Chapter 468 - Take a Picture

Ucapan Adora segera mengakhiri semua hal yang tak bisa lagi di pertanyakan kembali oleh ibu Zein, sebab jawaban yang tak disangkanya adalah jawaban yang lebih dari cukup untuk membutikan bahwa Adora memanglah wanita yang tepat untuk Zein.

"Oke semuanya, saatnya sebuah hiburan dari sahabat terbaik saya Beni Kasyafani." Teriak Yogi memperkenalkan Beni yang langsung membuat mereka semua berteriak dengan histeris.

Bagaimana tidak, Beni adalah seorang superstar dan artis yang sangat banyak digandrungi dan terkenal. Beni kemudian berdiri dengan gagah menuju tempat dimana terdapat seperangkat Drum disana yang dengan lancarnya dia mulai bernyanyi sembari mengetuk tiap drum yang ada dengan begitu mempesona.

Pesta itu akhirnya diliputi dengan kelimpahan kebahagiaan yang tak terhingga melingkupi semua orang dan setiap sudut ruang di dalam pesta Yogi dan Aurelia tersebut. Bahkan saat ini, Ryu sudah duduk bersama dengan orang tua Karin, Adora juga mulai berbincang-bincang bersama keluarga Zein dan Alisya juga sudah bersama dengan kedua orangtuanya.

Melihat Alisya yang mendapat perlakuan hangat membuat beberapa orang wanita yang menjadi tamu udangan tersebut semakin kesal. Sudah cukup bagi mereka melihat Zein dan Ryu serta Karan yang akhirnya memilih seorang wanita untuk dijadikan kekasih mereka selama-lamanya. Mereka Tak ingin orang yang sangat mereka puja dimiliki oleh wanita seperti Alisya.

"Ouchhh.. Aku benar-benar muak melihat wanita itu. Bagaimana bisa dia duduk disana dan berbincang-bincang dengan mereka?" tanya seorang wanita yang berada tak jauh dengan meja Alisya.

"Apakah aku harus bilang kalau dia sangat beruntung?" ucap temannya yang berada disebelahnya dengan suara yang terdengar sedikit iri pada Alisya.

Bagi mereka Alisya tetap sangat jauh berbeda dengan Adith, sekali lagi tampilan Alisya selalu saja membuat orang lain salah paham. Apa lagi saat ini dia mengenakan penyamarannya yang membuatnya terlihat biasa saja dan tak menarik.

Sebuah telepon tiba-tiba menyadarkan Adith dari percakapannya bersama Alisya dan orangtuanya. Adith berdiri untuk menerima panggilan telepon tersebut yang kemudian beberapa saat dia kembali lagi ke tempat duduk mereka dan menunduk kepada Alisya.

"Aku harus kerumah sakit sekarang, ada pasien yang harus segera dioperasi." Bisiknya kepada Alisya lalu mengecup hangat kening Alisya kemudian menghampiri kedau orang tuanya dan Ayah Alisya untuk berpamita.

Yogi yang melihat kepada Adith yang sedang melambai kepadanya paham akan apa yang dimaksudkan oleh Adith sehingga Yogi dan Aurelia segera mengangguk dan melambai dengan cepat. Adith akhirnya melambai singkat juga pada yang lain-lainnya namun Beni menghentikan Adith sebelum ia pergi.

"Ada apa?" tanya Adith kebingungan dengan Beni yang menghadangnya bersama dengan Gani.

"Kau boleh pergi setelah kita berfoto bersama." Ucap Beni cepat yang langsung ia arahkan kepada teman-temannya yang lain.

"Kau bisa pergi setelah satu kali Take a Picture, Iya kan?" tanya Gani ingin memastikan kesiapan Adith terelbih dahulu, sebab jika ia menolak maka Gani akan membiarkan Adith untuk pergi.

"Oke. 1 kali saja!" seru Adith pasrah kemudian berbalik yang langsung membuat Adith kembali menghampiri Alisya dan mengajak Alisya serta teman-temannya yang lain untuk naik.

Melihat Rendy dan yang lainnya hanya terdiam ditempat mereka, membuat Alisya mengerutkan keningnya dan akhirnya Yogi memanggil mereka untuk ikut berfoto bersama dengan mereka.

