Chapter 25 - 25. Kontrak Pertunangan

Pagi ini Ludius telah berhasil membuat Silvia merasa kesal. Saat mereka bersama, Silvia teringat akan Jonathan Nero.

"Tuan Lu, Aku butuh Bantuanmu.." Ucap Silvia, raut wajahnya berubah menjadi sedikit serius.

"Heemm… Wanita ku memohon bantuan ku? Memang apa yang akan kamu berikan sebagai balasan atas bantuan dariku?!" Ludius mendekatkan wajahnya pada Silvia, tatapan menggoda nya dia tunjukkan padanya. Namun sepertinya itu pembicaraan yang penting membuat wajah Silvia tetap serius walau Ludius goda.

"Aku datang ke China bertujuan untuk mencari anggota keluarga Ayah yang Ayah tinggalkan. Aku tidak yakin apakah itu kebetulan atau memang dia sengaja. Dia tiba-tiba saja ada di hadapan ku, caranya berbicara seperti tahu sesuatu akan diriku. Dia berkata dia adalah  Jonathan Nero. Ludius.. Maukah kamu mencarikan identitasnya yang sebenarnya?" Pinta Silvia, Dia memandang Ludius dengan Sungguh-sungguh.

Melihat Silvia yang berbicara serius, Ludius pun menanggapinya dengan serius. "Apa data mengenai Jonathan tidak bisa di akses secara umum?"

"Benar, semua data mengenai Jonathan terkunci. Datanya hanya mencangkup keterangan kalau dia Direktur dari Royal Grup. Aku mencoba untuk menghack tapi gagal".

"Aku memang pernah mendengar Nama Jonathan Nero, kalau memang kamu merasa ada yang dia sembunyikan, Aku akan membantumu. Lalu, kamu akan membalas kebaikanku ini dengan apa?" Ludius memegang dagu Silvia.

"Apapun, asal itu masih hal yang wajar dan bermoral aku akan melakukannya" Silvia menjawab dengan tegas.

"Kalau begitu jadilah calon istriku, bagaimana?"

Silvia terkejut dan tidak sengaja mendorong Ludius justru membuatnya terjatuh. "Apa-apaan, Aku kan hanya memintamu mencaritahu satu hal. Kenapa kamu memaksaku untuk jadi calon istrimu? apa kamu fikir pernikahan hanya permainan bagimu..!" Silvia berdiri dan mendongakkan wajah.

"Kalau kamu tidak mau ya sudah, Aku tidak suka tawar menawar. Aku memintamu menjadi calon istriku agar Xiang zhu dan keluarganya tidak mengungkit-ungkit masalah Wasiat ibuku. Itu benar-benar membuatku muak!!". Wajah Ludius berubah saat menyebutkan Xiang Zhu. "Kalau kamu mau menjadi calon istriku, aku janji aku akan menemukan anggota keluarga ayahmu. Bukankah itu permintaan terakhir ayahmu?".

Jika benar yang dikatakan Ludius, dengan kekuasaannya saat ini pasti tidak akan sulit untuknya mencaritahu. Tidak ada pilihan lain, ujung-ujungnya aku tetap menjadi mainannya...!

"Ba.. baiklah… Aku akan jadi calon istri pura-puramu. Tapi sesuai perjanjian, kamu tidak ada hak untuk menyentuhku mengerti…!". Ucap Silvia tegas.

"Itu tergantung.. Kalau kamu menggodaku, maka aku akan membalasnya bukan…!". Seraya tersenyum licik. "Bibi Yun… ambil kan dokumen itu..!" Perintah Ludius.

Tidak lama Bibi Yun datang membawa dokumen berisi perjanjian Pertunangan kontrak antara Silvia dan Ludius, Serta memberikannya pada Silvia. "Kamu….! kamu sudah merencanakan nya dari awal yah.." Silvia mendelikkan mata.

"Sabar sayang.. Bukankah kamu yang meminta bantuanku. Ko malah kamu menuduh ku yang merencanakan ini. Aku kan hanya meminta imbalan atas apa yang telah ku lakukan. Seharusnya kamu berterima kasih padaku" Seraya tersenyum puas.

Serigala ini benar-benar pandai membalikkan kata-kata. Ini seperti aku masuk ke dalam jebakan nya. Tapi demi menemukan keluarga Ayah yang entah ada dimana, aku harus bersabar. Anggap ini cobaan Tuhan untukku.

Silvia membaca setiap isi perjanjian.

