Chapter 356 - Tantangan Untuk Ayumi

Mendengar apa yang dikatakan Ayumi, Adith langsung menyunggingkan senyum tipis. Melihat senyum tipis itu, Alisya paham akan apa yang sedang dipikirkan oleh Adith saat itu.

"Tentu saja, tidak masalah bagiku. Tapi dengan syarat tentunya." Tantang Adith dengan senyum liciknya.

"Sya… Syarat? Harus pakai syarat juga?" tanya Yani dengan gugup tak ingin menyulitkan Ayumi karena dirinya.

Adith hanya melirik sekilas pada Yani lalu kembali menatap Ayumi dengan tajam.

"Kenapa? Kau tak mau? Kalau begitu temanmu tak perlu melanjutkan usahanya lagi." Terang Adith sengaja memancing Ayumi untuk menerima tantangannya.

Adith teringat dengan ucapan Yogi yang berkata bahwa mungkin saja dengan kehadiran Ayumi disisinya dapat mematahkan anggapan semua orang mengenai dirinya yang disebut sebagai homo karena terlalu sering ia bersama Yogi dan tak pernah mau di dekati oleh wanita lain.

"Aku pikir dia tidak peduli dengan anggapan itu!" Batin Yogi yang tersenyum secara sembunyi-sembunyi.

Alisya yang merasa bersalah karena dirinyalah Yani harus sampai menabrak Adith. 

Selain itu Alisya memang sudah memutuskan untuk menemani Yani yang dari awal Alisya sudah menawarkan untuk ke perusahaan kakeknya tapi Yani memutuskan untuk ke perusahaan Adith, karena mengagumi Adith.

"Baiklah, apa syarat nya?" Tanya Ayumi dengan nada suara yang ragu-ragu.

"Kau harus ikut dalam tes wawancara kali ini. Jika kau berhasil lolos, maka aku akan meloloskannya juga. One plus one. Baguskan?" Ucapan Adith segera membuat orang-orang di belakangnya terkejut dengan cara Adith.

"Tapi direktur Adith, kamu tidak bisa melakukan itu hanya karena Yogi mengenal perempuan itu." Bantah mereka karena merasa bahwa apa yang akan dilakukan oleh Adith akan menyebabkan kontroversi.

"Aku tidak langsung mengangkat mereka sebagai pegawai perusahaan ini, tentu saja dia bisa masuk jika dia lolos dalam tes wawancara nanti." Tegas Adith menatap tajam ke arah mereka.

Meski Adith jarang berada di perusahaannya, tapi segala hal tentang perusahaan berada di bawah wewenang dan tanggungjawab Adith sehingga mereka segera terdiam setelah mendengar ucapan Adith.

"Selain itu, kalian bisa mengujinya secara langsung." Lanjut Adith lagi yang membuat Yogi bingung.

"Sebenarnya kau ingin membuat Ayumi berada disisi mu atau ingin memberikannya pelajaran sih?" Bisik Yogi kepada Adith dengan menggertakkan giginya.

Adith hanya menatap kesal kepada Yogi yang membuat Yogi kembali pasrah dengan apa yang sedang direncanakan oleh Adith.

"Bagaimana? Sepertinya penawaran dari direktur tidak buruk." Ucap Yogi mencoba untuk membuat Ayumi masuk dalam rencana Adith.

Alisya tersenyum melihat tingkah mereka berdua yang sedang menjeratnya, namun sulit baginya untuk memutuskan akan apa yang harus dilakukannya.

"Bzztt Bzzt,,," sebuah panggilan dari earphone milik Alisya segera masuk.

"Ummm…" Bagi Adith dan yang lainnya yang melihat Ayumi, dia seolah sedang dalam keadaan berpikir. Namun sebenarnya Alisya sedang menjawab panggilan itu dari bawahannya Elvian.

"Kapten, kami sudah menemukan data dari salah seorang mereka yang ternyata sebagian besar dari mereka bekerja sama dengan petinggi-petinggi dari beberapa perusahaan." Ucapnya dengan nada tegas setelah sebelumnya memberikan penghormatan kepada Alisya.

"Suplai dan juga investasi banyak didapatkan dari mereka yang masuk kedalam organisasi. Dan mereka mendapatkan keuntungan besar dari situ." Tambahnya lagi memberikan semua laporannya kepada Ayumi.

