Chapter 457 - Serangan Pertama

Secara berpasangan, mereka duduk saling bersebelahan dimana bioskop yang mereka masuki memiliki kursi yang terlihat berbentuk Love yang mana satu kursi akan di duduki oleh dua orang yang merupakan pasangan. Adora dan Karin membelalak tak mengira kalau ruang bioskop yang mereka masuki juga sudah di set khusus untuk mereka yang berpasangan.

"Njirrr…" Karin menjatuhkan boneka anjing yang dipeluknya sedari tadi begitu melihat set ruangan bioskop tersebut.

Adora bahkan sulit untuk menutup mulutnya dan menelan ludahnya melihat ruangan tersebut, keningnya bergetar dengan sangat cepat hingga ia hampir lupa untuk mengambil nafas karena tak menduga dengan apa yang sedang di lihatnya.

"Pufffttttt…" Aurelia sedang berusaha untuk menahan tawanya terkejut dengan tata ruang yang terbilang cukup romantic tersebut.

"Sial, Bagaimana ini? Aku tak menyangka kalau kursinya akan di set sampai seperti ini juga." Karin membatin melihat ruangan tersebut yang mana tampak sangat romantic.

"Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungan kalian, ini adalah bantuan tak terduga-duga." Bisik Aurelia dengan senyuman yang hampir meledakkan tawanya.

"Kau terlihat sangat menikmati ini semua sendirian, akan sangat canggung sekali rasanya." Tatap Karin pada tiga cowok yang masih berjalan di koridor masuk dan belum melihat tata ruang bioskop tersebut.

"A.. apa yang harus kita lakukan?" Adora dengan cepat menarik lengan Aurelia dan berbisik dengan panik.

"Nikmati saja dan jangan lupa untuk bersikap normal. Kita tidak mungkin mundur sekarang jadi, Having Fuuunn." Aurelia berlalu pergi menuju ke kursinya dan berbalik sebentar menatap keduanya untuk memberi semangat kepada Adora dan Karin.

"Wow, sungguh tata ruang yang sangat luar biasa. Ini…" Yogi terkejut begitu menyadari tata ruang tersebut.

"Sangat romantic, benar-benar paket khusus untuk pasangan yang sedang dalam mabuk asmara." Ucap Jati langsung menyambung apa yang akan di katakan oleh Yogi.

"Eh???" Karin menatap kea rah Jati karena tak mengira ia bisa juga mengatakan hal manis seperti itu.

"Huh??" Adora bereskpresi sama dengan Karin.

"hahahahaha… tak ku sangka kau juga bisa berkata-kata seperti itu. Sepertinya mereka berdua harus berhati-hati karena bisa saja hati mereka sudah di curi tanpa di sadari." Ucap Yogi sembari berlalu pergi memberikan lirikan licik kepada Karin dan Adora.

"Sudah tidak mungkin untuk keluar sekarang, kalian tidak boleh membuat mubazir sesuatu yang sudah di beli." Lanjut Yogi lagi tanpa menoleh sedikitpun.

"Kalian tidak perlu khawatir, cukup besikap apa adanya saja. Sisanya serahkan saja pada kami, karena kami yang harusnya memperlihatkan rasa simpatik kami kepada kalian." Ucap Rendy berdiri di sebelah Karin yang terlihat ragu-ragu.

"Meski kami tidak yakin ini akan berhasil, tapi dapat aku pastikan kalau kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Yogi mengira bahwa Kamilah yang memang tertarik untuk merebut hati kalian berdua." Tambah Jati sedang membuat keduanya untuk tidak ragu dan mundur.

"Selain itu, jika kita berhenti sekarang maka semuanya akan tampak sia-sia dan apa yang sudah direncanakan oleh kapten juga jadi kacau." Rendy masih saja mengingat dan menanamkan dalam dirinya kalau apa yang sedang dilakukannya bukan hanya sebuah permintaan saja, melainkan juga sebuah misi yang harus mendapatkan kesuksesan.

"Yang perlu kalian pikirkan hanyalah membantu kami untuk menikmati libur kami yang singkat, ap aitu bisa membantu kalian untuk bersikap tengang?" tanya Jati kepada Karin dan Adora.

