Chapter 314 - Dasar Rubah Licik

Melihat Riyan yang segera memasuki tempat itu, Siska dengan cepat menghentikan Riyan. Rasa penasarannya yang sangat tinggi membuatnya tak bisa membiarkan Riyan untuk pergi begitu saja.

"Riyan! Kenapa kau pergi ke arah situ? itu jalur khusus untuk keluarga perusahaan, sedangkan tamu undangan harus berada di sebelah sini." Siska sengaja memancing Riyan untuk memberikannya informasi mengenai mengapa ia bisa menuju ke arah sana.

Riyan tak menjawabnya dan hanya berlalu pergi setelah tersenyum singkat untuk sekedar menghargainya saja karena ia malas untuk meladeni Siska.

Riyan tau betul dari caranya bertanya bukanlah untuk mengingatkannya namun untuk mengorek informasi darinya.

"Dimana Adith? Kenapa Adith tak bersamamu?" tanya Siska sekali lagi tak ingin menyerah.

Riyan yang sudah badmood dari awal karena harus ke acara tersebut bersama Kanya membuatnya semakin kesal jika harus berhadapan lagi dengan orang se licik Siska.

"Kenapa kau tidak masuk untuk menikmati dan menyaksikan acara ini sampai habis? Kau akan lihat dengan siapa Adith kemari nanti." tatap Riyan dengan senyuman sinis yang kemudian berlalu pergi yang dengan cepat di ikuti oleh Kanya.

Siska yang mendapat jawaban singkat dari Adith membuatnya semakin meradang dan marah. Ia semakin penasaran tentang siapa yang mendasari sehingga mereka bisa mendapatkan perlakuan khusus dari perusahaan besar tersebut.

Setelah beberapa saat berlalu dan semua tamu sudah mulai berdatangan satu sama lainnya, acara malam itu segera di mulai dengan pembukaan yang diberikan oleh kakek Alisya.

"Selamat malam semuanya, terimakasih karena kalian sudah hadir pada acara ulang tahun perusahaan kami yang sudah berdiri hampir 30 tahun dan 15 tahun terakhir ini sudah memasuki pasar global." Pidato kakek Alisya menggema di seluruh Aula tersebut dengan suara yang terdengar sangat berkharisma.

"Tak banyak yang bisa aku sampaikan selain terimakasih kepada seluruh pegawai kantor saya yang telah bersama membangun perusahaan ini hingga menjadi lebih besar." kakek Alisya tersenyum lebar melihat ke seluruh ruangan.

"Hal ini juga tak luput dari kerjasama yang terjalin dengan perusahaan besar lainnya." lanjutnya lagi bergeser dari podiumnya dan menundukkan kepalanya.

Jabatannya yang tinggi dan kepribadiannya yang sangat di takuti tidak membuatnya merasa rendah diri ataupun malu untuk menunduk dalam menghormati semua pegawainya serta tamu undangan yang hadir di sana untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya.

Semua orang bertepuk tangan dengan penuh kebanggaan bisa mendapatkan ungkapan terimakasih dari pak Takahashi tidak terkecuali siapapun itu.

"Kakek Alisya keren, dia sangat liar biasa! Meski usianya sudah tidak muda lagi, ketampanannya tak lekang oleh waktu." Emi bertepuk tangan sembari memuji kakek Alisya dengan tatapan kagum.

"Bukan hanya itu, kharismanya begitu kuat dan luar biasa. Aku ingin menjadi seorang pemimpin seperti dirinya." tegas Gani sangat mengagumi kakek Alisya.

Kakek Alisya bangkit dari penghormatannya dan kembali mengambil mikrofon dan berjalan ketengah panggung.

"Aku sangat bahagia dengan kesuksesan dari perusahaan kami, tetapi juga ada kebahagiaan lain yang ingin aku bagi kepada kalian." kakek Alisya sengaja terdiam sejenak untuk membuat semua orang meresapi apa yang akan di katakan olehnya setelah itu.

"Cucu kesayangan saya yang selama ini tidak pernah ingin berdiri dihadapan banyak orang kali ini pada saat yang spesial, dia Akhirnya mau menampakkan dirinya." lanjut kakeknya yang seketika membuat heboh para tamu undangan.

