Chapter 396 - Azura

Melihat Lian seolah-olah semakin memojokkan Alisya, Yani menjadi tidak bisa menahan diri lagi sehingga dengan gugup ia mulai berbicara. "Maaf, ini semua salahku. Pagi ini aku yang mengambil tablet berisi program itu untuk melihat mengecek persiapan kami dalam melakukan uji coba, namun begitu aku menjalankan programnya ada bahasa program yang tiba-tiba muncul dan mulai menghapus semua program itu secara permanen. Aku bahkan tak sempat melakukan apapun untuk menyelamatkan program tersebut." Jelas Yani mencoba menerangkan apa yang sudah terjadi sebelumnya. "Apa? Kau tau bagaimana pentingnya program itu bagi perusahaan? Program itu hanya satu-satunya dan akan dijadikan sebagai pertahanan sistem perusahaan dan jika kau menghilangkannya, perusahaan akan mendapatkan kerugian yang sangat besar." Lian membentak dengan kesal. Ayah Adith serta Adith hanya terdiam tanpa memperlihatkan ekspresi apa-apa. Mereka hanya ingin terus melihat bagaimana Alisya akan menghadapi situasi tersebut karena mereka tidak bisa membantunya secara terang-terangan. "Maaf, saya yang seharusnya disalahkan karena tidak menjelaskan mengenai program ini sebelumnya kepada Ayumi." Terang Vindra mencoba untuk menyingkirkan Alisya dari tuduhan mengingat bagaimana kerja kerasnya membantu mereka menyelesaikan pekerjaan tersebut. "Bagaimana kau akan mengurus bawahanmu yang tidak becus?" Tatap Elvian kepada Adith dengan licik. Selama ini tak pernah ada kesalahan apapun dalam setiap presentasi yang diberikan kepada bawahan Adith sehingga Elvian selalu saja kalah dalam pemberian ide presentase atau program. "Huhhh… awalnya saya tidak akan menduga kalau hal ini akan terjadi." Alisya mendesah berat melihat data program pada tabletnya kosong begitu saja.  "Apa maksudmu?" Lian seolah sangat jelas sedang memojokkan Alisya. "Baiklah, izinkan saya untuk memulai prentasenya." Alisya mengambil tempat untuk memulai pembicaraannya. "Persentase dengan data kosong?" Lian tertawa licik. "Lian, beri dia kesempatan dulu." Suara Ayah Adith yang penuh wibawa membuat Lian terdiam. Adith langsung mengelus bibirnya tak sabar ingin melihat bagaimana Alisya bisa menyelesaikan masalah itu. Adith tidak bisa secara terang-terangan membantu Alisya mengingat kinerjanya sebagai seorang pegawai di perusahaannya. "Terimakasih direktur besar." Alisya menunduk sopan kepada Ayah Adith atas kesempatan yang diberikan kepadanya. "Program yang diberikan kepada kami masih berupa program mentah yang saya katakan ini sangat menjebak. Awalnya kami melihat ini hanyalah berupa program biasa, namun ternyata ini berhubungan dengan sistem keamanan perusahaan." Jelas Alisya tanpa melirik ke arah Lian sekalipun namun Lian merasa kalau itu ditunjukkan kepadanya. "Seperti yang kalian lihat sebelumnya, program itu sudah mengalami penghapusan secara permanen. Sehingga program itu menghilang sebelum kami sempat melakukan uji coba. Namun ini sudah sangat membantu kami." Jelas Alisya sekali lagi memperlihatkan layar tabletnya yang kosong. "Jadi maksud kamu adalah jika program tersebut masih ada, maka kalian tetap akan melakukan uji coba dengan penghapusan secara permanen juga?" Tanya Elvian dengan gaya menyelidik. "Mana mungkin program yang mengalami penghapusan secara permanen!" Ayah Elvian tertawa meremehkan. "Itulah mengapa saya katakan bahwa penghapusan itu sudah sangat membantu kami. Alisya memberi petunjuk kepada Yani dan Vindra untuk tetap bersikap biasa dan ikut dalam presentasi kali itu. Meski ragu dan tak tahu bagaimana cara Alisya untuk menyelesaikan masalah itu, keduanya dengan segera mengikuti arahan Alisya karena percaya padanya. "Program ini kami namakan Azura, nama yang diambil dari nama