Chapter 358 - Menyelam Sambil Minum Air

Yani dan Ayumi yang merupakan peserta terakhir dalam tes wawancara tersebut segera keluar dari ruang wawancara setelah mengembalikan sistem perusahaan Adith seperti semula.

"Bagaimana mungkin seorang lulusan SMA bisa melakukan pekerjaan seperti itu?" Zein yang sebelumnya hanya terus menatap layar hologram dari kamera Yogi akhirnya berkomentar takjub.

"Aku tak menyangka wanita itu bisa meretas sistem perusahaan Adith yang memiliki keamanan cukup tinggi dengan mudah dalam waktu yang singkat." Tambah Riyan kagum dengan apa yang dilakukan oleh Ayumi.

"Akupun masih tak menyangka kalau ia memiliki kemampuan yang cukup tinggi seperti itu. Ini bisa menjadi sebuah Aib bagi perusahaan jika tersebar keluar." Jelas Yogi mengendorkan dasinya merasakan ketegangan.

"Apa kau melihat ekspresinya? Ekspresi itu mengingatkanku akan seseorang." Terang Karin yang membayangkan Alisya namun melihat dia yang memakai kacamata bulat dan gigi behelnya membuat Karin tidak yakin.

Apalagi sepengetahuan Karin bahwa Alisya sudah meninggal sehingga Karin hanya berpikir bahwa mungkin itu adalah 1 dari 7 orang yang memiliki kemiripan dengan Alisya.

Penyamaran Ayumi dengan kacamata bulat dan gigi behelnya sedikit merubaha banyak kontur wajahnya sehingga ia sedikit sulit untuk dikenali.

"Aku juga berpikir seperti itu, entah kenapa caranya berbicara dengan tenang namun penuh percaya diri itu, mirip sekali dengan presentasi yang pernah Alisya lakukan sewaktu menjadi partner Adith." Tambah Riyan mengingat kejadian silam.

"Wanita itu memiliki daya tarik yang cukup kuat." Seru Aurelia yang duduk berdampingan dengan Adora serta yang lainnya di sebuah restoran.

"Aku jadi ingin bertemu dengannya secara langsung." Tatap Adora pada layar hologramnya yang sempat ia gunakan untuk menangkap gambar Ayumi.

"Benar, melihat Adith bisa tertarik pada wanita itu membuatku jadi penasaran." Seru Emi sembari meminum jus alpukat nya.

"Jika pada akhirnya mereka berdua diterima di perusahaan Adith, maka Rinto punya tugas untuk mencari tau siapa wanita itu." Ucap Beni dari saluran yang berbeda yang membuat mereka setuju akan apa yang sedang dikatakan Beni.

"Dimana Rinto?" Tanya Riyan cepat saat tak melihat Rinto terhubung dengan panggilan mereka."Dia sedang mengurus beberapa hal penting untuk rapat dewan direksi berikutnya." Jelas Yogi masih menunggu hasil rapat dari Adith dan dewan direksi lainnya.

Rinto yang bekerja sebagai salah satu Manager Hardware perusahaan Adith tak sempat untuk berada dalam panggilan yang sama dengan mereka karena sibuk menyiapkan dokumen untuk presentasinya.

"Aku akan kesana!" Suara Ryu segera memecah kesenyapan yang langsung membuat mereka terkejut karena tak menyangka kalau Ryu bisa sampai sepenasaran itu pada Ayumi.

"Ada apa dengannya? Baru kali ini dia begitu antusias terhadap wanita lain selain Karin." Tatap Gani kepada Beni yang membuat Beni hanya menggeleng bingung.

Sambungan video telepon bersama Ryu tiba-tiba terputus seolah Ryu sudah meluncur ke perusahaan Adith tanpa menunggu lebih lama lagi.

"Kau yakin membiarkan Ryu seperti itu?" Tanya Feby kepada Karin yang masih terkejut dengan reaksi Ryu.

"Dia tau apa yang akan dia lakukan. Kita tinggal menunggu informasi dari Mereka berdua saja." Karin mempercayai penilaian Ryu dan Rinto.

"Aku pamit, masih ada pasien yang harus aku periksa." Ucap Karin langsung memutuskan sambungan telepon Yogi.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Zein kepada Yogi yang masih terlihat menunggu hasil rapat Adith dengan dewan direksi.

