Chapter 365 - Kita Memang Sudah Menikah Bodoh!!!

Lift Karyawan berada di sebelah lift VVIP yang hanya digunakan oleh direktur perusahaan, dewan direksi serta tamu penting perusahaan. Lift itu sangat jarang terisi penuh, berbeda dengan lift Karyawan yang selalu terisi penuh. Melihat Adith datang Alisya bingung karena seingat dia Adith berkata bahwa mungkin saja hari ini dia tidak akan berada di kantor. "Apa semua urusan rumah sakit sudah selesai sampai dia datang ke kantor?" Gumam Alisya pelan saat Adith sudah berdiri di depan Liftnya. Adith yang melirik ke sebelahnya terkejut dengan semua barang yang sedang bertumpuk di tangan Alisya, namun Adith masih tetap menjaga ekspresinya dengan baik. "Selamat siang direktur!" Sapa Alisya lembut dengan sikap profesionalnya. Hati Adith kesal melihat sikap Alisya. Dalam hati, Adith lebih menginginkan Alisya bersikap lebih ceria ketika berhadapan dengannya. Namun masih berada di depan seluruh karyawannya, Adith berusaha untuk tetap tenang. "Fiuuuh…" beberapa karyawan di belakang Alisya memuji bagian belakang Alisya yang hampir saja terekspos saat ia menunduk menyalami Adith. Hati Adith panas melihatnya. "Tahanlah sedikit, jangan terlalu menunjukkan sikapmu di hadapan semua karyawan." Yogi berbisik di belakang Adith untuk menenangkannya. Dengan tetap bersikap profesional, Adith sedikit mengangguk pelan dan memasang lurus pandangannya kedepan. Alisya bersyukur dengan sikap Adith yang seperti itu sehingga ia tidak perlu merasa canggung. Ketika pintu lift Karyawan terbuka, semua karyawan berbondong-bondong masuk dan menepikan Alisya sehingga lift itu penuh dan Alisya tidak bisa naik. Tidak ada waktu lagi, Alisya tidak punya pilihan lain selain menaiki tangga darurat sehingga ia memutar tubuhnya mengarah ke tangga. "Kenapa dengan dia?" Yogi melihat ada yang aneh dengan cara jalan Alisya. Adith segera melihat ke bagian tumit Alisya dan menyadari kalau bagian itu terkelupas sehingga tampak cukup merah dan ruam. Adith menarik nafas dalam mengeluarkan tangannya dari kedua sakunya dan menghampiri Alisya. "Mau kemana kamu?" Tanya Adith menghentikan Alisya sebelum ia berbelok naik.  Alisya sedikit terhuyung kebelakang karena tarikan Adith. "Ke atas tentunya!"  "Dengan kaki seperti itu?" Tunjuk Adith pada kaki Alisya. "Kau akan melukai kakimu, naiklah ke lift bersama kami." Ajak Yogi mewakili Adith karena sekeliling mereka yang mulai memperhatikan tingkah Adith. "Tidak, lift itu bukan digunakan untuk karyawan sepertiku. Ini akan menciptakan kehebohan di perusahaan." Alisya dengan cepat menolak. Wajah Adith seketika menggelap dan menatap Alisya tajam di balik tumpukan barang ditangannya. "Biarkan aku membantumu!" Pinta Adith langsung mencoba mengambil semua file dari tangan Alisya namun dengan cepat Alisya menghidarinya. "Jangan buat semua orang salah paham, biarkan aku bekerja dengan baik di hari pertamaku." Perhatian Adith yang terlalu berlebihan padanya yang seorang karyawan biasa yang sedang menyamar akan membuat semua orang menjadi curiga. "Salah paham?" Urat di kening Adith berkedut dengan kesal. Sikap Alisya saat sedang tidak berdua dengannya membuatnya sedikit kesal, sebab dia akan menjadi sangat liar jika hanya berdua saja. Mesi begitu Adith tidak tahan melihat dia dengan kondisi seperti itu. "Sepertinya aku perlu mengumumkan ucapan yang selalu kau katakan padaku kepada semua orang agar mereka tak salah paham. Bukan begitu maksudmu?" Tantang Adith kepada Alisya. Alisya dengan cepat memberi semua file yang