Chapter 261 - Mendadak Dance

Alisya yang kebingungan hanya berdiri ditempatnya sedang Adith yang tak mengetahui apa-apa hanya terus berjalan meninggalkan Alisya sendirian diatas panggung sampai ia mendengar nama Alisya disebutkan.

"Kita akan istrahat sebentar sembari menyaksikan hiburan yang akan dipersembahkan oleh Ralisya Quenby Lesham perwakilan dari sekolah SMA Cendekia Indonesia!!! Berikan tepuk tangan yang sangat meriah." Teriak si MC dengan begitu menggelegar memperkenalkan Alisya.

Mendengar hal tersebut Alisya hanya memicingkan matanya dan mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang baru saja dikatakan oleh MC tersebut.

"Maaf, sepertinya anda sudah salah paham. Saya tidak pernah menawarkan diri untuk memberikan sebuah persembahan." Alisya langsung berbisik kepada sang MC untuk memberikan karifikasi.

"Apa??? Seseorang tadi datang setelah merekomendasikan kamu. Kamu mau mempermalukan kami? Aku sudah terlanjur mengumumkannya kepada mereka semua sekarang lakukan apa yang harusnya kamu lakuakan dan jangan bermain-main." Ucapnya kesal karena tak ingin disalahkan karena sudah memberikan pengumuman palsu.

Alisya hanya pasrah karena sang MC segera bergerak kebelakang meninggalkan dirinya sendirian di atas panggung. Namun yang lebih membuatnya bingun adalah taka da satupun dari staf yang memberinya mikrophone jika memang memungkin dia terpaksa harus menyanyi. Adith melirik kepada Alisya dari jauh dengan tatapan bertanya yang hanya mendapat jawaban anggukan bahu dari Alisya yang tak tahu apa-apa.

"Kau yakin membiarkan Alisya sendirian disana?" tanya Arka mendekati Adith yang terlihat menatap Alisya dengan melipat kedua tangannya dari kejauhan.

"Aku ingin lihat bagaimana dia mengatasi situasi ini sendirian. Dia selalu saja menghadirkan sesuatu diluar perkiraanku dan itu yang menarik dari dirinya." Terang Adith penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Alisya.

"Adit, kenapa dengan Alisya? Kenapa dia bisa berada disana?" tanya Karin bingung dengan apa yang sedang terjadi pada Alisya.

"Aku sudah bertanya kepada para panitia dan katanya ada yang sudah merekomedasikan Alisya untuk memberikan sebuah persembahan!" Akiko yang tau bahwa Alisya bukanlah orang yang suka menonjolkan diri dengan segera mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi.

"Adith, apa kau lupa kalau Alisya tidak suka berada dihadapan keramaian? Tadi diam au ikut karena kau berada disampingnya. Tapi sekarang kau berada disini sedang dia sendirian disana." Ucap Karin mengingatkan.

"Sial!!! Bagaimana bisa aku melupakan hal sepenting itu?" Adith dengan cepat berlari kearah panggung untuk menyelamatkan Alisya namun tiba-tiba saja sebuah lagu India sudah diputar dengan sangat besar untuk mengiringi Alisya yang sedang berdiri di atas panggung.

Untuk beberapa saat Alisya masih terdiam terpaku tak menyangka kalau hal itu akan terjadi padanya. Ia yang semula sudah berusaha untuk mengendalikan diri seketika buyar ketika banyak kilatan cahaya kamera menyorot dirinya. Tubuh Alisya seketika bergetar dan bingung akan apa yang harus dia lakukan dengan music India yang diawali dengan bunyi gitar merdu yang sudah teputar dengan keras tersebut.

Semua yang menontonnya pun mulai bertanya-tanya dan berbisik-bisik dengan keras melihat Alisya yang hanya terdiam membeku diatas panggung. Adith kemudian berjalan perlahan mendekati Alisya yang berada diatas panggung membuat semua orang semakin bingung akan apa yang sedang terjadi namun melihat tatapan Adith kepada Alisya, mereka seolah tenggelam dengan lirik lagu yang berada pada bagian layer dibelakang mereka berdua.

