Chapter 352 - Ayumi

Mendengar banyaknya tentara gabungan yang segera memasuki ruangan dimana Adith berada disana membuat Yogi cukup panik. Terlebih saat mendengar rentetan bunyi senjata dari tempat yang sama. Yogi yang ingin masuk kedalam untuk melihat keadaan Adith harus terpaksa mundur karena terhalang oleh satuan gabungan tersebut sehingga ia tak bisa berbuat banyak. "Apa yang sedang terjadi?" Tanya Zein kaget melihat situasi kacau yang ditampilkan dari alat komunikasi yang berada pada Yogi. "Aku juga tak tahu tapi sepertinya Adith sedang berada dalam bahaya saat ini" Yogi terus mencari celah untuk bisa menemukan keberadaan Adith. "Sepertinya ini tidak baik, keluarkan Adith dari sana secepatnya. Jika tidak identitasnya bisa terbongkar oleh publik yang terus berdatangan dan merekam kejadian itu." Pinta Karin cepat yang membuat Yogi semakin mencari tempat untuk ia bisa menerobos masuk kedalam Bar. Hingga beberapa saat dari kejauhan Yogi melihat Adith sedang dibawa oleh seorang wanita yang tidak begitu jelas ia lihat. "Apa yang akan dilakukan wanita itu kepada Adith?" Tanya Riyan cepat yang membuat Yogi langsung melangkah cepat menghampiri Adith. "Maaf, anda tidak bisa berada di sekitar sini." Jelas seorang penjaga menghalangi Yogi untuk menghampiri mobil hitam yang tak jauh berada di hadapan Yogi. Yogi terus memaksa untuk bisa menghampiri mobil tersebut dengan mencoba berkompromi dengan para penjaga yang menghalanginya. "Di.. dia siapa?" tanya seorang laki-laki yang berada di kursi kemudi dengan sangat penasaran namun tak berani menoleh. "Jalankan mobilnya!" Perintah wanita itu dengan tatapan dingin. "Ah… Siap!" Tanpa pikir panjang ia segera membunyikan mobilnya dan pergi dari sana. Yogi yang kaget berusaha untuk menerobos untuk mengejar mobil tersebut namun tak berhasil karena ia sampai dihalau oleh 4 orang sekaligus. "Kau…." Adith langsung menekan bahu wanita di sebelahnya dan membuat wanita itu berada di bawahnya yang membuat orang yang mengemudikan mobil tersebut menginjak rem karena terkejut. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tatap wanita itu dengan sangat tajam membuat pria yang ada di depan bergetar dengan hebat tak tahu apa yang harus ia lakukan. Melihat mobil itu berhenti secara mendadak membuat Yogi dengan lihainya melepaskan diri dari mereka dan melesat menghampiri mobil yang hampir saja membawa pergi Adith. "Tokkk tokkk tokkk" Yogi dengan keras mengetuk pintu mobil tersebut. Mendengar ketukan keras itu pria yang mengemudikan mobil segera membuka mobil tersebut yang dengan cepat membuat Yogi membuka pintu mobil dan menengok ke dalam. "Haaahhh???!" Bukan hanya Yogi yang terkejut dengan apa yang sedang dilakukan oleh Adith, Zein dan yang lainnya yang terus menyaksikan seluruh gambar video yang diambil oleh Yogi juga tak menyangka akan menyaksikan hal tersebut. Yogi menampar dirinya sendiri untuk menyadarkan dirinya sendiri dan membuatnya kembali sadar dari keterkejutannya. "Adith, apa yang sedang kau lakukan?" Yogi dengan cepat menarik Adith dari posisi eksotis mereka. "Apa dia temanmu?" Tanya wanita itu dengan begitu lembut. "Ah.. maaf, benar! Apa aku bisa minta tolong? Tolong antarkan dia ke tempat ini." Yogi dengan cepat menyerahkan Adith kepada wanita itu. Wanita itu mengerutkan keningnya tak mengerti dengan apa yang sedang dilakukan oleh pria itu setelah mengetuk pintu dengan keras hanya untuk berbicara seperti itu. "Yog, apa yang kau