Bagaimana tidak, selama ini mereka semua hanya mendengar bahwa pak Takahashi memiliki seorang penerus satu-satunya yang tidak pernah memperlihatkan dirinya dihadapan banyak orang.

Ruangan seketika menjadi sedikit heboh dengan saling berbisik-bisik kan satu sama lainnya memulai diskusi mereka mengenai cucu seroang pak Takahashi.

"Jika dia seorang pria yang cukup tampan, maka aku akan memastikan diriku untuk mengejarnya." bisik teman Siska.

"Tidak, aku akan membuat diriku tidur bersamanya." ucapnya lagi merencanakan hal yang mengerikan.

"Dasar rubah licik." seru salah seorang lainnya.

Siska hanya tertawa pelan namun dalam hati ia juga memiliki niat untuk bisa mendapatkan perhatian dari cucu seorang penerus perusahaan besar tersebut.

"Dan moment special yang merupakan kebahagiaan terbesar saya adalah acara ulang tahun malam ini akan dirangkaikan dengan pertunangan cucu saya satu-satunya Ralisya Quenby Lesham bersama dengan Radithya Azura Narendra." ucap kakek Alisya dengan suara lantang.

Semua tamu undangan melongo dan terkejut begitu mendengar nama cucu pak Takahashi yang ternyata seorang perempuan. Terlebih lagi jika ruangannya itu adalah seorang CEO muda super jenius dari perusahaan besar di Indonesia yaitu Narendra.

"Bagaimana mungkin? Jadi cucu dari seorang Takahashi Yamada adalah seorang perempuan?" Siska yang terkejut berdiri dari tempat duduknya tak menyangka akan apa yang sedang didengarkannya.

"Dia bahkan sampai bertunangan dengan Adith." tambah seorang temannya yang sama terkejutnya dengan Siska.

"Sepertinya ini menarik, aku bahkan tak pernah mengira kalau cucu dari seorang Takahashi adalah perempuan." si Pria yang bersama Siska tersenyum dengan lembut langsung memikirkan sesuatu.

"Pertunangan ini sangat luar biasa ini bukan hanya pertunangan antara dua keluarga besar, tetapi juga antara dua perusahaan besar." ucap seseorang dengan begitu heboh.

"Ini adalah sebuah pertunangan yang sangat spektakuler pada tahun ini, ini bahkan melebihi bayanganku." tambah seorang lainnya merasa takjub.

"Tapi bukankah anak Narendra itu masih seorang pelajar SMA? Kenapa mereka melakukan ini pada anak yang masih remaja?" lanjut yang lainnya merasa curiga dengan acara pertunangan tersebut.

"Apa mereka sengaja melakukan ini untuk memperbesar perusahan mereka?" bisik yang lainnya lagi.

"Tidak mungkin, perusahaan mereka bergerak di bidang yang berlawanan dan mereka sama sekali tidak terlibat persaingan sebelumnya." ucap yang lainnya membantah perkataan temannya.

"Ya kau benar juga, kecuali jika mereka memang sudah menjadi orang-orang yang serakah." ucapnya membenarkan apa yang di katakan oleh temannya.

"Untuk itu, mari kita sambut Tunangan dari cucu saya Radithya Azura Narendra untuk naik ke atas panggung." panggil kakek Alisya sembari melebarkan tangannya ke arah datangnya Adith.

Adith datang di temani oleh Zein, Riyan, Yogi dan Rinto yang bersifat sebagai pengawal pribadinya. Adith muncul dengan Jas Hitam yang bagian dalamnya ia memakai kemeja putih bersih dan dasi berwarna hitam.

"Pemuda itu tampan sekali, dia terlihat begitu tegas dan berkharisma." seorang ibu-ibu terpana melihat ketampanan Adith.

"Senyumannya dan lirikan matanya begitu mempesona." tambah seorang lainnya yang tidak bisa menepis pesona Adith.

"Aduh mataku!" seorang wanita menutup matanya dengan cepat.

"Ada apa?" temannya mengkhawatirkannya.

"Aku seperti melihat seorang Kang Daniel di wajahnya." ucapnya dengan tatapan ngiler.

"Somplak! Dasar Bucin!!!" pukul temannya karena kesal.

Tak ada satupun dari mereka yang tak terpesona dengan aura kuat Adith.