Chapter 26 - 26. Pindah ke Mansion Ludius

Silvia mengantar minuman untuk bibi Yun, Para Wanita penghuni asrama mulai mendekati Bibi Yun dengan berbagai alasan dan cara.

Silvia menaruh minuman dan makanan di meja. "Bi.. silahkan diminum dan dicicipi kue nya. Maaf Bi, jika sajiannya sederhana", seraya memberikan senyuman.

"Asal ini buatan Nona Silvia, Bibi rasa Tuan Lu justru menyukainya. Seperti saat Nona membuatkan Sup tulang Iga saat Tuan sedang sakit, Dia mengatakan seperti buatan seorang Ibu".  ujar Bibi Yun.

Silvia teringat akan kata-kata Ludius, bahwa masakannya mirip dengan masakan seorang ibu yang merawatnya. "Kalau begitu, aku tinggal dulu ya Bi, lagian disini sepertinya banyak yang ingin bertemu dengan Bibi". Ucap Silvia melihat para wanita mulai mengerumuni Bi Yun.

***

Dikantor, Ludius menemui Longshang dan Wangchu untuk membahas mengenai pertunangan nya. Di ruangan Ludius, Longshang dan Wangchu sudah menunggu instruksi dari Ludius,

"Jadi.. apa yang mau kau katakan Ludius?!" tanya Longshang.

"Aku akan bertunangan dengan gadis kecil 3hari lagi".

Longshang dan Wangchu, mereka yang belum tahu berita itu terkejut. Mereka tidak menyangka pria pemain seperti Ludius mengatakan kata PERTUNANGAN!!!. Bagi mereka yang hidup lama bersama Ludius, belum pernah mereka melihat Ludius serius dengan seseorang.

"Ludius, kau serius akan bertunangan dengan si gadis kecil?" tanya Wangchu dengan hebohnya.

"Memangnya kenapa? apa kau tidak suka aku menjadi calon suaminya?" Wajah Ludius mendekati Wangchu dengan tatapan dinginnya.

"Bu.. bukan begitu, aku kan hanya bertanya. Slow.. Bos..!!" Wangchu memasang wajah takutnya .

"Apa yang kau rencanakan Ludius? Tidak mungkinkan, seorang Ludius yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun tiba-tiba bertunangan dengan seorang gadis selain dari wasiat yang tertulis..!". Longshang rupanya menyadari ada niat tersembunyi dari keputusan yang di ambil Ludius.

"Aku hanya membuat perjanjian dengan gadis kecil untuk menyingkirkan Xiang Zhu beserta keluarganya. Aku sudah muak mendengar mereka menyebut-nyebut tentang wasiat. Dan aku punya tugas khusus untukmu Longshang" Perkataan dan gurat wajah Ludius mulai serius,

"Tugas apa itu?!". LongShang mengerutkan keningnya.

"Cari tahu mengenai Jonathan Nero, dia CEO dari Royal Grup. Ada yang tidak beres dengannya, dan kau tau siapa yang lebih dulu menyadarinya..?"

"Apakah si Gadis kecil?" tebak Longshang.

"Benar, Dia menceritakan semuanya padaku. Jonathan Nero, seorang yang berpengaruh dalam dunia bisnis, tapi semua data tentang nya terkunci. Seorang pebisnis tidak mungkin menutup semua data dirinya kecuali kalau dirinya menyembunyikan sesuatu bukan..!".

"Aku tidak menyangka, Gadis polos sepertinya lebih peka dari pada dirimu. Tidak sia-sia kau memeliharanya Ludius".

"Wangchu, aku ada tugas untukmu. Lepaskan  Xiang Zhu keluar dari Villa dan bawa dia saat upacara pertunangan ku berlangsung. Aku ingin lihat bagaimana wajahnya melihat rencananya gagal didepan matanya sendiri". Ludius tersenyum licik, Dia seperti menikmati apa yang sedang dia rencanakan.

"Siap.. Laksanakan..!" ucap Wangchu dengan gayanya yang selalu membuat Ludius merasa risih.

"Longshang, Perintahkan seseorang untuk menyiapkan segala keperluan untuk pesta pertunangan ku. Kamu tahu sendiri kan, aku tidak menerima kesalahan apapun. Dalam 2hari Aku ingin melihat semua persiapan nya selesai..".

"Serahkan semua padaku. Aku pastikan semua sesuai dengan apa yang kau rencanakan".

Ludius pergi dari kantornya menuju kediaman Keluarga besar Lu. Dia berencana untuk mengundang secara khusus Keluarga Lu dalam acara pertunangan nya. Mobilnya melaju menuju sebuah bangunan megah dengan arsitek klasik dari barat.

***

Mobil Ludius tiba di depan pintu utama kediaman Keluarga Lu. Begitu Ludius keluar, semua pengawal berdiri berjajar menyambut kedatangannya.

