Chapter 271 - Kau mengigau???

Dengan tatapan kebingungan, Alisya langsung naik ke atas meninggalkan mereka semua yang sudah mengheboh di bawah. Sebelum pergi, Alisya sempat mendengar kalau Ayah dan Ibu Adith akan mencari waktu dan hari yang baik untuk bisa segera datang mempertunangkan ia dengan Adith.

"Hufffft... Nggak nyangka perjalanan waktu yang aku dan dia lalui sudah bisa secepat ini. Aku pikir Adith hanya bisa bersikap nakal dan nyebelin saja, ternyata dia punya keberanian sampai seperti itu." gumam Alisya merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk.

Setiap kali ia merasa lelah dengan kehidupan, Alisya selalu saja merindukan kasurnya. Entah kenapa ketika berbaring di atas kasurnya ia bisa merasakan kenyamanan tiada tara yang dapat merontokkan segala keletihannya selama seharian.

"Apa ini nyata? atau aku hanya bermimpi? Di lamar oleh seorang Radithya Azura Narendra, Si Jenius tampan nomor 1 di Indonesia dengan wajah yang tidak realistis." gumam Alisya sekali lagi mencubit pipinya sendiri karena ia merasa sedang berada di alam mimpi.

"Bego!!! Ini tuh sakit banget, kenapa aku kuat sekali sih nyubitnya." keluh Alisya yang meringis kesakitan mengelus pipinya dengan kuat karena merasakan sakit dan panas secara bersamaan.

Setelah ia sadar bahwa itu bukanlah mimpi, Alisya berguling ke kiri dan ke kanan merasakan bahagia yang teramat sangat. Terlebih karena setiap kali ia mengingat wajah Adith sewaktu melamarnya dan sewaktu ingin menciumnya membuat Alisya memerah dan memekik dengan keras di dalam bantal tempat tidurnya.

"Alisya... Alisya... bangun, kamu ke skolah nggak?" nenek Alisya sudah menggedor-gedor pintu Alisya untuk membangunnya namun masih tidak mendapatkan jawaban.

"Hari ini kami tidak ke sekolah nek, kami akan pergi berlibur bersama dengan teman-teman yang lain. Kami kan sudah meminta izin kemarin." Akiko mendatangi nenek Alisya untuk mengingatkan apa yang sudah mereka katakan lalu padanya untuk meminta izin.

"Ah.. ya ampun, nenek lupa. Lalu bagaimana caranya membangunkan anak ini?" tanya nenek Alisya yang baru kali itu Alisya agak sulit dibangunkan. Biasanya hanya dengan memanggil namanya saja, Alisya sudah membukakan pintu karena sebelumnya sudah terbangun untuk sholat subuh.

"Biarkan sekitar 10 menit lagi, aku dan Ryu yang akan coba untuk membangunkannya." Akiko tersenyum licik karena sudah merencanakan sesuatu.

"Baiklah, kalian siap-siap saja dulu kalau begitu. Katakan pada nenek keperluan apa saja yang kalian perlukan." ucap nenek Alisya sembari pergi dari kamar Alisya.

Kamar Alisya yang seharusnya berada di lantai bawah kini harus naik ke lantai atas karena kedatangan Ryu. Meski tak sekamar dengan Akiko, kamar mereka bersebelahan sehingga para wanita berada di lantai atas.

"A chan... Senior Adith sudah datang bersama orang tuanya di bawah.." teriak Akiko dengan sedikit keras.

"Mereka menunggumu, katanya bersiaplah dalam 10 menit." teriak Ryu lagi setelah di paksa oleh Akiko untuk membantunya.

Alisya langsung tersadar dari tidurnya begitu mendengar teriakan Akiko yang menyebutkan nama Adith dan kedua orangtuanya. Alisya langsung melompat turun dari ranjangnya membuka pakaiannya dengan cepat lalu melemparnya sembarangan dan masuk kedalam kamar mandinya secepat kilat.

"Nek, dimana mereka?" Alisya yang turun dari kamarnya segera bertanya kepada neneknya yang sedang memasak di dapur.

