Chapter 90 - 90. Mencegah Pergi ke Kantor

Waktu berjalan begitu cepat, setelah menghadiri acara Pernikahan Ling Ling, Ludius mengantar Silvia kembali kerumah.

"Sayang, aku harus kembali ke kantor hari ini. Sudah terlalu lama aku meninggalkan Kantor dan membiarkan Kakak dan LongShang mengambil alih". Katanya di depan pintu utama.

"Aku ikut, sudah lama juga aku tidak melihat kondisi kantor".

"Aku tidak mengizinkanmu ke kantor hari ini. Aku akan menjemputmu nanti malam, jadi beristirahatlah".

"Mengapa kamu ngotot tidak memperbolehkan aku ikut. Apa aku terlihat tidak berguna dalam mengurus Perusahaan hingga kamu tidak memperbolehkan aku ikut?". Tanya Silvia dengan argumennya.

"Kamu terlalu banyak berfikir Sayang. Aku hanya tidak ingin kamu mendapat tekanan bila datang  ke kantor. Sudah 2 hari para wartawan media Massa berada di depan kantor. Walau aku sudah menghalau mereka dengan penjagaan ketat. Tapi tetap saja, aku cemas dengan kondisimu jika sampai mereka menemukanmu dan memcecar dengan berbagai pertanyaan".

"Apakah ini mengenai Skandal yang terjadi antara Jason, Elena dan aku?".

"Benar! sampai saat ini aku masih menyelidiki siapa dalang di balik rumor yang beredar. Jika memang ini sengaja di buat Elena atau seseorang untuk menjatuhkan Tangshi Grup. Maka mereka akan mendapat balasannya. Jadi tetaplah dirumah, aku akan menyelesaikan secepatnya".   Ludius pergi dari pandangan Silvia tanpa mendengar pendapatnya.

Di depan Kantor Tangshi Grup sudah banyak wartawan dari berbagai media massa menunggu Ludius untuk meminta klarifikasi mengenai kematian Pemilik Royal Grup dan Skandal Cintanya.  Ludius turun dari mobil di jaga ketat oleh para pengawal. Beberapa dari mereka menerobos barikade penjaga dan memberikan beberapa pertanyaan.

"Tuan Lu, kami ingin mendengar klarifikasi anda mengenai kematian dari Direktur Royal Grup. Dan Apakah anda ada hubungan nya dengan calon istri ponakan dari Royal Grup?. Lalu apa Bagaimana anda menjelaskan tentang kembalinya anda setelah 2 tahun menghilang?".

Awalnya Ludius tidak ingin menghiraukan mereka dan memilih untuk diam, tapi semakin lama wartawan semakin membuat ulah. Hingga akhirnya Ludius keluar ditemani LongShang untuk memberikan jawaban.

"Kepada semua pihak media massa, Saya hanya ingin memberitahukan bahwa. 2 hari lagi kami akan memberi klarifikasi tentang semua pertanyaan yang kalian tujukan di hotel Grand Lunch. Terima Kasih! ".

Ludius masuk kembali kedalam kantor. WangChu dan para penjaga mulai membubarkan wartawan yang tengah berkerumun didepan Kantor Tangshi Grup. Dari arah kejauhan ada sepasang mata yang memperhatikan keributan dengan wajah puas dan senyum menyeringai.

Di dalam ruang Direktur sudah ada Ludius yang ditemani LongShang dan Kakak Lian untuk menyelidiki kasus yang sedang terjadi.

"Kak, apa ini masih ada hubungannya dengan Jonathan? Ada rumor bahwa Tuan Nero kembali dari Inggris beberapa hari yang lalu. Apakah rantai dendam dan kebencian tidak bisa terputus setelah kejadian itu?".

"Ludius, Kakak tahu kamu sudah lelah dengan semua ini. Tapi jika kita diam saja, aku takut itu justru akan memperburuk keadaan dan akan  mempengaruhi kehidupan Silvia nanti. Kita kesampingkan dulu masalah ini. Kakak ingin tanya, Apakah kamu sudah membicarakan masalah pernikahan pada Bibi Yuliana?".

"Niatnya aku akan mengatakan nanti malam dan menjelaskannya pada beliau".

***

Waktu beranjak begitu cepat, Waktu sudah menjelang malam. Saat ini Silvia sedang bersiap-siap dengan Gaun malamnya untuk memenuhi keinginan jahil Ludius. Didepan rumah terdengar suara mobil terhenti, mungkin itu Ludius yang baru saja kembali dari kantor.