"Hei, apa yang kalian di bawah sana, naiklah dan berfoto bersama kami." Yogi segera memanggil mereka untuk naik.

"Naiklah, kalian juga teman kami." Aurelia juga kembali memanggil mereka di ikuti dengan panggilan teman-temannya yang lain.

Rendy dan yang lainnya hanya menggeleng tak berani naik karena mereka merasa belum menjadi bagian dari Alisya dan yang lainnya. Melihat mereka yang ragu-ragu membuat Alisya akhirnya hanya melambaikan tangan yang dengan seketika mereka semua naik tanpa ada keraguan lagi.

Melihat Alisya yang tampak bisa mengendalikan ke empat pemuda tampan dan gagah itu dengan mudah membuat beberapa wanita lain menatap dengan takjub. Mereka semakin penasaran dengan siapa sosok Alisya sebenarnya, namun beberapa dari mereka juga malah semakin membenci Alisya.

"Apa kau melihatnya tadi? Dia hanya menggunakan satu Gerakan tangan saja dan ke empat pria itu langsung mengikutinya sedang sebelumnya mereka masih terlihat ragu dan malu untuk naik." Terang salah seorang wanita yang memperhatikan Alisya.

"A… aku tidak melihatnya, tapi sedikit merasa kalau sepertinya wanita itu bukanlah orang biasa. Mustahil baginya untuk bisa bersikap dengan begitu berkelas jika memang dia hanyalah penghibur di acara ini hanya karena ia menyanyi sebelumnya dan penampilannya seperti itu." Ucap yang lainnya mulai ragu dengan tampilan Alisya yang mungkin saja bisa menipu.

"Kau benar, terkadang kita tidak bisa menilai segala sesuatu hanya dari tampak luarnya saja." Ucap yang lainnya lagi membenarkan apa yang dikatakan oleh temannya.

Beberapa dari mereka memang mulai menampakkan keraguan dan tingkat penasaran mereka semakin besar melihat semua orang Elite yang berada disana memperlakukannya dengan begitu akrab dan terlihat sangat menghargainya. Namun, haters selalu saja tetap ada dan sangat sulit untuk menghilangkan sifat gelap mereka.

"Brengsek… Semakin lama aku melihatnya semakin membuatku ingin menampar wajahnya untuk menyadarkan dirinya siapa dia sebenarnya." Tatap seorang perempuan kepada Alisya dengan penuh kebencian.

"Tidak kah kau merasa kalau dia benar-benar bermuka tebal? Lihat saja senyuman angkuhnya itu, aku benar-benar ingin menghajarnya hingga senyuman itu berubah menjadi tangisan." Tambah yang lainnya.

Mereka semakin membenci Alisya saat melihat Adith kembali mengecupnya lembut dan berlari turun dari panggung setelah selalu melakukan foto bersama dengan teman-temannya.

Apa yang dilakukan Adith pada Alisya sebenarnya membuat semua tamu undangan kebingungan dan tak percaya. Mereka semua takjub melihat Adith tampak memperlakukan Alisya dengan mesra saat mereka masih mengira kalau Adith mengalami Mysophobia.

Foto-foto mengenai Adith yang mencium dan memperlakukan Alisya dengan begitu intens segera meledak dengan sangat heboh di dunia maya. Seluruh wanita Indonesia yang mengagumi Adith akhirnya merasakan patah hati juga secara tak sengaja meningkatkan orang-orang yang membenci Alisya.

"Lihat dia menuju ke suatu tempat, sepertinya kita punya kesempatan untuk melakukan sesuatu padanya." Ucapnya saat melihat Alisya menuju kesuatu tempat.

"Mari kita buat pelajaran yang dapat membuatnya takkan berani lagi menunjukkan wajahnya kepada Adith lagi." Seru yang lainnya dengan senyuman yang sangat mengerikan.

"Oke, Aku tidak sabar untuk melakukan ini padanya. Ayo kita pergi sebelum ada orang yang benar-benar memperhatikan kita." Tegas yang lainnya lagi dengan penuh semangat.

Mereka benar-benar sudah di kuasai oleh rasa iri dan cemburu sehingga mereka sudah tidak memikirkan akan dampak yang bisa mereka hadapi nantinya jika menyerang Alisya.