Chapter 381 - Code Name

Adith merasakan kekecewaan yang amat mendalam, namun begitu hatinya menyerah dan terluka saat ayah Alisya ingin mencabut chip tersebut, tiba-tiba sebuah Video lain mulai terlihat lagi. "Adith, meski kau tak mencariku dan menemuiku, aku akan selalu ada disisimu. Aku yang akan mencari dan menemukanmu selama kau tetap di tempatmu menungguku datang menemuimu." Senyum Alisya dengan begitu manis.  Tatapan mata Alisya yang sarat akan kerinduan langsung menusuk keras ke hati Adith. Ia kembali terpikir bagaimana Alisya yang harus berjuang demi kembali datang menemuinya namun ia malah berbuat kasar padanya. "Sebentar, apa itu artinya Alisya sudah meninggal?" Tanya Yogi dengan kaki yang bergetar hebat. "Pletakkkk…" sebuah pukulan keras mengenai kepala Yogi karena ucapannya. Ryu sudah menatapnya dengan tajam. "Akhhh,, aku hanya bilang begitu karena video yang dia ucapkan tadi." Yogi mencoba membela diri. "Tadi siang kau bertemu dengannya tidak?" Ucap Rinto mengingatkan Yogi. "Bertemu, tapi video itu…" Yogi mulai berpikir keras. "Chip ini diberikan padaku bukan untuk menunjukkan Video Alisya, karena Alisya berhasil kembali kepada kita dengan selamat." Karin menjelaskan mengenai keberadaan chip tersebut di tangannya. "Yokatta…" Akiko yang harap-harap cemas akhirnya terduduk lemas penuh syukur setelah tau kalau Alisya saat ini masih baik-baik saja, tidak seperti apa yang diungkapkan oleh video tersebut. "Jadi Elvian yang malam itu aku lihat di Bar adalah salah satu bawahannya? Dan Alkohol yang tercium dari mulutnya itu hanyalah sebuah ekstrak beraroma alkohol saja?" Adith tak bertanya kepada mereka melainkan kepada dirinya sendiri saat ia terus memikirkan kejadian tersebut. Seperti yang sudah diduga, Adith adalah seorang jenius yang bisa memahami situasi dan kondisi yang ada begitu sudah mengingat kembali semuanya. Perasaan yang kuat dan kepercayaan yang penuh tentu saja harusnya membuat dia bisa berpikir dan menganalisa situasi Alisya malam itu dengan tenang. "Den Harin adalah salah satu pasukan paling elite diantara semua pasukan yang ada di Indonesia. Ada dua kemampuan yang harus dimiliki oleh anggota Den Harin. Pertama adalah kemampuan kombatan atau bertarung dan yang kedua adalah nonkombatan." Ucap Ayah Alisya menjelaskan mengenai situasi yang mungkin membuat Adith salah paham mengenai kejadian sebelumnya. "Kemampuan nonkombatan yang harus dimiliki oleh anggota Den Harin adalah memahami permasalahan sosial, budaya, ekonomi, energi, sains, teknologi, dan bidang lain yang berhubungan dengan negara." Lanjutnya lagi dengan penuh ketakjuban. "Intinya, pasukan ini haruslah seorang yang genius dan memiliki kemampuan hebat dalam bertarung." Ayah Alisya sekali lagi menegaskan mengenai kemampuan mereka. "Itulah kenapa mereka bisa menciptakan ekstrak alkohol yang bisa nampak seolah seseorang sedang mabuk berat sedang dia tak meminum alkohol sekalipun?" Karan masih tak percaya akan ada pembuatan eskrak sepert itu. "Benar, karena malam itu aku tak menemukan rasa minuman sedikitpun dari bibirnya." Jelas Adith kembali memikirkan kejadian di toilet saat ia dengan ganas dan penuh amarah mengisap bibir Alisya. "Eh?" Ryu kaget "Huh? Bibir?" Zein bingung. "Aku merasakan hormon yang mengudara berwarna pink!" Riyan tertawa renyah. "Rasa minuman dari bibirnya?" Apa itu Artinya…." Yogi seolah bisa membayangkan apa yang dilakukan oleh Adith kepada Alisya. "Ehem… yang terpenting sekarang adalah, bagaimana menemukan dia hanya dengan chip yang diberikan