"Selamat datang Tuan Muda Lu, paman anda sudah menunggu anda didalam". para Pengawal menyambut Ludius dengan tegas. Salah satu dari mereka mengatakan kalau kedatangannya telah dinanti oleh keluarganya.

Ludius berjalan memasuki rumah yang tidak pernah dia injak kan kakinya selama 10 tahun lamanya. Dari dalam sudah ada seseorang yang menyambut kedatangannya.

Seorang gadis cantik dengan cerianya menghampiri Ludius,

"Selamat datang Kakak Lu, Akhirnya kakak mau datang kemari untuk menemui kami" gadis itu langsung memeluk Ludius dengan manja

Ludius yang merasa risih melepaskan pelukan Ming. "Ming Xiao Lu, apa Paman ada dirumah?" Sikap Ludius terlihat dingin walau itu di depan seorang gadis yang telah lama menantikan nya.

"Kakak Lu, kenapa kamu masih seperti ini walau kamu sudah lama tidak bertemu denganku. Apa Kakak Lu tidak merindukan ku?!". Gadis yang seumuran Silvia ini berbicara dengan manja.

Dia adalah Ming Xiao Lu, Putri dari Saudara ayah Ludius. Setelah kedua orangtua dan Kakak satu-satunya Ludius meninggal. Dia tidak pernah menginjakkan kaki di rumah keluarga Lu.

"Keponakanku Ludius, selamat datang kembali di kediaman Keluarga Lu. Bagaimana kabarmu? ada apa gerangan, sampai keponakan yang tidak pernah pulang tiba-tiba datang mengunjungi keluarga yang ditinggalkan? Apa kamu merindukan paman?" Dari dalam keluar pria paruh baya, dengan gayanya yang terkesan angkuh. Diikuti cucunya Jersey Lu, menghampiri Ludius .

"Paman, aku kemari hanya untuk memberi kalian undangan untuk pesta pertunangan ku. Aku juga tidak tertarik untuk kembali lagi ke rumah ini. Datanglah..!" Ludius menaruh beberapa surat undangan di meja dan pergi dari tempat itu.

Ludius berjalan keluar dengan dinginnya "Kakak Lu, Tunggu… Kenapa kakak pergi…?" panggil Ming Xiao Lu.

Namun Ludius tidak menanggapi panggilannya dan meninggalkan Kediaman Keluarga Lu.

***

Silvia yang telah selesai mengemasi barangnya kembali bersama Bibi Yun ke kediaman Ludius. "Ling Ling, terima kasih yah.. kamu sudah membantuku mengemas, tenang.. aku masih tetap Kuliah ko, jadi kita masih bisa ketemu di kampus" Ucap Silvia didepan gerbang,

Ling Ling memeluk Silvia erat,  "Silvia, berjanjilah kamu akan selalu menceritakan semua apa yang terjadi padamu. Sampaikan salam ku untuk Tuan Lu" Silvia melepas pelukan Ling Ling.

Silvia dan Bibi Yun berpamitan dan memasuki mobil, sebelum akhirnya pergi dari tempat itu. Mobil melaju Membawa Silvia menuju kediaman Ludius. Di perjalanan Silvia terus terdiam tanpa sepatah katapun.

"Nona.. Bibi hanya mengingatkan, apapun yang terjadi itu demi kebaikan Nona Silvia sendiri. Tuan Lu sebenarnya sangat mengkhawatirkan Nona, mungkin dengan cara ini Tuan bisa lebih melindungi Nona". Bibi Yun mengatakan dengan raut wajah serius, dia seperti mengatakan hal yang sebenarnya.

"Aku harap juga seperti itu Bi, Berharap bahwa Ludius tidak benar-benar sedang memanfaatkan ku". Desah Silvia.

Mobil telah sampai didepan rumah Ludius, terlihat mobil Ludius sudah terparkir disana. Ternyata Ludius sudah pulang, sedikit rasa penasaran dihati Silvia dengan apa yang dilakukan Ludius, bagaimana ia akan bersikap melihatny datang. Pemikiran itu seketika menumpuk di otak Silvia.

Silvia dan Bibi Yun keluar. Hal yang pertama kali Silvia cari setelah memasuki rumah itu adalah Ludius. Sivia menyusuri setiap tempat untuk mencari dimana Ludius berada, dan Terlihat Ludius sedang berdiri sendirian di taman samping rumah.

"Tuan Lu.." sapa Silvia, dia mendekati Ludius dengan perlahan.

Ludius membalikkan badan dan, "Ada apa gadis kecil? apa kau merindukan ku?" ledek nya. Ludius mencoba menutupi perasaan sedihnya dengan menggoda Silvia,

Sejenak Silvia merasa ada yang salah dengan Ludius, gurat kesedihan terpancar jelas di wajahnya meski Ludius menyembunyikannya begitu rapat.

Kamu bisa membohongi orang lain tentang isi hatimu, tapi kamu tidak bisa membohongiku Ludius. Tergambar jelas kesedihan di wajahmu. Apa yang kamu temui hari ini hingga membuat hatimu begitu mendung?