Chapter 411 - Quantum Of The Seas

"Kapan pertemuan itu akan dilakukan?" tanya Adith memastikan jadwalnya yang juga bekerja sebagai seorang dokter.

"3 hari kedepan, kapal pesiar itu akan berlabuh di bali sebelum melanjutkan perjalanannya menuju pemberhentian berikutnya di Jepang." Jelas Yogi setelah melihat jadwal pada undangan digital resmi yang masuk pada emailnya.

"Forthnight bisa menjadi batu pijakan bagi perusahaan kita untuk bisa lebih maju lagi. Kehadiran para investor-investor dunia tentu saja akan menjadi salah satu ajang persaingan yang sangat ketat terlebih karena hal ini hanya dilakukan pada sebuah kapal pesiar yang sangat mewah didunia. Undangan ini tentu tak bisa kita sia-siakan begitu saja." Jelas Adith memikirkan bagaimana pentingnya Forthnigh bagi sebuah perusahaan.

Forthnight adalah sebuah pertemuan yang hanya diadakan 4 tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh perusahaan-perusahaan besar lainnya dalam membahas tentang kenaikan pasar global serta persaingan dalam mendapatkan kerja sama yang bernilai miliyaran dolar serta investor asing yang sangat membantu dalam mengembangkan saham perusahaan.

"Tentu saja aka nada sesuatu yang menarik tentunya dalam setiap pertemuan karena kapal pesiar yang akan digunakan kali ini adalah Quantum Of The Seas yang memiliki tekhnologi super canggih. Ini tentu bisa menjadi sebuah jembatan untuk perusahaan kita dalam bidang tekhnologi mendapatkan sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa." Tambah Yogi sembari memperlihatkan gambar dari kapal pesiar yang sangat megah tersebut.

"Baiklah, persiapkan semuanya serta bawa Rinto untuk ikut bersama kita. Kita akan membutuhkannya disana dalam mengurus beberapa hal penting." Seru Adith kembali beridiri dari kursinya menuju kerumah sakit untuk mengurus beberapa hal sebelum ia pergi.

Setelah mempersiapkan semuanya, Adith kembali ke apartemennya dengan tubuh yang lelah dan ingin segera tertidur lelap. Namun ia berusaha untuk bangkit dan membersihkan diri dulu dengan mandi air panas untuk menghangatkan dirinya dan melancarkan peredaran darahnya.

Selama beberapa hari setelah pesan video yang dikirim oleh Alisya, Adith tetap tak bisa menghilangkan bayangan Alisya dari dirinya. Alisya seolah berada dimana saja dihadapannya yang membuat Adith menjadi semakin sering berhalusinasi tentang kehadiran Alisya.

"Aku benar-benar merindukanmu!" ucap Adith saat melihat bayangan Alisya pada pancuran Air yang ada dihadapannya.

3 hari kemudian.

Sebuah kapal pesiar mewah yang berlabuh di Jakarta sontak memberikan reaksi yang sangat heboh mengingat banyaknya CEO dari perusahaan dunia yang datang melalui Indonesia. Mereka semua segera berdatangan satu persatu dengan banyaknya awak media yang meliput kedatangan mereka serta karpet merah Panjang terhampar megah menanti kedatangan mereka.

Saat memasuki tempat tersebut, mereka harus melalui robot scanner yang memastikan bahwa mereka benar-benar mendapatkan undangan Forthnight yang sudah diberikan sebelumnya. Setiap perwakilan perusahaan yang datang akan ditemani oleh sebuah robot mutakhir berkostum pelayan yang akan mengantarkan mereka menuju ke tempat pertemuan.

Satu persatu yang datang segera membuat semua awak media heboh karena pengaruh mereka yang sangat besar terhadap pasar global dunia. Adith yang mewakili perusahaan Narendra juga mendapatkan sorotan ekslusif karena kedatangannya. Tidak lama setelah berselang kehadirannya, Ayah Alisya dan Ryu juga datang sebagai perwakilan perusahaan Yamada. Tidak ketinggalan Zein juga ikut hadir menggantikan ayahnya sekaligus menjadi moderator utama dalam pertemuan kali itu.

