Chapter 415 - Kolam Renang!!!

Setelah menjelaskan semuanya kepada Elvian, mereka kembali melanjutkan tujuan mereka yang dengan secepat kilat sudah berada di depan toilet tepat sebelum orang lain masuk. Yogi segera berdiri di depan hologram yang sudah dibuat oleh Elvian sebelumnya yang begitu hologram itu mati, dia sudah berada di posisinya.  Adith yang masuk langsung mencuci wajahnya tidak menyadari keberadaan Yogi dan Elivian disana. "Bagus, kami tidak perlu repot-repot mencarimu sekarang!" Seru Yogi cepat yang membuat Adith langsung mengangkat wajahnya bingung. "Ada apa?" Tanya Adith meneruskan mencuci wajahnya dengan cepat mengingat kejadian sebelumnya. "Apa kau sudah bertemu dengan Alisya? Jika tidak kita harus mencarinya sekarang juga." Tegas Yogi menatap Adith dengan serius. "Alisya?! Jadi dia berada di kapal ini?" Adith seketika terkejut mendengar ucapan Yogi. "Sepertinya kau tak menyadari kehadiran kapten di kapal ini. Kami memang sudah menyiapkan beberapa wanita yang berpakaian mirip dengannya untuk mengecoh orang lain. Tapi tak ku sangka suaminya sendiri juga sampai tak bisa mengenalinya." Ucap Elvian mengingat laporan Jati yang sempat melihat Adith saat mengenali Alisya sebelumnya. "Sial! Jadi benar wanita yang menciumku tadi itu adalah Alisya? Aku yang mengira sedang berhalusinasi malah melemparnya dengan kasar." ucap Adith memukul westafel toilet tersebut dengan keras. "Alisya juga yang sudah merebut gelasmu yang sebelumnya sudah diberikan racun yang sangat kuat oleh Elvian. Tapi karena Alisya yang meminumnya, maka aku rasa zat yang bersifat racun mungkin dapat ia netralkan  namun tidak dengan zat perangsang nya yang sangat kuat." Yogi segera menjelaskan kondisi yang mungkin dapat dialami oleh Alisya. "Pantas saja Alisya langsung bersikap begitu agresif saat bertemu denganku. Nafasnya yang tersengal-sengal dan kondisinya yang cukup lemah membuatku mengira dia sedang mabok ditambah dengan bau parfumnya yang menyengat. Jadi semua itu karena perbuatan Elvian?" Adith sekali lagi memukul westafel toilet itu dengan keras yang langsung membuat sebuah peringatan pada tempat tersebut. Mendengar warning merah disana, Adith serta yang lainnya segera pergi dari tempat itu dengan meninggalkan gelang elektrik nya disana karena gelang itu sudah merekam apa yang dilakukannya. Elvian sempat menghapus nama penggunanya tepat saat robot datang memeriksanya. "Ngomong-ngomong, aku harap kau tak tersinggung karena menyebut Elvian terus menerus." Tatap Adith kepada Elvian agar ia tak salah paham. "Pufthhh hahahah… kau mungkin akan tertawa saat mengetahui kalau nama samaran yang aku gunakan terinspirasi oleh nama Elvian yang aku kira bahwa dia adalah pemilik perusahaan Narendra yang sebenarnya." Ucap Elvian tertawa renyah mendengar permintaan maaf dari Adith. Mereka yang sudah melarikan diri dari toilet dengan segera mencari keberadaan Alisya dengan menuju kamar Adith. "Aku tau kalau kau adalah Suami kapten saat acara ulang tahunnya lalu, namun aku tak pernah tahu kalau ternyata kalian juga adalah mutan seperti kapten." Elvian berkomentar kembali setelah mereka mendapatkan tempat yang cukup aman sebelum melewati koridor berikutnya untuk mencari Alisya. "Aku bahkan baru tahu kalau namanya adalah Alisya!" Ucap Rendy yang terus mendengar percakapan mereka sejak awal. "Aku sudah pernah bertemu dengan suaminya saat melaporkan misi kita, disitu terjadi sesuatu yang cukup membuatku kaget namun aku tidak sempat menanyakannya kepada kapten." Sambung Jati yang mengingat kejadian pada resort mulia seminggu yang lalu. "Tak ku sangka beberapa dari mereka mendapatkan paparan energi nano dari kapten yang membuat sel-sel dalam tubuh mereka juga ikut berevolusi." Rafli juga tidak tahan untuk tidak berkomentar. Semua percakapan itu hanya dapat didengar oleh Elvian seorang. "Kami mungkin tidak tepat jika disebut sebagai mutan karena hanya mendapatkan paparan energi dari Alisya, namun suntikan penenang yang biasanya digunakan pada Alisya memacu hormon adrenalin kami." Jelas Yogi dengan terus mengikuti Elvian yang menunjukkan jalan kepada mereka. "Suntikan penenang yang diberikan kepada kami memiliki reaksi yang berbeda dimana zatnya malah meningkatkan sistem dalam tubuh kami