Chapter 394 - Membuat Kehebohan

Terpisah lama dengan Adith membuat Alisya tak ingin menutup matanya, ia takut kalau apa yang sedang ia hadapi sekarang hanyalah sebuah khayalan semata. Alisya masih terus ingin melihat wajah Adith sehingga semalam suntuk ia tidak tidur. Dengan memberikan pijatan ringan pada lengan dan bahu Adith, Alisya sengaja menempatkan kepala Adith pada pahanya agar ia bisa terus melihat wajah Adith dari cahaya lampu temaram. Tanpa disadarinya, ia sudah jatuh tertidur di pagi hari dimana saat tangannya yang masih memijat-mijat bahu Adith dengan lembut membangunkan Adith. "Setengah 6 pagi, sepertinya kau tidak tidur semalam." Adith perlahan bangun dari posisinya dan dengan cepat merai kepala Alisya yang hampir terjatuh. Melihat dia meringis karena merasakan keram pada pahanya membuat Adith sangat merasa gemas sehingga dengan lembut dia mengecup bibir Alisya. "Ekspresi mu itu membuatku semakin ingin memakanmu!" Ucap Adith setengah berbisik  sembari tertawa pelan memandang wajah Alisya lekat-lekat. Dengan menggendong Alisya di pelukannya, Adith sekali lagi membuat satu rumah sakit gempar melihatnya. Kejadian tersebut bahkan sampai banyak yang memotret dan menyebarluaskannya. Sosok Alisya seketika menjadi orang yang paling di cari dalam media sosial, mengingat Adith memeluk Alisya yang wajahnya tenggelam dalam pelukannya dan memasukkannya ke dalam mobilnya. Hanya dalam 1 menit, Alisya menjadi trending topik pagi hari itu. Kolom komentar memenuhi setiap postingan yang memuat gambar Adith yang sedang menggendong Alisya. "Siapa wanita yang beruntung itu?" Seorang wanita berkomentar dengan emoticon menangis. "Adith so sweet sekali, andai aku yang menjadi wanita itu!" Imbuh yang lainnya. "Aku nggak rela, tapi jika dia pantas dengan Adith, aku ikhlas." Emoticon menangis paling banyak mengisi dibandingkan dengan emoticon lainnya namun ada juga yang menghujat Alisya. "Apa yang kau lakukan pagi ini" suara Yogi segera mengagetkan Adith yang sedang memasak di dapur. "Memasak!" Jawab Adith santai. "Bukan itu yang aku maksud bambang! Buka handphonemu sekarang juga." Yogi seolah kehabisan kata-kata dengan sikap Adith. Setelah mematikan kompor listriknya, dengan satu gerakan di udara banyak artikel yang menampilkan gambarnya yang sedang menggendong Alisya dari berbagai sudut. "Wooow! Aku tampak sangat keren disitu, bukankah itu romantis?" Adith memuji dirinya sendiri. Mendengar ucapan Adith, Yogi seketika memanas karena kesal. Publik yang sekarang ini tidak mengetahui mengenai status Adith yang sebenarnya sudah beristri sehingga tentu saja hal ini meledak dengan sempurna. Yogi tak peduli dengan Adith karena ia selalu tahu bagaimana cara menyelesaikan permasalahan mengenai media sosial itu, namun Yogi sangat mengkhawatirkan Alisya. "Oke, Adith. Aku tau kau sangat ingin membeberkan hubungan kalian berdua saat ini terlebih karena kalian terpisah sejak lama. Tapi tidak kah harusnya kau mengingat akan Alisya?" Yogi segera mengingatkan bagaimana bahayanya semua artikel tersebut mengenai Alisya. "Kau tau apa alasan Alisya terus menyembunyikan identitasnya meski kau sudah mengingatnya? Tidakkah kau tahu kalau Alisya adalah seorang hantu saat ini untuk BF? Dia yang juga seorang satuan khusus jelas betul menjadikan dirinya sebagai sebuah ilusi yang keberadaannya harus tetap menjadi rahasia." Jelas Yogi lagi untuk membuat Adith mengerti. Adith bukanlah orang yang sangat mudah bertidak ceroboh, namun jika itu sudah berhubungan dengan Alisya, dia bahkan tak peduli akan apapun yang terjadi.  