lakukan? Bawa aku pergi dari sini, ini bukan saatnya untuk bercanda!" Pengaruh obat Adith semakin membuatnya tak mampu mengendalikan diri dengan baik lagi sampai kepalanya serasa berkunang-kunang karena membutuhkan pelampiasan. "Ini saat yang tepat. Aku tak tahu kenapa tapi sepertinya wanita ini bisa membuatmu melupakan Alisya dan memulai hidup baru." Yogi menaik turunkan keningnya tidak mengetahui derita Adith yang sedang dirasakannya sekarang. Yogi hanya mengira kalau Adith sedang menemukan seseorang yang terlihat begitu menarik di matanya sampai dia berani melakukan hal tersebut kepada wanita itu saat selama ini Adith terjebak dalam traumanya yang membenci setiap wanita. "Anda…" Yogi bingung dengan baju pelayan yang dipakai wanita itu sehingga ia tidak yakin harus memanggilnya apa mengingat mobil hitam mewah yang sedang di naikinya. "Ah, jangan salah paham. Aku hanya tidak tega meninggalkannya dengan luka di tangannya sehingga pihak Bar memberikan mobil untuk mengantarkan tuan Adith kembali." Ucap wanita itu cepat agar Yogi tak salah paham dengannya. "Oh… Siapa namamu? Kau masih terlihat muda untuk menjadi pelayan di Bar itu." Tanya Yogi yang bisa menaksir umurnya yang masih terlihat muda dari wajahnya meski ia memakai kacamata bulat yang membuatnya terlihat cupu dengan gigi behelnya. "Ayumi, anda bisa memanggil saya Ayumi. Maaf tapi sepertinya saya bisa menyerahkannya pada anda sekarang." Ucap wanita itu memberikan Yogi ruang untuk segera membawa Adith bersamanya. "Oh tidak, bisakah kau tetap mengantarnya ke tempat ini?" Pinta Yogi menatap nakal ke arah Adith yang semakin membuka kancing bajunya karena merasa panas dan kurang nyaman. "Setan apa yang merasukinya?" Zein segera berpandang-pandangan dengan Riyan dan Karin karena bingung. "Maksudnya?" Wanita itu mengerutkan kening tak paham apa yang dimaksudkan oleh Yogi dengan menyerahkan Adith padanya yang orang asing. "Aku akan memberikanmu uang lebih." Tegas Yogi cepat agar wanita itu mau untuk tetap mengantar Adith ke apartemennya. "Oke siap!" Ucapnya segera masuk kedalam mobil dan beranjak pergi dari sana meninggalkan Yogi yang melambai dengan penuh makna. "Siapa wanita itu?" Ryu datang menghampiri Yogi namun tidak sempat bertemu dengan wanita yang berbicara dengan Yogi sebelumnya. "Dia pelayan Bar itu. Aku rasa perempuan itu membuat Adith tertarik padanya." Ucap Yogi melangkah dengan penuh senyuman. "Kau yakin? Bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Apa kau tidak ingat dengan anggota Black Falcon yang mayoritas mereka adalah wanita? Bagaimana jika Adith malah dalam bahaya sekarang?" Karin menyesali apa yang baru saja dilakukan oleh Yogi kepada Adith. "Kalian mungkin tidak mengetahuinya, tapi aku bisa melihat dengan jelas kalau Adith sudah melayangkan kecupan di leher wanita tadi. Lehernya tampak sedikit memerah." Tebak Yogi dengan isnting prianya. "Kau yang akan menanggungnya nanti" tegas Zein tak ingin terlibat dalam urusan Yogi. Sesampainya di apartemen milik Adith, Ayumi dengan cepat membuka pintu apartemen itu dengan menaruh tangan Adith pada scaner pintu untuk membukanya. "Pulanglah sekarang, kau akan menyesal jika berada disini lebih lama lagi." Usir Adith yang dalam hati memaki Yogi karena membiarkannya pergi bersama wanita ini. "Dasar bodoh! Apa yang bisa membuatku menyesal? Bukankah kau sudah cukup menahan diri setelah terpisah lama denganku?" Makinya sembari menarik tubuh Adith masuk kedalam kamarnya.