandangan satu sama lainnya, mereka akhirnya tertawa karena sebuah kebetulan yang terasa seperti sebuah magic dan magnet telepati yang dirasa mereka cukup menggelikan. Merekapun akhirnya berkumpul dibagian tengah dan tertawa bersama.

Ubay dan yang lainnya langsung pergi dari sana tanpa menoleh sedikitpun kepada Adith dan Alisya.

"Aku mengira kalian adalah orang-orang yang akan keluar pertama kali dengan tidak menyia-nyiakan waktu yang banyak untuk melihat kedalam soal." Yumna bersuara dengan sangat lembut.

"Bahkan teman-temanmu yang lain juga melakukan hal yang sama yah?" ucap Karin yang memadang ke arah teman-teman Yumna.

"Kita seperti orang-orang yang baru saja dikeluarkan dari penjara setelah mendapatkan masa pengurangan hukuman!" ucap Arka tertawa melihat wajah-wajah lega mereka setelah berhasil keluar dari ruang ujian.

"Ada yang butuh Aqua???"Rinto datang membawa beberapa botol minuman dingin kepada mereka semua.

"Riyan, kau tampak grogi karena satu ruangan dengan Yumna." Goda Yogi yang melihat Riyan seolah terlihat tertekan padahal Riyan terlihat sangat rileks dan santai.

"Tidak buruk!!!" ucap Riyan yang membuat mereka segera tertawa kembali.

"Kalian sudah melakukan yang terbaik!" Akiko datang bersama ibu Vivian dan pak Irhan.

"Kau benar-benar sudah berusaha menjadi manager kami dengan baik yah... Kali ini apa yang sudah kau lakukan?" Alisya melipat kedua tangannya melihat Akiko seperti sudah bekerja cukup keras demi kenyamanan mereka semua.

"Tak banyak! tapi aku harap aku bisa mendukung kalian dengan benar. Lagi pula lomba seni masih akan dimulai esok harinya, jadi aku punya banyak hal yang bisa dikerjakan." seru Akiko bangga.

"Baiklah, Adith... sepertinya kami juga harus segera kembali ketempat kami. Oh iya, asrama kalian berada digedung mana?" Arka yang sudah sempat berpamitan kembali menanyakan asrama tempat Adith dan yang lainnya menginap.

"Resort A." jawab Adith singkat.

"Benarkah? meski aku sudah menduganya tapi aku tak menyangka kalau tempat kita akan berada di satu kompleks yang sama." ucap Yumna dengan penuh semangat.

"Kami berada di Resort B, tepat disebelah kalian." seru Arka.