Akan tetapi, kata-kata Yogi ada benarnya juga sehingga mau tak mau, meski ia sangat ingin diketahui oleh dunia, Adith harus menutupi semuanya terlebih dahulu. Hanya butuh 10 menit Adith sudah memblokir semua akun yang menyangkut pautkan dirinya. Bahkan dia dengan mudah menghapus segala hal yang baru saja menyebar bagaikan virus di pagi hari itu. "Kau tak perlu khawatir, aku sudah membereskan semuanya." Ucap Adith santai menenangkan Yogi. "Kau memang jenius Dith, dan aku mengakuimu karena hal itu. Tapi kau selalu saja menjadi seorang yang idiot jika sudah menyangkut Alisya." Terang Yogi mengutarakan pendapatnya. "Kau juga sama jablay!" Maki Adiht mengingatkan Yogi yang langsung membuat Yogi tertawa terbahak-bahak. "Ya sudah, selama semuanya sudah baik-baik saja aku bisa mengatasi hal lainnya. Oh ya, Jangan lupa untuk segera kopulasi. Musim hujan akan segera berakhir." Goda Yogi sebelum menutup telponnya. Kopulasi adalah istilah biologis yang diberikan kepada hewan saat mereka sedang melakukan hubungan seksual dimana terjadi penyatuan antara jantan dan betina begitupula pada manusia. Yogi yang mengira kalau Adith akan marah dengan cepat ingin mematikan telponnya namun melihat ekspresi Adith dari layar hologramnya membuat ia berhenti sejenak. "Terimakasih karena sudah mengingatkan ku." Adith langsung mematikan sambungan mereka dengan Yogi yang merasa geli dengan sikap lembut Adith. Seorang sahabat terkadang tidak perlu mengungkapkan kata "maaf" atau "terimakasih" karena mereka bisa saling memahami satu sama lainnya jauh melebihi mereka memahami dirinya sendiri. Namun jika memang pantas, seorang sahabat perlu mendengar hal itu dari sahabatnya. Sejam kemudian, Alisya terbangun dari tidurnya dan terkejut bukan main saat ia melihat kalau dia sudah berada di kamar apartemen Adith. Dengan lunglai ia berjalan keluar menuju dapur untuk membasuh lehernya yang kering dan menemukan Adith yang sudah siap dengan masakannya. "Pagi sayang, terima kasih karena semalaman kamu sudah menjagaku. Ayo kita sarapan, kau ingin ke kantor kan?" Adith langsung menghampiri Alisya dan mencium keningnya dengan hangat lalu menggiringnya duduk di kursi. Adith yang membuka kan kursi untuk Alisya hanya membuat Alisya masih terbingung mengapa ia sudah berada di sana pagi itu. "Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Adith bingung dengan sikap bengong Alisya. "Apa aku mengalami sleep walking? Bagaimana bisa aku berada disini saat subuh tadi seingatku masih berada dirumah sakit?" Tanya Alisya bingung. Alisya mengira dirinya tidur sambi berjalan atau melakukan aktifitas pada pagi hari itu dalam keadaan tidur dan tak sadarkan diri. "Umphh" Adith menarik tubuh Alisya sehingga ia duduk diatas pangkuannya. "Kau tidak tidur berjalan, aku tak ingin membangunkamu sehingga kau ku gendong sampai ke rumah." Ucap Adith menjelaskan situasinya kepada Alisya. Meski hal itu juga yang terpikir olehnya, tapi ia tak menyangka kalau Adith akan melakukan hal yang dapat menarik banyak perhatian orang dan menciptakan kehebohan di rumah sakit. "Kenapa kau semakin nakal saja sih!" Alisya memasukkan makanan ke mulut Adith dengan kesal. "Nakal? Kau ingin melihat seperti apa itu nakal?" Tantang Adith yang meminum susu lalu mencium bibir Alisya dengan ganas. Manis susu bercampur dengan manisnya bibir Adith membuat Adith semakin tak mampu menahan ekstasi kuat dari Alisya. Baginya, Alisya adalah jenis narkoba yang sangat kuat dan memabukkan.