Chapter 433 - Bertahan Hidup

Zein bahkan tak menduga apa yang dilakukan oleh Elvian tersebut, namun sikap cerobohnya yang mengeluarkan apa yang sudah direncanakan oleh Zein dan yang lainnya sudah diambil alih oleh Elvian dengan sangat baik.

"Harus aku akui dia menganggap bahwa hal itu adalah sangat baik dengan mengungkapkan apa yang melatar belakangi perusahaan Yamada, tapi entah kenapa aku merasa kasihan dengan nya." Yogi tertawa dalam diam karena tingkah dari Elvian.

"Haruskah aku mengatakan kalau Elvian adalah orang yang sangat kolot? Aku tau kalau ini adalah bagian dari rencana kita yang sudah kita anggap sebagai sebuah pengorbanan, namun tak disangka malah orang bodoh itu yang menyerang." seru Rinto menatap Elvian dengan rasa kasihan.

"Dia memudahkan kita, dengan begini kita tidak perlu repot-repot untuk menyerang Ayah Alisya demi memunculkan niat dari organisasi, karena aku bisa melihat salah satu dari mereka yang bereaksi dengan apa yang dikatakan oleh Elvian." gumam Adith pelan yang sudah bisa merasakan adanya pergerakan dari organisasi.

"Pengetahuan anda ternyata sangat luas tuan Elvian, kami tidak menyangka kalau akhirnya ada penyerangan dari perusahaan lain setelah sebelumnya masih aman dan terkendali." Seru Zein sedikit menambahkan garam dalam pembicaraan mereka.

"Tentu saja, aku juga ingin perusahaan kami mengalami perkembangan. Dan perusahaan yang bergerak dalam organisasi gelap sepertinya tidaklah pantas mendapatkan kesempatan yang baik bukan? Apa lagi perusahaan kami justru  lebih menguntungkan jika harus diajak bekerja sama." ucap Elvian dengan santai dan penuh percaya diri.

"Sedari tadi aku pikir akan ada sesuatu yang sangat seru dan heboh, namun sepertinya sama sekali tak ada apapun. Aku sudah mulai malas dengan semua obrolan kalian yang mempermasalahkan bisnis ini dan bisnis itu. Bagaimana kalau kita buat pertemuan ini lebih meriah lagi?" Tanya salah seorang di antara mereka yang tampak masih cukup muda dan sebaya dengan Elvian.

"Apa kau punya suatu saran dalam pertemuan kali ini?" Tanya Mr. Harison penasaran dengan apa yang akan dikatakan olehnya.

"Bagaimana kalau kita main game Survival? Mereka yang berhasil bertahan hidup akan pulang dari sini juga hidup-hidup. Bagaimana?" Ucap Pria itu dengan begitu santainya sembari menaikkan kedua kakinya di atas meja.

Ucapan pria itu sontak membuat bingung semua orang karena tak mengetahui maksudnya, namun Adith dan yang lainnya tak mengira kalau organisasi akan secara terang-terangan melakukan penyerangan ini.

"Apa maksudmu? Game bertahan hidup? Hahahaha… jangan bercanda. Kau pikir ini tempat untuk bermain-main?" Seorang pria yang duduk tak jauh dengannya segera berkomentar kesal.

"Blarrr Sshhh!!!" Sebuah sinar kecil meledakkan kepalanya dengan begitu dahsyat sehingga darahnya menyiprat kemana-mana.

"Aaaahhhhh!!!" Teriak beberapa orang wanita yang berada disana dengan penuh ketakutan.

Beberapa orang pemimpin perusahaan yang berada bersebelahan dengannya segera gemetar ketakutan karena darah segar yang membasahi wajahnya.

Bunyi senjata dari beberapa asisten serta pengawal pribadi para pemimpin yang berada dalam ruangan  segera membuat ruangan cukup berisik karena saling todong antara orang-orang suruhan dari pria tersebut dengan para pengawal asisten pribadi mereka.

Adith dan yang lainnya yang tak memiliki senjata tentu saja hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian tersebut.