"Tutup matamu dan dengarkan suaraku jika kau takut!" ucap Adith berbisik lembut kepada Alisya langsung memegang tangan dan pinggangnya lalu memutar Alisya dengan lembut mengendalikan tubuh Alisya dengan begitu gemulai mengajaknya dance secara perlahan-lahan.

Alisya yang kaget hanya menatap Adith tanpa berpaling. Adith langsung memegang kepala Alisya membuatnay tertunduk dihadapannya menggerakkan lengannya dengan gemulai sembari terus mengikuti lirik lagu itu dengan penuh ekspresif. Begitu part bagian perempuan mengalun dengan indah, Adith mengangkat Alisya ke atas tubuhnya melemparnya dengan lembut kemudian membuatnya terduduk di pahanya dengan manis.

Tatapan mata Adith dan Alisya tak pernah lepas satu sama lainnya selama lagu tersebut mengalun dengan indahnya. Bahkan Adith memperlakukan Alisya dengan sangat lembut serta manis setiap kali bagian part itu semakin terdengar romantis. Alisya yang mundur perlahan tersenyum melihat Adith yang mampu mengendalikan dirinya dengan begitu lihai dan bisa mengetahui semua lirik lagu itu.

"Sudah ku bilang bukan? Percayalah padaku" ucap Adith menghampiri Alisya memeluk pingganya dari belakang menggerakkannya dengan begitu cepat namun gemulai memegang pipinya sembari tersenyum penuh cinta lalu menarik tangannya dan membuat Alisya berngoyang dengan gemulai. Gerakan keduanya begitu indah sampai semua orang yang menonton mereka terpaku karena keindahan dan chemistry yang sangat kuat dari keduanya.

Setelah lagu itu berakhir dengan Adith yang menempatkan Alisya dibelakangnya dan meraih kepala Alisya hanya dengan lirikan yang membuai membuat semua orang hanya menatap diam dan terpaku karenanya. Tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarka suara sampai Karin terbatuk dan sadarkan diri karena sama terbuai dengan pertunjukan dari Adith dan Alisya.

"Wahhh… hebat sekali, kita semua bahkan sampai terpaku karena pertunjukannya hebat! Teriamaksih kepada Alisya dan Adith yang sudah memberikan sebuah pertunjukkan yang spektakuler malam ini.. Tepuk tangan semuanya!" MC yang tersadar segera menuju ke panggung dan mengawali tepuk tangan itu dengan begitu meriah yang membuat semua orang juga ikut bertepuk tangan dengan keras.

"Bagaimana ini? Bukankah rencana kita untuk mebuatnya malu? Dia malah semakin mendapatkan perhatian yang lebih dari Adith." Dia yang semula ingin menjebak Alisya malah tidak mendapatkan hasil yang diinginkannya.

"Apa-apa'an itu? Apa itu artinya bahwa Adith memang benar-benar menyukai Alisya?" ucap salah seorang lagi dari mereka yang mulai menyadarkan dirinya.

"Kita sudah salah dalam menjebak orang, aku yakin setelah ini mereka akan mencari tahu siapa penyebab sehingga dia bisa dijebak disana." Seorang perempuan yang sebelumnya sudah menghalangi teman-temannya.

"Sudah ku bilang kau tak perlu khawatir, dia takkan bisa berbuat apa-apa karena hal itu. Panitia pasti akan menyembunyikannya." Ucapnya dengan kalimat yang terbata-bata karena ragu.

"Ohh… jadi kalian dalang dari semua ini? Pantas saja aku merasa curiga dengan sikap kalian sedari tadi." Aurelia muncul Bersama dengan Yogi dibelakang mereka bertiga menatap dengan dingin.

"Kalau I iya.. memangnya kenapa? Tak ada yang bisa kalian lakukan karena ayahku adalah orang yang sangat penting dalam acara ini." Dia tetap berkata dengan sinis menggunakan ayahnya untuk membela diri.

"Ohh,, kalau begitu seharusnya kau tahu siapa ayah Alisya." Pancing Aurelia dengan senyuman yang sangat menakutkan bagi mereka.

"Dia bukanlah anak dari seseorang yang penting." Ucapnya santai.

Merasa jengkel, Aurelia langsung membisikkan nama Ayah Alisya yang seketika membuatnya membelalakkan mata bergetar dengan hebat karena rasa takut.