oleh Elvian?" Adith dengan cepat mengalihkan pembicaraan karena malu kepada Ayah Alisya. "Sepertinya alat ini sengaja dirancang untuk orang sepertimu." Ayah Alisya menatap penuh harap kepada Adith dengan serius. "Maksud Om bagaimana?" Rinto terus memandang ke dalam chip pada tablet Ayah Alisya namun tak menemukan apapun. "Aku rasa Adith tau apa yang harus dilakukannya saat melihat ini." Ayah Alisya segera memperlihatkan sebuah bahasa program yang dengan cepat membuat Adith terkejut. Dengan kecepatan yang sangat luar biasa, Adith terus menggerakkan jari-jemarinya dengan lincah memasukkan bahasa program yang terus menimbulkan bunyi pada meja kaca yang menampilkan keyboard hologram. "Ctek!!!" Adith selesai dengan 1 ketikan enter yang langsung memperlihatkan sebuah Maps lengkap dengan 5 titik merah. "Apa arti dari 5 titik merah tersebut?" Tanya Karin penasaran. "Bukankah itu terlihat seperti sebuah lokasi?" Ucap Riyan lebih tau betul mengenai tampilan yang sedang dilihatnya. "Ya, kau benar. Ini adalah lokasi dari 5 orang anggota elite tersebut. Aku butuh waktu untuk bisa menemukan mereka setelah meretas sistem yang berada di chip ini. Tidak mudah, tapi dengan menggunakan kode Akses Ayah Alisya, semuanya jadi mudah." Terang Adith kembali menarik layar hologram tersebut. Ia mulai menekan titip pertama dengan simbol Puma yang terlihat berada di lokasi yang sama dan tak jauh dengan Wolf. Sedangkan lokasi yang berbeda dan sangat jauh ada simbol Phyton yang berseberangan dengan Viper.  Satu symbol lagi yaitu Tiger dengan warna hitam tak jauh berada dari Puma dan Wolf. "Sepertinya ini adalah code name mereka. Aku yakin nama Elvian dan Rafli yang kalian ketahui hanyalah nama samaran." Terang Adith mulai menganalisa situasi. "Lalu kenapa mereka menampakkan diri jika keberadaan mereka hanya sebuah ilusi atau kerahasiaan tingkat tinggi?" Tanya Akiko penasaran dengan kemunculan mereka. "Pada dasarnya kita tidak mengetahui siapa mereka, namun keberadaan chip ini yang membongkar semua." Terang Adith menjelaskan. "Ini juga berarti nyawa kita akan berada dalam bahaya jika keberadaan mereka kita ungkapkan ke dunia." Ucap Zein menangkupkan tangannya. "Itulah kenapa nona sekarang mengganti nama dari Alisya menjadi Ayumi." Ucap Ryu dengan memegang dagunya. "Dia juga hanya mengizinkanku memanggil namanya saat hanya kami berdua saja." Adith mengingat Alisya yang mengatakan mengenai namanya untuk membuat Adith mengingatnya. "Tidak heran kenapa dia menjadi lebih misterius dari sebelumnya." Ucap Yogi memikirkan bagaimana Alisya bisa menyembunyikan diri dengan baik untuk bisa berbaur dengan orang-orang disekitar kantornya. "Tapi kenapa Alisya harus masuk sebagai anggota Den Harin? Aku masih tak mengerti saat ia terus saja masuk kedalam bahaya." Karin semakin kesal mengingat sifat Alisya. "Itu karena dia butuh lebih dari sekedar kekuatan dengan beberapa orang elite khusus yang mampu mengimbanginya untuk melakukan misi." Ayah Alisya seolah satu pemikiran dengan anaknya. "Selain itu, dengan anggota elite dan jenius seperti itu akan sangat memudahkan dirinya menemukan Balck Falcon." Tambah Adith yang membuat ayah Alisya tersenyum karena tak mengira kalau Adith yang sudah pulih jauh lebih peka. "Karena kita sudah menemukan lokasinya, langkah selanjutnya adalah menemukan orangnya berdasarkan lokasi ini." Ryu dengan cepat menekan lokasi Tiger yang ia perkirakan bahwa itu adalah lokasi Alisya.  Tanpa basa basi lagi, dengan segera mereka semua menuju ke 5 tempat yang berbeda.