berada ditangannya kepada Adith tanpa ingin berkompromi lagi. "Keras kepala dan sikap nekatnya tak pernah berubah dari dulu." Alisya berjalan melewati Adith dengan berjalan pelan. Heels itu sedikit menyakiti kakinya. Adith tersenyum melihat sikap patuh Alisya setelah mendapatkan tantangan. Adith segera menyerahkan file-file itu ke tangan Yogi yang membuat Yogi linglung dan habir menghamburkan semua file tersebut. Adith kemudian berjalan mendekati Alisya dan menggendong Alisya dengan begitu mudahnya kemudian memasuki lift. "Apa yang kau lakukan?" Alisya membelalakkan matanya karena terkejut. "Jangan bergerak!" Adith memasang ekspresi penuh amarah karena kesal. Alisya tidak bisa memberontak karena terlalu banyak orang yang melihat. Yogi segera menyusul mereka masuk dan dengan susah payah memencet tombol lift tersebut. "Turunkan aku, kenapa kau bersikap seperti ini?" Alisya sekali lagi mencoba dan bisa terlepas dari gendongan Adith dengan mudah. Alisya langsung terjepit di sudut lift dengan tubuh yang terkurung oleh kedua tangan Adith. "Kenapa kau membawa itu semua?" Tunjuk Adith pada file yang sekarang sudah berada di tangan Yogi. "Ada beberapa file yang harus dikerjakan dan ditandatangani." Jawab Alisya singkat dengan menahan dada Adith untuk menjaga jarak.  Alisya merasa tidak enak dan canggung dengan adanya Yogi saat Adith sedang mengeluarkan taringnya seperti saat ini. "Hal itu bukanlah pekerjaanmu!" Balas Adith cepat dengan nada dingin. Adith semakin memajukan tubuhnya yang membuat Yogi berdehem keras. "Buat dirimu seolah-olah tidak ada dan bernyanyilah 3 lagu kebangsaan mu!" Ucap Adith kepada Yogi tanpa sedikitpun menoleh dan memandangi wajah Alisya lekat-lekat. "Apa yang akan kalian berdua lakukan disini?" Pertanyaan Yogi segera membuat Alisya wajah memerah padam. Adith hanya menoleh dengan menatap sinis ke arah Yogi agar ia melakukannya tanpa bantahan. Dengan keras dia menyanyikan lagu Rap BTS berjudul Fire dengan tumpukan file yang ia arahkan untuk menutup penglihatannya agar tidak mendengar ataupun melihat apa yang dilakukan oleh Alisya dan Adith. "Bahkan lirik lagunya sendiri ia lupakan!!!" Suara Alisya yang mengejek Yogi membuat Yogi mendengus kesal. "Bukankah kalian terlalu kejam padaku saat ini? Apa salah dan dosaku pada kalian berdua?" Uap panas mengudara dari kepala Yogi.  Dia yang marah dan kesal kepada Adith dan Alisya membuat lesung pipi di wajah Yogi terlihat semakin jelas dan dalam. Dia menggertakkan giginya saat melihat mereka berdua bermesraan di hadapannya. "Ternyata kau bisa marah juga?" Ucap Adith lagi dengan posisi yang masih mengurung Alisya di hadapannya. "Apa kau iri dengan apa yang sedang kami lakukan?" Alisya berkata dengan wajah polos untuk menggoda Yogi. "Uwaaahhh… Kalian berdua luar biasa!!!" Yogi meletakkan semua file itu ke lantai dan menatap ke arah Adith dan Alisya dengan kesal. "Sepertinya besok aku harus menemui Aurelia untuk mengajaknya menikah biar kalian berdua tidak meremehkan aku lagi." Tunjuk Yogi menantang dirinya sendiri. "Kau takkan menikah sebelum aku yang menikah!" Ucap Adith tegas dengan wajah serius. "Kau memang sudah menikah bambang!!!" Emosi Yogi seketika meledak dengan kuat. "Kita memang sudah menikah bodoh!!!" Bentak Alisya juga tak kalah kesalnya kepada Adith. Pintu lift terbuka, Alisya langsung mendorong tubuh Adith dan keluar dari lift menghindari Adith. Kembali melihat kaki Alisya yang berjalan dengan susah payah membuat Adith tak bisa menahan amarahnya kemudian menghentikan Alisya.