"Sebaiknya kalian tidak melakukan tindakan bodoh karena senjata yang aku gunakan ini terlihat biasa. Meski kecil, tapi seperti yang kalian lihat kepala dia meledak dengan hebat. Kalian tidak ingin bukan jika sinar kecil ini aku sorotkan pada kepala kalian?" Ucapnya lagi dengan membolak-balik senjatanya yang terlihat cukup mutakhir dengan desain yang unik.

"Apa yang kau inginkan?" Seseorang pria paruh baya yang terlihat sangat berwibawa dan tegas bertanya padanya.

"Apa kau menginginkan uang? Ataupun Aset? Aku bisa memberikan semuanya padamu asal lepaskan aku." Seru pria yang lainnya dengan suara bergetar.

"Jika kau menginginkan hal lain juga akan aku berikan padamu berapapun itu selama aku bisa sampai dengan selamat." Terang yang lainnya tak kalah takut.

Berbagai tawaran pun terus bersahut-sahutan satu sama lain membuat pria itu tertawa dengan begitu besarnya. Dengan menatap semua orang sembari mengusap air mata yang tak nampak di wajahnya karena tertawa tersebut, dia segera berdiri.

"Kalian benar-benar sampah yang sesungguhnya, ini akan menjadi sangat luar biasa melihat tingkah menjijikkan dari orang seperti kalian mati satu persatu di tempat ini." Tegasnya dengan menatap tajam ke seluruh ruangan tersebut.

Alisya dan yang lainnya tanpa sepengetahuan mereka sudah melakukan pergerakan dengan sangat cepat dengan membuat penyelamatan kepada ribuan penumpang di dalam kapal pesiar tersebut.

Meski tentu saja mereka terkendala dengan kurangnya anggota yang cukup untuk bisa benar-benar menyelamatkan mereka secara keseluruhan.

"Tckk! Sepertinya ada tikus yang sudah mulai melakukan pergerakan secara diam-diam. Langsung saja kita mulai permainan yang akan disaksikan oleh semua orang diseluruh dunia secara langsung." Tepat setelah ia membanting handphone nya dengan penuh amarah karena mendapatkan gangguan kecil dari Alisya, puluhan kamera drone berbentuk serangga berterbangan di atas langit-langit meliput mereka satu persatu.

"Apa yang harus kita lakukan saat ini? Kita terjebak dengan semua kecanggihan tempat ini." Riyan yang tak bisa bergerak dari tempatnya sebab Kaki dan tangannya langsung terikat oleh sebuah sabuk yang muncul dari bawah lantai tempatnya berdiri.

Hal yang sama terjadi pada semua orang yang duduk maupun berdiri tepat di samping para pemimpin perusahaan tidak terkecuali Adith dan juga Ayah Alisya.

"Tenanglah, kita masih belum boleh melakukan pergerakan agar kita bisa mengetahui seluruh rencana mereka dengan pasti." Gumam Zein dengan sangat pelan namun frekuensi ucapannya dapat diteruskan olehnya dengan sangat jelas.

"Untuk saat ini kita hanya bisa mengikuti permainan mereka, namun tetap waspada karena mereka semua adalah Mutan dari organisasi BF" Adith segera mengingatkan mereka dan memberi tanda kepada teman-temannya yang lain untuk melakukan pergerakan.

"Yang harus kalian lakukan adalah bertahan hidup dengan menggunakan apapun yang kalian inginkan, dan untuk salam pembukanya agar lebih meriah adalah.. ini." Tepat sebelum mereka dipindahkan ke beberapa ruangan labirin yang ada, suara gedebum ledakkan di atas dan di dalam kapal segera membuat tempat itu menjadi sangat mencekam.

"Kalian hanya Memiliki waktu sampai matahari terbit, jika sampai saat itu kalian masih bisa bertahan hidup maka tentu saja kalian akan dibebaskan dengan selamat." Tambahnya lagi dengan senyuman licik.

"Sampai ketemu lagi." Ucapnya sambil melambai.

Mereka semua segera dimasukkan ke dalam ruangan yang berbeda-beda diselingi oleh makian dan hinaan serta teriakan tak ingin melakukan hal tersebut. Sedang Adith dan yang lainnya serta beberapa pemimpin perusahaan lain hanya bisa terdiam pasrah mengikuti permainan mereka.