tengah Direktur utama perusahaan Narendra." Yani berdiri sebelah kanan Alisya. "Azura merupakan program khusus yang kami ciptakan dari program mentah menjadi program sistem pertahanan keamanan perusahaan dan juga bersifat sebagai komputer Activated Hologram yang dapat dihadirkan secara langsung oleh penggunanya." Tambah Vindra dengan penuh percaya diri yang sudah berada disebelah kiri Alisya. "Penghapusan program adalah salah satu menu dalam uji coba kami sebagai bentuk pemantapan apakah yang akan terjadi pada program ketika terjadi penghapusan secara permanen oleh orang luar maupun orang dalam." Lanjut Alisya lagi masih dengan ekspresi santainya. "Lalu bagaimana caramu mengaktifkan kembali program yang sudah mengalami penghapusan permanen tersebut?" Seorang dewan direksi merasa mulai tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Alisya. "Seperti yang sudah dikatakan oleh Yani, program ini mengambil nama tengah Direktur utama yaitu Azura. Maka hanya tuan Adithlah yang bisa mengaktifkannya." Tatap Alisya kepada Adith yang membuat Adith tersenyum simpul. "Azura yah?" Ucap para dewan direksi secara serempak menyebut nama program tersebut. "Azura!" Suara Adith tiba-tiba memunculkan logo bertuliskan Azura dilayar hologram yang semula kosong. Semua orang yang berada dalam ruang rapat terkejut dengan kemunculan layar berlogo dengan tulisan Azura tersebut. Namun tampak jelas kalau program itu seolah dalam keadaan blackcsreen dan tak aktif. "ehemmm.. Silahkan direktur mengucapkan kata kuncinya!" Yani yang juga ikut melongo tak percaya dengan apa yang terjadi namun ia harus tetap menjalankan presentasi tersebut. Adith menatap Alisya dengan kagum lalu paham apa maksud dari yang dikatakan oleh Yani. "Azura, Activated!" Begitu selesai Adith mengucapkan hal tersebut, proses loading yang hanya dalam waktu singkat langsung munculkan sejumlah program dan sebuah robot hologram yang tampak sangat elegan dan tampan. Hologram itu hampir mewarisi lekuk dari wajah Adith. "Azura adalah sistem keamanan perusahaan yang mencakup semua sistem keamanan yang dijalankan oleh perusahaan ini baik dalam segi akuntansi seluruh pegawai dalam perusahaan yang akan mengakses Azura maupun sistem dalam pengaturan keamanan sistem seluruh program yang ada pada perusahaan itu sendiri. Jelas Alisya kembali menerangkan program Azura tersebut. "Azura memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Android hologram yang digunakan dengan kemungkinan besar dapat menghilangkan data penting yang banyak masuk ke dalam Android hologram atau juga karena faktor hilang, dicuri, dan juga mengalami rusak." Tambah Vindra semakin merasa semangat saat melihat program itu baik-baik saja. "Bagaimana mungkin program itu masih ada saat penghapusan permanen telah dilakukan padanya?" Tanya Lian bingung. "Itu karena program ini bukanlah program yang tersimpan permanen dalam sebuah tablet system, tetapi secara online sistem. Bukan dengan metode penghapusan melainkan dengan metode penghancuran oleh pengaktivasinya." Ucap Yani dengan rasa gugup yang mulai menghilang. "Sehingga, jika terjadi penghapusan program maka sang pengaktivasinya dapat melakukan pelacakan Id proses penghapusan dan kembali menyusun ulang program yang hilang." Tambah Alisya dengan sunggingan senyum. "Azura, Find Annulment Program!" Adith yang paham dengan cepat memberikan perintahnya. "Annulment Program going to find" ucapnya dengan cepat menjalankan program pencarian. Dalam sekejap, bukan hanya program penghapusannya, namun juga Id serta pemiliknya terpampang dengan jelas. Lian terjatuh lemas melihat Id nya serta video dirinya terlihat pada layar. Yani dan Vindra tak menduga hal tersebut terjadi pada Lian.