sehingga begitu mendapatkan paparan energi Alisya, sel-sel dalam tubuh kami juga ikut berevolusi. Itulah kenapa tubuh kami juga memiliki reaksi yang sama seperti pemilik energi nano." Jelas Adith lagi sembari terus mengikuti langkah mereka berdua menuju ke kamarnya. "Pantas saja aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan kalian. Awalnya juga kami sangat membenci kapten karena energi nano yang dimilikinya mengingatkan kami dengan pemilik energi nano dari organisasi, sehingga kami selalu berusaha untuk membunuhnya. Namun dia melakukan hal yang sebaliknya dengan terus menyelamatkan kami dalam setiap pertempuran dan misi." Terang Elvian begitu sampai di depan kamar Adith dan tak menemukan Alisya disana. Adith yang tak menemukan Alisya disana menjadi sedikit lebih panik. Keadaannya yang kacau seperti itu dapat membuatnya menjadi sasaran yang mudah jika benar terdapat musuh di kapal ini. "Rendy, temukan keberadaan Kapten. Alat komunikasinya ia matikan." Ucap Elvian cepat karena tak menemukan Alisya disana. Elvian kesulitan untuk menemukan keberadaanya karena alat komunikasi yang sengaja ia matikan. Selain itu ruang kapal yang sewaktu-waktu dapat berubah membuat mereka tak bisa melihatnya dalam CCTV karena akan membutuhkan waktu yang banyak. "Terakhir kali aku merasakan panas pada tubuhnya yang sangat tinggi, dia pasti takkan masuk kedalam ruang kamar karena perubahan yang kamu maksud itu bisa terjadi dan akan sedikit merepotkan baginya. Dan untuk sedikit mengembalikan kesadarannya, dia membutuhkan sesuatu yang dapat menurunkan suhu tubuhnya." Adith mulai memikirkan kemungkinan yang akan dilakukan oleh Alisya saat ini. "Kolam Renang!!!" Teriak Yogi dan Elvian kompak mengejar Adith yang sudah lebih dahulu pergi menuju ke bagian depan kapal. "Binggo!" Seru Adith sambil terus berlari membenarkan ucapan keduanya. Dari kejauhan, Rendy bisa melihat Alisya yang langsung menjatuhkan dirinya dari lantai 3 langsung ke dalam kolam renang yang berada pada bagian bawah. "Pyashhhh!!!" Suara itu terdengar langsung ke telinga Adith yang dengan satu loncatan kuat, ia sampai di tepi kolam dan langsung terjun masuk kedalam kolam. Adith terus berenang mendekati tubuh Alisya yang sengaja menenggelamkan diri dan mengangkatnya dari sana berenang ke atas dan mengeluarkannya dari dalam kolam. "Ohokkk,, ohokk.. ohokk!" Alisya terbatuk karena menghirup air yang masuk melalui hidungnya karena melempar dirinya dengan kasar. "Jadi kau sudah mulai sadar kalau aku istrimu?" Alisya memandang Adith dengan tatapan nanar. "Itu karena kau sudah benar-benar menyiksaku sebelumnya, bayang-bayang dirimu selalu muncul dimana saja sampai membuatku tak bisa percaya kalau kau asli atau hanya genjutsu saja." Ucap Adith memandangi wajah Alisya yang masih tampak memerah karena pengaruh obat yang diberikan oleh Elvian sepupunya. "Acara pembukaan sudah akan mencapai puncaknya, sebaiknya Yogi harus segera kembali pada meja kalian." Ucap Elvian setelah mendapatkan peringatan dari Rafli. "Baiklah, aku akan kembali ke meja sedang kau bisa mengurus Alisya terlebih dahulu. Kau tentu tau apa yang harus di lakukan pada seseorang yang sedang mendapatkan pengaruh obat perangsang bukan?" Pertanyaan Yogi segera membuat semua bawahan Alisya terjatuh dengan keras dari posisinya mereka masing-masing. "Lakukan saja tugasmu dengan baik!" Adith menggendong Alisya dengan tubuh mereka yang basah kuyup menuju kamar mereka yang sudah Elvian buka tak jauh dari tempat mereka berada. "Tentu saja, jangan lupa perlakukan dia dengan lembut. Apa lagi ini adalah pengalaman pertama kalian selama hampir 8 tahun ini." Tambah Yogi dengan santai yang langsung membuat Rafli, Jati dan Rendy langsung tertimpa tangga yang tak kasat mata. Serang Elvian merasakan kepalanya terus berkedut-kedut sakit. "Kau tak perlu khawatir, aku sudah menunggu ini sekian lama. Kau tentu tau kami pasti akan melakukan ini semalaman penuh, jadi kau tak boleh mengangganggu kami. Apa lagi istriku ini sudah mulai terlihat agresif dan siap untuk memimpin gerakan dengan sangat ganas." Balas Adith yang langsung membuat Yogi seketika kesal karena cemburu. Untuk Elvian dan yang lainnya tak perlu di tanyankan lagi, hidung mereka langsung mimisan hebat.