Isi Perjanjian :

1. Menjadi layaknya Tunangan didepan Umum

2. Mampu meyakinkan keluarga Xiang Zhu dan Keluarga Lu

3. Tinggal bersama Direktur Ludius di kediaman nya

4. Mengikuti setiap ada acara Keluarga atau Kantor

5. Tidak boleh memiliki hubungan dengan Pria lain

6. Mendapat Fasilitas layaknya Tunangan dari Direktur Ludius

7. Tidak ada kontak fisik di depan umum

8. Direktur Ludius membantu dalam pencarian keluarga Silvia Zhu.

"Ko ada yang aneh yah.." Gumam Silvia

"Apa ada masalah sayang?" Tanya Ludius,

"Apa aku harus tinggal bersamamu? Bukankah itu terlalu berlebihan?" Tanya Silvia hati-hati.

"Bukankah kamu pernah tinggal bersamaku?, Lalu sekarang apa yang kamu khawatirkan?"

"Bu.. bukan begitu, Ki.. kita kan hanya bertunangan kontrak. Kenapa harus tinggal bersama?" Silvia berkata dengan malu-malu.

"Oh… apa kamu lebih suka kita benar-benar bertunangan dan menikah? Atau kamu lebih suka menjadi wanita simpanan ku?" goda Ludius.

"Baik.. baik..  cukup sampai disitu kamu mengatakan nya. Baiklah aku akan menyetujui persyaratan mu". Dengan ragu-ragu Silvia menandatangani kontrak itu.

"Sayang…!!". Mendekatkan wajahnya pada Silvia. "Karena kita telah sepakat 3hari lagi hari pertunangan kita. Kita harus mengekspos berita ini agar terdengar oleh Keluarga Xiang dan keluarga Lu". Bisik Ludius,

Silvia tercengang "Apah… apa itu tidak terlalu cepat..!".

"Lebih cepat lebih baik, mulai besok kamu akan tinggal disini. Jadi kemasi semua keperluan untuk kuliahmu. Aku sudah baikan, Sudah terlalu sering aku meninggalkan Kantor. Jadi hari ini aku akan kekantor. Bibi Yun akan menemanimu ke asrama  untuk membantumu berkemas".

"Oang ini selalu semaunya sendiri. Dasar..!!" Umpat Silvia.

"Kenapa kamu masih disini, apa kamu mau melihatku mandi?" Tanya Ludius yang melihat Silvia tidak beranjak dari tempatnya.

"Siapa juga yang mau melihatmu mandi. Nih juga mau pergi.." Jawab Silvia jutek.

Silvia pergi menuju ke Asrama bersama Bibi Yun menggunakan mobil pribadi milik Ludius. Dalam hati Silvia tidak henti-hentinya mengumpat pria songong Ludius.

***

Setibanya di depan gerbang, Disaat penghuni asrama lain sedang melakukan aktifitasnya,,  melihat mobil keluaran terbaru bertengger didepan gerbang, Spontan mereka keluar untuk melihat siapa yang datang.

Sopir membukakan pintu, Silvia dan Bibi Yun turun dari dalam mobil. Semua penghuni asrama tidak percaya melihat siapa yang datang. Ling Ling yang kebetulan telah pulang dari kuliahnya membukakan pintu.

"Silvia,.. kamu dari mana saja sampai nggak masuk Kuliah?". Melihat kearah samping Silvia. "Nyonya, silahkan masuk..". Ling Ling mempersilakan Bibi Yun masuk.

"Bibi Yun Duduklah dahulu, aku akan mengemasi barang-barang ku" Silvia masuk ke dapur bersama Ling Ling, anak asrama yang melihat mulai bergosip mengenai Silvia.

"Silvia, Kamu dari mana saja, datang-datang pake mobil mewah dengan beberapa pengawal pula?!" Bisik Ling Ling.

"Panjang ceritanya Ling, intinya aku harus tinggal di rumah Tuan Lu untuk beberapa waktu, Ohya.. 3 hari lagi acara pertunangan ku dengannya. Sebentar lagi undangannya juga sampai di tanganmu". Ucap Silvia datar sembari membuatkan minuman untuk Bibi Yun.

Ling Ling membelalak kan matanya "Apah..? Ko bisa sih kamu tunangan sama Tuan Lu. Ini sih namanya Berita besar, Gimana yah perasaan Li Thian kalau tahu kamu mau tunangan dengan Tuan Lu?" Ling Ling dalam angan nya menebak-nebak apa yang akan terjadi pada Li Thian.

"Aku akan mengantar minuman dulu. Kamu bantu aku berkemas yah..!" Pinta nya, Silvia mengantar minuman untuk Bibi Yun.