"Untuk sekarang, sebaiknya aku terus memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku masih tidak bisa mengerti seperti apa jalan pemikiran Adith.

"Terang Yogi yang langsung memutuskan panggilannya dengan semua teman-temannya. Percakapan mereka berlanjut pada grub chat yang terus berbunyi tanpa henti karena penasaran dengan ketertarikan Adith kepada wanita itu.

Bukan hanya teman-temannya saja, seluruh perusahaan yang sebelumnya melihat cara Adith berbicara dengan Ayumi segera menjadi buah bibir dalam perusahaan yang tidak secara langsung menciptakan haters untuk Ayumi.

"Jadi dia yang sudah membuat temannya sengaja untuk menabrak direktur untuk dapat menarik perhatiannya?" Bisik salah seorang perempuan begitu melihat Ayumi dan Yani duduk diruang tunggu untuk menantikan hasil wawancara pada hari itu.

"Ciiih, dia bahkan terlihat sangat biasa dan bahkan gayanya sangat kuno dan… tidak cantik sama sekali. Bagaimana mungkin direktur bisa tertarik dengannya?" Lanjut yang lainnya menilai Ayumi dari atas hingga kebawah kakinya yang memang saat itu hanya memakai baju ala kadarnya saja untuk mengantar Yani.

Alisyayang memakai pendek selutut yang cukup lebar dengan kemeja levis yang membalut bagian atas tubuhnya serta tas samping kecil dan rambut pendeknya yang ia biarkan terurai acak-acakan membuatnya terlihat tak menarik sama sekali.

"Aku seolah merasa dia mungkin adalah anak orang kaya raya yang dengan kekuasaannya bisa membuat direktur terpedaya dengan berpura-pura seperti itu." Lanjut yang lainnya lagi dengan suara yang lebih terang-terangan dibanding sebelumnya.

"Kau benar, dia tentu datang dengan penuh persiapan. Dengan menemukan informasi mengenai direktur yang membenci wanita yang terlihat mewah namun kosong tentu membuatnya berpenampilan seperti itu untuk memperdaya direktur." Tuduh yang lainnya lagi yang membuat Alisya hanya tersenyum lucu.

"Jika kemampuan analisis kalian pada orang lain bisa sampai sehebat itu, kenapa tidak kalian gunakan juga dalam menganalisis sistem sesuai dengan pekerjaan yang kalian lama?" Ucap Adith dingin ketika tak sengaja mendengar percakapan mereka saat ia menuju ke ruang tunggu mereka.

Merekasemua langsung terdiam dan menunduk penuh ketakutan saat Adith masuk dengan aura kuat yang sangat mendominasi.

"Selamat kepada mereka yang berhasil lolos dalam tes wawancara pada hari ini. Kepada nona Ayumi, Yani dan Vindra yang masing-masing akan menempati posisi sesuai dengan bidang yang diajukan." Ucap Adith secara terang-terangan dihadapan puluhan pelamar yang ikut pada hari itu.

Pengumuman itu berakhir dengan diberikannya kartu identitas kepada ketiganya sebagai tanda diterimanya mereka bekerja di perusahaan Adith.

"Aku akan tunggu hasil kerja kamu di kantor saya untuk 3 bulan kedepan." Tatap Adith kepada Ayumi yang mana ia maksudkan adalah melihat progres kinerja Ayumi selama 3 bulan sebelum akhirnya Ayumi benar-benar resmi menjadi pegawai tetap mereka.

"Bukan hanya 3 bulan, akan aku pastikan kamu akan memintaku untuk berada disisimu selamanya. 3 bulan adalah waktu yang cukup untuk membuatmu mengingatku dan mencari informasi mengenai orang-orang organisasi." Gumam Alisya pelan yang membuat Adith mengerutkan keningnya.

"Menyelam sambil minum air nih…" senyum Alisya yang hanya bisa dilihat oleh Adith membuat Adith semakin penasaran kepadanya.

"Selamat Ayumi, aku harap kamu betah berada diperusahaan kami." Yogi dengan penuh semangat menghampiri keduanya untuk memberi mereka selamat.

Ayumi dan Yani hanya saling berpandangan satu sama lain.