Chapter 418 - Serangan Balik Adith dan Alisya

"Apa kau melihat sesuatu?" Riyan segera menatap layar monitor Karin yang terus saja di jauhkannya. "Sebentar, aku sedang kesusahan mencari celah nya nih." Ketus Karin dengan kesal karena Riyan tak memberinya kesempatan untuk bekerja dengan baik. "Sudah sampai jam 10 pagi menjelang siang mereka masih belum keluar juga dari kamar ini. Apa semua ruang di kapal pesiar ini kedap suara?" Mata Yogi yang sedikit memiliki lingkaran hitam membuat Rinto hanya mendesah berat. "Apa kau disini semalaman penuh hanya untuk memastikan ruangan ini kedap suara atau tidak?" Tanya Rinto kepada Yogi dengan kesal. "Te… tentu saja tidak!" Yogi menjawab dengan setengah gagap. Yogi memang tidak berada semalaman penuh di depan kamar Adith dan Alisya, namun karena memikirkan kata-kata Adith yang semalam membuat jiwa serigalanya tak bisa tidur dengan tenang. Biar bagaimanapun dia juga adalah seorang laki-laki yang memiliki darah panas terhadap sesuatu hal yang seperti percintaan antara dua insan yang sedang bersatu. "Bisakah kalian menghentikan ini? Rasanya malu sekali melihat tingkah kalian seperti ini" Ryu yang sedari tadi diam melihat tindakan mereka membuatnya semakin gugup jika ketahuan oleh Alisya. Ryu hanyalah salah satu korban dari seretan Yogi dan Karin yang sangat bersemangat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi antara Adith dan Alisya. Meski sudah mengetahuinya, namun karena selama ini ada saja halangan dan rintangan yang menghadang keduanya membuat Karin dan yang lainnya berharap kali ini sukses. "Apa kau tidak penasaran dengan keduanya?" Tanya Zein kepada Ryu bangkit dari posisi jongkoknya pada celah pintu yang sebenarnya tak memiliki celah sama sekali. "Penasaran? Untuk apa penasaran terhadap hubungan suami istri orang lain?" Ryu menjawab dengan suara yang keras yang dengan cepat membuat mereka menutup mulutnya dengan erat. "Kamu bisa mengatakannya dengan pelan kan? Kenapa harus mengatakannya dengan berteriak seperti itu? Kamu mau membuat kita semua makin di curigai?" Zein berbisik tajam ke telinga Ryu. Beberapa orang yang lewat memang mengira kalau mereka semua sedang melakukan perbaikan pada pintu kamar dihadapan mereka melihat Karin yang sedang memegang monitor di hadapannya. Seluruh kapal yang memakai sistem teknologi tersebut membuat mereka percaya kalau perbaikan juga tentunya harus dilakukan dengan sistem tekhnologi pula. Sedang beberapa robot yang lewat tak merasakan keanehan pada sikap mereka dan juga sistem mereka karena Karin menggunakan Shield Protektor yang dapat membuat apa yang dilakukan oleh mereka tidak terdeteksi. "Aku sangat menghargai nona, mana mungkin aku melakukan hal yang tidak senonoh seperti ini." Tegas Ryu dengan mengepalkan kedua tangannya. "Sepertinya semakin lama kamu bersama Riyan, jiwamu semakin kotor. Kau harus mengingat dirimu yang seorang pemimpin masyarakat." Rinto segera mengingatkan Zein akan posisinya. "Apakah kau tidak melihat seorang pemimpin masyarakat ini hanyalah laki-laki biasa? Bukan kah akan sangat membanggakan karena aku bisa membangkitkan hasrat serigala dalam dirinya?" Riyan segera memberikan diri dengan memberikan dukungan kepada Zein. "Aku sependapat dengan dirimu mengenai membangkitkan hasrat serigalanya!" Tegas Yogi mengangkat jempolnya dengan bangga kepada Riyan. Keduanya langsung melakukan tos dengan bangga dan senyuman nyengir kuda yang menjijikkan. "Aku tak tahu bagaimana bisa Adith dan Alisya memiliki teman seperti kalian." Ucap Rinto dan Ryu hampir