Chapter 247 - Aku Ikut Bersamamu

Alisya yang kembali ke ruang tunggu mereka dengan segera menghampiri Karin dan yang lainnya yang masih menunggu dirinya. Disana sudah ada ibu Vivian bersama Akiko. Ingin sekali rasanya Alisya menangkap Akiko disana yang karena dia Alisya harus menghadapi kejadian memalukan seperti tadi.

"Kau dari mana saja? bukannya kalian berdua pergi bersama tadi?" tanya Karin yang bingung saat melihat Akiko kembali hanya sendirian saja saat ia seharusnya bersama Alisya.

"Berkat seseorang aku harus tersesat di suatu tempat." tatap Alisya gemas ke arah Akiko.

"Pertandingan final kita akan dilaksanakan pada malam hari dengan begitu kita bisa beristirahat dan menyaksikan pertandingan dari Adith dan yang lainnya." ucap Karin setelah mendapat informasi dari ibu Vivian.

"Berarti Adith sudah berhasil menang dari sekolah Arka?" ucap Alisya yang mengingat bahwa Adith mungkin saja sudah berhadapan dengan dengan Adith dan yang lainnya.

"Tidak, mereka tidak berhadapan dengan sekolah kita. Mereka berhadapan dengan sekolah lain dan mendapatkan kekalahan yang cukup merugikan." terang Karin tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.

"Lebih tepatnya sekolah Arka berhasil dikalahkan dengan sangat brutal oleh tim dari sekolah SMA Tunggal Ika. Arka bahkan harus dilarikan ke UKS karena cidera yang dia alami." ucap ibu Vivian dengan tatapan penuh khawatir.

"Apah?? mereka bukannya melawan sekolah kita tapi malah berhadapan dengan sekolah SMA Tunggal Ika?" tanya Alisya sekali lagi untuk memastikan ucapan ibu Vivian.

"Benar, ibu sangat khawatir karena bisa jadi Adith dan yang lainnya akan mengalami hal yang sama karena mereka. Lawan mereka itu bahkan melakukan segala cara untuk menang." jelas ibu Vivian dengan wajah yang sangat khawatir.

"Kalau begitu kita harus mengingatkan mereka dan mengehentikan mereka. Bukannya berdiam diri disini dan membiarkan mereka terluka karena hal tersebut." Alisya dengan cepat berbalik ingin memberikan peringatan kepada mereka. Ia ingat betul bagaimana Aura berbahaya yang diciptakan oleh pria yang semalam dilihatnya.

Karin langsung menghentikan Alisya.

"Ibu Vivian dan pak Irhan juga sudah menghentikan mereka, tapi mereka memutuskan untuk tetap berhadapan dengan tim dari SMA Tunggal Ika." ucap Karin agar membuat Alisya paham akan keputusan yang sudah di ambil oleh mereka.

"Adith bahkan sangat marah saat mendengar bahwa Arka dan teman-temannya terluka parah karena permainan mereka melawan SMA Tunggal Ika tersebut, sehingga ia menjadi sangat ingin memberikan mereka pelajaran atas perlakuan mereka itu." ucap Vivian mengingat bagaimana kelamnya wajah Adith saat mendengar tentang Arka yang terluka.

"Kenapa aku tidak menyadarinya?" gumam Alisya yang langsung berbalik ingin pergi menemui Adith namun kemudian ia terhenti. Jika ia kesana sekarang, kemungkinan besar ia hanya akan membuat Adith merasa tak berharga atau tak berguna.

Alisya menyesali dirinya yang tak bisa mengetahui perasaan Adith sedang Ia malah hanya memperdulikan dirinya sendiri. Alisya kemudian bisa memahami mengapa Adith terus menggodanya sebelumnya. Adith berusaha menghibur dirinya dan mengusir amarahnya untuk menenangkan diri agar tidak terlalu terbawa emosi saat melakukan pertandingan nanti.

"Kapan pertandingan mereka akan dimulai?" tanya Alisya kepada ibu Vivian.

"Sekitar sejam lagi dari sekarang, kamu mau kemana?" tanya ibu Vivian merasa curiga akan apa yang akan dilakukan oleh Alisya.