"Orang itu! Setelah seharian berada  di kantor. Apa dia tidak merasa lelah hingga mengajakku pergi malam ini. Aku tidak yakin, Apakah dia benar-benar manusia?".

Setengah jam kemudian, Ludius mendatangi kamar Silvia dan kebetulan Silvia baru saja selesai meriah diri. Malam ini Silvia memakai Gaun merah maroon dengan sedikit hiasan di bagian dada menyamping.

"Sayang.. Apa kamu sudah siap? Bisa kita berangkat sekarang?". Tanya Ludius dengan senyum jahilnya.

"Jangan pasang wajah seperti itu! Aku tidak akan terpengaruh". Jawab Silvia ketus.

Mereka berangkat bersama menggunakan mobil menuju tempat yang masih dirahasiakan. Silvia hanya terdiam mengikuti keinginan Ludius yang akhir-akhir ini selalu memberi kejutan.

Tiba didepan sebuah Restaurant Garden, Ludius memberhentikan mobilnya dan membawa Silvia masuk kedalam. Di lantai dasar Restaurant ramai pengunjung dari berbagai kalangan, namun Ludius membawa Silvia ke lantai dua dimana tempatnya begitu sunyi. Silvia kaget melihat semua anggota Keluarga yang berkumpul di sana.

"Ludius, sebenarnya ada apa ini?". Tanya Silvia yang masih bingung.

"Tentu saja melamarmu secara resmi didepan anggota keluarga. Jangan kaget begitu Sayang.. Aku sudah susah payah mengatur dan meminta Paman Zhuan beserta istrinya untuk datang kemari hanya untukmu".

Semua sudah menunggu kehadiran dua pasangan yang akan berlabuh itu. Silvia dan Ludius duduk di tempat yang sudah di persiapkan. Pelayan mulai berdatangan membawakan beberapa makanan dan minuman ringan sebagai pembuka.

Ludius mengambil nafas dalam-dalam, dia mempersiapkan dirinya didepan semua anggota keluarga untuk menyampaikan apa yang suda diniatkannya.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Saya mengundang Paman dan Bibi Zhuan beserta Ibu Yuliana adalah untuk meminta restu untuk menikahi Putri kalian. Saya akui dan sadari masih memiliki banyak kekurangan, tapi saya berharap kalian merestui pernikahan kami". Kata Ludius dengan wajah tenang.

Silvia yang melihat ketenangan dan kedewasaan Ludius dalam berbicara benar-benar tidak percaya bahwa pria yang sedang melamar nya untuk kedua kali adalah orang yang sama dengan pria yang pernah hampir membunuhnya.

Kakak Lian dan keluarga yang melihat pun berpikiran tidak jauh dari Silvia, dia melihat adanya tanggung jawab dari perkataan yang Ludius ucapkan.

"Bagaimana adik, Apakah kamu akan menerima lamaran dari Tuan Lu?". Tanya Nyonya Zhuan pada Ibu Yuliana yang terus memperhatikan Ludius.

"Kami sebagai Paman dan Bibi dari Silvia merestui Pernikahan kalian. Tapi tetap keputusan ada di tangan orang tua Silvia".

Keheningan menyelimuti ruangan, Perasaan Ludius dan Silvia campur aduk dan sedikit tegang melihat pandangan Ibu Yuliana yang menerawang jauh.

'Sepertinya memang sulit untukku menikah dengan Ludius. Dari awal keyakinan kami telah berbeda. Dan Ibu sangat menjunjung tinggi akan hal itu. Apa tidak ada sedikitpun jalan untuk kami bersama'. Batin Silvia

"Tuan Lu, Aku hargai Niatan baikmu untuk melamar putriku. Tapi.. Hal yang tidak bisa dihindari dari awal adalah Keyakinan kalian berbeda. Mungkin ini terdengar egois, Tapi Kami sangat menjunjung tinggi sebuah keyakinan. Seperti janjiku pada kalian waktu itu, jika putriku bisa membantumu menemukan sebuah keyakinan. Maka aku akan sepenuhnya merestui kalian".

Seketika seluruh anggota keluarga tercengang mendengar apa yang Ibu Yuliana sampaikan. Ludius sudah menyadari dari awal bahwa perkataan Ibu Yuliana pada waktu itu bukanlah sebuah kebohongan.

Ludius mempersiapkan diri untuk menjawab dengan pasti apa yang menjadi permasalahan sebenarnya mereka.