bersamaan. "Terimakasih!" Jawab mereka kompak sambil tertawa pelan. "Itu bukan pujian bodoh!" Ketus Rinto dan Ryu juga bersaman dengan penuh rasa kesal. "Yaiisshhh… bagaimana aku bisa melakukan pekerjaanku jika kalian semua ribut disini? Kalau kalian berdua tidak penasaran, lalu apa yang kalian berdua lakukan disini?" Tatap Karin kepada mereka semua dengan tajam. "Itu karena…" Ryu mencoba menjawab pertanyaan Karin. "Diam dan tetap disitu!" Aku sudah berhasil masuk, sekarang tinggal menerbangkannya dengan hati-hati. Mendengar ucapan Karin, mereka serentak menunduk ke arah layar monitor milik Karin yang menampilkan hologram dari gambar video yang di tangkap oleh serangga milik Karin. Serangga ith menampilkan gambar dimana baju Adith dan Alisya berhamburan di bawah ranjang. Untuk dapat melihat dengan jelas, Karin harus menerbangkan serangganya dengan lebih tinggi. "Ada apa?" Tanya Alisya melihat gelagat aneh Adith saat keluar dari kamar mandi. "Lihatlah itu, apakah aku bisa menyebut ini sebagai keterkepoan yang haqiqi?" Adith melirik ke arah Alisya dengan tersenyum licik. Melihat apa yang di tunjukkan oleh Adith membuat Alisya seolah bisa membaca pikiran dari Adith. "Apa yang akan kau lakukan untuk serangan baliknya?" Tatap Alisya dengan tertawa pelan. "Monitor, power on." Adith memberi perintah pada layar monitor mereka untuk segera menghidupkan layar dan mulai mencari siaran tertentu untuk bisa ditampilkan pada lensa yang ditangkap oleh serangga tersebut. Dengan mengeluarkan tablet hologramnya, Adith dengan cepat melakukan hack sistem pada serangga yang masuk tersebut lalu dengan mendengar perintah yang dilakukan oleh Karin, Adith sedikit melakukan modifitkasi. "Uhhh… ahhh.. uhhh… ahhh…" suara desahan yang begitu sensual segera terdengar dari layar hologram milik Karin membuat mereka semakin mendekatkan telinga untuk bisa mendengarnya dengan sangat baik. "Se.. Sepertinya mereka masih melakukannya dengan baik!" Riyan menelan ludahnya dengan susah payah. Tangan Karin yang mulai bergetar menjadi semakin malu untuk melanjutkan hal itu namun karena penasaran dia sedikit mendekatkan serangganya lagi. Dari layar, mereka tak melihat suara itu berasal dari atas ranjang karena disana Adith maupun Alisya tidak ada. Karin yang mengira serangga itu ia arahkan kekamar mandi membuat jantung mereka seolah mau lepas dari sarangnya. "Sudah sampai mana?" Ayah Alisya yang bertanya segera membuat mereka terkejut bukan main. Mereka yang semula takut, namun melihat ayah Alisya juga sama Penasarannya membuat mereka kembali melanjutkan apa yang dilakukannya. "Ummmh…" suara tertahan yang keluar dari sana mau tak mau membuat Ryu dan Rinto juga ikut mendekat ke arah layar agar bisa mendengar dan melihat dengan lebih saksama apa yang sedang terjadi. Dari layar mereka bisa melihat lekuk tubuh seseorang yang sudah berkeringat hebat dan setengah telanjang bulat. Adith dan Alisya sudah tak bisa menahan tawanya lagi sehingga mereka mempercepat proses penampilan dari gambar yang di tangkap oleh serangga tersebut. "Apa Adith seperkasa itu? Alisya sampai kesulitan di buatnya!" Ucap Yogi yang semakin membuat mereka menahan nafas penasaran. Adith kemudian menaikkan serangga tersebut serta membuatnya sedikit lebih menjauh agar bisa melihat secara keseluruhan tubuh itu. Secara perlahan-lahan, serangga itu mulai mengambil gambar secara penuh lalu begitu tampil keseluruhan, ternyata itu adalah video seorang banci yang sedang olah raga. "Hoooeoeeekkkhhh" mereka semua berlarian ke kiri dan ke kanan ingin muntah.