"Jangan khawatir, aku tidak akan pergi mencegat Adith. Karena dia sudah memutuskan untuk melanjutkan pertandingan itu maka aku akan mendukung nya dengan sepenuh hati." ucap Alisya dengan penuh keyakinan sembari melepas baju olah raganya dengan cepat dan berganti pakaian dengan nyaman.

"Lalu kau mau kemana dengan terburu-buru seperti itu?" tanya Adora dengan tatapan bingung dengan apa yang sedang dilakukan oleh Alisya.

"Aku akan mengunjungi Arka, setidaknya aku ingin memastikan bagaimana keadaanya sekarang." tegas Alisya yang sudah kembali memakai sepatunya dengan cepat.

"Arka mungkin sudah dibawa ke Rumah sakit saat ini untuk mendapat perawatan lebih lanjut, kau tidak akan sempat jika kau harus kembali kesini dalam waktu satu jam!" ucap ibu Vivian mengingatkan Alisya.

Jarak antara Rumah sakit dengan tempat mereka berada saat ini memang cukup jauh terlebih karena area tempat pelaksanaan itu yang sangat luas. Belum lagi dengan kemacetan yang mungkin saja ia dapatkan saat keluar dari sana.

"Adith memiliki kendaraan yang ia parkir didekat asrama. Aku akan memakai itu dan kembali kesini dengan tepat waktu untuk menonton pertandingan mereka." ucap Alisya mengingatkan mereka akan motor yang tak sengaja dibeli oleh Adith saat mereka harus terburu-buru menuju ke tempat pembukaan beberapa hari yang lalu.

"Aku ikut bersamamu." Karin menawarkan diri dengan cepat untuk ikut bersama Alisya.

"Tidak perlu, aku ingin kamu disini untuk memastikan keadaan teman-teman yang lain. Hanya kau yang bisa aku percaya untuk menjaga dan melindungi mereka. Kau ingat pria yang semalam bukan? aku ingin kau membuat teman-teman tidak berpapasan dengan mereka." tegas Alisya dengan tatapan serius.

Karin terdiam sejenak sebelum akhirnya mengikuti ucapan Alisya karena takut bahwa teman-teman mereka mungkin akan mendapat masalah atau dalam bahaya jika dia dan Alisya pergi.

"Baiklah, kalau begitu kembali tepat waktu dan berhati-hatilah" ucap Karin mengingatkan Alisya dan pasrah dengan keadaan mereka.

"Tentu saja!" tunjuk Alisya pada telinganya yang ia maksudkan untuk mereka bisa menghubunginya jika terjadi sesuatu.

Alisya langsung pergi setelah berpamitan kepada ibu Vivian dan teman-temannya.

"Kau yakin membiarkan Alisya pergi?" tanya Aurelia yang merasa bahwa keputusan Alisya pergi saat pertandingan akan dilaksanakan itu adalah suatu kekeliruan.

"Kau tau Alisya bisa memenuhi janjinya kan? aku percaya dia akan kembali tepat waktu!" tegas Adora yang langsung bersiap membantu Akiko menyiapkan beberapa barang untuk pertandingan Adith dan yang lainnya.

Alisya yang sudah berlari dengan sekuat tenaga keluar dari gedung dengan cepat. Tiba-tiba saja ia menghentikan langkahnya saat menyadari akan seseorang yang sedang berada dibelakangnya.

"Keluarlah, bagaimana bisa kau berada disini dan aku tak menyadari kehadiranmu?" tanya Alisya saat ia tak menyangka kalau Omega juga berada ditempat itu.

"Tentu saja kau takkan menyadarinya, aku baru bergabung hari ini karena mengikuti pertandingan olahraga yang tak kusangka kita tidak dipertemukan pada perlombaan tersebut." ucap Omega muncul dari persembunyiannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Alisya yang merasa kalau Omega sedang berada disini, maka bisa jadi bahwa orang yang semalam itu adalah Artems.

"Awalnya aku tidak begitu tertarik untuk mengikuti perlombaan ini, namun begitu mendengar bahwa kau menjadi salah satu pesertanya aku jadi tertarik untuk ikut. Dan coba tebak hal menarik apa yang sudah aku temukan disini?" pancing Omega sambil melirik ke arah Alisya yang matanya segera bergetar marah.