Chapter 253 - Adrenalin

"Wow... Gila!!! Pertandingan ini seru sekali, mereka bermain menggunakan dua taktik sekaligus." ucap Adora penuh semangat.

"Mereka bermain dengan menyerang sekaligus bertahan diwaktu yang bersamaan. Taktik yang bisa dilakukan jika klian saling percaya kepada teman masing-masing. Selain itu taktik itu tentu saja akan menguras banyak tenaga." terang Karin yang melihat teman-temannya sudah mulai sedikit kehilangan tenaga mereka karena kelelahan.

Mereka yang sudah berhasil menaikkan skor menjadi 30 untuk SMA Cendekia Indonesia dan 35 untuk SMA Tunggal Ika membuat Adith dan yang lainnya menjadi lebih semangat.

"Sudah saatnya kita memberikan mereka pelajaran basket yang sebenarnya." ucap Eros dengan menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk melemaskan persendiannya.

"Tak ku sangka kita harus mengeluarkan kekuatan kita yang sesungguhnya untuk bermain basket ini. Baiklah, presentase 65% sepertinya cukup untuk membuat mereka sadar." Aura Raffa menguat seketika yang membuat Alisya menjadi semakin waspada begitu pula dengan Karin dan Ryu.

Adith yang tiba-tiba mencium bau menyengat dari 3 arah dengan cepat menoleh kepada mereka yang sudah menggerak-gerakan badan mereka satu persatu seolah sedang melakukan pemanasan.

"Sepertinya mereka baru memulai pertandingan yang sebenarnya." ucap Zein yang sudah melihat kearah apa yang sedang di lihat oleh Adith.

"Kita yang sudah mengeluarkan kekuatan penuh bahkan bukan apa-apa bagi mereka bertiga." tambah Ryu yang merasakan bahaya yang sebenarnya baru saja akan dimulai.

"Dan kita harus mengandalkan analisis cepat dari Alisya untuk menghadapi mereka." tegas Adith yang sedari tadi teman-temannya bisa menghadapi setiap hujaman pukulan dari ketiga orang tersebut berkat bantuan Alisya.

"Karin, berapa banyak suntikan yang sedang kau bawa saat ini? tanya Alisya cepat kepada Karin setelah menyadari situasi dari teman-temannya.

"Aku cuma membawa 3 buah. Tapi Ryu memiliki 3 buah juga namun 1 buah sudah ia pakaikan padamu kemarin." Karin paham maksud Alisya menanyakan suntikan khusus yang diberikan kepada Alisya.

Suntikan penenang yang diberikan kepada Alisya berdampak sebaliknya pada mereka yang tidak memiliki energi nano dalam tubuh mereka. Hal ini sudah pernah di pakai oleh Karin sewaktu menghadapi Ophelia dirumah Bella lalu.

"Itu cukup! Ryu kau mendengar ku kan? Bisa kau berikan pada mereka dengan cepat tanpa disadari oleh banyak orang?" tanya Alisya menaruh harapan pada kemampuan Ryu.

"Tentu saja, tapi bagaimana aku mengambil 2 suntikan lain yang sedang berada di tas pada bangkuk pemain saat ini?" tanya Ryu sembari melirik ke arah tasnya.

"Akiko, kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?" Akiko hanya mengangguk dan segera berlari ke tepi lapangan untuk memberikan handuk kepada Ryu yang di dalamnya sudah terdapat suntikan cairan khusus tersebut.

"Alisya, apa yang kamu maksudkan dengan suntikan itu?" tanya Riyan cepat tak paham apa yang dimaksud kan oleh Alisya dan yang lainnya.

"Jlebbb... Kau akan tau kalau itu sudah bekerja!" Ryu langsung memberikan Suntikan itu kepada Riyan dengan cepat tanpa ada yang menyadarinya.

"Kau yakin ini akan baik-baik saja?" tanya Zein ingin memastikan sebelum dengan cepat mengenainya. Tubuhnya memberikan reaksi dengan terkejut karena tak terbiasa dengan suntikan mendadak tersebut.

"Bisakah aku lewat saja?" tanya Rinto yang melihat Ryu sudah menuju ke arahnya. Rinto memperlihatkan tangannya yang kosong, yang kemudian membuat Rinto merasa lega.