Keduanya tersenyum sambil menampar pelan pipi mereka sendiri. Mereka sadara kalau hanya mereka berdualah yang terlalu menganggap serius semua itu dan membebani diri mereka dengan pemikiran yang tidak-tidak.

"Maafkan aku. Kalian sudah berusaha dengan sangat baik untuk membantu kami, tapi yang kami lakukan hanya mengacaukan pikiran kami saja dan bersikap egois." Karin kembali menemukan kepercayaan dirinya.

"Benar, maaf sudah membuat kalian berdua khawatir. Terimakasih banyak sudah mengingatkan kami." Ucap Adora tertawa pelan memikirikan ke konyolan dirinya yang terlalu terbawa perasaan dan menganggap serius semua itu.

Mereka semua akhirnya tertawa dengan hangat yang membuat Yogi semakin merasa kedekatan mereka menjadi sesuatu yang berbeda terlebih saat Jati dan Rendy yang membuat Adora dan Karin untuk duduk terlebih dahulu dan membantu keduanya untuk mendapatkan minumannya.

Yogi duduk di belakang  kursi Adora dan Karin dapat melihat mereka berempat dengan sangat jelas, terlebih karena tata kursi yang secara berpasangan dan jarak mereka yang tidak begitu berjauhan juga tidak begitu mepet serta cukup luas membuat Yogi bisa menyaksikan semuanya dengan sangat jelas.

"Bersiaplah, serangan pertama akan datang!" suara Elvian segera memberikan peringatan kepada mereka semua dan hanya dapat di dengar oleh mereka semua selain Yogi.

Begitu lampu bioskop mulai dimatikan, dan beberapa pasangan juga mulai masuk dan duduk di kursi mereka masing-masing. Tepat sesaat setelah semenit berlalu filem mulai di putar, seorang pelayan sedang berjalan menuju ke deretan kursi dari Adora Karin. Belum sempat ia sampai pada kursi di sebelah mereka berdua, pelayan tersebut terjatuh dan menumpahkan semua minumannya kepada Adora dan memercik ke Karin.

"Ah.. Maafkan aku. Aku tak sengaja, maafkan aku!" pelayan itu dengan cepat meminta maaf kepada Adora dengan sangat panik dan membantu Adora untuk membersihkan pakaiannya.

"Sudah mbak, tidak apa-apa. Mbak baik-baik saja? Lutut mbak terbentur dengan sangat keras tadi." Ucap Adora merasa khawatir dengan lutut pelayan tersebut.

"Lu… lutut saya sedikit sakit tapi tidak masalah. Baju mbak jadi basah semua." Pelayan itu menatap dengan penuh rasa bersalah.

"Tidak apa-apa, sebaiknya mbak pergi mengobati luka mbak dulu." Ucap Adora memperingatkan pelayan tersebut. Pelayan itu masih mengkhawatirkan Adora, namun karena Adora keras tidak merasa marah, pelayan itu akhirnya membereskan barang yang di tumpahkannya sebelum keluar.

"Apa kamu ingin ke toilet dulu untuk mengeringkannya atau kamu mau aku antar pulang saja?" tanya Jati mengkhawatirkan Adora.

"Tidak usah, aku baik-baik saja. Lagi pula tidak benar-benar basah kok, hanya terciprat sedikit." Ucap Adora tidak ingin membuat mereka khawatir.

"Kalau begitu pakailah ini, setidaknya dengan begitu kau takkan kedinginan karena ruang berace dan bajumu yang basah." Jati segera membuka baju jaketnya lalu di berikan kepada Adora.

Adora menerimanya dengan senang hati karena tak ingin berdebat lebih lama dengan Jati meski ia sudah mencoba untuk menolak sekali tawaran dari Jati tersebut. Sedang Karin, Rendy dengan begitu perhatiannya membantu Karin mengeringkan cipratan yang mengenainya dengan sapu tangan miliknya.

"Ouuhhh… Nice!!!" Batin Aurelia sangat suka dengan serangan yang sudah dimaksudkan oleh Elvian sebelumnya.

Apa yang terjadi saat itu telah di rekam oleh Yogi dan langsung dihubungkan kepada Zein dan Ryu.