"Oke, tidak masalah. Tapi jika saya lolos dalam tes wawancara ini, maka saya juga akan menjadi pegawai perusahaan ini tentunya." Ucap Ayumi yang langsung di dengarkan juga oleh bawahannya.

"Tentu saja!" Ucap Adith sambil berlalu pergi dari hadapan Alisya dengan tersenyum puas.

"Katakan pada yang lain untuk mengurus semuanya, aku akan melakukan penyamaran menjadi karyawan di salah satu perusahaan ternama dimana kita bisa menemukan para petinggi tersebut." Perintah Ayumi dengan nada dingin yang langsung disanggupi oleh Elvian meski ia tidak yakin dengan apa yang sedang dipikirkan oleh kaptennya.

"Ayumi, kamu yakin mau menerima tantangannya?" Tanya Yani yang terus memandang kepergian Adith beserta rombongannya sehingga ia tidak begitu memperhatikan apa yang dibicarakan oleh Ayumi.

Meski Alisya dan Yani sudah semakin berteman dengan akrab, Yani tidak mengetahui kalau Alisya adalah kapten dari satuan khusus karena kerahasiaannya.

Alisya yang menjadi kapten dari satuan khusus setelah menggantikan ayahnya tidak pernah sekalipun berkesempatan untuk bertemu dengan ayahnya secara langsung selama 2 tahun terakhir.

Karena kemampuan Alisya yang hebat, hanya dalam 2 Tahun dia bisa menyelesaikan misi-misi yang sulit sehingga ia bisa mendapatkan jabatan tertinggi dalam satuan khusus.

"Melihat wataknya yang keras kepala, sulit jika kita tidak menerima tantangannya. Terlebih karena kamu sudah melakukan banyak hal untuk bisa masuk ke perusahaan ini." Tatap Ayumi dalam kepada Yani dengan mendesah pelan.

"Apa maksudmu dengan mendesah seperti itu?" Tanya Yani kesal merasa ada sesuatu yang aneh.

"Bukan apa-apa, kau harus mentraktirku jika kita lolos. Jangan jadi beban untukku dengan tidak lolos dalam tes wawancara ini." Ancam Ayumi sambil berlalu pergi dari hadapan Yani.

"Apa-apaan itu?" Bentar…" Ayumi terus melangkah pergi tanpa memperdulikan Yani.

Mereka segera menuju ke tempat pelaksanaan tes wawancara dimana beberapa peserta dari tes itu juga sudah berada disana.

Melihat kedatangan Adith beserta rombongannya membuat mereka semakin gugup dan khawatir. Namun tidak sedikit juga salah beberapa dari wanita itu tampil dengan begitu sempurna seolah untuk menarik perhatian Adith.

"Bukankah apa yang kau lakukan sekarang hanya akan mempersulit dia?" Yogi segera berjalan tepat di samping Adith dan berbicara dengan setengah berbisik.

"Kau yang menginginkan dia berada di sisiku bukan? Maka orang yang berada di sisiku haruslah orang yang memiliki kemampuan tinggi." Tegas Adith tak sabar untuk mewawancarai mereka berdua.

"Jika dia hanyalah wanita yang lemah, maka dia tidak akan sanggup untuk berada di sisiku. Kau harusnya tau bagaimana kerasnya dunia bisnis sebenarnya." Lanjut Adith lagi sembari duduk di mejanya dengan aura yang sangat kuat.

"Aku tau, tapi ini masih terlalu awal untuk memperlakukannya seperti itu." Desak Yogi tak ingin Adith membuang-buang kesempatan.

"Jika tak ada yang sanggup maka takkan ada juga yang pantas untuk bersamaku." Tatap Adith dengan senyuman liciknya.

Yogi sekali lagi pasrah dengan apa yang sedang direncanakan oleh Adith, sehingga Yogi terpaksa berdiri di sebelah Adith untuk menyaksikan semuanya. 

Yogi bahkan langsung menghubungi teman-temannya yang lain untuk ikut menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh Adith tanpa sepengetahuan Adith.

"Sebaiknya kalian ikut menyaksikan ini juga. Kalian masih ingatkan wanita muda yang pernah aku ceritakan pada kalian? Sekarang dia akan mengikuti tes wawancara yang akan di uji langsung oleh Adith." Yogi sedikit menjauh agar Adith tak mendengarkan apa yang diucapkannya.