Ryu tersenyum licik yang ternyata Alisya melesatkan suntikan tersebut dengan cepat kearah jari-jari Ryu yang langsung ia tusukkan kepada Rinto tanpa aba-aba.

Dua suntikan berikutnya melayang dengan sangat cepat yang dengan gerakan lihainya Ryu berhasil menyuntikkan pada Adith dan juga dirinya.

"Aa.. apa kah ini aman?" tanya Rinto pasrah akibat suntikan dari Ryu yang cukup lembut pada dirinya.

"Apa yang akan terjadi setelah ini?" tanya Adith memastikan akan reaksi yang akan mereka dapatkan setelah menerima suntikan tersebut.

"Kalian akan merasakannya sendiri dibanding harus aku jelaskan!" tegas Alisya karena tidak cukup waktu untuk melakukan hal tersebut.

Permainan segera berlangsung kembali dengan Arya yang sudah memegang bola dan mendriblenya dengan cepat. Dribling bola yang dilakukan oleh Arya malah terlihat lambat di mata Adith dan yang lainnya karena suntikan itu sudah bereaksi dengan cepat.

"Bola itu terlihat melambat atau hanya perasaanku saja?" tanya Riyan yang merasa bola itu terlihat melambat sepersekian detik.

"Fokus, mereka akan melakukan serangan!" teriak Adith yang juga mulai merasakan efek dari suntikan yang diberikan oleh Ryu.

Melihat pergerakan mereka yang terasa aneh karena bisa menyesuaikan dengan kecepatan mereka, Arya dan yang lainnya akhirnya menambah 5 % kekuatan mereka. Namun dengan cepat Ryu mampu merebut bola dari tangan Raffa tepat setelah ia akan mengopernya kepada Eros.

Bola yang melayang itu dengan cepat ditangkap oleh Zein yang langsung di passingkan menuju ke arah Adith lalu dengan cepat melakukan defense untuk menghadang Arya. Adith yang sudah menyerang ternyata dengan cepat di blok oleh Raffa. Bertahan dan menyerang terus berlangsung di lapangan.

"Tujuan awal kami hanyalah untuk menemukan perempuan itu dan bersenang-senang dengan pertandingan ini tanpa berpikir untuk menang." ucap Raffa yang terus memblokir Adith dengan sangat ketat.

"Tapi melihat kalian begitu ingin memenangkan pertandingan ini membuat kami jadi tertarik untuk memenangkan nya juga dan menunjukkan kepada kalian rasa kecewa karena tidak bisa memenangkan pertandingan ini." tambahnya lagi masih terus membayangi Adith.

Meninggalkan penjagaannya, Ryu langsung menerobos dari arah belakang yang membuat Adith bisa mengoperkan bola dengan cepat yang disambut Ryu dengan gaya Lay Up nya.

Ryu berhasil mencetak poin sekali lagi yang membuat jarak mereka semakin tipis dengan skor 32:35. Pertandingan berikutnya juga berlangsung dengan sangat cepat yang membuat Adith bisa mencetak poin lebih awal dengan sangat mudah.

"Sepertinya obat ini bekerja lebih baik daripada yang aku duga." Zein merasakan kekuatannya yang meluap-luap.

"Jangan lengah, suntikan yang diberikan oleh Alisya hanya menaikkan Adrenalin kita sehingga kita bisa mengeluarkan kemampuan kita secara maksimal." ucap Ryu cepat untuk membuat Zein tetap fokus.

Adith yang sedang menggiring bola ke arah area lawan langsung di hadang oleh Eros dengan niat membunuh yang sangat tinggi. Adith sampai harus terhenti karena bau aura yang sangat menusuk hidungnya.

Sesaat kemudian, Adith yang berusaha melesatkan tembakannya karena tak tahan diblokir dengan sangat kuat oleh Eros yang menyebabkan Adith sekali lagi terkena sikuan Eros. Adith terkapar seketika menunduk memegang tulang rusuknya.

Melihat itu, Alisya langsung mengeluarkan seluruh energinya menatap tajam ke arah Eros. Bahkan energi yang dikeluarkan oleh Alisya mampu membuat Eros bergetar ketakutan begitupula Arya dan yang lainnya.