"Bapak, aku senang bisa bertemu denganmu disini. Aku mengira bapak hanya akan mengutus Ryu mengingat kesehatanmu, tapi begitu melihat senyummu yang segar aku menjadi sangat bersyukur." Adith segera menghampiri Ayah Alisya untuk sama-sama berjalan menuju ruang pertemuan.

"Awalnya aku juga tak ingin pergi, tapi mengingat anak ini yang memaksaku untuk ikut dan pada akhirnya disinilah aku." Seru Ayah Alisya tersenyum hangat melihat Adith disana.

"Kau tidak perlu khawatir, ada seorang lagi yang bersama dengan kami dan dia sudah lebih dahulu sampai untuk mempersiapkan semua keperluan tuan." Ucap Ryu yang berada di belakang mereka.

"Aku tak menyangka kalau kita semua akan berada di pertemuan yang sangat penting ini." Zein datang menghampiri mereka semua.

"Dan dari semua orang, kenapa kau malah menjadikan Riyan sebagai asistenmu?" tatap Yogi kepada Riyan yang sudah tersenyum-senyum aneh.

"Tidak perlu ditanyakan lagi, dia yang sedang libur tentu akan sangat menginginkan untuk ikut menikmati kapal pesiar super mewah ini ketimbang pertemuan yang dilakukan. Terlebih saat ini sedang terang bulan." Rinto hanya tertawa pelan mengetahui sifat Riyan yang masih saja tak berubah.

Yogi dan Ryu juga ikut tertawa pelan memahami maksud dari apa yang dikatakan oleh Rinto. Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya sampai kepada aula yang menajdi ruang pertemuan itu diadakan.

"Silahkan masuk, pembukaan Forthnight akan dilakukan dalam waktu 15 menit lagi. Nikmati waktu anda selama berada di dalam dan tekan saja tombol ini jika kalian membuthkan sesuatu." Ketiga robot itu kompak berkata saat mereka sudah berada di pintu aula dan mebukakan mereka pintu tersebut.

Begitu pintu itu terbuka, sebuah musik klasik langsung terdengar lembut menyambut kedatangan mereka serta beberapa orang pelayan seksi segera menyambut mereka dengan sebuah pin yang ditempelkan kepada mereka semua tanpa terkecuali sebagai pertanda bahwa mereka adalah tamu undangan pada pertemuan tersebut.

"Pakailah jas ini, udara didalam sini cukup dingin untuk kesehatan paman." Karin yang sudah berada di dalam aula segera menghampiri Ayah Adith dengan sebuah Jas mantel yang sangat mewah dan cukup tebal yang langsung di pakaikan kepada  Ayah Alisya.

"Woooowwhhh!" Yogi dan Riyan segera tercengan melihat kemegahan interior aua dari pesiar tersebut. Bukan hanya pelayan cantic seksi dan juga tampan yang berada disana, namun ada beberapa robot yang  memberikan layanan pada setiap tamu termasuk sebuah Bionicbar yang menjadi sebuah robot barteder yang melayani minuman para tamu.

Bukan hanya itu, di banyak sudut interior, mereka bisa menemukan layar sentuh yang menjabarkan jadwal pentas dan denah kapal. Selain itu, di pergelangan mereka melingkar gelang elektrik yang berguna untuk membuka kunci kamar dan merekam catatan reservasi restoran.

Langit-langit tempat itu juga berupa layar LED yang berukuran sangat besar yang dapat memproyeksikan secara langsung langit pada malam itu, seolah mereka sedang berada di alam terbuka yang bebas.

"Oke, aku akui keputusan untuk Riyan memaksa ikut sudah tentu juga karena kemegahan dari kapal ini yang tak bisa dilewatkan!" seru Zein terus terpukau dengan semua kemegahan kapa pesiar tersebut.

Ucapan dari Zein mendapat pengakuan dari mereka semua mengingat kemegahan kapal pesiar itu adalah hal yang tak boleh dilewatkan. Quantum dinobatkan sebagai "smart ship" pertama di dunia.

"Menaiki Quantum tak ubahnya sebuah lompatan peradaban." Seru Ayah Alisya sembari berjalan mencari tempat duduk diikuti oleh yang lainnya.