"Mereka sudah pergi 5 menit yang lalu, kalau kau tak berangkat sekarang kau akan ketinggalan bis yang akan berangkat ke tempat berlibur kalian." nenek Alisya menyempatkan diri menggetok kepala Alisya yang baru bangun dari tidurnya.

"Hahhh?? bukankah Ayah dan Ibu Adith kemari?" tanya Alisya dengan tatapan bingung.

"Kau mengigau?? cepat lah berangkat. Akiko sudah mengambil semua keperluanmu sehingga kau tinggal berangkat kesana. Jangan lupa ambil jacket mu karena ia tak menemukan jacketmu pada pakaian bersih tadi." seru nenek Alisya mengingatkan Alisya sekali lagi.

"Sial, aku dikerjai!!! awas kalian berdua!" Alisya langsung terburu-buru naik ke atas untuk mengambil beberapa keperluan yang bisa ia bawa di tas kecilnya serta jacket hitam kesayangannya.

Alisya yang berlari terburu-buru tak mendapatkan taksi ataupun tukang ojek disekitar sana. Ia juga tidak pernah menginstal aplikasi ojek oneline di HP nya yang baru ia beli membuatnya semakin panik dan kebingungan. Merasa tidak cukup waktu, ia segera berlari dengan kencang.

Tepat setelah ia akan menyebrang jalan, sebuah bus sudah menunggunya tidak jauh dari jalan dengan Adith yang sudah bersandar melipat kedua tangannya memandang Alisya dengan tersenyum manis.

"Waaah... bahkan dalam keadaan seperti ini aku masih saja menghayal kan dirinya." gumam Alisya melambatkan larinya.

"Hei kau mau kemana? kita sudah nungguin dari tadi nih!" teriak Karin dari jendela kaca mobil dengan kesal karena Alisya sudah berbelok ke arah lain.

Adith tertawa melihat Alisya yang sedang terengah-engah melongo melihat dirinya dengan pakaian yang bisa dibilang terlalu anggun untuk dibawa berlari.

Menutup wajahnya dengan malu, Alisya langsung naik ke atas mobil dengan meraih tangan Adith terlebih dahulu.

"Aku duduk dimana?" tanya Alisya saat melihat Karin dan Ryu sudah duduk berdampingan.

"Tentu saja bersamaku!" Adith langsung menarik tangan Alisya dan mengajaknya duduk ke dekat jendela mobil untuk bisa mengatasi mabuk Alisya.

"Kau butuh Antimo Sya? Adora bawa tuh biar kamu nggak mabuk darat." seru Aurelia sembari menunjuk ke arah Adora.

"Tidak, dia tidak perlu Antimo jika sudah berada di dekatku. Aku sudah cukup menjadi Antimo buatnya." ucap Adith dengan suara dingin yang seketika membuat mereka semua berseru dengan heboh.

Ada yang berteriak karena merasa kalimat Adith romantis, ada juga yang merinding disco saat mendengar Adith sedang menggombal dengan santai saat sifat itu bukanlah kebiasaan dirinya.

"Cinta dapat merubah segalanya!" Ucap Zein menyinggung keduanya.

"Sebentar lagi kau akan merasakan yang sama." lirik Adith pada Adora yang langsung membuat jantung Adora berdegub dengan kencang dan merona panas.

"Tapi sebelum itu, aku mau tanya. Ada acara spesial apa sampai Alisya memakai gaun secantik itu? Aku rasa bukan karena ingin berlibur kan?" tanya Riyan melihat ke arah Alisya yang sedang menggunakan gaun cantik sebetis berwarna merah yang sangat pas di tubuhnya.

Alisya yang kebingungan langsung melihat ke arah bajunya yang baru ia sadar kalau ia keluar masih dengan baju yang sama yang ia pikir harus ia gunakan agar bisa tampil cantik dihadapan kedua orang tua Adith.

"Hari ini aku akan memberikan pelajaran kepada 2 nyamuk nakal sekaligus!" ancam Alisya kepada Akiko dan Ryu yang berada disebelahnya. Ryu hanya menatap lurus tak berani bertatapan dengan Alisya sedang Akiko langsung membuang muka.

"Kau sangat cantik hari ini." bisik Adith ke telinga Alisya dengan lembut.